Hanya Bisa Mengaminkan

Pagi pagi sekali Brian sudah berpenampilan rapi. Hari ini ia akan terbang ke New York. Karena ia juga sudah janji dengan anak dan istrinya. Jika dirinya akan pulang. Intan pun sudah membuat sarapan untuk mereka berdua.

"Pagi sayang". Brian memeluk dan mengecup pipi intan saat gadis itu tengah sibuk menatap piring dan sendok di meja makan.

" Pagi ". Intan tersenyum manis. Senyum yang tak pernah sirna dari wajah cantiknya.

Intan dengan cekatan melayani Brian. Dan mengambil kan nasi goreng seafood kesukaan Brian. Lalu meletakkan piring itu tepat di hadapan Brian.

" Terimakasih sayang". Intan hanya tersenyum lalu ia juga ikut mengambil miliknya.

Selama sarapan tak ada obrolan apapun. Karena baik intan maupun Brian selalu makan dalam diam. Intan yang sejak kecil selalu di ajarkan untuk tidak bicara saat sedang makan. Membuat Brian lambat laun mulai terbiasa akan semua hal yang baik dari perilaku wanitanya.

Brian selalu menikmati hasil masakan Intan. Karena wanita itu tak hanya cantik dan pintar dandan saja. Tapi, Intan juga ahli dalam hal masak memasak. Sedangkan Adele, jangankan untuk masak masuk dapur saja ia jijik. Dan semua kebutuhan rumah tangga ia serahkan pada asisten rumah tangga nya.

Namun, Brian juga tak pernah ambil pusing akan hal itu. Karena mereka juga memiliki kesibukan masing masing. Brian juga menghargai pekerjaan istrinya. Meskipun sebenarnya Brian sudah sering menyuruh istrinya untuk fakum dari dunia hiburan. Tapi, Adele selalu menolak dengan berbagai alasan.

Bahkan sang putri semata wayangnya lebih memilih untuk tinggal bersama Grandma nya. Yaitu ibu dari Adele dibandingkan ikut bersama Maminya sendiri. Sebab, sebagai publik figur, Adele sangat jarang sekali dirumah. Ia selalu ada acara di luar, bahkan sampai keluar kota. Adele juga lebih sering pulang larut malam. Mungkin itulah yang membuat putrinya kesepian. Dan lebih memilih tinggal bersama Grandma nya.

" Hari ini aku akan pulang ke Bandung yang". Ucap Intan saat ia sudah selesai sarapan begitu juga dengan Brian.

" Kenapa tidak bilang dari kemarin kalau mau pulang ke Bandung?". Brian terlihat tidak senang saat tiba tiba Intan bilang ia akan pulang ke Bandung.

Intan mendekat setelah ia bangkit dari kursinya. Lalu, Intan pun mulai memeluk tubuh kekar itu dari arah samping. " Aku bosan kalau harus tinggal sendiri di Apartemen ini. Apalagi kamu juga akan lama disana". Intan mengecup pipi Brian.

Brian menoleh dan ikut membalas kecupan singkat Intan. " Maaf, aku sudah satu bulan tidak pulang. Aku janji akan segera kembali secepatnya, sebelum masa cuti kamu habis".

" Dia istri dan anakmu Brian. Mereka jauh lebih berhak atas dirimu dibandingkan akun yang hanya seorang pe...

"Husssttt... Kau bukan pelakor sayang. Karena kau tidak merebut ku dari nya". Potong Brian yang memang sejak awal adalah dirinya yang mulai.

" Harus pakai sopir ya!!. Bahaya kalau kamu harus nyetir sendiri ". Ucap Brian mulai mengalihkan pembicaraan.

" Aku bisa bawa mobil sendiri. Lagian Jakarta Bandung hanya satu jam sayang". Tolak Intan karena ia juga ingin menikmati perjalanan nya. Sudah dua bulan ia juga tidak pulang.

Karena waktu liburnya ia manfaatkan hanya untuk bertemu Brian. Dan kegiatan mereka juga tak jauh jauh dari ranjang. Intan sadar jika apa yang ia lakukan bersama Brian adalah dosa besar. Tapi, rasa cinta yang di dasari akan nafsu lebih dominan dibandingkan dengan pikiran warasnya.

" Baiklah. Titip salam untuk mama ya!. Bilang calon mantu ingin bertemu! ".

Intan terkekeh mendengar ucapan Brian. " Mama pasti akan langsung darah tinggi jika tahu calon mantunya sudah punya istri dan anak". Jawab Intan jujur. Mana ada orang tua yang setuju putrinya jadi pelakor. Dan menikah dengan suami orang.

" Aku janji akan membuat hubungan kita lebih baik!!. Dan semoga Adel bisa menerima kamu nantinya untuk jadi madunya! ".

" Aamiin" . Intan tersenyum meskipun ia tahu mungkin harapan itu sangatlah tipis. Karena sejatinya seorang istri tidak akan pernah rela jika suaminya menikah lagi. Bahkan tak jarang dari mereka memilih untuk bercerai daripada harus menjalani pernikahan yang kasih sayangnya terbagi. Dan harus berbagi suami dengan wanita lain.

Memang poligami tidak di larang. Tapi, mungkin mereka berpikir jika suami memiliki dua istri. Mereka tidak akan bisa adil. Sebenarnya kata adil itu memang sulit untuk di terapkan, Namun, setidaknya berusaha mengimbangi satu sama lainnya. Karena jaminannya adalah surga bagi orang orang yang bisa ikhlas menerima dan bisa melewati itu semua. Akan tetapi, Ikhlas dalam ucapan sangat berbeda dengan ikhlas dalam tindakan.

Terpopuler

Comments

Greenenly

Greenenly

jd ingat ahmad dani gue

2024-08-26

0

@arieyy

@arieyy

brian egois mau 22 nya... binggung ye bang 😛

2022-08-12

3

chaaa

chaaa

kenaoa gk nikah fibawah tangan aja gk nambah dosa aja

2022-08-06

3

lihat semua
Episodes
1 Pemanasan
2 Kekasih Gelap
3 Dengan Sadar
4 Timbul Perasaan Iri
5 Gagal Masak
6 Rasa Penasaran
7 Hanya Bisa Mengaminkan
8 Apakah Ini Takdir???
9 Mama Rena
10 Pikiran Negatif
11 Pulang Ke Jakarta
12 Tak Ingin Membanding kan
13 POV Brian
14 Obrolan
15 Rencana
16 Tidak Sudi
17 Sangat Berbeda
18 Memulai Rencana
19 Berbohong
20 Membuat Keputusan Sendiri
21 POV
22 Menolak Halus
23 Feeling Brian
24 Kepergok
25 Harus
26 Sah
27 Senyum Miris
28 Bertekad Untuk Jujur
29 Tidak Akan Rela
30 Tanpa Di Duga
31 Ruwet Plus Mumet
32 Saran Sang Mama
33 Berusaha Tegar
34 Merasa Beda
35 Mama Rena
36 Sahabat Lama
37 Masa Lalu
38 Bertemu
39 Permintaan
40 Kecurigaan Adel
41 Mulai Berubah
42 Sisa Dosa Dimasa Lalu Kah?
43 Kalab
44 Tanpa Di Sengaja
45 Maaf
46 Berusaha Menerima Kenyataan
47 Pikiran Brian
48 Maafkan Mama!
49 Perihal Kado
50 Ibu ibu Julid
51 Tak Ada Niat Pamer Kemesraan
52 Nasehat Mama Rena
53 Mulai Menaruh Curiga
54 Mengenang Masa Lalu
55 Rencana Pindah Ke Jakarta
56 Baby Boy
57 Kenyataan Pahit
58 Berawal Dari Kebohongan Dan Kecurangan
59 Perubahan Sikap Adel
60 Tak Di Sangka
61 Bertemu Masa Lalu
62 Belum Begitu Siap
63 Masa Lalu
64 Kedatangan Grandpa
65 Tegang
66 Demam
67 Mengkhianati Diri Sendiri
68 Kalah Dengan Hasrat
69 Kegelisahan Adel
70 Pertemuan
71 Hampi Saja
72 Kebohongan Dan Kelicikan
73 Teman Lama
74 Saling menguatkan
75 Kebingungan Brian
76 Ledekan Sahabatnya
77 Obat Paling Mujarab
78 Dasar Mesum
79 Masa Lalu 2
80 Masih Flashback
81 Runyam Again
82 Kepergian
83 Tidak Bisa Memilih
84 Wajah Lugu Brilliant
85 Keraguan
86 Terharu
87 Ketegasan Adel
88 Menghargai Privasi Suami
89 Keputusan Adel
90 Gara Gara Mabuk
91 Rasa Iri
92 Aku Ingin!
93 Absen Malam
94 Terjebak Sendiri
95 Dengan Terpaksa
96 Bertemu Oma
97 Rasa Haru
98 Salah Anggapan
99 Tangis Pilu
100 Tiga Bulan Kemudian
101 Pengorbanan Demi Kebahagiaan
102 Sama Sama Bahagia
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Pemanasan
2
Kekasih Gelap
3
Dengan Sadar
4
Timbul Perasaan Iri
5
Gagal Masak
6
Rasa Penasaran
7
Hanya Bisa Mengaminkan
8
Apakah Ini Takdir???
9
Mama Rena
10
Pikiran Negatif
11
Pulang Ke Jakarta
12
Tak Ingin Membanding kan
13
POV Brian
14
Obrolan
15
Rencana
16
Tidak Sudi
17
Sangat Berbeda
18
Memulai Rencana
19
Berbohong
20
Membuat Keputusan Sendiri
21
POV
22
Menolak Halus
23
Feeling Brian
24
Kepergok
25
Harus
26
Sah
27
Senyum Miris
28
Bertekad Untuk Jujur
29
Tidak Akan Rela
30
Tanpa Di Duga
31
Ruwet Plus Mumet
32
Saran Sang Mama
33
Berusaha Tegar
34
Merasa Beda
35
Mama Rena
36
Sahabat Lama
37
Masa Lalu
38
Bertemu
39
Permintaan
40
Kecurigaan Adel
41
Mulai Berubah
42
Sisa Dosa Dimasa Lalu Kah?
43
Kalab
44
Tanpa Di Sengaja
45
Maaf
46
Berusaha Menerima Kenyataan
47
Pikiran Brian
48
Maafkan Mama!
49
Perihal Kado
50
Ibu ibu Julid
51
Tak Ada Niat Pamer Kemesraan
52
Nasehat Mama Rena
53
Mulai Menaruh Curiga
54
Mengenang Masa Lalu
55
Rencana Pindah Ke Jakarta
56
Baby Boy
57
Kenyataan Pahit
58
Berawal Dari Kebohongan Dan Kecurangan
59
Perubahan Sikap Adel
60
Tak Di Sangka
61
Bertemu Masa Lalu
62
Belum Begitu Siap
63
Masa Lalu
64
Kedatangan Grandpa
65
Tegang
66
Demam
67
Mengkhianati Diri Sendiri
68
Kalah Dengan Hasrat
69
Kegelisahan Adel
70
Pertemuan
71
Hampi Saja
72
Kebohongan Dan Kelicikan
73
Teman Lama
74
Saling menguatkan
75
Kebingungan Brian
76
Ledekan Sahabatnya
77
Obat Paling Mujarab
78
Dasar Mesum
79
Masa Lalu 2
80
Masih Flashback
81
Runyam Again
82
Kepergian
83
Tidak Bisa Memilih
84
Wajah Lugu Brilliant
85
Keraguan
86
Terharu
87
Ketegasan Adel
88
Menghargai Privasi Suami
89
Keputusan Adel
90
Gara Gara Mabuk
91
Rasa Iri
92
Aku Ingin!
93
Absen Malam
94
Terjebak Sendiri
95
Dengan Terpaksa
96
Bertemu Oma
97
Rasa Haru
98
Salah Anggapan
99
Tangis Pilu
100
Tiga Bulan Kemudian
101
Pengorbanan Demi Kebahagiaan
102
Sama Sama Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!