Perasaan tak tenang yang di rasakan Diandra bisa saja karena dua hal. Yang pertama, saudara kembarnya dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Kedua, Ferry orang yang paling dekat dengan nya saat ini sedang dalam masalah akibat saudara kembarnya nya itu.
Seharian ini, Diandra benar-benar tidak bisa tenang. Dan gelagatnya pun dapat di lihat oleh seluruh penghuni di rumah itu.
" Kenapa sih Dek? sejak tadi mas perhatiin kok gak tenang gitu?"
"Gak tau, Mas. Perasaan Dian gak enak dari pagi."
Tika yang melihat Dian gelisah pun segera memberikan secangkir coklat panas untuknya.
" Minum dulu coklat hangatnya."
Setelah minum seteguk, Diandra pun meletakkan cangkir ke meja.
" Kamu udah telepon ke Ayah atau Ibumu?"
" Sudah, telepon ke Ayah tadi. Katanya gak ada apa-apa, semua baik-baik saja. "
" Telepon Ferry udah?"
Diandra melihat ke arah Tika, dan menggeleng.
" Gak bisa di hubungi sejak pagi, Mbak."
Ucapan Diandra mendapat lirikan dari Raka serta kedua orang tuanya.
" Ya sudah, jangan terlalu di bawa perasaan. Nanti bisa gak baik ke depannya. Kalo emang belum tenang, kamu ngaji sambil nunggu waktu sholat."
Ucapan dari pakde nya mendapat anggukan dari Tika dan juga Raka.
Beberapa hari berjalan, perasaan Diandra masih tak menentu. Dan saat Diandra menanyakan keadaan keluarganya pada sang Ayah, jawaban ayahnya hanya mengatakan biasa saja. Diandra sudah sangat dengan kuliahnya, tak lama lagi, dirinya akan segera menyandang gelar seorang dokter.
Sementara Ferry juga masih berada di balik sel tahanan. Tuduhan dari Dayana yang mengatakan bahwa Ferry adalah pelaku pemerkosaan terhadap dirinya membuat Ferry harus merasakan dinginnya dinding tahanan. Ferry menolak permintaan Dayana jika dia akan mencabut gugatan kalau Ferry mau menikahinya.
Bunda Mira yang tak sanggup menahan tekanan dan cibiran dari orang-orang pun akhirnya jatuh sakit.
" Bunda sakit Bang. Darah tinggi nya kambuh. Bang, Alya tau, ini sulit buat Abang. Tapi...apa Abang gak mikirin kesehatan Bunda? Kita cuma punya Bunda, Bang..."
Alya adik nya Ferry yang juga seorang mahasiswa di sebuah universitas siang itu mengunjungi Ferry. Ferry sudah di keluarkan secara tidak hormat dari kampusnya. Membuat nya kehilangan harapan untuk melanjutkan pendidikan nya.
Ferry melihat Alya yang meneteskan air mata. Lalu dengan segera menyekanya.
" Alya pulang dulu ya, Bang. Abang jangan lupa makan, makanan yang Alya bawa. Tadi ibu minta Alya masakin ini untuk Abang."
Ferry hanya mengangguk.
" Tolong hubungi Dayana, Dek. Bilang sama dia, Abang mau bicara. Suruh dia temui Abang."
Alya meneteskan air mata. Lalu mengangguk dan beranjak pergi. Tak lama, Satya pun datang menemui Ferry. Sedangkan Alisha tak bis ikut hari itu, karena kesibukannya.
" Fer, gue denger perbincangan Lo tadi sama Alya. Apa Lo yakin Fer."
" Gue gak punya pilihan lain, Sat. Kasian Bunda, bunda pasti sangat tertekan di rumah. Tau sendiri lah gimana orang-orang kalau menceritakan gue."
Satya melipat bibirnya. Merasa sangat kasihan dengan sahabatnya ini. Namun tak mampu membantu lebih. Semenjak Ferry berada di balik sel, Alisha dan Satya bergantian menjenguk Bunda Mira, bahkan hampir setiap hari.
Namun mereka masih merahasiakan hal ini pada Diandra. Mereka tak ingin pikiran Diandra kacau, hingga akhirnya harus menelantarkan kuliahnya. Sementara mereka tahu, jika saat ini, Diandra pun tengah sibuk sebagai mahasiswa kedokteran semester akhir. Dan sebentar lagi akan meraih gelar sesuai keinginan mereka bersama. Hanya Ferry yang harus menelan pil pahit, karena impiannya hancur hanya karena fitnah dari seorang Dayana.
" Gue balik ya Fer. Waktu kunjungan udah berakhir. Lo baik-baik ya. Gue cuma bisa bantu Lo dengan Doa."
Ferry mengangguk. Lalu memeluk sahabatnya itu.
" Tolong jagain Bunda dan Alya ya, Sat. Gue gak tahu, gimana mereka saat gue disini."
Satya menepuk pundak sahabatnya itu.
" Lo gak perlu takut, tanpa Lo minta, semenjak Lo disini, Gue dan Alisha selalu nginep di rumah Lo. Gue gak mau Bunda Dan Alya kenapa-kenapa, mereka juga keluarga gue."
Ferry merasa haru, lalu meneteskan air mata.
" Makasih Sat. Makasih banget. Gue hutang banyak sama Lo."
" Gak perlu makasih. Gue sodara Lo. Kita sahabat sekaligus sodara Lo. Satu persatu kita selesaikan masalah Lo. Gue juga masih cari-cari orang yang bisa jadi saksi buat Lo. Buat bantu Lo lepas dari masalah ini."
" Makasih, Sat. Gue gak tau...."
" Udah, yang penting masalah Lo ini segera selesai. Dan Lo gak harus nikah sama tu nenek lampir. Gemes gue. Kalo lakik, udah gue ajak gelut aja. Ya udah, Gue balik ya."
Akhirnya setelah bertemu Ferry, Satya melanjutkan perjalannya menuju kampus Alisha. Wanita yang kini tampak cantik itu, sudah menunggu Satya di depan gerbang kampusnya.
" Sorry ya, Al. Lo lama nunggu gue."
" Gak kok, santai aja. Lo dari mana?"
" Dari tempat si Ferry. Kasian gue, Al. Gue gak bisa bantu apa-apa."
" Gue juga sedih banget, Sat. Gimana dengan Diandra kalau dia tahu masalah ini. Gue kasian banget ma mereka berdua. Emang bener-bener ya tu nenek lampir. Enak bener dia fitnah sahabat kita. "
" Gue gak nyangka juga, kalau Dayana bisa berbuat sekejam itu. Apalagi dia tahu kan, Diandra dan Ferry itu pacaran udah lama banget. Dan sekarang, dia dengan seenaknya aja merusak itu semua."
" Emang sakit jiwa tu Nenek Lampir. Tega loh dia. Ihhh..."
Aliya meremas sendiri tangannya menandakan dirinya tengah sangat gemas dengan fitnah dari Dayana ke sahabatnya.
" Udah, Lo jaga emosi. Sekarang yang kita pikirin itu, gimana caranya agar Ferry lepas dari tuntutan, tanpa harus nikah sama tu Nenek Lampir."
Alisha tampak berpikir sejenak. Secara mereka tidak di kampus yang sama, jadi mereka kurang paham siapa saja sahabat Ferry.
" Lo ada kenal sama sahabatnya Si Ferry gak? Biar kita cari kejelasan dari mereka."
Tanya Alisha pada Satya. Namun Satya hanya menggeleng.
" Mana kenal Gue. Ferry kan kurang akrab sama teman-teman nya. Lagian kok tumben ya, si Ferry bisa ikutan ke club' malam itu. Biasanya dia paling gak suka tempat begituan ."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
emma halimah
kn tmnny bisa tny k ferry siapa yg ngjk dia k club..
2023-02-24
0
Armi Umala
jangan lama lama dong up nya thor. trus jangan bikin ferry nikah sm mak lampir dayana.plis plis plissssss
2022-12-12
1
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
2022-12-11
2