Suasana didalam kamar inap Erliana menjadi ramai,, karena celotehan dari dua orang somplak itu. Tak ayal Dika yang menjadi penengah pun ikut tertawa. Ketiga gadis yang melihat tingkah aneh kedua orang somplak itu pun ikut tertawa. Walau menahan nyeri Erliana ikut tertawa.
"Aduuh," Erliana menggigit bibirnya menahan nyeri.
Kedua sahabat Erliana mendengar sahabatnya kesakitan langsung berhenti tertawa dan menghampirinya.
"Kenapa Er,? Ada yang sakit,?" Ririn mendekati Erliana
"Gak kok cuma nyeri aja,,"
"Yakin gak papa,,?"
"He'emm,," diangguki Erliana
"Dokter tolong dong,," Lani berteriak memanggil Dika
Ketiga orang yang masih asyik bercanda pun melihat ke arah suara. Mereka sedikit terkejut dengan teriakan Lani,, karena takut terjadi sesuatu pada Erliana.
"Ada apa,,?" Dika bergegas mendekati Erliana, Tama dan heru mengekori Dika
"Perut Er nyeri katanya," sambung Lani
"Kamu tadi ikut tertawa ya,?" tanya Dika pada Erliana
"Iya dok,, habisnya mereka itu berisik banget. Dah gitu lucu lagi.."
Tama dan Heru terkejut dan melongo mendengar perkataan Erliana. Pasalnya Tama yang selalu menyuruhnya istirahat dan tidak banyak bergerak malah membuat gaduh,, mengganggu istirahatnya saja.
"Hah,, lucu,,!!" Tama terkejut
Erliana hanya mengangguk malu..
"Dimananya yang lucu,,?" tanya Tama lagi
"Itu tadi sampai mau lempar lemparan vas bunga segala,,"tersenyum kecil menahan sakit.
"Maaf, bikin istirahat kamu terganggu,," Tama menyenggol lengan Heru memberi kode untuk meminta maaf.
"Ah iya,, maaf ya Erli. Jadi ganggu kamu lg istirahat. Ya kita kalau lagi becanda emang begitu,, gak liat tempat,, hehehe." sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Kamu belum terbiasa aja, tapi nanti kalau udah terbiasa pasti gak bakalan kaget.. hehehehe." sambungnya lagi dengan menunjukkan dua jarinya.
"Sementara jangan terkena air dulu ya, tunggu sampai lukanya kering." Sambung Dokter Dika
"Berarti gak boleh mandi dong,?" kata Erliana lemas..
"Iya belum boleh,, dilap aja dulu,, tapi kalau untuk mandi langsung jangan dulu yah.?!"Dokter Dika melarang.
"Nanti akan ada Perawat yang akan membantu mengganti perban."kata Dika lagi
"Perawatnya cewek aja,, jangan cowok,," larang Tama
"Iyaaaa boss, tenang aja, posesif amat."
Tama hanya mengangguk,, lalu mengusir kedua temennya itu..
"Kalian berdua udah selesai kan,,?"
Kedua sahabatnya itu mengerutkan dahi.
"Kenapa emang,?"tanya Heru
"Kalau udah selesai mending kalian pergi deh,, ganggu orang mau istirahat aja."Tama mengatakan dengan nada dibuat sebal.
"Sialan,," kata Heru
"Dasar gak ada akhlak,, semalam pas bawa Erli kesini nangis nangis minta tolong,, sekarang ngusir aku.."
Tama salah tingkah mendengar perkataan Dika.Erliana yang mendengar itu sedikit kaget, begitu juga dengan sahabatnya. Sedangkan kedua sahabat Tama terkekeh melihat dia yang salah tingkah.
"Eh,, gak,, gak,, gak begitu.." Tama menggoyang goyangkan kedua tangannya.
Erliana diam dia malu,, terlihat dari wajahnya yang merona..
"Udah sana kalian pergi aja,, nanti Kalau aku panggil baru deh kalian kemari,," Tama masih salah tingkah, dan mendorong kedua sahabatnya
"Ehh,, tunggu,," sergah Heru
"Apalagi,," jawab Tama
"Bener-bener ini bocah minta di kasih bogem,," Kata Dika
"Itu Ipad, sama berkas masih dimeja dodol.."
"Ya udah buruan ambil,," kata Tama
Heru pun membereskan berkas berkasnya dan mengambil Ipadnya.
Erliana dan kedua Sahabatnya masih melihat perdebatan antara ketiga cowok somplak tersebut. Erliana tak menyangka kalau Tama mengusir kedua sahabatnya itu, Dia bingung kenapa Tama tidak pergi bersama sahabatnya. Erliana berfikir jika Sahabat dia sudah datang maka Tama akan pergi. Tapi ternyata dugaannya salah,,.
"Kakak gak ikut pulang juga,," tanya Erliana pada Tama
"Gak,, kenapa,,?"
"Kakak kalau mau pulang juga gak papa,, disini kan udah ada temen aku.."
Dika dan Heru cekikikan mendengar perkataan Erliana..
"Mampus," kata Heru lirih
Dika pun tersenyum mengejek Tama.
"Emangnya kenapa,? kamu gak mau kalau aku jagain kamu disini,?"Tama menatap Erliana
"Bukan,, bukan gitu kak,,"
"Cuma aku gak enak sama kakak, semalam kan kakak udah jagain aku,,"
"Terus kenapa,?"
"Iya gak papa,, emang kakak gak kerja,,?"
"Maaf,, jangan gara gara aku terus kerjaan kakak berantakan." suara Erliana lirih
"Gak,, gak akan berantakan,, tenang aja." "Lagian aku udah ijin sama temen ku mau jagain kamu disini sampai beberapa hari."
"Oohh,," Erliana hanya diam
Tama pun langsung melihat kearah sahabatnya lagi. Lalu mengibaskan ngibaskan tangannya,, Keduanya mendengus kesal.. Setelah mengusir kedua sahabatnya, dia meminta tolong kepada sahabat Erliana untuk membantu membersihkan badan Erliana..
"Kok masih belum pergi,? udah sana sana,," usir Tama
"Ishh, dasar kadal buntung,, Iya iya kita pergi.."Heru kesal
"Awas jangan macam-macam,," kesal Dika
"Ririn,,Lani,," Tama memanggil Sahabat Erliana
"Iya pak,,"
"Saya minta tolong yahh,, tolong bantu Erli membersihkan badan ya.. Gak mungkin saya yang bantu dia bersihkan badan.."
"Iya pak,," Ririn
"Siap pak,," Lani
"Oh ya itu ada paper bag, itu baju ganti buat Erli." Tama menunjuk ke arah paper bag yang ada dikursi meja makan.
"Saya keluar dulu,"
Mereka memperhatikan kepergian Tama sampai tidak terlihat dibalik pintu. Setelah kepergian Tama,, kedua sahabat melihat Erliana penuh dengan tanda tanya.
"Kenapa,,? jangan bilang kalian mau penjelasan dari aku," Erliana
"Iya,, kamu hutang penjelasan sama kita,,"Ririn
"Apa yang kalian pengen tau,,?"
"Semuanya,,"
"Tentang apa,? Kalian kan udah aku kasih tau,, Terus kan kalian tadi udah liat sendiri.."
Ririn dan Lani menatap Erliana menyelidiki
"Ya ampun,, mending kalian bantuin aku,, udah gerah banget ini.."
"Nanti aku ceritain sambil bebersih,,"
"Oke, janji,?" kata Lani
"Iya,,"
Ririn mengambil paper bag dikursi meja makan, dan Lani mengambil air hangat menggunakan baskom yang disediakan rumah sakit. Mereka menutup korden yang mengelilingi ranjang Erliana,, mereka membantu Erliana membuka baju dan hijab yang dia kenakan dengan hati-hati. Sejujurnya mereka sangat takut karena Erliana sering kali meringis menahan sakit. Tapi mau bagaimana lagi, mereka harus melakukannya bukan takut ditegur Tama tapi Erliana yang meminta karena sudah tidak nyaman dengan pakaian yang dikenakan. Disela sela mereka membantu Erliana,, Erliana menceritakan kejadian yang menimpanya. Kedua sahabatnya terkejut mendengar cerita dari Erliana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 192 Episodes
Comments