Esok pun tiba.
Hari ini adalah hari ulang tahun Ana, Ana bangun pagi sekali untuk membersihkan rumahnya dan menyapa mamanya.
Setelah membersihkan dan memasak, Ana pun bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
"Ma, mama tau ini hari apa?"ujar Ana senang, Ana berharap tahun ini mamanya akan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya karena setiap Ana ulang tahun, mamanya tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun pada Ana.
"Hari kesibukan untuk saya, hari ini saya mau arisan dan pergi bersama teman-teman saya"ujar Marsha lalu meninggalkan Ana yang mematung mendengar jawaban mamanya.
Kenapa mama selalu melupakan ulang tahun ku, batin Ana sedih.
Ana pun segera berangkat sekolah dari pada harus terus sakit hati jika berada dirumahnya.
Sesampainya disekolah, Ana mendapatkan kejutan dari teman sekelasnya dan Siska memberikannya jepitan cuople, setidaknya masih ada orang yang perduli dan sayang kepadanya, itulah yang membuat Ana selalu bersyukur.
Bel istirahat pun tiba.
Ana sudah tidak sabar untuk bertemu dengan Satria, setiap tahunnya Satria selalu memberikan kado istimewa untuk Ana dan mengajak Ana makan diluar bersama.
"Happy birthday sayang"ujar Satria mengecup singkat kepala Ana.
"Makasih"ujar Ana lalu memeluk Satria dan Satria pun membalas pelukan Ana.
"Buat kamu?"ujar Satria memberikan sebuah kado yang terbungkus oleh kertas kado
Ana pun membukanya dan ternyata kadonya adalah cincin yang sangat indah dan menurut Ana cincin itu pasti sangatlah mahal.
"Sat"ujar Ana sambil menatap Satria.
Satria pun mengambil cincin dari tangan Ana itu dan memasangkannya dijari manis Ana.
"Untuk kamu, jangan sampai hilang yah, itu tanda kalau aku begitu sangat mencintaimu Ana"ujar Satria tersenyum lembut.
"Sat, tapi ini pasti mahal, aku,,"ujar Ana terpotong.
"Nggak mahal kok kalau untuk kamu"ujar Satria lalu mencubit pipi Ana gemes.
"Sat sakit tau"ujar Ana cemberut.
"Tuan putri mau makan dimana hari ini, pangeran siap mengantar"ujar Satria.
"Tuan putrinya terserah pangerannya aja"ujar Ana tersenyum.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, Ana dan Satria pun segera menuju Cafe langganan mereka, tempat dimana Satria dan Ana pertama kali dinner.
Mereka bercanda bersama dan tertawa bahagia, sampai Ana melupakan waktu untuk pulang cepat.
Suara adzan magrib pun berkumandang membuat Ana menjadi terkejut.
"Sat, aku harus pulang"ujar Ana berdiri dari tempat duduknya dengan raut wajah panik.
"Kenapa Ana?"ujar Satria.
"Sat, antar aku pulang sekarang, aku harus pulang, ayo"ujar Ana menarik tangan Satria.
Satria pun mengantar Ana pulang, sesampainya dirumah Ana, Ana langsung berlari masuk setelah mengucapkan kata terimah kasih untuk Satria.
"DARI MANA SAJA KAMU!!!"ujar Dimas membentak Ana, Ana yang kaget pun menjadi gemetar sendiri.
"Ma,,,af pa,,, A,,Ana jalan sama temen"ujar Ana terbata-bata.
"Saya sudah bilang sama kamu untuk pulang cepat, terpaksa deh tadi saya harus beli makan siang diluar dan uang saya harus habis karena kamu nggak masak"ujar Dimas.
"Maaf, maafkan Ana pa, Ana lupa"ujar Ana menunduk ketakutan.
"Kamu sudah keenakan tinggal disini selama ini Ana sampai-sampai kamu lupa akan tugas kamu sebagai seorang pembantu, sekali lagi kamu melakukan kesalahan, saya akan mengusir kamu dari rumah ini"ujar Dimas.
"Ana tidak akan mengulanginya lagi"ujar Ana.
Dimas pun langsung menampar Ana sehingga membuat gadis itu meringis kesakitan.
"Itu hukuman karena kamu, saya harus mengeluarkan uang saya"ujar Dimas lalu meninggalkan Ana yang kesakitan.
Pipi Ana sendiri pun memerah akibat tamparan yang begitu keras itu, Marsha yang menyaksikan itu pun merasa kasihan terhadap Ana, dia mendekati Ana dan mengelus lembut pipi Ana yang memerah itu.
"Taro kan ini"ujar Marsha memberikan obat pada Ana.
"Ma,,kasih"ujar Ana terbata-bata karena masih gemetar, Ana pun berjalan kekamarnya dan duduk didepan meja riasnya.
Degan telaten Ana menarokkan obat itu dipipinya sambil sesekali dia menjerit kesakitan, tak terasa air mata Ana pun jatuh membanjiri pipinya, kapan penderitaannya akan berakhir, dia sudah menunggu kasih sayang orang tuanya selama 17 tahun lebih, tapi semua tetap sama dan tidak ada yang berubah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Nurdihana
kalo aku jadi ana aku dh kabur. dan cari kerja dirmh orang/ di warteg😁😓
2021-10-15
1
Kulita
haduh kasian ana deh
2021-05-07
0
Ig & fb : Karlina_Sulaiman
Makin seru..lanjut kak..
aku tunggu feed back nya 😉😉
2020-05-15
1