Sudah Tiga hari Adel bersama suaminya. Tapi, sampai detik ini Adel belum juga bisa membujuk Brian untuk ikut pulang bersamanya ke Negaranya. Brian benar benar betah berada di Negara ini. Sampai sampai ia beralaskan masalah perusahaan segala.
Malam ini Adel pun hanya sendiri di rumah mewah suaminya. Hanya berteman para pelayan saja. Sedangkan Brian akan pulang larut malam karena perkerjaan nya sedang menumpuk di perusahaan. Adel hanya bisa mengiyakan tanpa ingin bertanya lebih. Meskipun hatinya kembali menaruh curiga pada Brian.
Bahkan, bertanya pada para pelayan pun itu percuma. Karena para pelayan mengatakan tidak pernah melihat Brian membawa seorang wanita lain datang ke rumah ini.
Dering ponsel Adel membuat wanita itu yang sedang duduk di balkon kamarnya langsung meraih ponsel nya.
" Iya sayang, apa kau sudah akan pulang? ". Tanya Adel dengan semangat nya saat melihat Brian melakukan panggilan video call padanya
" Sayang, maaf sepertinya aku benar benar akan pulang larut malam. Pekerjaan ku masih sangat banyak. Kau lebih baik tidak usah menungguku!. Istirahatlah ! ". Meskipun kecewa Adel pun hanya bisa menganggukkan kepalanya saja. Sambil menahan dirinya. Ingin sekali ia mamaki Brian saat ini, Namun, rasa cintanya begitu dalam sampai sampai ia malah seperti orang yang begitu bodoh.
Tapi, setidaknya Adel juga bisa sedikit lega karena suaminya benar benar berada di perusahaan nya. Padahal awalnya tadi Adel pikir jika Brian sedang bersama dengan Intan. Wanita yang sedikit demi sedikit telah menggeser posisinya dari dalam hati suaminya.
" Baiklah, begitu selesai cepatlah pulang!! ". Brian pun hanya menganggukkan kepalanya saja. Sambil tersenyum pada istri nya.
Adel menghela nafasnya kasar. Sungguh ironis bukan memperjuangkan cinta itu. Apa salah jika Adel tetap berusaha memperbaiki rumah tangganya. Yang mulai goyah akan kedatangan wanita lain. Tapi, kini ia malah mulai goyah sendiri. Sampai sampai Adel tidak bisa lagi percaya akan ucapan suaminya itu. Padahal Brian benar benar sedang di perusahaan.
🌿🌿🌿🌿🌿
Sedang kan di Bandara saat ini Intan yang baru tiba di Jakarta. Dan karena besok mereka akan ganti ship dinas. Gadis cantik itu langsung merogoh ponselnya setelah ia berada di dalam ruangan khusus tunggu para pramugari.
" Intan mba duluan ya". Ucap salah satu teman Intan yang memang usianya sedikit lebih tua darinya.
" Oke mba, hati hati ya!!!".
Tak biasanya ia menunggu seperti ini. Karena biasanya Brian langsung menjemputnya begitu tahu ia akan pulang. Tapi, setelah menunggu beberapa menit akhirnya Brian baru menelpon nya.
Dengan langkah lebarnya Intan pun mulai beranjak dan pamit pada teman Seprofesi nya. Senyum Intan mengembang saat ia melihat mobil Brian telah terparkir di depan pintu Bandara.
Brian pun turun dari mobilnya saat Intan mendekat kearah mobilnya. Membantu wanitanya untuk memasukkan kopernya kedalam mobil.
" Maaf, aku sedikit terlambat Sayang". Ucap Brian sambil mengusap punggung tangan Intan.
" Tidak masalah, toh kamu juga masih datang ". Jawab Intan dengan senyum di bibir tipis nya.
Cup...
Kecupan singkat mendarat di bibir tipis itu. Karena saat ini keduanya sudah berada di dalam mobil. Tatapan teduh Intan membuat Brian selalu nyaman bersamanya.
" Apa begitu banyak pekerjaan sehingga jam segini masih berada di kantor??? ". Tanya Intan sambil memperhatikan penampilan Pria nya.
Brian malah mengusap perut Intan. Dan melirik arloji di pergelangan tangan ya ".Masih jam 10 sayang. Kalau aku pulang mungkin aku tidak akan bisa keluar lagi". Jawab Brian yang belum bilang jika istrinya ada di Jakarta saat ini.
" Adel ada di sini. Dia baru tiba beberapa hari yang lalu". Ucap Brian mulai jujur tapi Intan hanya tersenyum tipis.
" Seharusnya kamu temani mba Adel dulu !!. Aku bisa pulang ke Apartemen dengan taksi sayang. Mba Adel pasti sangat merindukan kamu".Intan berusaha untuk tetap tahu posisi dirinya. Dan ia tidak mau egois karena dengan memutuskan untuk jadi orang ketiga. Intan sudah bisa menebak pasti dirinya akan selalu di nomor duakan.
" Jadi, kau tidak merindukan ku juga???. Mungkin baby minta di kunjungi Papinya". Seloroh Brian dengan senyum dibibirnya.
Brian bagaikan pria yang tak berakhlaq sama sekali. Sana sini ia membuat dua wanita saling bersaing untuk mempertahankan dirinya. Brian tak berpikir jika pada suatu hari masalah besar akan datang. Dimana kedua wanita yang sama sama mencintai nya itu bisa saling membenci satu sama lainnya.
Dan barang tidak mungkin kecemburuan tidak akan hadir di dalamnya. Sekarang Brian boleh masih bisa tenang dan tidak terlalu memikirkan nya. Tapi, lambat laun rasa cinta itu juga yang akan menghancurkan dirinya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
@arieyy
bikin brian pusing tujuh turunan,tujuh tanjakan...egois ihhhh
2022-08-12
0
manda_
kamu egois brian mau dua2nya
2022-07-20
0
🌲𖧶MAERᶠˢᵗ♡
Konflik blm d mulai yah brian bru akn
2022-06-26
1