Binggung

Setelah selesai makan adinda langsung pergi ke rumah Buklek.

"Gue pergi dulu ya Lin."Ucap Adinda.

"Mau kemana?"Tanya Marsel tiba-tiba.

"Em...mau pergi ke rumah Buklek sel."Jawab Adinda.

"Ngapain ke tempat Buklek?"Tanya Lina.

"Ada urusan bentar, gue pergi dulu ya."Ucap Adinda.

"Iya, hati-hati."Ucap Lina.

Adinda pun pergi ke rumah Buklek, karena di sana tidak ada transportasi adinda berjalan kaki ke rumah Buklek, walaupun agak jauh.

Selama di perjalanan Adinda menikmati keindahan kebun teh yang ada di sana, tanpa di sengaja lagi-lagi adinda melihat orang itu lagi.

"Nah itu dia."Ucap Adinda sambil menghampiri seseorang tersebut.

Seseorang itu melihat kebelakang lalu berbalik dan ia kembali berlari lagi.

"Hey kamu, tolong jangan lari terus!!"Teriak Adinda.

"Aku berhenti berlari kalo kamu mau menuruti satu permintaan ku."Ucap pria tersebut akhirnya membuka suara

Adinda berhenti, "iya, aku akan turuti."Ucap Adinda dengan nafas yang tidak teratur.

"Jangan mendekat kesini."Ucap pria tersebut.

"Bagaimana aku bisa tau kau siapa, bila aku tak bisa melihat wajah mu."Ucap Adinda.

"Kau tidak perlu tau siapa aku."Ucap pria tersebut.

"Kau sudah buat aku penasaran, jadi kau harus tanggung jawab."Ucap Adinda.

"Emang nya apa yang sudah aku perbuat? Sampai kau menjadi sangat penasaran"Ucap pria itu.

"Kenapa kau selalu mengintip rumah ku dari balik pohon dan semak-semak kan"Tutur Adinda.

Pria itu terdiam dia tidak bisa berkata apa-apa lagi, sekarang dia hanya diam mematung.

"Ijin kan aku untuk melihat siapa dirimu sebenarnya."Ucap Adinda.

"Tidak!! sudah ku bilang jangan kesini!"Ucap pria itu. dengan nada suara yang sedikit meninggi.

"Kenapa?"Tanya Adinda.

"Sudah ku katakan bahwa kau tidak perlu tau siapa aku!"Ucap pria tersebut.

Marsel dan Lina sedang berkeliling desa tersebut, Marsel tanpa sengaja melihat Adinda.

"Itu Adinda bukan?"Ucap Marsel ke Lina, sambil menunjuk Adinda.

"Seperti nya iya."Ucap Lina.

"Ngapain dia di situ?"Tanya Marsel.

"Aku juga gak tau, kita samperin aja."Ucap Lina.

Marsel dan Lina pun menghampiri Adinda yang sedang berdebat dengan pria itu, tetapi Lina dan Marsel tak melihat pria tersebut.

"Din lu ngapain di sini?,bukan nya lu mau ke rumah Buklek ya?"Tanya Lina sambil memukul pundak Adinda pelan.

Adinda berbalik, "gue mau nanya sama Buklek, tentang orang it... lah mana dia?"Ucap Adinda bingung.

Adinda melihat sekeliling nya tapi pria tersebut sudah hilang.

"Din lu kenapa sih? Perasaan dari kemaren lu bilang ada orang terus, tapi mana?!"Ucap Lina yang mulai kesal.

"Gue gak bohong Lin!"Tegas Adinda.

"Kalo memang lu gak bohong, mana orang nya?!"Bentak Lina.

"Tadi dia disitu, tapi sekarang kok gak ada ya?"Ucap Adinda sambil menunjuk ke arah tempat pria tadi berdiri.

"Din, saya tau kalau kamu baru kehilangan seseorang yang sangat berarti untuk kamu, tapi kamu jangan seperti ini."Ucap Marsel.

"Iya Din, gue akan selalu ada untuk lu kok."Ucap Lina.

Mereka berdua mengira itu hanya ilustrasi dari Adinda saja, karena terlalu banyak tekanan yang ada di diri Adinda.

"Aku gak bohong, dia nyata bukan hanya ilustrasi aku aja!"Tegas Adinda sambil pergi mencari sosok pria itu lagi.

Marsel dan Lina hanya bisa melihat Adinda. Adinda terus mencari, dia tidak akan berhenti jika dia belum tau siapa sebenarnya pria tersebut. Adinda pun mulai lelah mencari pria tersebut yang tak kunjung ketemu.

"Mana sih dia."Ucap Adinda frustasi.

Pria itu selalu mengamati Adinda dari balik pepohonan, dia yang melihat Adinda kelelahan karena mencari nya, dia pun akhirnya keluar dari persembunyian nya.

"Apakah kalian mencari aku?"Ucap pria itu.

"Nah itu orang yang ku bilang, aku tidak berbohong kan."Ucap Adinda semangat.

"Siapa kau?"Tanya Lina.

Membuka jaket hitam nya, "Ini aku."Ucap pria itu.

Adinda terkejut, "apa itu benar-benar kau?"Tanya Adinda.

"Iya ini aku."Ucap pria itu.

"Reza? seriusan itu kamu?"Tanya Adinda terkejut.

"Iya ini aku, apakah sekarang kamu sudah puas?"Ucap pria itu yang bernama Reza.

"Kenapa wajah mu seperti itu?"Tanya Adinda.

"Ini semua karena keluarga mu!"Ucap Reza.

"Karena keluarga ku? apa yang sudah di perbuat keluarga ku kepada mu?"Ucap Adinda.

"Karena mereka keluarga-ku dan aku mengalami kecelakaan!! karena mereka juga orang tua ku meninggal dan wajah ku menjadi seperti ini!"Teriak Reza.

"Jadi kenapa kau selalu melihat ke rumah ku?"Tanya Adinda.

"Soal itu aku tidak bisa memberi tau mu."Ucap Reza.

"Kenapa?"tanya Adinda.

"Karena.....hahahah(tawa jahat)."Tiba-tiba Reza tertawa sangat kuat.

"Dia kenapa Din?"Tanya Lina berbisik.

"Gue juga gak tau."Jawab Adinda.

"Jawab! Jangan tertawa saja!"Ucap Marsel tegas.

"Apakah kalian benar-benar mau tau?"Ucap Reza sambil senyum sinis.

"Iya, jawab saja."Ucap Adinda.

"Ok akan aku jawab."Ucap Reza.

"Silahkan jawab, jangan menunda-nunda lagi."Ucap Marsel tak sabaran.

"Sabar, pasti akan aku jawab kok."Ucap Reza.

"Ya sudah, cepat jawab jangan mengulur waktu lagi."Ucap Adinda tegas.

"Baiklah, aku selalu melihat ke arah rumah mu, karena aku senang melihat mu bernasib sama seperti ku."Ucap Reza.

"Maksud mu?"Tanya Adinda bingung.

"Aku puas melihat mu bersedih, seperti aku dulu. tapi sepertinya itu tidak cukup, kau tidak terlalu sedih."Ucap Reza.

"Apa maksudmu!!"Bentak Marsel.

"Aku hanya bisa berbicara sampai situ saja, selanjutnya silahkan cari tau."Ucap Reza yang langsung kabur.

"Hei!! jangan kabur."Ucap Adinda.

"Maksud nya apaan sih?"Tanya Lina.

"Aku juga tidak tau."Ucap Adinda.

"Jadi bagaimana sekarang?"Tanya Marsel.

"Sebaiknya kita bertanya pada Buklek saja."Ucap Adinda.

"Baiklah."Ucap Lina.

Mereka bertiga pun pergi ke rumah Buklek. sesampainya di rumah Buklek Adinda langsung masuk ke dalam.

"Buk lek!...."Ucap Adinda.

"Kalian datang ya, ini siapa?"Tanya Buklek menunjuk ke arah Marsel.

"Ini dosen di kampus kami buklek."Ucap Lina.

"Masih muda sekali ya."Ucap Buklek.

"Buklek cepet banget kalo lihat yang bening-bening mah."Ucap Adinda.

"Hehehe...maklum, jiwa muda Buklek keluar lagi."Ucap Buklek.

Semua pun tertawa mendengar apa yang di bilang Buklek tadi.

"Oh iya, kalian kenapa datang?"Tanya Buklek.

"Buklek kenal sama Reza?"ucap Adinda.

"Nak Reza ya?"Ucap Buklek.

"Iya Buklek, Buklek kenal?"Tanya Adinda .

"Kenallah, emang nya ada apa?"Tanya Buklek.

"Bagaimana keadaannya sekarang Buklek?"Tanya Adinda.

"Seperti nya setelah Orang tua nya meninggal, Nak Reza tidak di sini lagi."Ucap Buklek.

"Apa?!"Ucap Adinda terkejut.

"Iya, setelah Orang tua nya meninggal dia pergi ke rumah paman nya."Ucap Buklek.

"Apa dia pernah datang ke sini?"Tanya Adinda.

"tidak pernah, soalnya buklek gak pernah lihat."Ucap Buklek.

'Sepertinya ada yang tidak beres di sini.'batin Marsel.

Mendengar ucapan buklek tadi, Adinda hanya bisa terdiam.

jangan lupa like, comen and vote 😘

Terpopuler

Comments

kemerleng

kemerleng

semangat thor udah bom like
jangan lupa mampir dan tinggal kan jejak

2020-06-30

1

Setan Imut🖤

Setan Imut🖤

kak nia aku dah bomlike omejikk

2020-06-25

6

Arthur

Arthur

Jangan sampai jenuh nulis, ya, Kak 😘
Maaf baru mampir hehe

Salam novel Fur Therese, yuk!

2020-06-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!