2. Menawarkan diri

Dalam perjalanan menuju rumah sakit. Pratama memandang wajah Erliana. Dan berdoa.

"Ya Allah lindungi gadis ini, karena dia tidak bersalah. Aamiin.."

Tak lama mobil yang membawa Erliana masuk dipelataran rumah sakit.

Dengan cepat Heru membukakan pintu mobil untuk Pratama. Tak butuh waktu lama untuk Pratama keluar dari mobil. Dia membawa tubuh Erliana sambil berlari masuk keruang IGD. Di depan IGD seorang Dokter sudah menyambut kedatangan Pratama dan Heru karena dalam perjalanan menuju rumah sakit Heru sudah menghubungi Dokter Dika, yang tak lain adalah sahabat dari mereka berdua. Dokter Dika menyuruh Pratama untuk meletakkan Erliana diatas brankar yang sudah disediakan. Dalam menuju Kamar IGD Dokter Dika juga menanyakan apa yang sebenarnya yang terjadi pada Erliana.

"Dika tolong selamat kan dia," kata pratama. Sambil meletakkan tubuh Erliana diatas brankar.

"Tenanglah Tama.."

"Sebenarnya apa yang terjadi?".

"Kenapa gadis ini?" tanya Dokter Dika.

"Cerita panjang. Tolonglah dia dulu. Perutnya tertusuk pisau."Jawab Pratama cemas.

"Baiklah kau tunggu disini."

"Tenang lah. Aku akan memeriksa dan mengobati lukanya." kata Dokter Dika sambil berjalan menuju ruang dimana Erliana dibawa.

Sudah hampir 1 jam Pratama menunggu dengan perasaan cemas. Tapi belum ada kabar dari Dokter Dika. Walaupun dia tidak kenal dengan gadis itu, tapi gadis itu menjadi korban karena dirinya.

Tama mondar mandir didepan IGD, karena terlalu khawatir pada gadis itu.

Tidak jauh dari tempat Tama, Heru yang memperhatikan Tama pun bersuara.

Heru bangun dari duduknya dan merangkul sahabatnya mengajaknya duduk.

"Bro,, duduk dulu."

"Aku tahu kamu cemas, coba Tenanglah."

"Tenangkan dirimu. Sebaiknya kita berdoa semoga tidak akan terjadi apa-apa dengannya (Erliana maksudnya )." Suara Heru

"Bagaimana aku bisa tenang Her.?"

" Apa kau tadi tidak lihat. Dia banyak mengeluarkan darah. Dan bagaimana kita memberi tahukan keadaan dia pada keluarganya." Suara cemas Tama

Ingat dengan keluarga gadis itu. Tama meminta Heru untuk mencari informasi tentang keluarga Erliana.

"Her,, tolong carikan alamat keluarganya."

"Kita tetap harus memberi tahu keadaannya pada keluarganya." Titah Tama pada Heru.

Heru pun teringat dengan tanda pengenal dari gadis itu.

"Tama apa tadi dia membawa tas.?" tanya heru pada Tama

"Iya, kenapa??" jawab tama

"Dimana tasnya?."

"Mungkin kita bisa tahu alamat dia dari KTPnya." Jelas Heru

"Benar juga." Kata Tama.

Waktu Tama membawa tubuh Erliana, dia ingat kalau Erliana masih memakai tas ransel simple. Dan Tama melepaskan tas Erliana saat didalam mobil.

"Oh ya, tas dia ada di mobil."

"Tadi aku lepaskan tasnya saat dia ada dipangkuanku." Jelas Tama

"Maaf mungkin aku akan memeriksa tasnya untuk mencari tanda pengenal nya. Karena itu juga pasti dibutuhkan untuk pendaftaran dibagian administrasi." Kata Heru pada Tama

"Baiklah ambil saja." jawab Tama.

"Ya sudah aku ambil dulu sekalian aku juga akan langsung mendaftarkannya." Jelas Heru.

Tama hanya mengangguk menanggapi Heru.

Setelah kepergian Heru pintu kamar IGD terbuka. Keluar lah Dokter Dika dari ruangan tersebut bersama seorang perawat. Tama yang menunggu didepan pintu pun langsung berdiri dan menghampiri Dokter Dika dan perawatnya.

"Dika,, bagaimana keadaannya,?"tanya Tama

"Lukanya sudah dijahit. Lumayan dalam tapi tidak sampai mengenai organ lainnya."

"Tapi...."Dokter Dika menggantungkan bicaranya.

"Tapi apa Dik,,"

"Ayo jelas kan.."

"Jangan membuatku penasaran." Kata Tama

"Baiklah Bro akan aku jelaskan."

" Dia belum melewati masa kritisnya, dan sekarang dia butuh darah karena dia sangat banyak mengeluarkan darah. Sedangkan stok persediaan darah di rumah sakit ini hanya tinggal 1 kantong saja, itu saja sudah aku berikan kepada pasien.." Jelas Dokter Dika panjang lebar

"Apa golongan darahnya..?", tanya Tama

"Aku akan mencarikannya.." Ujar Tama lagi.

"Golongan darahnya A+ tolong kalau bisa secepatnya. Pasien membutuhkan 1 atau 2 kantong darah

lagi.. "Jelas Dokter Dika

"Ambillah darahku Dik.. Golongan darahku juga A+."

"Ambillah seberapa dia membutuhkannya.." Kata Tama dengan nada masih cemas.

Sontak Dokter dika kaget dengan omongan Tama.. Dan berkata dalam hati..

Sebenarnya siapa yang dia bawa sampai -sampai dia sangat mencemaskannya dan rela berkorban demi gadis yang ada di dalam sana. Tama yang aku kenal tidak seperti ini. Dia selalu tidak perduli dengan perempuan yang selalu mengejarnya..

Dokter Dika sadar dari lamunannya setelah telapak tangan Tama di goyang goyangan didepan mukanya. Dan Tama tengah memaksa sahabatnya itu untuk mengambil darahnya..

"Dik.. Dika..Dika..Ck.. ehh.. kok malah nglamun."

" Ayo buruan.. ambil darah ku.." kata Tama

"Ehh,, iya ayo.."

"Tp kau masih hutang penjelasan padaku,,ingat itu.." hardik Dokter Dika pada Tama

"Akan ku jelaskan nanti" kata Tama sudah mulai sebal dengan Dika

"Baiklah ikutlah dengan Perawatku.."Dia yang akan membantumu.." Dika dengan tersenyum

Dika memberikan instruksi kepada Perawatnya untuk membantu Tama mendonorkan darahnya.

"Suster tolong Pak Tama.."

"Dia akan mendonorkan darahnya untuk pasien.."Jelasnya

Suster itu pun menjawab.."Baik Dokter.." Dan Tama pun dipersilahkan untuk mengikuti Perawat tersebut.

"Silahkan Pak.. lewat sini.. Saya yang akan membantu bapak."

Dan Tama mengikuti Perawat tersebut. Dan tak lama mereka sampai diruangan

yang ditunjukkan Perawat itu. Tama pun dipersilahkan untuk berbaring dibrankar yang sudah disediakan.

"Silahkan Pak, berbaring disini. Maaf saya akan memeriksa keadaan Bapak terlebih dahulu." kata Perawat

Setelah diperiksa suster memberitahukan kepada Tama jika dia layak untuk mendonorkan darahnya dan memberikan pengertian kepada Tama..

"Bapak bisa mendonorkan darah bapak, tapi maaf pak."

Saya hanya akan mengambil darah bapak 1 kantong saja. Tidak bisa lebih Pak. Karena bapak membutuhkan darah bapak juga. Kalau saya ambil lebih dari 1 kantong itu akan membahayakan untuk bapak.

"Yang ada nanti bapak bisa sama berbaring disini bersama ibu.. "Suster menjelaskan dengan nada sedikit bercanda.

Dia berharap Tama mengerti dan tidak panik, karena Perawat itu tahu, tadi saat Tama berbicara dengan Dokter Dika. Dia menawarkan dirinya seberapa banyak darah yang dibutuhkan dia siap saja..setelahnya Perawat itu tersenyum dan berkata kembali pada Tama.

"Wah.." Ibu sangat beruntung mempunyai seorang suami seperti Bapak. Rela mengorbankan dirinya untuk orang yang disayangi." Kata Perawat

Tama sedikit berfikir tapi dia tidak protes dengan apa yang Perawat tadi katakan. Yang dia peduli kan saat ini adalah mendonorkan darahnya.

Dan hanya menjawab dengan senyum tipis saja.

"Baiklah suster,," jawaban Tama singkat

Episodes
1 1. Selamat kan Dia
2 2. Menawarkan diri
3 3. Ohh.. Erliana namanya
4 4. Perhatian
5 5. Sudah lewat masa kritisnya
6 6. Sudah bangun
7 7. Nyawaku
8 8. Salah Tingkah
9 9. Hutang
10 10.Tidak Pulang
11 11. Sahabat bar bar
12 12. Tatapan Mengintimidasi
13 13. Ulet bulu dan Ulet jadi jadian
14 14. Diusir
15 15. Dia itu siapa..?
16 16. Pertanyaan Tama
17 17. Sudah Nyaman
18 18. move on
19 19. Di Tikung
20 20. Foto
21 21. Isi hati Tama
22 22. Gara-gara Tiang infus
23 23. Tama Galau
24 24. Kedatangan Kakung Praba
25 25. Rasa ingin tahu Erliana
26 26. Opss, keceplosan
27 27. Mengantarkan Pulang
28 28. Cari tahu
29 29. Kesepakatan Tama dan Kakung Praba
30 30. Saingan
31 31. Kesambet
32 32. Mengawasi
33 33. Masa lalu Heru
34 34. Informasi dari Heru
35 35. Penjelasan Tama
36 36. Rencana Rosma
37 37. Takut Kecewa
38 38. Jadi Mantu
39 39. Bukan hakku melarangmu
40 40. Bicara hati ke hati
41 41. Menunggu kabar
42 42. Kompor Mledug
43 43. Tiga nenek lampir
44 44. Malunya sampai ke ubun-ubun
45 45. Jodoh Rahasia Tuhan
46 46. Filling Tama
47 47. Ditolak
48 48. Janjian dulu
49 49. Pak Boss
50 50. Rencana untuk Rosma
51 51. Cemburu
52 52. Membuntuti Tama
53 53. Ancaman Tama
54 54. Hukuman
55 55. Belum waktunya
56 56. Bikin kapok
57 57. Cek Cok
58 58. Kedatangan Heru
59 59. Perjanjian
60 60. Terpojok
61 61. Ucapan adalah doa
62 62. Menjemput Erliana
63 63. Penyesalan Rosma
64 64. Minta Maaf
65 65. "Nduk, Nduk"
66 66. Pura-pura lupa
67 67. Kakung Mau Pulang
68 68. Sama-sama gak pengalaman
69 69. Ketemu Mantan
70 70. Cincin Pemberian Tama
71 71. Saudara angkat rasa Saudara kandung
72 72. Ciuman panas
73 73. Berbelanja
74 74. Pelakor
75 75. Salah lawan
76 76. Gagal ngedate
77 77. Ngeyel
78 78. Mas itu siapa?
79 79. Kalah Telak
80 80. Mungkin Ini Cara Tuhan
81 81. Bukan Cewek yang Egois
82 82. Calon istri
83 83. Mengungkapkan Kebenaran
84 84. Boleh, Tapi dikacangin
85 85. Bukan ragu tapi berhati-hati
86 86. Kamu Dalam Pengawasan Saya
87 87. Besok Aku Pulang, Nduk
88 88. Teman Gak ada Akhlak
89 89. Pasti Nanti Ada Ember Bocor
90 90. Emak-Emak kompleks
91 91. Tau ih, keponya kebangetan
92 92. Bukan Orang Sembarangan
93 93. Kamu Pikir Aku wes om om
94 94. Tak Kenal Maka Tak Sayang
95 95. Cerita Erliana
96 96. Prioritas Utama
97 97. Serah Jabatan
98 98. Sopo iku Erliana?
99 99. LDRan
100 100. Ngabisin Waktu berdua
101 101. Kecurigaan Tama
102 102. Magang
103 103. Berasa Para normal
104 104. Mulai Magang
105 105. Ucapan Selamat Datang
106 106. Orang Misterius
107 107. "Pak Dimas siapa, Mbak?."
108 108. So Sweet Gundulmu
109 109. Sebelum Janur Kuning Melengkung
110 110.Masuk Jebakan
111 111. Bertemu Klien
112 112. Butuh Refresing
113 113. Rasa Penasaran Wildan
114 114. Cinta itu Buta
115 115. Sisi lain dari Tama
116 116. Sebelas Dua belas
117 117. Bagai Pinang dibelah kampak
118 118. Ungkapan hati Erliana
119 119. Jomblo Ngenes
120 120. Curhatan Tama
121 121. Perang Dunia ke Lima
122 122. Bolos Kuliah
123 123. Pikir Keri
124 124. Gara-gara Fokus Ngegame
125 125. Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui
126 126. Lembur Dadakan
127 127. Heru Mulai Waspada
128 128. Heru Meyakinkan Tama
129 129. Siap Membantu
130 130. Tidak Percaya
131 131. Di Interogasi
132 132. Menjalankan Misi
133 133. Penyamaran Arif
134 134. Mau Cerita juga Butuh Tenaga
135 135. Dua Sahabat Yang Unik
136 136. Pulang bareng
137 137. Senyuman Manis
138 138. Rita Cemburu
139 139. Menyerang secara terang-terangan
140 140. Katro sih Katro
141 141. Gawe Geger
142 142. Lampu Hijau
143 143. Ruangan Cctv
144 144. Mana Ada Maling Ngaku
145 145. Cuci Tangan
146 146. Demi Kepentingan Pribadi
147 147. Memberi Kesempatan
148 148. Dilarang Protes
149 149. Cogan Perusahaan
150 150. Ikut Ke Kota A
151 151. Sudah Saatnya
152 152. Menghibur
153 153. Jalan Pintas
154 154. Hukum Karma
155 155. Datang ke Kantor Heru
156 156. Lupa atau Pura-pura Lupa
157 157. Hampir Keceplosan
158 158. Ditraktir
159 159. Berasa Tua
160 160. Gak Pamit
161 161. Aku gak sekatro itu
162 162. Erliana Gugup
163 163. Drama
164 164. Kembali Jadi Sosok yang hangat
165 165. Ngeles melulu
166 166. Penyakit aneh
167 167. Tolong jangan ditolak
168 168. Martabak
169 169. Ngelamar
170 170. Pemimpin bijaksana
171 171. Selonong Boy
172 172. Persiapan Interview
173 173. Tidak menyangka
174 174. Kakung yang mengajari Aku
175 175. Citra
176 176. Muring-muring
177 177. Refreshing
178 177. Membolak-balikan pertanyaan
179 179. Kebanggaan orang tua
180 180. Ohh, atasan
181 181. Jangan Panggil saya, Pak
182 182. Martabak
183 183. Nindi bikin kaget
184 184. Promosi Citra
185 185. Undangan Makan Malam
186 186. Ora Kakung Ora Putune Podo wae
187 187. Bukan anak kecil lagi
188 188. Di Interogasi
189 189. Pagi-pagi buta sudah di kantor
190 190. Orangnya jutek
191 191. Podo-podo Atose
192 192. Iih Narsis
Episodes

Updated 192 Episodes

1
1. Selamat kan Dia
2
2. Menawarkan diri
3
3. Ohh.. Erliana namanya
4
4. Perhatian
5
5. Sudah lewat masa kritisnya
6
6. Sudah bangun
7
7. Nyawaku
8
8. Salah Tingkah
9
9. Hutang
10
10.Tidak Pulang
11
11. Sahabat bar bar
12
12. Tatapan Mengintimidasi
13
13. Ulet bulu dan Ulet jadi jadian
14
14. Diusir
15
15. Dia itu siapa..?
16
16. Pertanyaan Tama
17
17. Sudah Nyaman
18
18. move on
19
19. Di Tikung
20
20. Foto
21
21. Isi hati Tama
22
22. Gara-gara Tiang infus
23
23. Tama Galau
24
24. Kedatangan Kakung Praba
25
25. Rasa ingin tahu Erliana
26
26. Opss, keceplosan
27
27. Mengantarkan Pulang
28
28. Cari tahu
29
29. Kesepakatan Tama dan Kakung Praba
30
30. Saingan
31
31. Kesambet
32
32. Mengawasi
33
33. Masa lalu Heru
34
34. Informasi dari Heru
35
35. Penjelasan Tama
36
36. Rencana Rosma
37
37. Takut Kecewa
38
38. Jadi Mantu
39
39. Bukan hakku melarangmu
40
40. Bicara hati ke hati
41
41. Menunggu kabar
42
42. Kompor Mledug
43
43. Tiga nenek lampir
44
44. Malunya sampai ke ubun-ubun
45
45. Jodoh Rahasia Tuhan
46
46. Filling Tama
47
47. Ditolak
48
48. Janjian dulu
49
49. Pak Boss
50
50. Rencana untuk Rosma
51
51. Cemburu
52
52. Membuntuti Tama
53
53. Ancaman Tama
54
54. Hukuman
55
55. Belum waktunya
56
56. Bikin kapok
57
57. Cek Cok
58
58. Kedatangan Heru
59
59. Perjanjian
60
60. Terpojok
61
61. Ucapan adalah doa
62
62. Menjemput Erliana
63
63. Penyesalan Rosma
64
64. Minta Maaf
65
65. "Nduk, Nduk"
66
66. Pura-pura lupa
67
67. Kakung Mau Pulang
68
68. Sama-sama gak pengalaman
69
69. Ketemu Mantan
70
70. Cincin Pemberian Tama
71
71. Saudara angkat rasa Saudara kandung
72
72. Ciuman panas
73
73. Berbelanja
74
74. Pelakor
75
75. Salah lawan
76
76. Gagal ngedate
77
77. Ngeyel
78
78. Mas itu siapa?
79
79. Kalah Telak
80
80. Mungkin Ini Cara Tuhan
81
81. Bukan Cewek yang Egois
82
82. Calon istri
83
83. Mengungkapkan Kebenaran
84
84. Boleh, Tapi dikacangin
85
85. Bukan ragu tapi berhati-hati
86
86. Kamu Dalam Pengawasan Saya
87
87. Besok Aku Pulang, Nduk
88
88. Teman Gak ada Akhlak
89
89. Pasti Nanti Ada Ember Bocor
90
90. Emak-Emak kompleks
91
91. Tau ih, keponya kebangetan
92
92. Bukan Orang Sembarangan
93
93. Kamu Pikir Aku wes om om
94
94. Tak Kenal Maka Tak Sayang
95
95. Cerita Erliana
96
96. Prioritas Utama
97
97. Serah Jabatan
98
98. Sopo iku Erliana?
99
99. LDRan
100
100. Ngabisin Waktu berdua
101
101. Kecurigaan Tama
102
102. Magang
103
103. Berasa Para normal
104
104. Mulai Magang
105
105. Ucapan Selamat Datang
106
106. Orang Misterius
107
107. "Pak Dimas siapa, Mbak?."
108
108. So Sweet Gundulmu
109
109. Sebelum Janur Kuning Melengkung
110
110.Masuk Jebakan
111
111. Bertemu Klien
112
112. Butuh Refresing
113
113. Rasa Penasaran Wildan
114
114. Cinta itu Buta
115
115. Sisi lain dari Tama
116
116. Sebelas Dua belas
117
117. Bagai Pinang dibelah kampak
118
118. Ungkapan hati Erliana
119
119. Jomblo Ngenes
120
120. Curhatan Tama
121
121. Perang Dunia ke Lima
122
122. Bolos Kuliah
123
123. Pikir Keri
124
124. Gara-gara Fokus Ngegame
125
125. Sekali Mendayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui
126
126. Lembur Dadakan
127
127. Heru Mulai Waspada
128
128. Heru Meyakinkan Tama
129
129. Siap Membantu
130
130. Tidak Percaya
131
131. Di Interogasi
132
132. Menjalankan Misi
133
133. Penyamaran Arif
134
134. Mau Cerita juga Butuh Tenaga
135
135. Dua Sahabat Yang Unik
136
136. Pulang bareng
137
137. Senyuman Manis
138
138. Rita Cemburu
139
139. Menyerang secara terang-terangan
140
140. Katro sih Katro
141
141. Gawe Geger
142
142. Lampu Hijau
143
143. Ruangan Cctv
144
144. Mana Ada Maling Ngaku
145
145. Cuci Tangan
146
146. Demi Kepentingan Pribadi
147
147. Memberi Kesempatan
148
148. Dilarang Protes
149
149. Cogan Perusahaan
150
150. Ikut Ke Kota A
151
151. Sudah Saatnya
152
152. Menghibur
153
153. Jalan Pintas
154
154. Hukum Karma
155
155. Datang ke Kantor Heru
156
156. Lupa atau Pura-pura Lupa
157
157. Hampir Keceplosan
158
158. Ditraktir
159
159. Berasa Tua
160
160. Gak Pamit
161
161. Aku gak sekatro itu
162
162. Erliana Gugup
163
163. Drama
164
164. Kembali Jadi Sosok yang hangat
165
165. Ngeles melulu
166
166. Penyakit aneh
167
167. Tolong jangan ditolak
168
168. Martabak
169
169. Ngelamar
170
170. Pemimpin bijaksana
171
171. Selonong Boy
172
172. Persiapan Interview
173
173. Tidak menyangka
174
174. Kakung yang mengajari Aku
175
175. Citra
176
176. Muring-muring
177
177. Refreshing
178
177. Membolak-balikan pertanyaan
179
179. Kebanggaan orang tua
180
180. Ohh, atasan
181
181. Jangan Panggil saya, Pak
182
182. Martabak
183
183. Nindi bikin kaget
184
184. Promosi Citra
185
185. Undangan Makan Malam
186
186. Ora Kakung Ora Putune Podo wae
187
187. Bukan anak kecil lagi
188
188. Di Interogasi
189
189. Pagi-pagi buta sudah di kantor
190
190. Orangnya jutek
191
191. Podo-podo Atose
192
192. Iih Narsis

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!