" Hai Sweet heart.." Gabriel dengan senyum mengerikan.
Alia berjalan mundur, dia tidak menyangka, vampir ini lebih menakutkan dari yang terakhir di ingat Alia.
Gabriel segera mengangkat leher Alia, dan membawanya terbang menjauh.
Alia berusaha untuk melepaskan diri, sekuat tenaga dia berusaha mengeluarkan kembali kalungnya.
Sring......
Kilatan cahaya seketika muncul, membuat Gabriel merasa seperti terbakar. Dia segera melepaskan Alia dan pergi menjauh.
" Ah..."
Tanpa Gabriel, Alia bisa apa?. Tubuh nya terjun begitu saja dari udara. Dengan berlinang air mata Alia memejamkan matanya, membayangkan sesuatu yang indah.
Hap
Dengan cepat Devian menangkap tubuh Alia.
" Alia, aku menangkap mu." Ucap Devian.
Dengan perlahan Devian membawa kembali Alia untuk berpijak di bumi.
" Alia, buka matamu, kau tidak apa-apa kau selamat aku sudah memegang mu." Ucap Devian yang terus berusaha untuk membangunkan Alia yang tetap memejamkan mata.
Perlahan tangan Devian menyentuh dada Alia. Devian ingin merasakan bahwa masih ada detak jantung pada diri Alia.
Dug
Dug
Dug
Jantung Alia masih berdetak namun Alia tidak kunjung membuka matanya.
" Alia..??"
" Alia bangunlah."
Perlahan Alia mendengar suara yang terus memanggil dirinya lalu dia memberanikan diri untuk membuka mata.
" Apa aku ada di surga?" Tanya Alia saat dia benar-benar telah membuka mata. Devian tersenyum dan langsung memeluk Alia.
" Kemana Vampir itu?" Tanya Alia.
" Aku rasa dia telah pergi karena tidak tahan dengan cahaya yang keluar dari kalungmu. Aaa, jangan kau keluarkan kau ingat siapa aku?" Devian segera melarang saat mengetahui Alia akan mengeluarkan kembali kalung yang tersembunyi di balik pakaiannya.
" Oh god, ternyata kau benar-benar seorang vampir?" Ucap Alia.
" Iii....ya.." Ucap Devian dengan sedikit gugup.
" Alia, aku rasa ada sesuatu di kalungmu yang menjadikan makhluk sepertiku tidak dapat menahan cahaya yang keluar di dalamnya."
" Aku tidak tahu, Aku mendapatkan ini sekitar 1 tahun yang lalu. Ibuku bilang, bahwa ini adalah pemberian dari kakekku. Apa ini semacam senjata untuk memusnahkan vampir?" Tanya Alia sambil memegangi kalungnya.
" Entahlah, Aku tidak tahu itu mungkin saja terjadi."
Alia berdiri lalu melihat ke arah bus yang ditumpangi sudah terguling.
" Oh astaga, kecelakaan ini benar-benar di luar kendali."
" Maafkan aku Alia, Jika saja aku tidak mengikutimu, vampir monster itu pasti tidak akan menyerangku dan semua ini tidak akan terjadi." Ucap Devian penuh sesal.
" Dan maafkan aku karena ternyata aku tidak dapat melindungimu.," Imbuh Devian
" Devian, kau tahu untuk sesaat aku memang sangat terkejut saat mengetahui kenyataan bahwa kau bukanlah manusia. Tapi sepanjang perjalanan pulang aku tidak bisa berhenti memikirkanmu, terutama saat aku melihat vampir itu..."
" Gabriel. Namanya Gabriel." Ucap Devian yang memotong pembicaraan dari Alia.
" Ya, Gabriel atau siapalah aku tidak peduli dengan namanya aku hanya peduli dan takut saat melihat dia tiba-tiba menyerang mu, dan aku tidak dapat lagi melihatmu mengikuti laju bus yang aku tumpangi."
" Alia, katakanlah aku ingin tahu apa yang kau pikirkan karena hanya kau satu-satunya manusia yang tidak dapat kubaca."
" Aku, Aku tidak tahu apa yang aku pikirkan. Aku, aku hanya begitu khawatir saat tidak melihatmu Aku begitu risau saat aku tahu bahwa aku akan pergi meninggalkanmu."
Devian mendekati Alia dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Alia berjalan mundur hingga dirinya berada tepat di suatu pohon yang sangat besar. Devian terus mendekati Alia hingga menguji tubuh Alia.
" Alia, bertemu denganmu seakan aku menemukan tujuan hidupku yang baru. Aku ingin selalu bersamamu dan aku tidak ingin jauh darimu. Itu, itu sangat membuatku tersiksa. Ada sesuatu dalam dirimu yang menarik untuk selalu dekat denganmu."
" Apa itu?"
" Aku tidak tahu, seandainya saja aku bisa merasakan bahwa ada perasaan yang hangat dalam tubuhku yang sedingin Es ini."
Alia melihat ke arah dada Devian, dan saat Aliya akan menyentuhnya Aliya dan juga Devian mendengar suara teriakan.
" Aaaaaaaa......."
" Apa itu?"
Devian terlihat fokus sepertinya dia mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi dengan mendengarkan kan suara dari pikiran semua orang.
" Zombie."
" Apa?"
" Alia, kecelakaan itu membuat seluruh penumpang bus yang bersamamu terluka, darah dimana-mana dan sekarang adalah malam bulan purnama. Di mana para zombie akan keluar untuk merekrut anggota baru."
" Zombie?, ayolah Kau bercanda kan ini zaman modern tidak mungkin ada zombie." Keluh Alia, dia sungguh merasa kesal dia masih belum mempercayai bahwa ada Vampir yang hidup di zaman modern ini. Dan sekarang dia mengetahui bahwa zombie juga masih ada.
" Alia kau harus percaya bahwa vampir dan zombie itu memang ada, dan kemarilah aku akan memperlihatkan para zombie yang mulai berjalan mendekati lokasi kecelakaan, tanda mereka dapat mencium dan merasakan keberadaan manusia. Apalagi, manusia dalam keadaan luka dan berdarah."
Tanpa aba-aba Devian segera mengangkat tubuh Alia naik ke atas pohon tertinggi.
" Lihatlah."
Samar samar, Alia melihat segerombolan orang berjalan perlahan menuju arah tempat di mana bus.
" Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Alia
Wush wush wush....
" Astaga, siapa lagi ini?" Tanya Aliya saat dia melihat beberapa vampir berjalan mengelilingi dirinya dan juga Devian.
" Tidak apa, mereka adalah keluargaku." Ucap Devian yang mencoba menenangkan Alia yang terlihat ketakutan.
" Keluarga?, kau tadi bilang apa keluarga oh yang benar saja, Vampir punya keluarga?"
Devian menepuk jidatnya. Lalu Devian mengirimkan suara melalui pikirannya kepada semua anggota keluarganya agar tidak muncul secara tiba-tiba karena Alia rasa takut.
Setelah menyadari bahwa semua keluarganya berhenti dan tidak mondar-mandir seperti kipas angin. Devian segera membawa Alia kembali turun dan berpijak di bumi.
" Alia, bukankah sebelumnya aku sudah mengatakan jika aku mempunyai keluarga?"
" Emm, ya.."
" Jadi apakah siap bertemu dengan keluargaku?"
" Entahlah. Ada apa mereka sehingga datang kemari?"
" Aku rasa mereka dapat merasakan kehadiran zombie. Dan Alice mungkin sudah melihat ini karena ini semua berawal dari kesalahanku yang mengejar bus mu."
" Alice?"
" Ya, Alice. Dia memiliki kekuatan bisa melihat masa depan."
" Oh my God. Dia pasti sudah melihatku datang dan mungkin dia sudah melihat kita bersama." Ucap Alia.
" Mungkin, Jadi sekarang apakah siap untuk bertemu dengan mereka?. Ayolah, kami bukanlah vampir pemangsa manusia. Kami menyebut diri kami vampir vegetarian karena kami hanya meminum darah hewan. Ya, walaupun sesekali kami memesan kantong darah via online untuk menyejukkan pikiran kita."
" Ppffft... Via online?"
" Memangnya Vampir punya ponsel?" kekeh Alia.
" Punya, ini."
Devian mengeluarkan sebuah ponsel keluaran terbaru yang sudah retak hancur dah tidak dapat diselamatkan lagi.
" Are you serious?"
...Vampir punya ponsel. Apa dia masuk kategori vampir modern?. Batin Alia....
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments