Penasaran

Marsel POV

Pada saat Marsel meninggal kan Adinda dan Lina, dia pergi ke taman dekat Mall itu, dia duduk di salah satu bangku yang ada di sana.

'Kok gue jadi kepikiran sama gadis yang bernama Adinda itu ya? kira-kira siapa kah gadis itu, wajah nya seperti pernah gue lihat tapi dimana ya?' Batin Marsel bertanya-tanya.

"Wait...ngapain gue mikirin tuh gadis?!" Ucap Marsel saat sadar dari lamunannya sambil melihat ke arah danau yang ada di sana.

Tak jauh dari tempat marsel duduk, ada seorang pria yang melihat Marsel, dia adalah Rehan sahabat Marsel.

"Woi!! sendirian aja lu demit." Ucap Rehan tiba-tiba.

"Buat kaget aja lu!"

"Apaan dah, siapa yang ngagetin lu, emang lu nya aja yang melamun dan tukang kagetan."Elak Rehan.

" Siapa yang melamun?" Tanya Marsel.

"Ya lu lah kembaran ikan cucut."

" Gue nggak melamun!"

"Terserah lu deh, gue mah bodo amat."

"Lu dari mana kutu kupret?" Tanya Marsel.

"Gue abis keliling-keliling aja." Jawab Rehan. "Bosan gue belajar terus, lu mah enak udah tamat lah gue, gue rasa gue akan jadi Mahasiswa abadi kek nya." Sambung Rehan putus asa.

"Tenang aja lu bisa tamat kok."

"Serius? caranya gimana?!" mimik wajah Rehan menjadi serius mengarah ke Marsel.

"Belajar." Jawab Marsel dengan tawa kecilnya.

"Gak lucu tau gak!"Ucap Rehan kesal. "Dah lah, gue mau pulang dulu."

"Lu mau pulang?"Tanya Marsel.

" Yoi bro."

"Ya udah deh, bye."

" Ok, see you again."Ucap Rehan yang sudah berlalu pergi.

Setelah Rehan pulang Marsel juga langsung pulang ke rumah nya, sesampainya Marsel di rumah dia langsung menuju kamarnya.

'Kenapa dipikiran gue yang ada cuma gadis itu ya?"gumam Marsel.

Yaps, semenjak Marsel bertemu dengan Adinda di kampus, ia selalu kepikiran Adinda terus.

"ARGH...Gue kok terus mikirin tuh gadis sih?"

Tak ingin pusing dengan pikiran nya Marsel pergi ke Bar.

"Lebih baik gue Refreshing dulu." Ucap marsel.

Marsel pun langsung mengambil kunci mobil nya dan dia pun langsung menghampiri mobil nya.

"Eh tunggu...Masak gue ke-sana harus sendirian aja sih, ntar kelihatan banget kalo gue jones." Ucap Marsel pada saat di dalam mobil, dia langsung mengambil handphone nya dan mengirim pesan.

Marsel: Woi!.....

Marsel: Balas oi!

Rehan: Apaan sih?!..

Marsel: Lama banget lu balasnya!

Rehan: Apaan sih!! gue habis mandi ya.

Marsel: Bodo lah_-

Rehan: Jadi lu mau apa nge-chat gue?!.

Marsel: Gue mau ngajak lu ke bar.

Rehan: Dasar sodara dajjal, mau ngajak gue ke bar aja pakai acara berdebat dulu.

Marsel: Cepetan gak pakai lama.

Setelah itu Marsel langsung menyimpan handphone nya dan langsung menuju ke Bar. setelah sampai Bar Marsel langsung masuk ke dalam Bar itu, dia duduk di salah satu bangku Bar itu.

"Woi... what's up bro."Ucap Rehan.

"Apaan sih, berisik amat lu!"

" Hei kutu kupret kalo lu keganggu sama gue, kenapa gue yang lu ajak ke sini hah?!"

"Jadi kagak ikhlas lu?!"

" Ya ampun, gini amat punya sahabat, dia yang salah malah gue yang di marahi." Ucap Rehan penuh drama.

"Lebay lu."

"Bodo lah, gue kagak perduli, dasar kulkas." Ucap Rehan kesal. "Ngomong-ngomong minuman nya mana?" Tanya Rehan yang bingung sambil melihat ke sekeliling meja.

"Emang siapa yang mau minum?"

"Jadi lu ngajak gue kesini mau ngapain sih Sel?!" Tanya Rehan Sangat bingung.

" Gue cuma mau Refreshing aja di sini."Ucap Marsel enteng.

"Lu Refreshing disini, lah gue ngapain?! liatin Lo doang gitu? ogah banget" Ucap Rehan. "Yang ada malah gue bosan." Grutu Rehan.

"Lu temenin gue, ntar kalo gue sendiri aja ke sini dikira gue jones."Ucap Marsel.

"Lah kan emang bener lu jomblo."

"Gue single bukan jomblo apalagi jones!"Ucap Marsel penuh penekanan.

"Terserah lu dah. pesan minuman napa, kalau cuma perhatiin lu doang gua bosan banget serius." Ucap Rehan sambil mengangkat kedua jarinya.

"Ogah, pesan aja sendiri. Lu kok yang mau minum, kalo gue sih malas."

"Dasar orang kaya pelit."

" Emang gue peduli."

Di lain tempat, di cafe tempat Adinda berkerja. Adinda bersiap-siap untuk pulang karena sudah jam 11 malam.

" Lu mau pulang?" Tanya Dira.

" Iya, emang kenapa Dir?"

"Nggak pa-pa, gue nayak aja." Ucap Dira yang di balas anggukan oleh Adinda.

" Gue balik duluan ya, jangan lupa kunci rapat-rapat pintunya Dir."

"Lu nggak mau pulang sama gue aja Din?"

" Nggak usah, rumah kita beda arah gue naik taksi aja."

"Oke deh...bye Din."

"Bye."

Pada saat di luar cafe Adinda tidak melihat satu pun taksi. dilain tempat, di bar.

"Woi... Lu kagak pulang?"

"Ntar lagi aja, tanggung."Ucap Rehan.

"Gue pulang duluan ya.''

"Dasar temen dajjal, tadi lu yang ngajak gue ke sini, Sekarang lu mau main ninggalin gue aja hah?!" Ucap Rehan sinis.

"Tadi Kan gue udah ngajak lu pulang."Jawab Marsel dengan entengnya.

"Ya udah...Pergi lu sono." Ucap Rehan kesel.

"Sampai jumpa bro."

"Nyesel gue datang ke sini." Gerutu Rehan.

Marsel pun langsung memasuki mobilnya dan melajukan nya, tanpa sengaja dia melihat Adinda yang sedang menunggu taksi. Marsel melihat jam nya.

"Udah tengah malam, ngapain dia di situ?"Tanya Marsel membatin.

Marsel pun langsung menghampiri Adinda. Adinda terkejut melihat mobil yang berhenti di depan nya.

"Kenapa perasaan gue gak enak ya?' Batin Adinda.

Dan set...kaca mobil turun.

"Kamu kenapa masih di luar udah tengah malam gini?"

"Astaga naga, kenapa harus nih orang coba."batin Adinda.

"Woi kalau di tanya tuh jawab, malah melamun!"

"Eh iya Pak, ada apa?" Tanya Adinda gelagapan.

"Jangan manggil saya bapak kalo di luar, panggil aja Marsel. Lu mau kemana?"

"Iya Marsel, saya mau pulang Pak eh Marsel." Ucap Adinda linglung.

"Santai aja kalik, mau naik apa? naik taksi?" tebak nya

"Ya ampun dosen apaan bobrok begini otak nya, dia yang nayak dia yang jawab."Batin Adinda.

"Kebiasaan di tanya malah melamun, lu naik apa pulang? naik taksi?"Tanya Marsel ulang.

"iya saya naik taksi!!" Ucap Adinda kesal dan penuh penekanan tapi terlihat seperti berbicara halus.

"Just info, kalo taksi udah kosong. Nggak ada lagi taksi jam segini."

Adinda pulang kerja memang sangat terlambat, di karena kan keadaan kafe yang sangat ramai tadi dan sekarang sudah sangat larut, tidak mungkin ada taksi lagi.

"Hah?! seriusan Pak eh Marsel."Ucap Adinda. "Kalo memang taksi nggak ada lagi, gue pulang naik apa dong? ya kali gue jalan kaki dari sini ke kontrakan sih, mana gelap banget lagi, tengah malam coi." ucap Adinda frustasi seperti bergumam, tapi masih bisa didengar oleh Marsel.

"Lu mau gue antar gak?!"Tawar Marsel.

"Saya nggak ngerepotin kan?"

" Santai aja."

Adinda pun langsung masuk kedalam mobil itu, pada saat di dalam mobil yang ada hanya keheningan. mereka berbicara pada saat Adinda menunjukkan arah kontrakan nya.

"Lumayan baik juga nih orang.' Batin Adinda.

"Disini kan?"

"Iya Sel."ucap Adinda, dia pun langsung turun dari mobil. "Thanks ya." Sambung Adinda.

"Santai aja, ok deh gue cabut dulu." Ucap Marsel dan langsung menancap gas mobilnya.

Adinda pun langsung masuk ke dalam kontrakan nya, dia langsung membersihkan tubuhnya dan langsung tidur.

jangan lupa like, comen and vote😘😁*.

maaf kalo ceritanya agak kurang nyambung, soalnya ini cerita pertama ku😁🥰

Terpopuler

Comments

Anaata Sya

Anaata Sya

Dianterin pulang...

Fighting terus

2020-08-17

0

[AIANA]

[AIANA]

semangat terus kak

2020-07-23

1

Alimahpd

Alimahpd

Semangat kakak

2020-07-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!