"Gak papa lagi, jagain cewek cantik ini. Siapa tahu jodoh,, hehehe".Dika
"Ck.. apaan sih.."Tama
"Ehh beneran lho.. Jodoh tuh gak ada yang tau.."
"Bener.. Bener. . aku setuju" samber Heru
"Ish.. awas kamu ya aku potong gaji kamu 30% bulan ini.." jawaban Tama pada Heru dengan memberikan tatapan tajamnya..
"Hah.. Kok bisa."" Jangan dong". dengan tatap memelas
"Siapa suruh ikutan jadi kompor mledug", dengan senyum semriknya
"Hahahaha.... "Tawa Dika pecah.
"Aku tuh bukan mau jadi kompor, tapi kan siapa tau."
"Emang kamu mau sendirian seumur hidup.. iihhh.. aku mah gak mau.. dingin gak ada yang dipeluk." seru Heru sambil terkekeh.
"Kan ada guling yang dipeluk." jawaban Tama enteng dengan wajah datarnya
"Dasar temen edan." Sambil menonyor kepala Tama
"Sialan.. "sambil menatap tajam Heru
"Dasar asisten gak ada akhlak," gantian menonyor kepala Heru
"Emang kamu, kalau ada cewek bawaannya pengen meluk meluk.." sambil melirik dan terkekeh.
"Hahahaha.." Dika tertawa
"Kalian tuh yah dari dulu sampai sekarang gak pernah berubah. Ada aja yang diributin, masih dengan tawanya"
Mereka bertiga akhirnya tertawa bersama.
Tama meminta tolong Heru agar membawakan baju ganti untuk dirinya karena dia akan menemani Erliana di rumah sakit. Dia meminta tolong juga untuk membeli beberapa stel baju tidur lengan panjang beserta jilbab. Dan dia juga meminjam charger milik Dika untuk mengisi batrei handphone milik Erliana, karena dia berharap ada yang bisa dihubungi.
"Heru.. aku minta tolong, nanti bawain aku baju ganti yah. Aku mau nginep disini,,"kata Tama
"Kamu yakin mau nginep disini.." "Gak capek..?? kamukan dari kemarin kurang tidur tambah Heru"
"Ya, gak papa aku bakal tidur disini. Kan kasian kalau Erli ditinggal sendirian. Kalo nanti dia sadar terus gak ada siapa - siapa gimana..?" Tama balik tanya
"Cie.. Cie.. Cie.."suara Heru dan Dika
"Yang lagi ngasih perhatian,," canda Heru lagi..
"Sialan ini monyet ngeledek melulu," sambil melempar buku ke arah Heru
Hahahaha tawa sahabat Tama pecah
"Eh Dik pinjem charger dong, harus diisi nih hp. kali aja ada yang nelpon nyariin tuh cewek."Tama
"Tuh cas aja disitu," Dika menunjukkan charger di atas nakas dekat jendela.
"Oh ya Her.. Tolong sekalian belikan baju tidur lengan panjang yah.. Buat Erli.. Sekalian dengan isinya. Terus jangan lupa Jilbabnya juga.." Titah Tama pada Heru
"Bener juga kata kamu Her,,"
"apa..?" tanya heru pada Dika
"Gak biasa biasanya lho nih anak kaya gini kalo masalah cewek," timpal Dika
"Iya.. aneh kan," Heru sambil memanyunkan bibirnya
"Kamu aja heran apalagi aku," Heru dan Dika terkekeh
Tama yang menjadi objek hanya diam mendengarkan saja. tidak ada niat untuk menjawab
Sejatinya dalam persahabatan mereka, sikap Tama lah yang paling cuek jika mengenai wanita. Padahal dari mereka bertiga Tama lah yang banyak digandrungi oleh wanita. Wanita mana yang tidak ingin bersama dengan Tama. Sudah ganteng tajir lagi. Tama hanya peduli dengan tiga wanita saja, mama, adik dan tantenya adik dari Papahnya. Maka dari itu Heru dan Dika sedikit merasa aneh dengan Pratama, dengan sikap yang diberikan kepada Erliana. Kadang kalau masalah wanita dia pasti selalu meminta bantuan kepada kedua sahabatnya untuk menyelesaikannya karena bagi seorang Pratama berurusan dengan wanita itu terlalu ribet. Tidak dengan kedua sahabatnya, mereka selalu bisa berbaur dengan wanita. Sikap cuek Tama terhadap wanita bukan tidak ada sebabnya. Karena dia merasa dikhianati dan dibodohi oleh seorang wanita. Karena dulu sebelumnya Pratama tidak seperti itu kepada wanita, mungkin pengkhianatan yang dia alami membuat dia cuek dengan setiap wanita. Dia menilai jika wanita itu sama saja. Padahal tidak semua wanita seperti itu.
Flass on
Dulu waktu Tama duduk di bangku SMA dia pernah suka dengan teman perempuannya. Diana nama gadis itu. Tama sangat menyukai. Diana cantik dan pintar bergaul. Dan dia selalu menujukan sikap yang manis kepada Tama setiap mereka bertemu. Sampai sampai Tama memberanikan diri untuk menyatakan cintanya pada Diana. Diana tau jika Pratama menyukainya. Maka dari itu Diana menerima pernyataan cinta Pratama. Mereka akhirnya jadian, sikap Diana yang manis dikepada Tama membuat Tama senang dan bahagia. Jadi Tama selalu memberikan apa saja yang Diana mau. Jadiannya Tama dan Diana pun tidak luput dari kedua sahabat Tama. Mereka berdua tau kalo Pratama berpacaran dengan Diana. Heru sebenarnya sangat menyayangkan jika Pratama berpacaran dengan Diana, karena dia tahu Diana itu gadis seperti apa. Sudah berulang kali Heru memperingatkan Tama. Tapi saking cintanya Tama kepada Diana, dia tidak menghiraukan peringatan dari Heru. Dan akhirnya Heru diam, dia membiarkannya agar Tama mengetahuinya sendiri. Karena apa yang dibilang oleh Heru, Tama tidak percaya. Dia lebih percaya dengan mulut manis Diana. Tidak lama Pratama berpacaran dengan Diana, hanya enam bulan saja. Dan dalam waktu enam bulan Pratama tahu gadis seperti apa Diana. Dan akhirnya Pratama meminta maaf kepada Heru karena dia tidak menghiraukan nasehat Heru. Dan Tama meminta bantuan kepada kedua sahabatnya untuk mencari cara agar dia bisa lepas dari Diana.
"Hai,, Di.." begitulah Pratama memanggil Diana.
"Hai juga Tama," jawab Diana
"Pulang sekolah ada janji gak,,?"
"Gak ada, kenapa kamu mau ajak aku jalan,,??" Diana tanya balik
"Kalau kamu mau.."
"Maulah, mau banget malah."
"Beneran mau??"
"Iya mau, mau kemana,,??"
"Kamu maunya kemana,,??"
"lho kamu kan yang ngajak, masa aku sih yang nentuin tempatnya..?"
"Iya gak papa, yang penting kamu suka dan nyaman dari pada nanti aku ajakin kamu tapi kamu gak suka sama tempatnya kan gak enak.."seru Tama
"Gimana kalo kita jalan jalan ke Mall.."
"Oke.." jawaban Tama singkat
Sepulang sekolah mereka berdua pun jalan ke sebuah Mall di kota B. Niat Tama ingin mengutarakan isi hatinya hampir tercapai. Dari sekolah mereka berboncengan dengan menggunakan motor milik Tama.
"Ayo naik.." ajak Tama
"Okee", jawab Diana dengan tersenyum
tak lama hanya lima belas menit mereka sampai di parkir mall yang luas.
"Masuk yuk.. "ajak Tama dijawabi oleh Diana dengan anggukan.
"Di.. kamu mau apa.. kali aja kamu mau sesuatu,," tanya Tama pada Diana
"Sebenarnya sih ada yang aku mau,, emang kamu mau beliin,,?" tanya Diana
"Kenapa enggak.. asal kamu senang.."
"Beneran...?"
"Iya lah.. masa aku bohong sih."
Tama pun membelanjakan apa yang Diana inginkan. Diana senang, dia tidak menyangka kalau Tama akan memberikan apa saja apa yang Diana mau. Sebelum mereka pulang mereka sempat makan di Puja sera yang ada di dalam mall.
"Aduh Tama makasih ya.. aku seneng banget.."
"Iya sama-sama, eh tapi sebelum pulang kita makan dulu yuk. Aku laper.."
"Ya udah ayo.. Aku juga laper.."
Mereka berdua pun masuk ke sebuah tempat makan di dalam mall. Pelayanan mempersilakan mereka dan memberikan buku menu pada mereka berdua. Dan di sela-sela makan mereka, Tama menyatakan cintanya kepada Diana. Tak butuh waktu lama Diana langsung merespon pernyataan cinta Tama. Karena Diana tau Tama sangat menyukainya dan kesempatan ini tidak disia siakan oleh diana.
"Selamat sore kak.. silahkan.."kata pelayanan ramah
"Sore kak.." jawaban mereka berdua
dan menerima buku menu.
"Mau pesan apa kak.."
"Aku mau ayam bakar sama es jeruk,," kata Diana
"Ya udah samain aja kak..."
"Ditunggu pesanannya ya kak.." Dan diangguki mereka berdua.
Tak lama pesanan mereka pun datang. Mereka berdua menikmati makanan mereka. Selesai makan Tama mengutarakan isi hatinya.
"Udah selesai Di.."
"Iya udah.."
"Di.. aku mau ngomong sesuatu sama kamu.."
"Apa.."
"Sebenarnya.. Sebenarnya aku suka sama kamu.." Tama diam sejenak lalu bersuara lagi.
"Mau gak kamu jadi pacar aku..??"
Diana tersenyum senang dan tak lama dia menjawab ungkap hati Tama.
"Kamu beneran, gak lagi main main kan.." tanya Diana
"Gak Di.. Aku serius.." jawaban Tama
"Iya aku mau.."
Jawaban Diana membuat Tama senang, pasalnya gadis yang dia suka sekarang adalah pacarnya. Tadinya Tama sempat ragu-ragu, takut ditolak.
Setelah makan mereka pun akhirnya pulang dan Tama mengantar Diana sampai rumahnya.
Pagi harinya mereka melakukan aktivitas rutin seperti biasanya. Dan berita hubungan Tama dan Diana pun sudah melebar luas ke satu sekolah. Tp di saat Diana akan pergi ke toilet dia di seret oleh laki-laki, dia adalah pacar Diana. Mereka berbicara jauh dari toilet tapi tak mereka sadari ada sepasang mata yang melihat dan mendengarkan obrolan mereka.
"Aku ke toilet dulu ya Tam,,"
"Iya, jangan lama-lama."
Diana hanya tersenyum.
Dan sampai didepan toilet..
"Aduh,, aduh,, apaan sih Yan.."
Diana kesakitan karena lengannya diseret oleh Rian pacar Diana
"Kamu tu yah,, lebih milih dia dari pada aku," kata Rian
"Ya ampun Rian, kamu cemburu..??"
"Ya iya lah jelas, apalagi tau ceweknya sama cowok lain.."
"Yan, kamu tuh gak usah khawatir, aku tuh cuma sayang sama kamu. Kamu kan tau aku sama Tama itu cuma manfaatin dia aja."
"Oke.. aku pegang kata-kata kamu. tapi awas yah kalo kamu beneran suka sama dia.."
"Tenang Yan.. Gak usah khawatir aku setia sama kamu." jelas Diana
Mereka tidak menyadari jika ada orang yang telah mendengar pembicaraan mereka. Heru merasa jengkel dan harus memberitahukan hubungan mereka kepada Tama. Tapi Tama tak menghiraukan Heru.
"Tama,, Aku mau bilang sama kamu." "Mending kamu putus aja deh sama pacar kamu. Dia gak baik buat kamu." pernyataan Heru dalam perjalanan pulang sekolah
"Maksudnya..??"
"Kamu tuh harusnya liat liat dulu sebelum memutuskan buat nembak Diana.."
"Kenapa sih Heru, kok kayaknya kamu gak suka gitu aku sama Diana."
"Apa jangan jangan kamu suka juga ya sama Diana.."
Heru kaget dengan omongan Tama.
"Kamu ngaco.."
"Diana itu manfaatin kamu aja Bro.. Mending kamu nurut apa yang aku bilang. Karena aku temen kamu dan aku gak mau temen aku disakiti."
"Kamu berpikir terlalu jauh Heru, Diana sayang kok sama aku, sama juga aku juga sayang sama Diana. Terus kenapa harus putus.." Tama dengan nada rada jengkel
"Terserah kamu deh.. Percuma ngomong sama kamu. Kamu lebih percaya Diana dari pada aku sekarang."
Tama tak menghiraukan omongan Heru. Dia berfikir kalau Heru hanya iri saja padanya. Tapi setelah 5 bln menjalin hubungan dengan Diana. Tama merasa ada yang aneh dengan sikap Diana. Yang menurutnya apa yang dibilang oleh Heru ada benarnya.. karena Diana kerap meminta ini dan itu kepada Tama.. Tapi setiap Tama ingin mengajak Diana untuk sekedar nonton atau jalan jalan berdua, Diana tak pernah mau lagi. Dan tak disangka saat Tama dan kedua sahabatnya sedang bermain di mall mereka memergoki Diana sedang jalan jalan bersama teman satu kelas Tama yang tak lain adalah pacar Diana. Dan Tama langsung meminta maaf kepada Heru.
"Heru.. Apa ini yang kamu maksud,, kenapa kamu nyuruh aku putus sama Diana.." tanya Tama pada Heru
"Iya itu salah satunya, dan ada lagi alasan lain selain itu.."
"Apa..?? apa Selama ini Diana cuma manfaatin aku buat untuk mendapatkan apa yang dia mau.." tebak Tama
"Benar.." jawaban Heru singkat
"Ternyata aku bodoh,, bodoh sampai aku melupakan nasehat dari sahabatku sendiri.."Sesal Tama dengan menatap jengkel ke arah Diana dan Rian yang asik sambil bergandengan tangan dan bersenda gerau.
"Her.. maafkan aku.. sekali lagi aku minta maaf.."
"Gak papa Bro.. Aku lega kamu udah tau semuanya. Lebih baik tau sekarang daripada nanti malah tambah sakit."
"Gimana cara mutusinnya yah.." kata Tama pada kedua sahabatnya
"Langsung aja Tam.. jangan kelamaan." "Mumpung kamu udah liat langsung kan lebih enak.." Sambung Dika
"Berarti selama ini kamu juga tau.."
"Iya.. tapi kan kamu udah dikasih tau Heru aja gak mempan.. Apalagi aku.." sambil memeluk bahu Tama.
Dan akhirnya Tama dan kedua sahabatnya mendekati Diana dan Rian.
"Halo Di.." Tama dengan tenangnya
Sontak Diana dan Rian kaget,,
"Tam.. Tama.." Diana kaget
"Iya kenapa..? Udah jalan jalannya.?" "Seneng gak..?"
"Kayaknya kamu sama dia cocok banget dech Di.."
"Makanya mending kita putus aja ya. Dan mulai sekarang kita udah bubar.. Terima kasih atas semuanya." Tanpa pamit dan langsung pergi meninggalkan pasangan yang dibuat kaget dengan pernyataan Tama.
Flass off
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
xiao feng
مثيرة جدا للاهتمام إخوانه
2023-09-23
0
MEMEY
hadir kak
2022-08-02
0