Suasana didalam kamar inap Erliana sedikit ramai karena dua sahabat Tama dan dua sahabat Erliana datang secara bersama. Karena seringnya mereka bertemu, jadi mereka tidak lagi merasa canggung.
"Kalau lagi kumpul gini, enaknya ngapain ya,,?"Heru membuka suara
"Enaknya ngopi sambil makan camilan dan ngobrol ngalor ngidul Pak,," ide Ririn
"Boleh juga tuh,,"
"Pesen ayo,, pesen,," kata Heru
"Lah,, aku sama Tama baru selesai ngopi, masa iya mau ngopi lagi,," jelas Dika
"Pesen yang lain aja,, apa ke,," kata Heru
Mereka akhirnya memesan ke restorasi pesan jasa antar. Mereka pun memesan satu copi latte, dua es capucinno, satu jus alpukat, dan tiga porsi batagor dan tiga desert. Setengah jam yang lalu pesanan mereka sudah datang. Mereka berkumpul dimeja makan termasuk juga Erliana. Mereka memutuskan untuk mengobrol santai sembari menikmati makanan dan minuman yang mereka pesan.
"Erli,, apa rencana kamu setelah keluar dari sini,,?" tanya Heru sambil menyeruput kopinya
Heru sengaja membuka obrolan dengan Erliana, agar Tama bisa mendengar sendiri rencana Erliana setelah keluar rumah sakit.
"Paling kerja sama kuliah Kak,,"Erliana
"Gak ada yang lain,,?" tanya Heru lagi
"Gak ada kak,, paling juga bolak-balik kontrol kesini,," Erliana
"Kalau itu nanti aku yang akan nemenin kamu,," celetuk Tama
Dika dan Heru saling memandang dan tersenyum tipis melihat sahabat mereka sangat peka,,
"Gak,, Gak usah kak,, aku nanti bisa pergi sama Lani atau Ririn,," jawab Erliana
Kedua sahabat Erliana hanya mengangguk saja,, tanda setuju.
"Gak,, tetep aku yang nemenin kamu,," jawab Tama
"Kalau mereka berdua yang nemenin kamu,, berarti mereka harus bolos kerja,,"
"Tama bener, mending kamu nanti kalau kontrol sama Tama aja." Dika mendukung
"Gak apa-apa memangnya,,?" tanya Erliana
"Emang kenapa,,?" tanya Tama
"Gak papa sih, cuma aku gak enak,, kali aja kakak sibuk,," kata Erliana
"Gak,, aku bisa kok,," jawab Tama tenang
Erliana memakan batagornya yang rasanya sedikit pedas,, lalu dia meringis karena perutnya masih sedikit nyeri.. Tama yang melihatnya bergegas menegur.
"Erli,, batagor kamu pedas ya,,?" tanya Tama
"Iya kak,," Erliana meringis dengan wajah tanpa dosa
"Jangan makan makanan yang pedas dulu." kata Tama
"Tapi aku kepengen kak,, selama ini kan aku selalu makan, makanan dari rumah sakit. Rasanya hambar,, makannya aku pesan yang agak pedas,," Erliana dengan wajah menunduk
"Bukan tidak boleh Erli, boleh tapi untuk sementara kamu memang harus menjauhi makanan pedas dulu." "Takutnya nanti perut kamu terasa perih, atau panas,, bagaimana,,?" jelas Dika
"Tuh kan, dengerin apa kata dokter,," kata Tama sembari mengambil batagor yang ada di depan Erliana
"Yah, Yah, kak,, itu batagor aku mau dibawa kemana,,?" tanya Erliana
"Buang,!! lebih baik jangan dimakan dari pada tambah sakit,," ketus Tama
"Kenapa dibuang,,?" mata Erliana berkaca-kaca
Dia langsung berdiri, tidak mengeluarkan sepatah katapun. Pelan pelan dia berjalan menuju ranjangnya,, dia berbaring membelakangi sekumpulan orang di meja makan dengan mata berkaca-kaca. Tama merasa bersalah, dia mendekati Erliana untuk meminta maaf.
"Erli,, kamu marah,,?" tanya Tama lembut
Erliana hanya menggeleng saja.
"Maaf,, bukan maksud aku.." ucapan Tama dipotong oleh Erliana
"Aku tahu kakak gak mau aku sakit,, tapi gak gitu juga kak,, main seenaknya membuang makanan. Mubazir kak,, mungkin bagi kakak itu kecil, tapi bagi kami. Banyak orang di luar sana yang gak bisa makan,,"
Ucapan Erliana berhenti dengan bahunya sedikit berguncang
Deg,,
"Maaf,, tapi memang aku gak bermaksud seperti itu." Tama berjalan memutar ranjang Erliana mendekat agar bisa melihat wajah Erliana
"Maaf aku salah,," katanya lagi dengan menangkupkan kedua tangannya didepan dada.
"Oke,, Aku janji gak akan seperti itu lagi,, tapi kamu ngerti kan maksud aku..?" Tama dengan nada sedih
"Iya kak gak papa,," Erliana. Dia bingung sendiri kenapa dia harus merajuk sampai seperti ini.
Kedua sahabat Tama yang melihat adegan itu, sudah bisa menebak kalau Sahabatnya itu sedang mode jatuh cinta. Karena seorang Tama hanya bisa berkata maaf dengan lembut dengan seseorang yang dicintainya. Berbeda Tama dengan orang lain,, walaupun dia salah. Dia mengaku salah dan meminta maaf saja. Itu sudah cukup baginya,, tidak peduli mau dimaafkan atau tidak yang penting dia sudah meminta maaf.
Sahabat Erliana pun dibuat bingung pada Erliana,, kenapa juga dia harus marah..? Kan Tama bukan siapa siapa dia.
"Kayaknya bener broo,," celetuk Heru
"Iya,," Dika tersenyum tipis
Heru dan Dika berbisik membicarakan Tama.
"Selama ini dia gak pernah kan begitu sama cewek,," kata Heru
"Kalau ada cewek merajuk begitu sama dia,, udah ditinggal pergi aja,," kata Heru lagi
"Tapi sayang dia gak mau ngomong,," kata Dika
"Dia takut,, kalau perhatian Erli sama dia itu. Hanya sebatas berterima kasih, karena mau bertanggung jawab. Itu katanya,,"
"Kenapa gak tanya langsung ke orangnya,,?" tanya Heru pada Dika
"Dia gak berani,, mungkin juga dia masih menimbang nimbang,," jelas Dika
"Kamu gak inget dia pernah punya pengalaman yang gak enak.,"
"Bener,, itu juga yang jadi bahan pertimbangannya,," kata Heru
"Ya ampun seneng banget jadi Er,," celetuk Lani
"Iyaa,, semoga dia beneran udah move on dari si kupret itu,," Ririn geram
Kedua sahabat Tama mendengar perkataan Lani.
"Udah move on gimana maksudnya,,?" tanya Heru
"Eh, itu pak,," Lani tidak bisa melanjutkan perkataannya
"Kenapa, Erli pernah putus cinta,,?" tanya Heru penasaran
"Ya gitu deh pak,, Erli pernah diselingkuhin.." ceplos Ririn
"Upss,, Ririn membekap mulutnya sendiri."
Lani melotot mendengar omongan Ririn.
"Bener Bener jodoh kayak mereka,," celetuk Dika
"Nasibe podo wae,," cerocos Heru
"Haahh,," Kedua sahabat Erliana terkejut mendengar perkataan Heru
"Jadi Erli pernah diselingkuhin juga,,?" "Pantesan mereka seperti menjaga jarak satu sama lain.." Kata Heru
Flass off
Tiga tahun yang lalu saat Erliana baru mulai kuliah bukan cuma Ririn dan Lani saja sahabatnya. Masih ada satu sahabat Erliana namanya Chaca. Hubungan Erliana dan Chaca sebelumnya baik-baik saja sebelum Erliana mengenal Adi. Adi menyukai Erliana,, sifatnya yang lemah lembut juga tidak mudah marah dan juga pengertian membuat adi jatuh hati pada Erliana. Erliana dan Aditya pun mulai berpacaran,, Ketiga Sahabatnya tahu kalau Erliana sudah jadian dengan Adi.
"Hai,,?" Adi menyapa Erliana
"Anda berbicara dengan saya,," tanya Erliana
"Iya,, kita sering ketemu,, boleh gak kenalan,,?" Adi
"Aku Adi,," Adi mengulurkan tangannya memperkenalkan diri pada Erliana
"Oh ya kak,, aku Erliana. Kakak yang punya kedai Ayam geprek itu kan,,?" Erliana membalas uluran tangan Adi
Singkat perkenalan mereka berdua. Mereka sering bertemu karena Erliana dan Sahabatnya sering membeli ayam geprek di kedai Adi saat makan siang.
Sudah setengah tahun Adi dekat dengan Erliana,, Adi mempunyai rasa dengan Erliana, begitu pula dengan Erliana. Dan akhirnya Adi pun menyatakan cintanya pada Erliana.
"Er,, nanti pulang kerja ada waktu gak,,? sebentar aja kok. Gak akan lama,,"
"Iya kak ada,, memang ada apa,,?" Tanya Erliana
"Nanti aja aku ngomongnya kalau kamu udah pulang kerja,, sekarang kan kamu lagi istirahat makan siang.." kata Adi
"Iya kak,," Erliana
"Aku tunggu ditempat biasa yah..?" Adi
Jam empat sore Erliana sudah keluar dari Toko buku tempat dia bekerja. Dia berjalan menuju tempat dimana dia sudah janjian dengan Adi.
"Kak Adi,," Erliana memanggil adi dan melambaikan tangannya
Adi membalas dengan melambaikan tangannya juga.
"Sudah pulang,,?" tanya Adi basa basi untuk menghilangkan kegugupannya
"Iya kak. Kakak katanya mau ngomong sesuatu sama aku,, Apa,,?" tanya Erliana
"Em,, begini Er,, Em." Adi gugup
"Ada apa kak,,?" Erliana
"Er,, Aku suka sama kamu,, aku sayang sama kamu,, mau gak kamu jadi pacar aku,,?" Adi mengutarakan isi hatinya dengan satu tarikan nafas agar tidak gugup
Erliana yang mendengarnya pun terkejut dan ayal dia juga bahagian. Pasalnya Dia juga sangat menyukai Adi,, dan ternyata sekarang dia menyatakan cintanya..
"Kak adi serius,, gak lg becandain aku kan,,?" tanya Erliana menyelidiki omongan Adi
"Serius Er,, masa aku mau bohongin kamu sih."
"Gimana Er,,?" tanya adi, dengan raut wajah memohon
"Iya kak,, aku mau,," jawab Erliana
Mereka berdua pun memutuskan untuk pacaran.
Adi juga cowok yang baik, setiap hari dia selalu memanjakan Erliana. Ntah dari menjemput ditempat kerja sampai berangkat dan pulang kuliah pun diantar jemput. Adi bagai supir untuk Erliana dan ketiga sahabatnya. Karena jika adi menjemput Erliana, dia pasti akan membawa serta sahabat Erliana. Karena bagi Adi tidak enak kalau hanya Erliana saja yang diajak,, toh mereka satu kost. Apa salahnya,,? Adi tidak keberatan karena memang dia yang menginginkannya.
Tadinya hubungan mereka berdua baik baik saja. Saat hubungan mereka berjalan satu tahun, ternyata ada kejadian yang membuat Erliana benar-benar harus melupakan sosok adi dari kehidupannya. Chaca teman kerja, teman satu kost dan sekaligus sahabat Erliana, dia menusuk Erliana dari belakang. Chaca merasa iri dengan Erliana yang selalu dimanjakan oleh Adi. Ketika Erliana ke kampus bersama Ririn, Chaca selalu mempunyai kesempatan untuk menggoda Adi. Tadinya Adi tidak memperdulikannya. Tapi semakin lama akhirnya Adi tergoda juga. Bagaimana tidak, Chaca memberikan apa yang tidak Erliana berikan kepada Adi. Saat itu Erliana dan Ririn baru saja sampai di kampus diantar oleh Adi.
Selama ini Erliana tidak curiga pada Adi dan Chaca, setelah mengantarkan Erliana ke kampus ternyata dia tidak pulang,, dia pergi ke tempat kost Erliana untuk bertemu Chaca. Erliana dan Ririn yang sudah ada dikampus tidak mengetahuinya. Begitu pun dengan Lani. Lani satu kerja dan satu kampus dengan Erliana dan Ririn. Hanya Chaca saja yang tidak kuliah.Kebetulan dikampus dosen yang mengajar tidak ada,, jadi mereka bertiga memutuskan untuk pulang ke kost mereka. Saat didepan rumah Erliana melihat mobil Adi terparkir didepan gerbang.
Tok,,Tok,,Tok
Pintu kamar kost terbuka, Chaca sudah menunggu kedatangan Adi.
"Sudah sampai kampus mereka kak,,?" tanya Chaca
"Udah,," jawab Adi Singkat
"Aku kangen kak,," kata Chaca sambil memeluk Adi yang sudah ada di dalam kamar kostnya
"Aku juga,," Adi membalas pelukan dari Chaca
Mereka berdua bercumbu didalam kamar kost.
Ketiga gadis itu memutuskan untuk pulang karena tidak ada dosen pembimbing. Tapi saat sampai di depan rumah kostnya, mereka terkejut karena ada mobil Adi terparkir didepan gerbang.
"Rin,, kok perasaan aku gak enak ya,,?" Kata Erliana, saat didalam angkot
Mereka bertiga pulang naik angkutan umum, karena tidak enak kalau Adi harus menjemput mereka kembali.
"Kenapa tadi gak bilang aja sama kak adi minta dijemput,," kata Lani
"Gak enak ah,, tadi baru dianterin. Masa dia baru nyampe rumahnya udah harus jemput Aku lagi.." Erliana
Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai didepan rumah kostnya.
"Kok mobil kak adi ada di sini,,?" Erliana penasaran
Mereka memutuskan untuk masuk ke dalam rumah kost,, sampai didepan kamarnya pintu kamar tidak dikunci dan agak terbuka sedikit. Kebetulan tidak banyak penghuni kos yang ada dikamar karena sebagian besar mereka adalah karyawan dan mahasiswa.
"Kalian dengar gak itu suara apa,?" kata Erliana
Pintu sedikit terbuka jadi mereka dapat mendengar suara yang ada di dalam kamar. Mereka menempelkan telinga mereka di pintu.
"Kok,, suaranya dari dalam yah,, jangan jangan-jangan,,"
Brak,,
Pintu terbuka, Seketika mereka semua terpaku. Erliana, Ririn dan Lani terkejut dengan keadaan orang yang ada di dalam kamar. Begitu juga dengan Adi dan Chaca, mereka terkejut melihat Erliana dan dua sahabatnya ada didepan pintu.
"Ya Tuhan apa yang kalian lakukan,,??" mata Erliana berkaca-kaca
"Rin, Lan,, aku harap,, Semoga saja aku salah lihat."
"Kalian gila yah,, tega sekali kalian,," teriak Ririn
"Cha,,!!". "Bisa bisanya kamu nikung sahabatmu sendiri,," Ririn marah pada Chaca
"Aku bener-bener gak nyangka Cha, ternyata kamu bisa setega itu sama Er,," Lani dengan raut wajah tak percaya
Erliana hanya diam dan melihat mereka berdua dengan jijik.
"Er,, maaf,, Aku digoda sama dia,," kata Adi
"Kak,, selama ini kak adi asyik asyik aja, kenapa malah ngomong begitu,,?" Chaca marah
"Selama ini,,? Jadi kalian bukan baru kali ini aja begituan,,? Astaghfirllah,, bodohnya aku,," Erliana sudah tidak bisa menahan air matanya untuk tidak keluar
"Ya iyalah,, aku itu sama kak adi udah lama begituan, kamu aja yang bego." "Makanya jadi cewek itu jangan sok suci,," Chaca yang sudah tertangkap basah malah menjadi jadi.
"Kak,, maaf sepertinya jangan teruskan lagi hubungan kita, cukup sampai di sini aja,, mungkin dia lebih baik dari aku."
Setelah memutuskan hubungan dengan Adi, Erliana pergi dengan wajah yang sudah berlinang air mata. Tanpa mendengarkan jawaban apapun dari Adi dan Chaca.
Flass on
"Kita berdoa aja buat Er,, moga mendapatkan laki-laki yang baik dan sayang padanya,," Lani berdoa untuk Erliana
"Aamiin,," jawab Ririn dengan menengadahkan tangannya.
Setelah kejadian itu Erliana memutuskan untuk fokus pada kuliahnya,, karena gara gara masalah itu, Kuliahnya sempat berantakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments