"Saya akan menjaganya seperti saya menjaga nyawa saya sendiri,," kata Tama
Mereka bertiga termangu mendengar omongan Tama.
"Terimakasih kak. Kakak sudah menjagaku,, tapi maaf sepertinya setelah aku keluar dari rumah sakit kakak tidak perlu lagi mengkhawatirkanku.."
Tama terdiam. "Nggak, aku tetap mengkhawatirkanmu. Sebelum aku tahu pelakunya,, aku pastikan kamu tetap aman.." batin Tama
"Tapi tetap saja, aku berhutang padamu.." jawab Tama
"Selesaikan makannya, minum obat, setelah itu istirahatlah.." Tama bersuara dengan wajah tanpa ekspresi
Erliana menatap Tama penuh tanda tanya, dia akan menanyakannya nanti.
############################
Digedung lain
Diperusahaan lain, di dalam ruangan yang luas. Laki-laki duduk dikursi kebesarannya.
"Bagaimana sudah diselesaikan,,?" tanya atasan pada bawahannya
"Dia tertangkap boss.." bawahan itu menunduk
"Brengsek,," melempar benda kearah bawahannya
"Lalu,,?" tanya atasannya marah
"Saya pastikan dia tidak akan membuka mulutnya.." bawahan laki-laki tersebut
"Apa kamu yakin,,?"
"Apa kamu bisa menjamin kalau dia tidak akan mengatakan siapa yang menyuruhnya,,?"
"Bisa Boss,," masih menunduk
"Jangan harap kamu selamat jika orang brengsek itu mengatakan siapa dalangnya,," ancam si Boss
"Lebih baik kita diam dulu,, sebelum semuanya makin runyam.." titah si bos lagi sambil mengibaskan tangannya
"Baik boss,," bawahan menunduk dan meninggalkan boss diruangannya
############################
Didalam Nugraha Company. Ruangan Tama dan Heru bersebelahan. Didepan ruangan Tama ada meja Sekretaris Tama.
Tut..Tut..Tut..
"Halo.. Apa yang harus saya lakukan boss.."
Dia adalah orang kepercayaan Tama dan Heru. Dia orang yang lihai dalam menyelidiki sesuatu.
"Iya,, datanglah ke markas.. ada seseorang yang harus kamu selidiki,," kata Heru
"Baik Boss.. Saya segera kesana.."
"Oke,, Aku tunggu hasilnya.."
Tut..
Heru langsung mematikan sambungan teleponnya.
Heru memencet tombol yang menghubungkan ke meja Sekretaris.
Tok..Tok..Tok..
"Masuk,," Heru
"Permisi pak.." Sheila sekretaris Tama
"Sheila apa agenda Pak Tama hari ini,,?" "Apa ada meeting dengan klien yang sangat penting.." tanya Heru
"Untuk hari tidak ada meeting dengan klien penting Pak,, hanya ada meeting evaluasi bulanan Pak,,"
"Jam berapa kita meeting,,?"
"Setelah makan siang Pak,,"
"Ya sudah,, terimakasih,, kamu bisa balik ke meja kamu.."
"Baik Pak,," Sheila pamit dengan menundukkan kepalanya tanda hormat dengan pemimpinnya.
############################
Dirumah sakit, Erliana sudah menyelesaikan makannya dan dia beristirahat setelah meminum obat. Tama meminta kedua sahabat Erliana untuk makan dimeja makan bersama.
"Ririn,, Lani,, bisa kalian makan bersama saya,, ada yang ingin saya tanyakan,,"
Kedua sahabat Erliana mengangguk dan duduk di meja makan, dan membuka bungkusan yang Tama beli. Mereka bertiga makan bersama.
"Boleh saya tanya sesuatu kepada kalian,,?" tanya Tama
Kedua sahabat Erliana memandang satu sama lain. Lalu mengiyakan pertanyaan Tama.
"Boleh Pak,, ada apa,,?" Lani
Antara mereka bertiga,, hanya Ririn yang bar bar.. Lani dan Erliana cenderung tenang. Tapi tak hayal mereka juga bisa bar bar walaupun tidak seperti Ririn.
"Bapak mau tanya apa,,?" kata Ririn
"Erli kerja dimana,,?" tanya Tama
"Ditoko buku @@@ Pak, sama saya,," jawab Ririn
"Kalau keluarganya kalian tahu,,?"
"Kita sih belum pernah ketemu sama keluarganya, tapi Er kesini itu memang buat kerja karena pengen bantu ekonomi keluarganya.." kata Ririn
"He'emm.." Tama mengangguk.
"Lalu Ayahnya, kerja apa.?"
"Ayahnya hanya sopir angkot Pak dan Ibunya jualan kecil-kecilan dirumah,," jawab Lani
"Kakak atau adik, dia punya,,?"
"Ada pak,, Er Itu anak kedua dari tiga bersaudara.."
"He'emm.. Makasih ya.. kalian udah dateng hari ini.." kata Tama
"Kalian kerjakan,,? terus hari ini, bolos ya,,?"
"Iya pak,," jawab Ririn dan Lani sambil cengar cengir
"Sebenarnya tadi kita udah minta ijin Pak,, mau cari Er." cerocos Ririn
"Tapi Rin mending nanti malam kita kuliah aja,, nanti habis kuliah kita balik lagi buat jagain Er.. Gimana..?" kata Lani
"Oh ya kalian juga harus kuliah kan,,?" tanya Tama
"Iya Pak,, tadinya kita mau bolos tapi.." Belum selesai Ririn menjelaskan, sudah dipotong oleh Tama
"Mending kalian pergi kuliah aja,, bener apa yang Lani bilang .. Kalian gak usah khawatir,, Erli saya yang bakalan jagain.." sambung Tama.
"Beneran gak papa pak, kalau kita kuliah dulu.. Gak ngerepotin bapak..?" Kata Ririn
"Gak,, kalian berangkat aja,, lagian kan kalian juga udah seharian nemenin dan bantuin Erli,,"
"Terima kasih kalian udah dateng ke sini.."kata Tama
"Iya sama-sama pak,," Lani
"Nanti selesai kelas saya balik kesini lagi deh Pak,," kata Ririn
"Besok kan kalian kerja,, mending kalian kesini setelah pulang kerja. Nanti kan kalian bisa berangkat kuliah dari sini.." jelas Tama
"Bukan maksud saya untuk tidak mengizinkan kalian bersama Erli, saya tidak mau membebani kalian.. itu saja.." jelas Tama kembali
"Baik Pak,, terimakasih atas pengertiannya.." jawab Lani
"Saya juga tidak mau kalian kecapean." imbuh Tama.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Kedua sahabat Erliana pamit, karena mereka harus siap siap untuk pergi kuliah.
"Er,, udah sore nih kita pulang yah." kata Lani
"Iya,, makasih kalian udah mau kesini.." kata Erliana
"Jangan gitu, kita kan udah kaya saudara. Masa iya kita tega mau ninggalin kamu sendirian,," cicit Ririn
"Kita pulang yah,," pamit sahabat Erliana sembari cepika cepiki
"Iya kalian hati hati,," jawab Erliana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments