Tepat pukul setengah dua malam Tama keluar dari kamar dimana dia telah mendonorkan darahnya. Setelah keluar dari kamar itu yang tak jauh dari IGD dia menengok ke arah kanan, dia melihat Heru sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon. Heru melihat Tama berjalan kearahnya, dan saat itu juga dia memutuskan sambungan teleponnya dan memasukkan alat komunikasi itu kedalam saku celananya.
"Sudah selesai?,"tanya Heru
"Sudah," jawab Tama lalu dia bersuara lagi.
"Oh ya.. Tolong carikan darah dengan golongan darah A+, tadi Dika bilang cewek itu membutuhkan transfusi darah.." lanjut Tama
"Baiklah akan aku carikan."
"Sebaiknya kita keruangan Dika dulu, dia sudah menunggu kita disana."
Tama hanya menjawab dengan anggukan dan mereka berjalan beriringan menuju ruangan Dika. Dalam perjalanan mereka terus mengobrol tentang Erliana.
"Aku sudah mendaftarkan cewek itu ke administrasi," Suara Heru
"Lalu apa kau sudah tahu alamatnya dimana? " tanya Tama
"Sudah, tapi sepertinya dia bukan warga asli kota ini. Sama seperti kita hanya pendatang. Karena alamat yang tertera di tanda pengenalnya alamatnya dari kota C."
"Apa tidak ada teman atau kerabatnya disini?."Tanya Tama lagi
"Aku tidak tahu, waktu Aku mengambil tanda pengenal dari dompetnya, aku melihat benda pipih ini. Langsung saja aku ambil,siapa tahu ada yang menghubungnya."
"Tapi pas aku cek ternyata hpnya mati." jelas Heru sambil menjelaskan dan menyerahkan tanda pengenal dan handphone milik Erliana.
Tama langsung menerima pemberian dari Heru, dan dia langsung melihat apa yang diberikan oleh asisten sekaligus sahabatnya.
"Ohh.. Erliana namanya", gumam Tama dengan mengangguk nganggukan kepalanya dan gumamamnya itu masih bisa didengar oleh Heru.
Seketika itu Heru menoleh dan tersenyum mendengar suara lirih sahabatnya itu yang menurutnya aneh.
"Tumben banget ekspresifnya seperti itu, biasanya kalo soal cewek dia biasa aja, apalagi gak dia kenal." batin Heru.
Tak terasa mereka berdua sudah ada di depan ruangan Dokter Dika. Heru mengetuk pintu dan langsung direspon oleh Dika. Mereka dipersilakan masuk dan mereka duduk di kursi di depan Dokter Dika. Keakraban mereka sudah berlangsung lama semenjak mereka duduk di SMP.
Tok.. Tok..Tok..
"Masuk," suara Dika dari dalam ruangannya
Tama dan Heru langsung masuk ke ruangan Dika. Dan duduk berhadapan dengan Dika.
"Piye bro.. wes donore. Pirang kantong awakmu leh ndonorke?.." ( Gimana bro.. sudah donornya. Berapa kantong yang kamu donorkan) tanya Dika pada Tama sambil tersenyum ngeledek. Dengan logat jawanya
"Cuma sekantong kok. Gak oleh okeh karo perawat mu,,"( cuma sekantong aja. Nggak boleh banyak banyak sama perawatan mu), jawab Tama dengan sebal dengan logat Jawa juga
"Lagian wong arep ndonorke mekso banget, wes ngono iseh ngomong pisan karepmu arep mbok jupuk sepiro." "Emang koe wes ra butuh geteh"(Lagian orang mau donor kok maksa banget udah gitu pake bilang lagi terserah mau ambil berapa banyak. Emang kamu gak butuh darah.)
"Bukan gitu aku kan gak mau kalo cewek tadi itu kenapa napa. Lagian juga kan dia kaya gitu juga kan gara gara aku." Tegas Tama
Mendengar perdebatan kedua sahabatnya Heru tersenyum dan menggelengkan kepala. Tapi dia juga ikut bersuara.
"Wes wes gak usah ribut. Terus piye keadaan tu cewek kuwi saiki Dik.."
"Dia masih belum stabil. Masih harus di ICU dulu masih harus diawasi sampai masa kritisnya lewat. Kita liat nanti setelah transfusi. Kalau setelah ditransfusi keadaan sudah normal bisa langsung dipindahkan keruang perawatan." kata Dika menjelaskan
"Terus kira-kira kapan dia akan sadar.?" tanya Tama
"Mungkin besok dia sudah bangun." "Sabar nanti dia juga sadar. Nanti kalau pengaruh obat biusnya sudah hilang pasti dia akan sadar.."
Tama dan Heru mengangguk kepala bersama. Tanda mengerti yang Dika katakan.
"Sebenarnya apa yang terjadi.? Kenapa bisa dia ketikam pisau.."
"Lalu dia itu siapanya kamu Tama..? kok kayaknya kamu cemas banget sampai sampai mau donor kan semua darah kamu.. "Tanya Dika penasaran
Akhirnya Tama menceritakan semuanya dari awal sampai akhir kejadian yang menimpa Erliana. Dari Tama, Heru dan anak buah mereka yang mengejar sosok misterius yang akan mencelakai Tama dengan merusak mobil yang biasa Tama pakai. Sampai insiden Erliana yang disandera sampai Erliana yang dihujam pisau untuk menyelamatkan Pratama.
Flass on
Tama dan Heru keluar bersama dari ruang kerja Tama di Gedung NUGRAHA COMPANY. Sebenarnya itu bukan gedung pusat, itu adalah gedung anak perusahaan yang sedang dikelola oleh Tama. Sedangkan gedung Pusat ada dikota B, disana masih dipegang oleh Ayah Pratama yaitu BARATA AJI NUGRAHA. Sebenarnya Gedung Pusat sudah diserahkan kepada Pratama tapi dia masih enggan untuk kembali ke sana, karena menurut dia Gedung pusat sudah stabil karyawan disana juga bisa diandalkan untuk membantu ayahnya. Dia ingin menjadikan anak perusahaan yang sedang dia kelola seperti Gedung Pusat jadi dia memutuskan untuk memfokuskan kepada perusahaan yang ada di Kota A ini. Tidak mungkin dia kembali ke kota kelahirannya dengan meninggalkan keadaan perusahaan yang sedang banyak mengincar. Banyak perusahaan yang ingin merebut Perusahaan milik Pratama. Dan tak kalah dengan Perusahaan Pusat, karyawan disini juga bisa diandalkan. sehingga walaupun ada badai yang menerjang perusahaan Tama masih berdiri kokoh. sebenarnya Tama sedang memikirkan siapa orang yang tepat menggantikan dirinya untuk mengelola anak perusahaan ini sebelum dia mengambil alih Perusahaan Pusat. Karena BARATA ayah Pratama sudah ingin pensiun.
Jam sembilan malam Tama dan Heru keluar dari ruangan Tama. Karena sudah malam Tama memutuskan untuk langsung pulang ke apartemennya begitu pun dengan Heru, mereka satu apartemen tapi berbeda unit dan biasanya mereka akan menunggu di lobi sementara mobil diantarkan oleh security ke depan lobi. Entah kenapa hari ini Tama tidak ingin merepotkan orang lain jadi dia meminta Heru untuk langsung ke bassment. Tapi saat mereka berdua sampai dibassmet seperti ada orang yang sedang merusak mobil Tama. Belum sempat orang tersebut merusak mobil sudah diketahui oleh Tama dan Heru. Mereka berdua langsung berteriak bersama, sehingga suara mereka mengundang orang-orang yang ada di bassment dan luar bassment.
"Haiii,, "Ngapain kamu.."Teriak Tama dan Heru bersama
Orang yang dimaksud kaget, dan langsung melarikan diri. Sontak anak buah Tama yang dia tugaskan manjaga Perusahaan dan security berlari mengejar orang misterius itu begitu pun Tama. Heru sempat mengecek mobil Tama takut sudah ada yang dirusak. Tapi Allah masih melindungi mereka, mobil yang akan mereka naiki belum sempat dirusak cuma kap nya saja yang baru dibuka. Dan tak lama Heru menjalankan mobil untuk mengejar Tama dan antek anteknya. Heru memarkirkan mobilnya ditepi jalan. Karena tidak mungkin ikut masuk ke pemukiman warga. Terjadi aksi kejar mengejar. Tama dan anak buahnya sempat kesulitan untuk menemukan penjahat itu, karena dia masuk ke pemukiman warga. Tama takut jika dia dan anak buahnya salah langkah penjahat itu akan menyakiti warga. Tak lama Heru masuk ke dalam rombongan Tama. Gemuruh mulai terdengar menandai akan hujan. Benar juga awan mulai mengeluarkan air gerimisnya. Mereka sangat berhati-hati mencari keberadaan penjahat itu.
Dan di sisi lain Erliana baru saja turun dari angkutan umum yang dia naiki dari kampus menuju rumah kostnya. Dan terjadilah penyanderaan Erliana dan berujung dia harus dirawat dirumah sakit.
Flass off
Dika mendengarkan cerita Tama dengan serius. Dan akhirnya dia apa penyebab Erliana dirawat sekarang.
"Ohh.. Jadi ceritanya cewek itu nyelametin kamu??" Tanya Dika pada Tama
"Iya ",jawab Tama singkat
"Berarti kamu hutang nyawa dong sama dia."
"Ya begitulah."
"Kamu harus baik sama tu cewek, apalagi dia tuh udah ngorbanin nyawanya buat nolongin kamu."
"Iya. Aku harus tanggung jawab. Aku harus jagain dia. Apalagi setelah tau kalau dia disini cuma pendatang." "Mungkin dia disini juga sendirian, temen sih mungkin ada tapi kalau sodara belum tentu kan."
"Jadi gak tega."Celoteh Tama.
Heru dan Dika tersenyum mendengar Celoteh Tama.
"Gak papa lagi jagain cewek cantik ini. Gak rugi. Siapa tau jodoh, hehehe" ledek Dika
"Apaan sih.." kata Tama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments
Christina Maharini
sp tau jodoh ya tama....😀😀
2023-10-22
0