4. Perhatian

"Gak papa lagi, jagain cewek cantik ini. Siapa tahu jodoh,, hehehe".Dika

"Ck.. apaan sih.."Tama

"Ehh beneran lho.. Jodoh tuh gak ada yang tau.."

"Bener.. Bener. . aku setuju" samber Heru

"Ish.. awas kamu ya aku potong gaji kamu 30% bulan ini.." jawaban Tama pada Heru dengan memberikan tatapan tajamnya..

"Hah.. Kok bisa."" Jangan dong". dengan tatap memelas

"Siapa suruh ikutan jadi kompor mledug", dengan senyum semriknya

"Hahahaha.... "Tawa Dika pecah.

"Aku tuh bukan mau jadi kompor, tapi kan siapa tau."

"Emang kamu mau sendirian seumur hidup.. iihhh.. aku mah gak mau.. dingin gak ada yang dipeluk." seru Heru sambil terkekeh.

"Kan ada guling yang dipeluk." jawaban Tama enteng dengan wajah datarnya

"Dasar temen edan." Sambil menonyor kepala Tama

"Sialan.. "sambil menatap tajam Heru

"Dasar asisten gak ada akhlak," gantian menonyor kepala Heru

"Emang kamu, kalau ada cewek bawaannya pengen meluk meluk.." sambil melirik dan terkekeh.

"Hahahaha.." Dika tertawa

"Kalian tuh yah dari dulu sampai sekarang gak pernah berubah. Ada aja yang diributin, masih dengan tawanya"

Mereka bertiga akhirnya tertawa bersama.

Tama meminta tolong Heru agar membawakan baju ganti untuk dirinya karena dia akan menemani Erliana di rumah sakit. Dia meminta tolong juga untuk membeli beberapa stel baju tidur lengan panjang beserta jilbab. Dan dia juga meminjam charger milik Dika untuk mengisi batrei handphone milik Erliana, karena dia berharap ada yang bisa dihubungi.

"Heru.. aku minta tolong, nanti bawain aku baju ganti yah. Aku mau nginep disini,,"kata Tama

"Kamu yakin mau nginep disini.." "Gak capek..?? kamukan dari kemarin kurang tidur tambah Heru"

"Ya, gak papa aku bakal tidur disini. Kan kasian kalau Erli ditinggal sendirian. Kalo nanti dia sadar terus gak ada siapa - siapa gimana..?" Tama balik tanya

"Cie.. Cie.. Cie.."suara Heru dan Dika

"Yang lagi ngasih perhatian,," canda Heru lagi..

"Sialan ini monyet ngeledek melulu," sambil melempar buku ke arah Heru

Hahahaha tawa sahabat Tama pecah

"Eh Dik pinjem charger dong, harus diisi nih hp. kali aja ada yang nelpon nyariin tuh cewek."Tama

"Tuh cas aja disitu," Dika menunjukkan charger di atas nakas dekat jendela.

"Oh ya Her.. Tolong sekalian belikan baju tidur lengan panjang yah.. Buat Erli.. Sekalian dengan isinya. Terus jangan lupa Jilbabnya juga.." Titah Tama pada Heru

"Bener juga kata kamu Her,,"

"apa..?" tanya heru pada Dika

"Gak biasa biasanya lho nih anak kaya gini kalo masalah cewek," timpal Dika

"Iya.. aneh kan," Heru sambil memanyunkan bibirnya

"Kamu aja heran apalagi aku," Heru dan Dika terkekeh

Tama yang menjadi objek hanya diam mendengarkan saja. tidak ada niat untuk menjawab

Sejatinya dalam persahabatan mereka, sikap Tama lah yang paling cuek jika mengenai wanita. Padahal dari mereka bertiga Tama lah yang banyak digandrungi oleh wanita. Wanita mana yang tidak ingin bersama dengan Tama. Sudah ganteng tajir lagi. Tama hanya peduli dengan tiga wanita saja, mama, adik dan tantenya adik dari Papahnya. Maka dari itu Heru dan Dika sedikit merasa aneh dengan Pratama, dengan sikap yang diberikan kepada Erliana. Kadang kalau masalah wanita dia pasti selalu meminta bantuan kepada kedua sahabatnya untuk menyelesaikannya karena bagi seorang Pratama berurusan dengan wanita itu terlalu ribet. Tidak dengan kedua sahabatnya, mereka selalu bisa berbaur dengan wanita. Sikap cuek Tama terhadap wanita bukan tidak ada sebabnya. Karena dia merasa dikhianati dan dibodohi oleh seorang wanita. Karena dulu sebelumnya Pratama tidak seperti itu kepada wanita, mungkin pengkhianatan yang dia alami membuat dia cuek dengan setiap wanita. Dia menilai jika wanita itu sama saja. Padahal tidak semua wanita seperti itu.

Flass on

Dulu waktu Tama duduk di bangku SMA dia pernah suka dengan teman perempuannya. Diana nama gadis itu. Tama sangat menyukai. Diana cantik dan pintar bergaul. Dan dia selalu menujukan sikap yang manis kepada Tama setiap mereka bertemu. Sampai sampai Tama memberanikan diri untuk menyatakan cintanya pada Diana. Diana tau jika Pratama menyukainya. Maka dari itu Diana menerima pernyataan cinta Pratama. Mereka akhirnya jadian, sikap Diana yang manis dikepada Tama membuat Tama senang dan bahagia. Jadi Tama selalu memberikan apa saja yang Diana mau. Jadiannya Tama dan Diana pun tidak luput dari kedua sahabat Tama. Mereka berdua tau kalo Pratama berpacaran dengan Diana. Heru sebenarnya sangat menyayangkan jika Pratama berpacaran dengan Diana, karena dia tahu Diana itu gadis seperti apa. Sudah berulang kali Heru memperingatkan Tama. Tapi saking cintanya Tama kepada Diana, dia tidak menghiraukan peringatan dari Heru. Dan akhirnya Heru diam, dia membiarkannya agar Tama mengetahuinya sendiri. Karena apa yang dibilang oleh Heru, Tama tidak percaya. Dia lebih percaya dengan mulut manis Diana. Tidak lama Pratama berpacaran dengan Diana, hanya enam bulan saja. Dan dalam waktu enam bulan Pratama tahu gadis seperti apa Diana. Dan akhirnya Pratama meminta maaf kepada Heru karena dia tidak menghiraukan nasehat Heru. Dan Tama meminta bantuan kepada kedua sahabatnya untuk mencari cara agar dia bisa lepas dari Diana.

"Hai,, Di.." begitulah Pratama memanggil Diana.

"Hai juga Tama," jawab Diana

"Pulang sekolah ada janji gak,,?"

"Gak ada, kenapa kamu mau ajak aku jalan,,??" Diana tanya balik

"Kalau kamu mau.."

"Maulah, mau banget malah."

"Beneran mau??"

"Iya mau, mau kemana,,??"

"Kamu maunya kemana,,??"

"lho kamu kan yang ngajak, masa aku sih yang nentuin tempatnya..?"

"Iya gak papa, yang penting kamu suka dan nyaman dari pada nanti aku ajakin kamu tapi kamu gak suka sama tempatnya kan gak enak.."seru Tama

"Gimana kalo kita jalan jalan ke Mall.."

"Oke.." jawaban Tama singkat

Sepulang sekolah mereka berdua pun jalan ke sebuah Mall di kota B. Niat Tama ingin mengutarakan isi hatinya hampir tercapai. Dari sekolah mereka berboncengan dengan menggunakan motor milik Tama.

"Ayo naik.." ajak Tama

"Okee", jawab Diana dengan tersenyum

tak lama hanya lima belas menit mereka sampai di parkir mall yang luas.

"Masuk yuk.. "ajak Tama dijawabi oleh Diana dengan anggukan.

"Di.. kamu mau apa.. kali aja kamu mau sesuatu,," tanya Tama pada Diana

"Sebenarnya sih ada yang aku mau,, emang kamu mau beliin,,?" tanya Diana

"Kenapa enggak.. asal kamu senang.."

"Beneran...?"

"Iya lah.. masa aku bohong sih."

Tama pun membelanjakan apa yang Diana inginkan. Diana senang, dia tidak menyangka kalau Tama akan memberikan apa saja apa yang Diana mau. Sebelum mereka pulang mereka sempat makan di Puja sera yang ada di dalam mall.

"Aduh Tama makasih ya.. aku seneng banget.."

"Iya sama-sama, eh tapi sebelum pulang kita makan dulu yuk. Aku laper.."

"Ya udah ayo.. Aku juga laper.."

Mereka berdua pun masuk ke sebuah tempat makan di dalam mall. Pelayanan mempersilakan mereka dan memberikan buku menu pada mereka berdua. Dan di sela-sela makan mereka, Tama menyatakan cintanya kepada Diana. Tak butuh waktu lama Diana langsung merespon pernyataan cinta Tama. Karena Diana tau Tama sangat menyukainya dan kesempatan ini tidak disia siakan oleh diana.

"Selamat sore kak.. silahkan.."kata pelayanan ramah

"Sore kak.." jawaban mereka berdua

dan menerima buku menu.

"Mau pesan apa kak.."

"Aku mau ayam bakar sama es jeruk,," kata Diana

"Ya udah samain aja kak..."

"Ditunggu pesanannya ya kak.." Dan diangguki mereka berdua.

Tak lama pesanan mereka pun datang. Mereka berdua menikmati makanan mereka. Selesai makan Tama mengutarakan isi hatinya.

"Udah selesai Di.."

"Iya udah.."

"Di.. aku mau ngomong sesuatu sama kamu.."

"Apa.."

"Sebenarnya.. Sebenarnya aku suka sama kamu.." Tama diam sejenak lalu bersuara lagi.

"Mau gak kamu jadi pacar aku..??"

Diana tersenyum senang dan tak lama dia menjawab ungkap hati Tama.

"Kamu beneran, gak lagi main main kan.." tanya Diana

"Gak Di.. Aku serius.." jawaban Tama

"Iya aku mau.."

Jawaban Diana membuat Tama senang, pasalnya gadis yang dia suka sekarang adalah pacarnya. Tadinya Tama sempat ragu-ragu, takut ditolak.

Setelah makan mereka pun akhirnya pulang dan Tama mengantar Diana sampai rumahnya.

Pagi harinya mereka melakukan aktivitas rutin seperti biasanya. Dan berita hubungan Tama dan Diana pun sudah melebar luas ke satu sekolah. Tp di saat Diana akan pergi ke toilet dia di seret oleh laki-laki, dia adalah pacar Diana. Mereka berbicara jauh dari toilet tapi tak mereka sadari ada sepasang mata yang melihat dan mendengarkan obrolan mereka.

"Aku ke toilet dulu ya Tam,,"

"Iya, jangan lama-lama."

Diana hanya tersenyum.

Dan sampai didepan toilet..

"Aduh,, aduh,, apaan sih Yan.."

Diana kesakitan karena lengannya diseret oleh Rian pacar Diana

"Kamu tu yah,, lebih milih dia dari pada aku," kata Rian

"Ya ampun Rian, kamu cemburu..??"

"Ya iya lah jelas, apalagi tau ceweknya sama cowok lain.."

"Yan, kamu tuh gak usah khawatir, aku tuh cuma sayang sama kamu. Kamu kan tau aku sama Tama itu cuma manfaatin dia aja."

"Oke.. aku pegang kata-kata kamu. tapi awas yah kalo kamu beneran suka sama dia.."

"Tenang Yan.. Gak usah khawatir aku setia sama kamu." jelas Diana

Mereka tidak menyadari jika ada orang yang telah mendengar pembicaraan mereka. Heru merasa jengkel dan harus memberitahukan hubungan mereka kepada Tama. Tapi Tama tak menghiraukan Heru.

"Tama,, Aku mau bilang sama kamu." "Mending kamu putus aja deh sama pacar kamu. Dia gak baik buat kamu." pernyataan Heru dalam perjalanan pulang sekolah

"Maksudnya..??"

"Kamu tuh harusnya liat liat dulu sebelum memutuskan buat nembak Diana.."

"Kenapa sih Heru, kok kayaknya kamu gak suka gitu aku sama Diana."

"Apa jangan jangan kamu suka juga ya sama Diana.."

Heru kaget dengan omongan Tama.

"Kamu ngaco.."

"Diana itu manfaatin kamu aja Bro.. Mending kamu nurut apa yang aku bilang. Karena aku temen kamu dan aku gak mau temen aku disakiti."

"Kamu berpikir terlalu jauh Heru, Diana sayang kok sama aku, sama juga aku juga sayang sama Diana. Terus kenapa harus putus.." Tama dengan nada rada jengkel

"Terserah kamu deh.. Percuma ngomong sama kamu. Kamu lebih percaya Diana dari pada aku sekarang."

Tama tak menghiraukan omongan Heru. Dia berfikir kalau Heru hanya iri saja padanya. Tapi setelah 5 bln menjalin hubungan dengan Diana. Tama merasa ada yang aneh dengan sikap Diana. Yang menurutnya apa yang dibilang oleh Heru ada benarnya.. karena Diana kerap meminta ini dan itu kepada Tama.. Tapi setiap Tama ingin mengajak Diana untuk sekedar nonton atau jalan jalan berdua, Diana tak pernah mau lagi. Dan tak disangka saat Tama dan kedua sahabatnya sedang bermain di mall mereka memergoki Diana sedang jalan jalan bersama teman satu kelas Tama yang tak lain adalah pacar Diana. Dan Tama langsung meminta maaf kepada Heru.

"Heru.. Apa ini yang kamu maksud,, kenapa kamu nyuruh aku putus sama Diana.." tanya Tama pada Heru

"Iya itu salah satunya, dan ada lagi alasan lain selain itu.."

"Apa..?? apa Selama ini Diana cuma manfaatin aku buat untuk mendapatkan apa yang dia mau.." tebak Tama

"Benar.." jawaban Heru singkat

"Ternyata aku bodoh,, bodoh sampai aku melupakan nasehat dari sahabatku sendiri.."Sesal Tama dengan menatap jengkel ke arah Diana dan Rian yang asik sambil bergandengan tangan dan bersenda gerau.

"Her.. maafkan aku.. sekali lagi aku minta maaf.."

"Gak papa Bro.. Aku lega kamu udah tau semuanya. Lebih baik tau sekarang daripada nanti malah tambah sakit."

"Gimana cara mutusinnya yah.." kata Tama pada kedua sahabatnya

"Langsung aja Tam.. jangan kelamaan." "Mumpung kamu udah liat langsung kan lebih enak.." Sambung Dika

"Berarti selama ini kamu juga tau.."

"Iya.. tapi kan kamu udah dikasih tau Heru aja gak mempan.. Apalagi aku.." sambil memeluk bahu Tama.

Dan akhirnya Tama dan kedua sahabatnya mendekati Diana dan Rian.

"Halo Di.." Tama dengan tenangnya

Sontak Diana dan Rian kaget,,

"Tam.. Tama.." Diana kaget

"Iya kenapa..? Udah jalan jalannya.?" "Seneng gak..?"

"Kayaknya kamu sama dia cocok banget dech Di.."

"Makanya mending kita putus aja ya. Dan mulai sekarang kita udah bubar.. Terima kasih atas semuanya." Tanpa pamit dan langsung pergi meninggalkan pasangan yang dibuat kaget dengan pernyataan Tama.

Flass off

Terpopuler

Comments

xiao feng

xiao feng

مثيرة جدا للاهتمام إخوانه

2023-09-23

0

MEMEY

MEMEY

hadir kak

2022-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 1. Selamat kan Dia
2 2. Menawarkan diri
3 3. Ohh.. Erliana namanya
4 4. Perhatian
5 5. Sudah lewat masa kritisnya
6 6. Sudah bangun
7 7. Nyawaku
8 8. Salah Tingkah
9 9. Hutang
10 10.Tidak Pulang
11 11. Sahabat bar bar
12 12. Tatapan Mengintimidasi
13 13. Ulet bulu dan Ulet jadi jadian
14 14. Diusir
15 15. Dia itu siapa..?
16 16. Pertanyaan Tama
17 17. Sudah Nyaman
18 18. move on
19 19. Di Tikung
20 20. Foto
21 21. Isi hati Tama
22 22. Gara-gara Tiang infus
23 23. Tama Galau
24 24. Kedatangan Kakung Praba
25 25. Rasa ingin tahu Erliana
26 26. Opss, keceplosan
27 27. Mengantarkan Pulang
28 28. Cari tahu
29 29. Kesepakatan Tama dan Kakung Praba
30 30. Saingan
31 31. Kesambet
32 32. Mengawasi
33 33. Masa lalu Heru
34 34. Informasi dari Heru
35 35. Penjelasan Tama
36 36. Rencana Rosma
37 37. Takut Kecewa
38 38. Jadi Mantu
39 39. Bukan hakku melarangmu
40 40. Bicara hati ke hati
41 41. Menunggu kabar
42 42. Kompor Mledug
43 43. Tiga nenek lampir
44 44. Malunya sampai ke ubun-ubun
45 45. Jodoh Rahasia Tuhan
46 46. Filling Tama
47 47. Ditolak
48 48. Janjian dulu
49 49. Pak Boss
50 50. Rencana untuk Rosma
51 51. Cemburu
52 52. Membuntuti Tama
53 53. Ancaman Tama
54 54. Hukuman
55 55. Belum waktunya
56 56. Bikin kapok
57 57. Cek Cok
58 58. Kedatangan Heru
59 59. Perjanjian
60 60. Terpojok
61 61. Ucapan adalah doa
62 62. Menjemput Erliana
63 63. Penyesalan Rosma
64 64. Minta Maaf
65 65. "Nduk, Nduk"
66 66. Pura-pura lupa
67 67. Kakung Mau Pulang
68 68. Sama-sama gak pengalaman
69 69. Ketemu Mantan
70 70. Cincin Pemberian Tama
71 71. Saudara angkat rasa Saudara kandung
72 72. Ciuman panas
73 73. Berbelanja
74 74. Pelakor
75 75. Salah lawan
76 76. Gagal ngedate
77 77. Ngeyel
78 78. Mas itu siapa?
79 79. Kalah Telak
80 80. Mungkin Ini Cara Tuhan
81 81. Bukan Cewek yang Egois
82 82. Calon istri
83 83. Mengungkapkan Kebenaran
84 84. Boleh, Tapi dikacangin
85 85. Bukan ragu tapi berhati-hati
86 86. Kamu Dalam Pengawasan Saya
87 87. Besok Aku Pulang, Nduk
88 88. Teman Gak ada Akhlak
89 89. Pasti Nanti Ada Ember Bocor
90 90. Emak-Emak kompleks
91 91. Tau ih, keponya kebangetan
92 92. Bukan Orang Sembarangan
93 93. Kamu Pikir Aku wes om om
94 94. Tak Kenal Maka Tak Sayang
95 95. Cerita Erliana
96 96. Prioritas Utama
97 97. Serah Jabatan
98 98. Sopo iku Erliana?
99 99. LDRan
100 100. Ngabisin Waktu berdua
101 101. Kecurigaan Tama
102 102. Magang
103 103. Berasa Para normal
104 104. Mulai Magang
105 105. Ucapan Selamat Datang
106 106. Orang Misterius
107 107. "Pak Dimas siapa, Mbak?."
108 108. So Sweet Gundulmu
109 109. Sebelum Janur Kuning Melengkung
110 110.Masuk Jebakan
111 111. Bertemu Klien
112 112. Butuh Refresing
113 113. Rasa Penasaran Wildan
114 114. Cinta itu Buta
115 115. Sisi lain dari Tama
116 116. Sebelas Dua belas
117 117. Bagai Pinang dibelah kampak
118 118. Ungkapan hati Erliana
119 119. Jomblo Ngenes
120 120. Curhatan Tama
121 121. Perang Dunia ke Lima
122 122. Bolos Kuliah
123 123. Pikir Keri
124 124. Gara-gara Fokus Ngegame
125 125. Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui
126 126. Lembur Dadakan
127 127. Heru Mulai Waspada
128 128. Heru Meyakinkan Tama
129 129. Siap Membantu
130 130. Tidak Percaya
131 131. Di Interogasi
132 132. Menjalankan Misi
133 133. Penyamaran Arif
134 134. Mau Cerita juga Butuh Tenaga
135 135. Dua Sahabat Yang Unik
136 136. Pulang bareng
137 137. Senyuman Manis
138 138. Rita Cemburu
139 139. Menyerang secara terang-terangan
140 140. Katro sih Katro
141 141. Gawe Geger
142 142. Lampu Hijau
143 143. Ruangan Cctv
144 144. Mana Ada Maling Ngaku
145 145. Cuci Tangan
146 146. Demi Kepentingan Pribadi
147 147. Memberi Kesempatan
148 148. Dilarang Protes
149 149. Cogan Perusahaan
150 150. Ikut Ke Kota A
151 151. Sudah Saatnya
152 152. Menghibur
153 153. Jalan Pintas
154 154. Hukum Karma
155 155. Datang ke Kantor Heru
156 156. Lupa atau Pura-pura Lupa
157 157. Hampir Keceplosan
158 158. Ditraktir
159 159. Berasa Tua
160 160. Gak Pamit
161 161. Aku gak sekatro itu
162 162. Erliana Gugup
163 163. Drama
164 164. Kembali Jadi Sosok yang hangat
165 165. Ngeles melulu
166 166. Penyakit aneh
167 167. Tolong jangan ditolak
168 168. Martabak
169 169. Ngelamar
170 170. Pemimpin bijaksana
171 171. Selonong Boy
172 172. Persiapan Interview
173 173. Tidak menyangka
174 174. Kakung yang mengajari Aku
175 175. Citra
176 176. Muring-muring
177 177. Refreshing
178 177. Membolak-balikan pertanyaan
179 179. Kebanggaan orang tua
180 180. Ohh, atasan
181 181. Jangan Panggil saya, Pak
182 182. Martabak
183 183. Nindi bikin kaget
Episodes

Updated 183 Episodes

1
1. Selamat kan Dia
2
2. Menawarkan diri
3
3. Ohh.. Erliana namanya
4
4. Perhatian
5
5. Sudah lewat masa kritisnya
6
6. Sudah bangun
7
7. Nyawaku
8
8. Salah Tingkah
9
9. Hutang
10
10.Tidak Pulang
11
11. Sahabat bar bar
12
12. Tatapan Mengintimidasi
13
13. Ulet bulu dan Ulet jadi jadian
14
14. Diusir
15
15. Dia itu siapa..?
16
16. Pertanyaan Tama
17
17. Sudah Nyaman
18
18. move on
19
19. Di Tikung
20
20. Foto
21
21. Isi hati Tama
22
22. Gara-gara Tiang infus
23
23. Tama Galau
24
24. Kedatangan Kakung Praba
25
25. Rasa ingin tahu Erliana
26
26. Opss, keceplosan
27
27. Mengantarkan Pulang
28
28. Cari tahu
29
29. Kesepakatan Tama dan Kakung Praba
30
30. Saingan
31
31. Kesambet
32
32. Mengawasi
33
33. Masa lalu Heru
34
34. Informasi dari Heru
35
35. Penjelasan Tama
36
36. Rencana Rosma
37
37. Takut Kecewa
38
38. Jadi Mantu
39
39. Bukan hakku melarangmu
40
40. Bicara hati ke hati
41
41. Menunggu kabar
42
42. Kompor Mledug
43
43. Tiga nenek lampir
44
44. Malunya sampai ke ubun-ubun
45
45. Jodoh Rahasia Tuhan
46
46. Filling Tama
47
47. Ditolak
48
48. Janjian dulu
49
49. Pak Boss
50
50. Rencana untuk Rosma
51
51. Cemburu
52
52. Membuntuti Tama
53
53. Ancaman Tama
54
54. Hukuman
55
55. Belum waktunya
56
56. Bikin kapok
57
57. Cek Cok
58
58. Kedatangan Heru
59
59. Perjanjian
60
60. Terpojok
61
61. Ucapan adalah doa
62
62. Menjemput Erliana
63
63. Penyesalan Rosma
64
64. Minta Maaf
65
65. "Nduk, Nduk"
66
66. Pura-pura lupa
67
67. Kakung Mau Pulang
68
68. Sama-sama gak pengalaman
69
69. Ketemu Mantan
70
70. Cincin Pemberian Tama
71
71. Saudara angkat rasa Saudara kandung
72
72. Ciuman panas
73
73. Berbelanja
74
74. Pelakor
75
75. Salah lawan
76
76. Gagal ngedate
77
77. Ngeyel
78
78. Mas itu siapa?
79
79. Kalah Telak
80
80. Mungkin Ini Cara Tuhan
81
81. Bukan Cewek yang Egois
82
82. Calon istri
83
83. Mengungkapkan Kebenaran
84
84. Boleh, Tapi dikacangin
85
85. Bukan ragu tapi berhati-hati
86
86. Kamu Dalam Pengawasan Saya
87
87. Besok Aku Pulang, Nduk
88
88. Teman Gak ada Akhlak
89
89. Pasti Nanti Ada Ember Bocor
90
90. Emak-Emak kompleks
91
91. Tau ih, keponya kebangetan
92
92. Bukan Orang Sembarangan
93
93. Kamu Pikir Aku wes om om
94
94. Tak Kenal Maka Tak Sayang
95
95. Cerita Erliana
96
96. Prioritas Utama
97
97. Serah Jabatan
98
98. Sopo iku Erliana?
99
99. LDRan
100
100. Ngabisin Waktu berdua
101
101. Kecurigaan Tama
102
102. Magang
103
103. Berasa Para normal
104
104. Mulai Magang
105
105. Ucapan Selamat Datang
106
106. Orang Misterius
107
107. "Pak Dimas siapa, Mbak?."
108
108. So Sweet Gundulmu
109
109. Sebelum Janur Kuning Melengkung
110
110.Masuk Jebakan
111
111. Bertemu Klien
112
112. Butuh Refresing
113
113. Rasa Penasaran Wildan
114
114. Cinta itu Buta
115
115. Sisi lain dari Tama
116
116. Sebelas Dua belas
117
117. Bagai Pinang dibelah kampak
118
118. Ungkapan hati Erliana
119
119. Jomblo Ngenes
120
120. Curhatan Tama
121
121. Perang Dunia ke Lima
122
122. Bolos Kuliah
123
123. Pikir Keri
124
124. Gara-gara Fokus Ngegame
125
125. Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui
126
126. Lembur Dadakan
127
127. Heru Mulai Waspada
128
128. Heru Meyakinkan Tama
129
129. Siap Membantu
130
130. Tidak Percaya
131
131. Di Interogasi
132
132. Menjalankan Misi
133
133. Penyamaran Arif
134
134. Mau Cerita juga Butuh Tenaga
135
135. Dua Sahabat Yang Unik
136
136. Pulang bareng
137
137. Senyuman Manis
138
138. Rita Cemburu
139
139. Menyerang secara terang-terangan
140
140. Katro sih Katro
141
141. Gawe Geger
142
142. Lampu Hijau
143
143. Ruangan Cctv
144
144. Mana Ada Maling Ngaku
145
145. Cuci Tangan
146
146. Demi Kepentingan Pribadi
147
147. Memberi Kesempatan
148
148. Dilarang Protes
149
149. Cogan Perusahaan
150
150. Ikut Ke Kota A
151
151. Sudah Saatnya
152
152. Menghibur
153
153. Jalan Pintas
154
154. Hukum Karma
155
155. Datang ke Kantor Heru
156
156. Lupa atau Pura-pura Lupa
157
157. Hampir Keceplosan
158
158. Ditraktir
159
159. Berasa Tua
160
160. Gak Pamit
161
161. Aku gak sekatro itu
162
162. Erliana Gugup
163
163. Drama
164
164. Kembali Jadi Sosok yang hangat
165
165. Ngeles melulu
166
166. Penyakit aneh
167
167. Tolong jangan ditolak
168
168. Martabak
169
169. Ngelamar
170
170. Pemimpin bijaksana
171
171. Selonong Boy
172
172. Persiapan Interview
173
173. Tidak menyangka
174
174. Kakung yang mengajari Aku
175
175. Citra
176
176. Muring-muring
177
177. Refreshing
178
177. Membolak-balikan pertanyaan
179
179. Kebanggaan orang tua
180
180. Ohh, atasan
181
181. Jangan Panggil saya, Pak
182
182. Martabak
183
183. Nindi bikin kaget

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!