Mendatangi Adinda

"Kenapa wajah lu berubah bro?"Tanya Aris.

"Arsip nya nggak lengkap."Ucap Marsel.

"Hah? kok bisa."Tanya Aris.

"Lihat disini gak ada keterangan tentang Orang Tua nya dan nomer dia juga gak ada, yang ada cuma alamat rumah nya yang disini dan di desa."Ucap Marsel.

"Coba gue lihat bro."Ucap Aris sambil mengambil Arsip dari tangan Marsel.

Aris pun mengamati Arsip Adinda dengan teliti.

"Gak ada yang salah di arsipnya."Ucap Aris bingung.

"Lah kok bisa? jelas-jelas itu salah, karena gak ada data tentang Orang Tua nya."Ucap Rehan.

" Gue juga bingung. "Ucap Aris.

Marsel hanya diam, dia semakin penasaran dengan Adinda.

"Gue mau ke desanya."Ucap Marsel.

"Hah?!"Ucap Rehan dan Aris bersamaan.

"Kenapa? sini Arsip nya gue mau ambil alamat nya."Ucap Marsel sambil mengambil Arsip Adinda.

"Seriusan lu mau ke rumah nya Adinda yang ada di desa?!"Ucap Aris.

"Iya serius, emang kenapa?"Ucap Marsel.

"Nekat banget lu bro, salut gue."Ucap Aris.

"Ada apa sih ini? kok gue bingung sendiri."Ucap Rehan.

Rehan benar-benar bingung dengan topik yang sedang mereka bahas sekarang.

"Lu masih di bawah umur, jadi gak perlu tau."Jawab Aris seperti yang membuat Rehan menjadi jengkel.

"Resek banget lu."Ucap Rehan.

"Ya udah, yuk kita keluar."Ucap Marsel.

Marsel pun menyimpan Arsip milik Adinda, setelah itu mereka keluar.

"Gue langsung otw ya bro."Ucap Marsel.

"Apa?! lu langsung pergi?!"Tanya Aris terkejut.

"Emang nya lu mau kemana Sel?"Tanya Rehan.

"Gue mau pergi ke rumah Adinda."Ucap Marsel.

"Hati-hati ya bro."Ucap Aris.

"Sip, gue pergi luan ya."Ucap Marsel dan langsung memasuki mobilnya.

Setelah Marsel pergi Aris dan Rehan masih di depan kuliahan itu.

"Bro..."Panggil Rehan.

"Apaan? "Tanya Aris.

"Adinda itu siapa?"Kepo Rehan.

"Nanti lu juga tau kok, sabar aja."Ucap Aris sambil memasuki mobilnya.

'Sepertinya lu bukan cuma penasaran dengan si Adinda Sel, gue rasa lu suka sama dia.'Batin Aris.

"Iya gue bakalan tau, tapi lama lagi!!"ucap Rehan jengkel.

"Sabar aja bro....lebih baik kita pulang yuk."Ucap Aris sambil menyalakan mobilnya.

" Ya udah deh, apa boleh buat. "Ucap Rehan pasrah, dan menaiki mogenya.

Mereka berdua pun pulang, sedangkan Marsel masih di dalam perjalanan ke rumah Adinda. detik demi detik, menit demi menit, sekarang sudah jam 03:00 a.m. Marsel sudah memasuki daerah desa Adinda, Marsel tinggal mencari dimana rumah nya Adinda.

Setiap jalan di telusuri Marsel, tapi tak kunjung sampai, akhirnya Marsel bertanya pada penjaga warung di pinggir jalan.

"Permisi pak, saya boleh bertanya."Ucap Marsel.

"Silahkan den."Ucap Bapak penjaga warung.

"Bapak tau alamat ini?"Tanya Marsel.

"Bapak nggak tau den, sebentar ya biar Bapak tanya sama teman Bapak dulu."Ucap Bapak penjaga warung.

"Iya Pak."Ucap Marsel.

"Anjeun terang dimana ieu?"tanya Bapak penjaga warung ke teman nya.

(apakah kamu tau di mana ini?)

"Kowe langsung lurus, ana belok tengen, ketemu gilir pertama sawise kuwi terus nganti macet kuwi omah e."Ucap teman nya.

(Kamu tinggal jalan lurus saja, ada pertigaan belok kanan, jumpa gang pertama belok, setelah itu lurus sampai mentok itu rumah nya)

Bapak itu pun kembali ke marsel dan mengembalikan kertas alamat tersebut. Lalu menjelaskan kepada Marsel sesuai yang di instruksi kan kepada nya

"Baik, terimakasih pak, saya pergi dulu ya Pak."Ucap Marsel.

"Sama-sama Den, hati-hati di jalan ya."Ucap Bapak penjaga warung.

Marsel mengikuti instruksi Bapak penjaga warung tadi, dan dia sampai di rumah gubuk kecil yang di samping kiri, kanan dan depan nya hanya ada rumput liar.

"Ini rumah nya? gak salah kan?"Tanya Marsel.

Marsel melihat jam nya, masih jam 04.00 a.m, dia yakin Adinda dan Lina pasti belum bangun.

"Masih jam 4 subuh, lebih baik gue tidur dulu, nanti kalo udah agak pagi baru gue ke situ."Ucap Marsel.

Waktu berlalu begitu cepat sekarang sudah jam 06.00 a.m, Adinda sudah selesai masak dan Lina sudah selesai mandi. Pada saat Lina membuka pintu rumah, dia terkejut karena tiba-tiba ada mobil di situ.

"DIN! ADINDA!!" Teriak Lina.

"Apa?"Tanya Adinda.

"Ada mobil di depan noh."Ucap Lina.

"Mobil? mobil siapa?"Heran Adinda.

"Gue juga gak tau, coba lu cek deh."Ucap Lina.

"Lah kok gue?!"Ucap Adinda sambil menunjuk diri nya.

"Jadi siapa, ya kali gue!"Ucap Lina tak mau kalah.

"Ya udah deh, gue yang cek tapi temani ya."Ucap Adinda.

"Ogah...lu aja sendiri, gue mantau dari sini aja."Ucap Lina sambil menunjuk jendela.

Adinda pun mengalah dan pergi ngecek siapa yang di mobil itu, dia mengintip dari jendela mobil tapi tidak bisa terlihat siapa yang di dalam mobil tersebut, Adinda pun mengetuk pintu jendela mobil Marsel.

tok...tok...tok...(Mengetuk kaca pintu mobil Marsel). Marsel pun terbangun.

"Astaga, udah pagi ternyata."Ucap Marsel."sepertinya mereka udah bangun." Marsel yang melihat ada Adinda di balik jendela mobilnya.

Marsel pun keluar mobil, dan menyamperi Adinda, pada saat Adinda melihat Marsel.

Deg....

'Astaga, nih jantung kok jadi berdetak kuat banget ya.'Batin Adinda.

"Hai."Ucap Marsel.

"Eh....hai."Ucap Adinda ambigu.

Lina yang melihat Marsel, diapun langsung keluar dari rumah nya.

"Marsel kenapa datang ke sini?"Tanya Lina.

"Saya dengar kabar duka dari pihak Adinda, jadi saya berkunjung untuk mengucapkan turut berduka cita."Ucap Marsel.

"Terima kasih sudah repot-repot datang ke sini."Ucap Adinda sambil menunduk.

"Tidak repot-repot kok, saya hanya menjalani kewajiban sebagai dosen kalian."Ucap Marsel.

'Dosen? kalo menjalani tugas dari kampus, yang lain nya mana?' batin Adinda.

Lina yang melihat Adinda melamun menyikut tangan nya Adinda, "woi!! lu ngapain melamun."Bisik Lina.

"Ha? apa?" Jawab Adinda gelagapan.

Lina menepuk jidat nya pelan, "Astaga."Ucap nya pelan, "Silahkan masuk Sel."Ucap Lina.

Marsel pun masuk ke dalam bersama dengan Lina, sedang kan Adinda masih berada di luar.

"Maksud nya apa sih? gue kok gak paham ya."Ucap Adinda. "auk ah, gue mau makan aja."

Pada saat Adinda ingin masuk ke dalam rumah nya, tiba-tiba Adinda seperti melihat orang yang kemaren berada di balik pohon.

"Seperti nya itu orang yang kemaren."Gumam Adinda.

Adinda pun mengejar orang itu lagi, tapi orang itu juga ikutan berlari bahkan dia lari jauh lebih kencang dari Adinda. Lina yang menyadari Adinda belum masuk ke rumah, Lina pergi ke luar untuk memanggil Adinda.

"Woi Din!! lu ngapain di situ, masuk yuk makan."Ucap Lina.

Adinda pun menoleh ke belakang, "iya Lin, bentar lagi gue nyusul, lu luan aja."Ucap Adinda.

"Cepat ya, gue dah lapar nih."Ucap Lina sambil masuk ke dalam.

"Siapa sih orang yang tadi?"Ucap Adinda penasaran. "Nanti gue tanya sama Buklek aja lah."Sambung Adinda.

Adinda pun masuk ke dalam rumah, dan menyamperin Marsel dan Lina untuk makan.

jangan lupa like, comen and vote😘😁

Terpopuler

Comments

Anaata Sya

Anaata Sya

Siapa yang ngintip???

Fighting terusss💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻

2020-09-25

1

『DK』༒⃝ ℭαͦcαᷟ࿐ツ༒

『DK』༒⃝ ℭαͦcαᷟ࿐ツ༒

KU BELUM MATI LOH DH DIBUAT PENASARAN JAAT KALI KAU NI🤧🤧😭😭😭🤣🤣🤣 BLM JADI ARWAH PADAHAL🤣🤣 GOOD... LANJUT THOR😘

2020-07-09

1

Arthur

Arthur

Ceritanya menarik 😆
Like and rate mendaratt

Mampir baca Fur Therese, yuk
Mohon kritik dan sarannya yaa 🤗
Jangan lupa klik favorit karena selalu up 😍

2020-06-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!