Bab 10

" Di...maaf ya, siang tadi aku gak bisa jemput kamu di terminal. Karena saat di kampus tadi, tiba-tiba Yana pingsan. Aku yang kebetulan ada di sana, jadi..."

" Sekarang kamu akrab dengan Yana?"

Belum selesai Ferry berbicara, Diandra langsung bertanya. Dan membuat Ferry menatap gadis di hadapannya ini. Ferry menipiskan bibirnya. Melihat Diandra cemburu.

" Kamu cemburu?"

Diandra membulatkan matanya.

" Enggak, siapa bilang. Aku cuma gak suka aja kamu deket-deket sama cewek lain, selama aku gak ada disini."

Ferry mengulum senyum. Hatinya bahagia, baru kali ini dirinya melihat Diandra terbakar cemburu. Dengan lembut Ferry menggenggam tangan Diandra.

" Sayang, denger ya, disini itu cuma ada kamu. Aku cuma menghargai dia sebagai saudara kamu. Percaya sama aku."

Diandra menundukkan wajahnya. Rasanya hatinya sedikit tenang, mendengar perkataan yang di ucapkan Ferry, berhasil membuat semburat merah di wajahnya.

Ferry pun dengan lembut mengangkat dagu Diandra. Dengan perlahan, Ferry mendekatkan diri ke Diandra. Sedangkan Diandra yang merasakan detak jantungnya lebih kencang dari biasanya hanya mampu menutup matanya. Perlahan Diandra dapat merasakan benda kenyal menempel di bibirnya. Ferry menciumnya. Ciuman pertama Diandra begitu juga dengan Ferry. Walau hanya sekejap, namun mampu membuat keduanya salah tingkah.

Baik Diandra ataupun Ferry kini saling mengalihkan wajah. Wajah Diandra sudah pasti bersemu merah, sedangkan Ferry dapat merasakan manis nya bibir Diandra walau hanya sekejap. Setelah hening sesaat barulah mereka menetralkan kembali kecanggungan diantara mereka.

" Hm...kita pulang sekarang ya. Aku takut Ayah khawatir."

Ucap Diandra memecah keheningan diantara mereka. Ferry pun langsung mengangguk dan berdiri, lalu menjulurkan tangannya meminta agar Diandra menggenggam tangan nya. Mereka berdua berjalan menuju pelataran parkir taman yang memang sudah mulai sepi.

Mengendarai motor miliknya, Ferry tak melepaskan tangan Diandra dari genggaman nya.

" Fer, lepasin tangan aku. Fokus ke jalan."

Ucap Diandra di boncengan. Motor yang di kendarai Ferry bahkan berjalan sangat lamban.

" Biarin gini dulu, Di."

Setelah menempuh perjalanan yang sedikit lambat dari biasanya. Diandra pun tiba di rumahnya. Sudah ada Pak Bayu yang menunggu kepulangan Diandra. Melihat ayahnya yang masih duduk di teras, Diandra pun segera menghampiri. Ferry juga turut ikut.

" Assalamualaikum om. Maaf ya om, saya

terlambat menghantarkan Dian pulang."

Ferry berkata pada. Pak Bayu yang sedang duduk di teras. Di dalam kamar Dayana yang belum terlelap pun mendengar pembicaraan mereka. Hatinya berdesir hanya dengan mendengar suara Ferry.

"Seandainya aku ada di posisi Diandra, aku pasti bahagia, di sayangi oleh Ayah, dan di cintai oleh Ferry. Kamu beruntung Di, walau ibu sering tidak adil padamu, tapi kamu mendapatkan cinta dari lelaki yang aku cintai..."

Dayana membatin. Tak lama Dayana mendengar Ferry berpamitan, setelah sebelumnya sempat berbincang sesaat. Lalu Pak Bayu dan Diandra pun masuk ke dalam. Diandra langsung masuk ke kamar, tampak Dayana yang sedang duduk di ranjang dan memegang sebuah buku. Dahi Diandra berkerut.

" Jam segini masih belajar? Bukannya udah masuk liburan semester ya?"

Dayana tampak menipiskan bibir, sambil mencari-cari alasan.

" Aaku belum ngantuk, Di. Jadii...aku baca-baca aja buku ini."

Ucap Dayana sambil menunjukkan bukunya pada Diandra. Diandra mengambil pakaian tidurnya. Lalu keluar kamar dan menuju kamar mandi untuk menyalin pakaiannya.

Saat Diandra di kamar mandi. Ponsel miliknya berdering. Sebuah panggilan masuk dari Ferry. Dayana tak berani menjawab panggilan itu, dia hanya melihat nama di ponsel itu. Setelah panggilan tak mendapat jawaban, tak lama terdengar suara notifikasi di ponsel Diandra. Lagi -lagi, Dayana hanya mampu melihatnya.

" Selamat tidur Sayang, semoga mimpi aku..love you, dan terima kasih untuk first kiss nya .."

Mata Dayana terbelalak, dirinya tak menyangka, jika Ferry sudah berciuman dengan Diandra. Itu adalah impian Dayana, memberikan first kiss nya untuk Ferry, lelaki yang di cintainya sejak dulu.

Diandra masuk ke kamar, dan melihat Dayana yang tercenung.

" Kenapa Yan?"

" Gak apa-apa, Di."

Diandra pun melihat ponselnya, lalu tersenyum malu. Dayana yang melihat semburat merah di pipi saudara kembarnya itu, menahan rasa sakit di hatinya. Jantungnya berdetak kencang, karena menahan rasa sakit itu. Dayana pun merebahkan dirinya membelakangi Diandra yang masih berbalas pesan dengan Ferry. Tanpa di ketahui oleh Diandra, Dayana menangis dalam diamnya.

Suara Adzan subuh menginterupsi seluruh umat nya untuk segera bersujud kepada sang Pemilik kehidupan. Begitu juga dengan Diandra. Kebiasaan ini sudah sejak dulu ia lakukan. Bahkan kadang, sebelum suara Adzan itu berkumandang, Diandra sudah lebih dulu bangun.

Diandra bangun dari tidurnya, dengan langkah yang sedikit pelan, Diandra masuk ke kamar mandi. Tak lama Bu Maya pun sudah berada di dapur. Mereka saat ini tengah mengantri untuk masuk ke kamar mandi.

" Yana, wajah kamu kenapa? Mata kamu juga bengkak? kamu sakit? Atau kamu habis nangis? apa yang buat kamu nangis, Sayang?"

Diandra yang baru saja keluar dari kamar mandi terkejut melihat wajah dan mata Yana yang sembab. Yana menatap Diandra sekilas, sedangkan Diandra menatap intens ke wajah Yana.

" Yana gak apa-apa, Bu. Mungkin karena malam tadi tidurnya larut, dan sambil baca buku makanya mata Yana gini."

Bu Maya menatap tak percaya ke arah Yana, lalu melihat ke arah Diandra.

" Kamu gak bohong kan?"

Diandra pun melangkah ke kamarnya, melihat ibunya terlalu perhatian pada Yana, tersirat rasa sakit di hati Diandra. Bagaimana pun, Diandra adalah seorang anak yang menginginkan perhatian dari ibunya.

" Iya Bu."

" Bukan karena ada dia di rumah kan?"

Diandra menghentikan langkahnya, sedangkan Dayana menatap tak percaya pada Ibunya.

" Ibu... apa-apaan sih. Dian itu juga anak ibu, saudara Yana, Bu."

Ucap Yana sedikit ketus, lalu masuk ke kamar mandi. Meninggalkan ibunya sendiri di dapur. Sedangkan Diandra hanya mampu menghela nafas, dan melanjutkan langkahnya ke kamar.

Di kamar, Diandra melaksanakan kewajibannya sebagai muslim, di susul Yana di dekatnya. Setelah berdoa, Diandra pun keluar dari kamar,saat akan membuka pintu, Yana memanggilnya.

" Di, maaf ya. Ucapan ibu tadi pasti menyakiti hati kamu. Maafin ibu ya, Di?"

Diandra hanya bisa mengangguk kecil.

" Aku udah biasa mendengarnya, Yan. Sejak dulu..."

Ucap Diandra getir, kristal bening hampir saja meluncur dari matanya. Namun sekuat tenaga di tahan oleh Diandra.

Sementara di dapur, sudah ada Bu Maya dan juga Pak Bayu di sana. Mereka tengah duduk sambil memakan sarapan pagi mereka. Ada nasi goreng dengan telur ceplok.

" Nak, sarapan dulu."

Pak Bayu meminta Diandra untuk duduk bersama dengan mereka. Sedangkan Bu Maya hanya melihat sekilas. Tak lama berselang, Dayana datang dan ikut duduk bersama mereka.

" Yana, ayo makan. Nih, ibu udah buatin nasi goreng dan telur ceplok. Oiya, ini ada ayam juga. Ibu udah gorengkan untuk kamu. Di makan ya, Sayang."

.

.

. **Assalamualaikum reader semua...

Semoga sehat selalu ya...

Terima kasih sudah setia di Ceritaku ini.

Jangan lupa mampir di ceritaku yang lain ya, judulnya

" CINTA MAZIYA"

Jangan lupa tinggalkan like, komen, gift serta vote nya sayang-sayang kuh...😘😘😘😘😘.

Love you all...🥰🥰🥰🥰🥰**

.

.

.

Terpopuler

Comments

Adfazha

Adfazha

Ferry bkn hya cwo yg km cintai ya Yana.. tp Ferry Dian tuh slg mencintai so jgn berharap mengambil yg bkn milikmu aplgi dg cara licik

2022-11-14

2

Adfazha

Adfazha

Kna ibunya jd Dayana sm Diandra berjarak smg za ibunya gk tau Yana sk sm Ferry bs2 tar srh Diandra ngalah tuk Yana hadeehh si ibu minta dikutuk jd wajan item wkkkwkkk😅😅

2022-11-14

1

v

v

nyebelin banget deh dayana sama ibunya. dayana ini mungkin karena udah terbiasa dapet apa yang dia mau kali ya

2022-11-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!