Setelah tadi sempat ramai, sekarang suasana di kamar inap Erliana kembali sunyi. Hanya ada dua orang anak manusia yang berbeda jenis saling diam. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Erli,," Tama memanggil
"Iya kak,," balas Erliana
"Em,, Em,," Tama bingung harus mulai dari mana
"Ada apa kak,,?" Erliana
"Em,, itu,, maaf,," Tama
"Untuk apa,,?" tanya Erliana
"Untuk yang tadi,, tidak sepantasnya aku seperti itu,," Tama
"Ohh itu,, gak papa kak,,"
"Aku juga minta maaf,, udah salah paham sama kakak,," Erliana
"Kok jadi kamu minta maaf juga,, kan aku yang salah,," Tama
"Aku juga salah kak,, Aku juga gak sepantasnya ngambek kaya tadi,, Jadi malu aku,, hihihi". Erliana tertawa kecil
"Ternyata apa yang dibilang temenku itu salah ya,,?!" Tama
"Salah,,? emang temen kakak ngomong apa sama kakak,,"
"Katanya kamu tu kalau sama cowok gak terlalu peduli,, tapi kenyataannya gak,," jelas Tama
"Temen kakak ngomong begitu,,?"
"Sebenarnya sih itu katanya temenmu,, mereka ngomong ke temenku.. katanya kamu begitu,," jelas Tama
"Ohh, duo keong racun itu yang bilang,," Erliana manggut manggut
"Duo keong racun siapa,,?"
"Itu Ririn sama Lani,,"
"Bukannya Trio kok duo,,?" tanya Tama
"Kalau Trio, satunya siapa,,?" tanya Erliana polos
"Kan kamu satunya.." Tama terkekeh
"Iya ya kak,, hahahaha.." Erliana tertawa
"Manis,," batin Tama
"Kakak juga begitu,,"
"Begitu gimana maksudnya,,?" Tama
"Kata temenku,, temen kakak bilang,, Kakak itu kalau sama cewek suka judes,, jutek,, tapi kok sama aku gak ya,?" cicit Erliana
"Masa sih,, mereka bilang begitu,,?" Tama
"Dasar kadal buluk,, suka banget gosipin orang,," Tama
"Kakak nih,, ganti nama orang seenaknya aja deh,," celetuk Erliana
"Emang kakak suka begitu ya,?" tanya Erliana
"Ah,, gak juga,,
gak usah didengerin kalau denger yang gak bener,," Elak Tama
"Kakak udah lama ya temenan sama mereka,,?" tanya Erliana
"Dari SMP,,"
"Lama juga yah,, udah tau luar dalem dong,,?" Erliana
"Ya begitulah,, udah lebih dari temen malahan, kita udah kaya saudara,," kata Tama
Mereka berdua asyik mengobrol sampai sampai mereka lupa dengan kecanggungan mereka.
############################
Di apartemen Heru, dia sedang berbincang lewat ponsel dengan kekasihnya yaitu Elisa anak dari Tante Tama, Elisa adalah adik sepupu Tama.
"Assalamualaikum,," Elisa
"Wa'alaikumsalam,," Heru
"Kamu ngirimin aku foto Mas Tama lagi sama siapa,,?"
"Ohh,, cewek itu,, Erliana namanya"
"Erliana,, dia pacarnya Mas Tama,,?"
"Doain aja,, moga kakak sepupumu itu bisa membuka hatinya,,"
"Kok kayaknya foto kemarin lagi dirumah sakit yah,, emang cewek itu lagi sakit ya yang,,?"
"Iya, sakit gara gara kakak mu,,"
"Gara-gara Mas Tama,,? Moga aja cewek itu bisa meluluhkan hati mas Tama yang hampir keras,; hihihi " Elisa terkekeh
"Emang sakit kenapa,,? kok gara gara Mas Tama,,"
"Adalah pokoknya,,"
"Ih,, mau main rahasia rahasia nih sama aku,,?"
"Bukan gitu,, nanti pasti kamu tau,,"
"Ya udah deh, tapi nanti cerita ya sama aku,,
Udah dulu ya yang,, aku dipanggil mama,,"
"Ya udah,, salam buat semuanya,, jangan nakal lho ya,," Heru menggoda Elisa
"Iya,, kamu hati hati disitu ya,, cepet pulang,,"
"Assalamualaikum,,"
"Wa'alaikumsalam,,"
Heru menutup teleponnya.
Tapi belum lama dia menutup sambungan telepon. Ponselnya berdering lagi, di layar ponselnya tertulis nama "Kakung Praba". Kakung Praba adalah kakek dari Tama. Kakung Praba diam diam meminta tolong kepada Heru untuk mengawasi Tama,, karena Tama adalah Pewaris Nugraha berikutnya.
"Assalamualaikum,, Ung,," Heru
"Wa'alaikumsalam,, kamu dari mana ditelpon susah banget, panggilan sibuk terus,," jawab Kakung Praba
"Hehehe,, maaf Ung,, tadi lagi teleponan sama Lisa,," Heru mengelus tengkuknya
"Pantes aja,, sibuk terus,,
Kabar kamu gimana disana,,?"
"Alhamdulillah,, baik Ung,,"
"Tama Gimana,,? kemarin itu Lisa nunjukin foto,, katanya dari kamu,,"
"Iyaa,,, kemarin Heru Kasih foto ke Lisa,,"
"Sudah sejauh mana mereka Her,,?"
"Maaf ya Ung,, bukan Heru gak mau kasih bocoran, tapi memang mereka masih jaga jarak,," kata Heru
"Kok gitu,, Tama memang lelet,, Apa Kakung yang harus turun tangan,,?"
"Jangan Ung,, biarin aja dulu mereka. Soalnya mereka sama-sama mempunyai masa lalu yang tidak enak,," Ujar Heru menjelaskan
"Tapi Tama punya perasaan sama gadis itu kan,,?"
"Kalau Heru liat sih begitu Ung,, baru tebakan Heru aja sih,,"
"Coba deh selesai kan dulu masalah kalian disitu,, kalau sudah selesai balik langsung kesini,, Nanti kalian cari orang untuk pegang dulu perusahaan yang ada disitu."
"Ya udah,, tolong awasi Tama terus ya Her,, Kakung percaya sama kamu,,"
"Siap Ung,,"
"Ya sudah Kakung tutup ya teleponnya,,"
"Assalamualaikum,,"
"Wa'alaikumsalam,,"
Sambungan telepon Heru dan Kakung Praba sudah terputus. Tapi setelah itu Heru bergumam sendiri.
"Mati aku,, Lisa kasih liat foto yang kemarin aku kirimkan ke Kakung."
"Bisa kena bogem mentah aku kalo Tama sampai tahu,," Heru bermonolog sendiri
"Aduhh,, harus siap siap aku,, kalau kalau Tama sampai tahu,,"
"Aduh,, Elisa,, Elisa,, kenapa sih harus kasih tau ke Kakung Praba dulu,," Heru meresa gemas sendiri
Heru bingung,, bagaimana jika Tama tau kalau Heru mengirimkan foto gambarnya bersama Erliana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments