Alia bersama dengan Edmund berjalan menuju hotel.
Karena tempatnya sangat jauh, jadi Edmund membuat Alia pingsan sehingga mendapat mudah membawanya terbang.
Edmund melakukan ini karena yakin bahwa Alia pasti menolak jika Edmund akan menggendong nya.
Edmund merasa bahwa ini belum saatnya Alia tahu bahwa dirinya adalah seorang pemburu vampir.
Edmund harus menunggu dia mengetahui siapa Valkyrie Light dalam wujud manusia.
Tanpa Edmund tahu, bahwa Alia sudah mengetahui siapa sebenarnya Edmund.
" Alia aku harap kau adalah Valkyrie Light itu. Jadi aku bisa mengajarimu tentang segala hal yang berkaitan dengan dunia per monsteran. Dengan begitu kita kan lebih dekat dan aku pasti bisa mendapatkan hatimu."
Setelah sampai di hotel. Edmund menurunkan Alia dan meminta bantuan dari para anggota yang lain untuk membawa Alia ke kamar di mana teman-temannya berada.
" Alia, kau dari mana saja?"
" Aku sudah disini?" Alia sekali lagi terkejut karena dia tiba-tiba saja pingsan dan tiba-tiba sudah berada di dalam sebuah ruangan bersama kedua temannya.
" Memangnya kau berharap bangun dari pingsan dan berada di mana?" Tanya Gwen
" Alia, Apa kau tidak tahu betapa cemas nya kami saat mengetahui kau tidak ada." Kata Lucy sambil memeluk Alia
" Maaf, saat itu aku sedang bersama Devian."
" Ya Tuhan, ini bocah begitu bucinnya sampai sempat-sempatnya berpacaran di tengah situasi yang sangat genting."
" Memangnya apa yang terjadi?" Tanya Alia pura-pura tidak tahu Karena sejujurnya dia begitu penasaran dengan sosok Valkyrie Light yang diceritakan oleh Devian.
" Apa kau benar-benar tidak tahu?" Ucap Lucy. Alia menggeleng.
" Baiklah, dengarkan aku.." Ucap Lucy yang sudah mulai bercerita namun tiba-tiba gue menghentikannya karena begitu penasaran dengan jaket yang dipakai oleh Alia.
" Alia, dimana kau mendapatkan jaket keren ini."
" Haha iya, jaketnya sangat keren kan. Ini adalah milik Devian."
" Oh astaga, Devian pastilah anak dari keluarga yang tajir melintir. Dia mampu membeli jaket dengan harga yang sangat mahal."
" Tidak mungkin."
" Ya ampun Alia, Apa kau tidak tahu harga jaket itu sekarang ini?" Tanya Gwen, Alia menggeleng. Gwen lalu mengambil gadgetnya dan membuka salah satu aplikasi jual beli yang sangat terkenal. Lalu menunjukkan harga dari jaket itu yang mencapai 9 digit.
" Wow, aku pasti akan terkenal jika aku memakai jaket ini ke sekolah."
" Oh my god, oh my god. Bolehkah aku memakainya?, Aku ingin tahu rasanya jaket seharga 9 digit itu."
" Tentu silahkan pakai saja asal jangan kau ambil jaket itu karena itu adalah dia terpisah dari Devian."
" Oke."
Alia lalu melepas jaket itu dan memberikannya kepada Gwen. Gwen sangat antusias dan langsung memakai jaket yang sedang booming itu.
Alia lantas meminta Lucy untuk kembali menceritakan apa yang sedang terjadi.
" Oke jadi saat kami sedang menunggu bala bantuan ada pasukan zombie yang mengerikan yang semakin mendekat. Lalu tiba-tiba datang kilatan cahaya yang langsung membuat perisai sehingga kami tidak dapat melihat apa yang terjadi diluar."
" Jadi kau kau tidak melihat siapa sosok yang tiba-tiba muncul dengan jelas itu?"
" Tidak, aku hanya mengetahui jika seseorang itu adalah wanita. Dan dia memiliki tanda di tangan yang sama sepertimu."
" Seperti apa?"
" Seperti ini, tanda trisula yang ada di bahu kiri mu. Tapi tanda itu berada di lengan sebelah kanan dan terlihat lebih besar dan juga panjang daripada milikmu."
" Lalu apa yang terjadi?"
" Saat kami tengah panik tiba-tiba Edmund datang dan mengatakan jika kita tidak perlu panik karena itu adalah orang yang akan menyelamatkan kita dari para zombie. Aku meminta Edmund untuk mencarimu karena kami begitu khawatir. Dan tak lama setelah itu, kami segera melanjutkan perjalanan dan akhirnya memutuskan untuk beristirahat di hotel ini."
" Hmm, sayang sekali ya kita tidak dapat melihat siapa sosok yang sudah menolong kita dari bahaya itu. Padahal aku sangat penasaran siapa orangnya."
" Mungkin kau bisa bertanya dengan Edmund. Karena aku rasa Edmund pasti melihat siapa orangnya. Karena Edmund berjalan masuk dari luar perisai."
" Hmm, ide bagus. Dia pasti tau segalanya."
" Ini silakan hubungi orang tuamu. Aku sudah lelah berulang kali mencari alasan agar mereka tidak curiga bahwa dirimu telah menghilang."
" Hehe terima kasih ya kau memang teman yang terbaik."
Cup
Alia mencium pipi Lucy sebelum Alia berpindah ke balkon kamar untuk menghubungi orang tuanya.
Dan setelah Alia menelepon orang tuanya dan memastikan bahwa dirinya baik-baik saja.
Alia melihat dari kejauhan bahwa ada sosok yang terus memperhatikan dirinya.
" Apakah itu Devian?" Lirihnya.
" Alia, makan malam..." Teriak lucy
" Aku datang."
Alia akhirnya memilih untuk masuk kembali ke dalam kamar, karena perutnya juga sudah merasakan lapar.
" Kita culik saja semua manusia itu, lalu kita kan mencari tahu siapa dari mereka yang memiliki darah murni."
" Jangan bodoh. Apa kau tidak lihat pemburu vampir sudah berjaga di setiap sudut dari hotel itu. Dan mereka juga sudah memasang sebuah perisai yang tidak bisa ditembus oleh kita."
" Lalu Apa yang harus kita lakukan sekarang?"
" Kita harus menunggu hingga mereka tiba di negara mereka sendiri. Lalu kita akan berbaur dan masuk ke dalam lingkungan mereka. Setelah itu baru kita akan mencari tahu siapa di antara mereka yang memiliki darah murni."
...----------------...
...****************...
...----------------...
......................
......................
...----------------...
......................
...****************...
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments