Hari ini adalah hari terakhir Alia berada di hutan itu.
Para siswa siswi lainnya mulai membubarkan diri, beberapa dari mereka ada yang langsung masuk ke dalam tenda untuk mulai membereskan barang bawaan mereka, sebagian lagi ada yang memilih untuk berjalan-jalan di hutan. Dan ber swafoto.
" Hai, Apa yang akan kita lakukan ini adalah hari terakhir kita berada di hutan yang dingin dengan cuaca ekstrem." Ucap Lucy.
" Ya, hampir setiap pagi saat kita akan memulai kegiatan selalu saja turun hujan. Ah, aku jadi tidak sabar ingin kembali ke negara ku dan menikmati hangatnya sinar matahari pagi." Ucap Gwen.
Sedangkan Alia masih terdiam karena kejadian semalam, dia tidak dapat tidur karena memikirkan dan mencoba memecahkan siapa sebenarnya Devian.
" Apa kalian percaya jika manusia bisa terbang?" Ucap Alia, saat ketiganya berjalan menuju tenda.
Mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh Alia, lucy dan Gwen langsung menghentikan langkahnya dan menatap Alia.
" Tentu saja." Ucap Gwen
" Benarkah?" Tanya Alia antusias.
" Ya, kita bahkan sering melihatnya." Imbuh Lucy.
" Dimana?, dan siapa?. Lalu bagaimana wujudnya apakah dia tampan menyeramkan atau apa?"
" Ya, beberapa dari mereka mungkin tampan dan juga menyeramkan." Ucap Gwen.
" Betul." Imbuh Lucy.
" Siapa?" Tanya Alia yang sepertinya sudah tidak sabar ingin mengetahui siapa yang bisa terbang menurut versi dari Lucy dan Gwen. Karena itu mungkin akan membantu Alia untuk menyimpulkan sendiri siapa sosok Devian sebenarnya.
Lucy dan Gwen saling berpandangan sebelum akhirnya tertawa sambil mengucapkan,
" Spiderman, iron man, penyihir dan bahkan mungkin unicorn. Hahah."
" Hah, kalian ini, orang serius juga ngapain bercanda." Ketus Alia.
" Haha, ya maaf. Lagian kamu juga sih hari gini masih nanyain orang terbang memangnya ada?." Ucap Lucy.
" Ya adalah mungkin dia monster atau manusia serigala atau makhluk jadi-jadian." Ucap Alia.
" Eh eh, kita kan udah seminggu di sini nih ya, tapi aku nggak pernah tuh ketemu makhluk menyeramkan atau apalah seperti mitos yang yang banyak beredar di kalangan masyarakat dan juga di Google. Padahal aku sangat berharap dapat bertemu dengan mereka yang paling tidak aku bisa ber selfie dengannya." Ucap Gwen
" Memangnya benar ya mitos tentang vampir yang katanya banyak berada di kota ini?" Ucap Alia.
" Ya." Ucap Gwen dan Lucy secara bersama.
" Ah aku tidak percaya, Aku ingin jalan-jalan sebentar Apa kalian mau ikut?" Ucap Alia.
" Pergilah lebih dulu Tapi ingat jangan terlalu jauh karena aku akan segera menyusul setelah aku menghabiskan sarapan ku." Ucap Gwen.
" Aku juga akan mengambil ponsel yang juga mungkin beberapa salib dan air suci berjaga-jaga jika di tengah perjalanan kita bertemu dengan sesuatu yang mengerikan. Hehe." Ucap Lucy.
Alia hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah laku kedua sahabatnya itu, yang satu begitu sangat mencintai makanan, tapi anaknya berapa banyak makanan yang masuk ke dalam tubuhnya tapi gue tidak bisa gemuk. Sedangkan Yusi orangnya sangat penakut tapi begitu tertantang dengan hal-hal berbau horor.
Setelah Alya berjalan beberapa meter dari tenda tempat dia beristirahat, Alia menatap ke sekeliling memejamkan mata membiarkan hembusan angin hutan menerpa wajahnya.
" Devian.." Lirih Alia
Wush....
Alia merasakan ada angin kuat yang menerpa tubuhnya.
Brug !!
Alia mendengar suara selalu tersenyum dan membuka mata, Alya tahu itu pasti Devian.
" Devian, kau datang?" Ucap Alia. Entah Kenapa perasaannya begitu senang saat melihat Devian ada di hadapannya.
" Sudah aku bilang kan, jika aku akan datang begitu kau memanggilku."
" Tapi, aku memanggilmu dengan suara yang sangat lelah."
" Aku punya pendengaran yang tajam dan juga aku dapat merasakan jika kau memerlukan diriku." Ucap Devian tersenyum dan berjalan mendekati Alia.
" Alia..."
" Hem..."
" Aku melihat semuanya berkemas Apa kau yakin akan pergi hari ini?"
" Ya, bagaimanapun juga aku tidak betah jika berlama-lama tinggal di negara hujan seperti ini. Aku begitu merindukan hangatnya sinar matahari."
Alia memandang wajah Devian, ada rasa kecewa dan juga kesedihan yang Alia lihat.
" Devian, boleh aku menanyakan sesuatu?"
" Tentu."
" Ini tentang kejadian semalam."
Devian mencoba membaca pikiran Alia, namun seberapa kerasnya Devian mencoba untuk membaca pikiran Alia, dia tetap tidak bisa menemukan apapun.
" Katakan, Apa yang kamu ketahui tentang kejadian semalam?" Ucap Devian setenang mungkin, karena saat ini dia sungguh takut jika Alia akan menanyakan atau mengetahui perihal pertengkarannya dengan vampir monster malam itu.
" Aku..."
" Alia.."
Wushh....
Belum sempat Alia bertanya kepada Devian, Devian sudah hilang entah kemana saat mendengar suara teriakan dari Lucy dan juga Gwen.
Alia mencoba mencari ke sekeliling namun dia tidak dapat menjumpai Devian.
" Alia, ternyata kau disini." Ucap Edmund.
" Edmund."
" Lucy dan Gwen sedang mencari mu, sedang apa kau disini?"
" Tidak ada, aku hanya menikmati pemandangan hutan untuk terakhir kalinya. Karena mungkin aku akan merindukanmu ini jika kita sudah kembali."
" Hmm, kau benar hutan ini memang sangat indah, tapi kau juga harus berhati-hati karena di dalam keindahan ini terdapat sesuatu yang mengerikan." Ucap Edmund saat dia menyadari ada sosok Vampir di sekitar sini.
" Apa maksud mu?"
" Ah tidak ada, apa aja mengatakan di dalam hutan ini pasir ada binatang buas dan juga hal lainnya yang dapat membahayakan nyawa kita sendiri."
" Ya, kau benar."
" Ayo sebaiknya kita kembali dan jangan pergi terlalu jauh karena kau dan aku juga pasti tidak ingin tersesat."
" Baiklah."
Edmund menyuruh Alia berjalan didepan sedang Edmund berjalan dibelakang Alia.
Alia sekali lagi melihat ke sekeliling berharap dia akan menemukan Devian. Namun, Alia harus kecewa karena ternyata Devian benar-benar pergi dari sana.
" Huft.." Alia menghela nafas dan tersenyum kearah Edmund yang mulai menjulurkan tangannya tanda agar Alia segera berjalan kembali kepada Lucy dan Gwen yang masih terdengar berteriak memanggil namanya.
" Alia, kami mencari mu kemana mana."
" Ya, tadi aku berada di sana bertemu dengan Devian. Lalu dia pergi sebelum aku dapat menanyakan semua hal yang mengganjal di pikiranku tentang dia."
" Kenapa dia pergi?"
" Aku rasa dia memang tidak suka kalian, karena setiap kali mendengar suara kalian Devian selalu pergi entah kemana."
" Apa dia hilang begitu saja?" Tanya Lucy. Alia mengangguk.
" Oh my God. Devian pasti alien."
" Yang alien itu kamu." Ucap Gwen.
" Udah yuk, kita bersiap untuk pulang." Ucap Alia.
Setelah memastikan bahwa Alia telah berjalan menjauh, dan tidak lagi menoleh ke belakang, Edmund berbalik dan berkata,
" Aku tahu kau ada disini, aku tahu jika selama beberapa malam ini kau selalu menemui Alia. Aku harap kau tidak lagi mendekatinya, atau menampakkan dirimu dihadapannya. Atau aku akan pastikan kau menyesal karena telah berani mendekati manusia." Teriak Edmund dengan lantang.
Edmund tersenyum Smirk sebelum akhirnya pergi menyusul Alia.
" Siapa dia, sepertinya dia dapat merasakan kehadiranku di sini. Dan kenapa juga dia dapat mengetahui jika setiap malam aku berada disini menemui Aliya. Siapa dia sebenarnya?, Kenapa aku tidak dapat membaca pikirannya juga, sama seperti aku yang tidak dapat membaca pikiran Alia."
Devian menajamkann pengelihatannya, lalu dia melihat tanda yang hanya dimiliki oleh..
" Pemburu Vampir."
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments