Mama Rena

Bandung...

Intan di sambut hangat oleh sang Mama. Karena sudah dua bulan tak bertemu dengan putri semata wayangnya. Kalau bukan Intan mungkin hidup mereka tidak akan seperti sekarang ini. Bahkan Mama Intan pun sekarang sudah bisa membuka usaha toko kue untuk kesibukan nya sendiri. Dan toko kue nya juga sudah banyak memiliki pelanggan. Bahkan kini karyawan nya juga sudah bertambah menjadi 6 orang.

" Assalamu'alaikum ".

" Waalaikumsalam . Sayang akhirnya kamu pulang juga". Mama Rena langsung memeluk erat tubuh putrinya. Semenjak suaminya meninggal hanya Intan lah yang ia punya. Sedangkan dirinya memang sejak kecil hidup sebatang kara. Tidak ada sanak keluarga.

Mama Rena pernah tinggal di panti asuhan. Dan kemudian sempat di adopsi oleh keluarga yang lumayan berada. Namun , saat kedua orang tua asuhnya meninggal. Mama Rena malah di usir dari rumah oleh keluarga besar mereka. Karena ia di katakan anak pembawa sial.

Sedangkan keluarga besar dari suaminya. Sampai saat ini tidak pernah menganggap Mama Rena sebagai bagian dari keluarga mereka sama sekali. Karena sejak sang Papa menikah Mama Rena. Tak ada satu pun anggota keluarga nya yang setuju.

" Mama kangen banget sama kamu sayang". Mama Rena terus memeluk sang putri seakan ia tidak mau jauh jauh dari anak semata wayangnya itu.

" Intan juga kangen sama Mama". Intan membalas pelukan Mamanya tak kalah eratanya. " Intan laper ma". Rengek Intan yang sudah terbiasa manja dengan sang Mama sejak dulu.

" Kebetulan sekali, Mama baru saja selesai masak makanan favorit kamu sayang. Ayo kita masuk kedalam saja!!! ".Mama Rena menggandeng tangan putrinya untuk segera masuk kedalam rumah yang terbilang cukup mewah itu.

Sedangan art nya pun sudah membantu mengeluarkan semua barang barang anak majikannya.

🌿🌿🌿🌿🌿

Intan pun langsung makan masakan mamanya dengan sangat lahab. Ia sengaja tidak makan di jalan hanya untuk mengosongkan perutnya untuk menghabiskan masakan sang Mama.

" Sekarang porsi makan kamu nambah ya sayang?. Biasanya takut gemuk kalau makan banyak". Sindir Mama Rena yang melihat Intan makan dengan lahabnya. Bahkan ia sudah nambah juga. Mama Rena sejak tadi memperhatikan putrinya sampai Intan menyelesaikan makannya.

" Intan kelaperan Ma. Belum makan siang, sedangkan ini udah jam tiga sore". Jawab Intan sekenanya. Bahkan ia juga tidak tahu kenapa akhir akhir ini ia malah doyan sekali makan.

" Apa masa kontrak kerja kamu masih lama nak??? ".Tanya Mama Rena tiba tiba membuat Intan langsung menatap Mamanya dengan sedikit curiga. Intan takut jika Mama nya pasti akan kembali memintanya untuk segera menikah dengan anak teman nya itu lagi.

" Masih enam bulan Ma. Dan setelah kontrak ini selesai Intan akan tanda tangan kontrak lagi Ma". Jawab Intan jujur karena ia juga sudah mendapatkan tawaran kembali untuk tanda tangan kontrak.

Gadis itu tak hanya cantik tapi juga cerdas . Jadi, tak heran jika hampir semua maskapai penerbangan ingin mengontrak nya. Hanya masalah hati dan cinta saja gadis itu bodoh. Bagaimana tidak bodoh, ia malah rela di jadikan wanita simpanan tanpa status yang jelas. Sedangkan di luar sana begitu banyak pria mapan ingin menjadi pendamping hidupnya.

Kadang Cinta membuat orang menjadi bodoh dan berdosa. Cinta juga sering mengalahkan logika akal sehat. Hingga pada akhirnya hanya sebuah penyesalan semata yang akan di terima. Karena Cinta banyak orang tak berdaya. Hingga menyakiti diri sendiri .

" Kenapa kamu gak coba bikin usaha aja sayang?. Atau kamu bisa ambil alih usaha toko roti Mama!!!. Usiamu semakin hari semakin bertambah sayang. Kamu juga sudah pantas untuk menikah". Mama Rena mulai menasehati sang putri. Bukan karena cuma ingin menjodohkan Intan dengan anak teman nya. Tapi, Mama Rena selalu khawatir tentang Intan. Pekerjaan Intan baginya terlalu beresiko. Apalagi akhir akhir ini banyak berita yang mengabarkan kecelakaan pesawat.

Hati Mama Rena jadi tidak tenang. Ia sudah sering kehilangan orang orang yang ia sayangi. Dan Mama Rena tidak ingin itu terjadi pada putrinya. Harapan Mama Rena ia bisa melihat putrinya hidup bahagia dengan pria yang tepat. Maka dengan begitu saat ia pergi menghadap sang kholik ia bisa pergi dengan tenang.

Tak dapat di pungkiri jika kecantikan Intan memang sangat mempesona. Mama Rena juga khawatir di luar sana banyak pria yang pasti ingin mendekati putrinya. Di lain sisi seorang Ibu takut anaknya malah salah jalan dan salah pergaulan. Meskipun ia begitu percaya dan yakin jika Intan tidak akan membuatnya kecewa.

" Ma, Usia Intan baru 21 tahun. Usia yang masih sangat muda untuk menikah. Teman Intan di tempat kerja aja nikahnya umur 30 ".Jawab Intan acuh. Karena ia juga belum minat untuk menikah apalagi dengan pria yang tidak ia cintai.

Intan tahu akan kekhawatiran Mamanya. Dan di saat seperti inilah Intan merasa dirinya adalah ladang dosa untuk sang Mama. Di saat semua anak ingin membuat orang tuanya bahagia. Dan banyak beramal. Ia justru menjadi anak yang membuat orang tuanya ikut berdosa karena dirinya sudah melakukan zina serta kemaksiatan.