Sekarang sudah jam 20:17, Adinda sudah berada di kafe tempat ia bekerja, di dalam kafe Adinda juga punya teman yang bernama Dira, mereka selalu mendapat kan sip yang sama, keadaan kafe nya saat ini lumayan rame.
"Selamat malam, selamat datang di kafe kami saya harap anda suka dengan pelayanan kami." Ucap Adinda dengan sedikit membungkuk dan pelanggan itu pun langsung masuk dan duduk di meja pojok dekat kaca.
"Waiters."Ucap pria itu ingin memesan.
Dira pun langsung menghampiri pembelinya yang duduk di pojok dekat kaca yang mengarah ke jalan. "Ingin memesan apa tuan?"
"Cappucino satu."
"Cappucino satu, ada tambahan lagi tuan?"Ucap Dira memastikan yang di balas dengan gelengan.
"Ok, harap di tunggu ya tuan kami akan mempersiapkan hidangannya." Yang hanya di balas anggukkan oleh pembeli itu.
Setelah beberapa menit akhirnya cappucino yang di pesan pun sudah selesai di buat dan di antar kan kemeja pembeli
"Ini cappucino nya tuan."Ucap Dira sambil meletakkan cappucino itu.
Pembeli itu pun meminum cappucino nya dan byur.....
"Apa-apaan ini, ini yang kalian sebut dengan cappucino?!"
Ia sangat marah sehingga nada bicara nya meninggi, setiap orang yang ada di sana merasakan hawa dingin nya.
Adinda pun langsung menghampirinya dan bertanya, "Ada apa ya tuan?"
"Ada apa?!" jawab nya mengulang kata-kata Adinda dengan nada sinis nya dan sedikit membentak.
"Maaf tuan, bila tuan tidak memberi tau kami apa masalah nya, kami tidak akan tau apa kesalahan yang sudah kami perbuat dan kemudian dapat memperbaiki kesalahan kamu."Ucap Adinda dengan nada sangat ramah sekali.
"Sudah lah saya gak mood lagi dan saya tidak akan membayar untuk ini!!" dia membentak adinda dan ingin berjalan keluar.
"Tapi tuan....."Ucap Adinda yang terpotong.
"Tidak ada tapi-tapian!" jawab nya membentak dan memotong ucapan Adinda tadi.
"Baik lah, maaf kan kami atas kelalaian kami dalam berkerja." Ucap Adinda se-ramah mungkin.
"Di mana manager nya, saya mau protes!" ia mengurungkan niat nya untuk pergi dan membentak ke arah Adinda, Dira yang melihat itu pun terkejut dan langsung memanggil manager nya.
Dalam hati adinda dia sudah sangat jengkel kepada Marsel.
'G**ila kali nih orang yah... udah minta maaf juga masih aja marah-marah kagak jelas, mana nggak di kasih tau lagi apa kesalahan yang ada di cappucino nya, gak mau bayar , pakai acara manggil pak manager lagi. ' batin Adinda.
Tak lama kemudian Manager nya pun datang dan menyuruh pria tersebut berbicara dengannya di kantor, supaya tidak menggangu pengunjung yang lain dan pria itu pun setuju untuk berbicara di kantor pak manager tersebut. Adinda dan Dira pun kembali ke perkerjaan mereka masing-masing, setelah kafe sudah mulai sepi mereka pun pulang. sesampai nya di rumah Adinda langsung mandi, selesai mandi Adinda tidak langsung tidur dia duduk di sofa di ruangan tengah kontrakan nya.
'Kira-kira orang yang di cafe tadi kenapa ya marah-marah kagak jelas.' batin Adinda.
"Bodo lah dari pada gue mikirin itu lebih baik gue bocan." ucap Adinda yang langsung berlalu ke kamarnya. "semoga gue nggak pernah jumpa sama tuh orang g*la, amin." gumam Adinda sebelum dia tidur.
...~•~...
Sekarang sudah jam 7:30, Adinda dan Lina sudah berada dimeja makan setelah makan meraka langsung pergi ke kampus, sesampai nya mereka di kampus mereka langsung ke kelas karena tak lama kemudian jam pelajaran pertama pun di mulai. tetapi seperti ada yang tidak beres, biasa nya pak Budi dosen yang masuk pada saat jam pelajaran pertama ini selalu cepat datang dan tak pernah terlambat sedetik pun bisa di bilang dia sangat on time.
Setelah menunggu 1 jam lamanya tiba-tiba datang seorang dosen tetapi itu bukan pak Budi itu adalah dosen muda. Dan pada saat dosen baru itu menghadap ke arah semua mahasiswa Adinda sangat terkejut.
'What!!. demi apa?! Mimpi apa semalem gue, bisa-bisanya gue jumpa lagi sama nih orang stres.' batin Adinda.
"Hallo anak-anak, perkenal kan saya dosen baru kalian saya akan menggantikan Pak Budi karena Pak Budi di pindah tugas kan, nama saya Marsel." Ucap Marsel dengan tegas. "Ok, tanpa basa basi kita langsung saja lanjut mata pelajaran kita." Sambung nya lagi.
'Ok Dinda lu pasti bisa, anggap aja kalian tidak pernah berjumpa.' Batin Adinda.
'Sepertinya gue pernah jumpa tuh orang tapi dimana ya?.' Batin Marsel seraya berfikir.'B**odo amat lah.'Sambung batin nya lagi.
Jam pelajaran pertama pun selesai Adinda langsung mengajak Lina ke kantin, Lina dan Adinda memesan makanan mereka masing-masing, setelah mereka memesan makanan, mereka duduk sambil membawa makanan yang mereka pesan tadi.
"Gila lu ya Din!" Ucap Lina terkejut melihat porsi makan Adinda.
"Ngapa emang?"
"Itu untuk makan sendiri kan?!" Tanya Lina memastikan.
"Ya iya lah, ya kali untuk kita berdua, lagian lu juga udah mesan makanan, ngapain lagi minta punya gue."
"Dih... siapa yang minta makanan lu, gue heran aja kenapa bisa lu makan sebanyak ini?"
"Hey teman, gue tuh juga butuh tenaga yang sangat ekstra."
"Itu mah bukan untuk tenaga lu, emang lambung lu aja lambung karet!" Ucap Lina sinis
"Tuh lu tau." Jawab Adinda dengan cengir kudanya.
"Auk ah, lapar gue."
"Ya udah makan lah... jangan ngomel mulu." Ucap Adinda dan langsung menyantap makanan nya.
Setelah siap makan Adinda dan Lina langsung membayar makanan nya dan langsung balik ke kelas mereka.
"Din menurut lu dosen tadi cakep gak?" Tanya Lina
Sepontan Adinda menoleh ke arah Lina "emang kenapa?"
"Jawab aja kali, tinggal bilang cakep atau nggak aja susah lu."
'Bukan masalah itu lina, tuh dosen otak nya kagak beres bego.' Batin Adinda.
"Jawab woi, malah melamun nih bocah!!" Ucap Lina seraya meninggikan suaranya.
"Ya lumayan lah." Jawab Adinda malas dengan topik percakapan mereka.
" Iya kan... menurut gue juga gitu, lumayan tuh bapak dosen bisa di jadikan gebetan." Ucap Lina dengan senyum-senyum.
'Gimana nih.... Lina suka sama orang gesrek, gue kasih tau gak ya?' batin Adinda seraya berfikir. 'kagak usah deh...ntar dikira Lina gue suka lagi sama tuh orang, amit-amit.'
"Din nanti jadi kan kita belanja nya?" Tanya Lina
"Iya jadi, tapi ingat lu yang bayar belanjaan gue." Jawab Adinda.
"Iye beres Din." Ucap Lina.
Jam pelajaran kedua pun dimulai sampai selesai, saat jam pelajaran nya selesai Adinda dan Lina pun langsung pergi ke Mall untuk belanja.
"Kita pergi nyari baju dulu habis tuh kita nonton ya."
"Iya...Tapi lu yang bayar."
"Iya-iya, aman."
"Tapi Lin kita makan juga ya." Ucap Adinda dengan tampang polosnya.
"Lu ya...kalo urusan makan aja nomer satu." Jawab Lina sinis. " iya kita habis nonton langsung makan, puas lu!"
" Thanks my best friend." Ucap Adinda senang yang di balas anggukan oleh Lina.
jangan lupa like, comen and vote nya😘😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Anaata Sya
Jodoh kali😄
Fighting Kak.. 💪💪
salam JTK
2020-08-10
2
Liska
Like❤❤❤
2020-08-08
1
Tiyanapratama
aku mampir nih...kereeeeenn
mau marathon dulu ahh...
SEMANGAT!!
2020-07-30
2