Timbul Perasaan Iri

Hari ini benar benar mereka habiskan bersama. Bahkan yang awalnya Intan menolak untuk pergi jalan jalan. Pada akhirnya ia harus mengikuti kemauan Brian. Karena pria itu terus memaksanya.

Saat ini keduanya sedang berada di salah satu pusat perbelanjaan terbesar di kota Jakarta. Tangan Brian tak henti hentinya menggandengan tangan Intan. Seolah ia benar benar takut kehilangan gadis cantik itu.

"Mau beli sesuatu??? ". Brian bertanya setelah mereka sampai di lantai atas. Dimana disana banyak berbagai store barang barang mewah dan brand terkenal tentunya.

Intan hanya menggeleng kan kepalanya. Jika kebanyakan wanita dan berstatus sama dengannya pada umumnya. Tidak akan menolak jika mendapat tawaran belanja. Bahkan mereka akan lebih dulu meminta. Namun, sepertinya itu tidak berlaku untuk Intan. Gadis itu bisa membeli barang barang mewah dengan hasil kerjanya sendiri.

Meskipun tak jarang Brian selalu memberinya barang barang yang harganya cukup fantastic tentunya. Dan mungkin ini juga yang menjadi point plus bagi Brian. Dimana ia semakin kesini semakin menilai jika Intan bukanlah wanita yang hanya mengejar harta . Dan menilai pria dari segi materi saja.

" Ayolah sayang!!. Sekali ini saja! ". Brian langsung menarik tangan Intan begitu saja. Sebelum Intan sempat menjawab. Brian membawa gadis cantik itu masuk di salah satu store yang menjual tas dan sepatu branded.

" Sayang, aku masih banyak tas dan sepatu yang belum aku pakai". Protes Intan yang memang semua barang barang yang ia punya masih banyak yang belum terpakai olehnya. Tapi Brian malah mengajaknya kembali untuk membeli tas dan sepatu.

Bagi Intan jumlah uang yang tertera di harga satu pasang sepatu itu. Bisa untuk makan satu tahun. Intan yang memang sejak kecil terbiasa hidup sederhana. Dan makan apa adanya, Sangat merasa mubazir saja jika jumlah uang sebegitu banyaknya. Hanya untuk membeli satu pasang sepatu .

Namun, semua barang yang ia kenakan saat ini malah harganya tak kalah fantastisnya dengan harga yang tertera di salah satu sepatu yang ada di hadapan nya saat ini.

" Baiklah jika kau tidak ingin membeli sepatu atau tas. Kita akan beli yang lain saja". Brian kembali menarik tangan Intan untuk pindah ke store yang lain.

Intan kembali menghela nafasnya kasar. Saat ia malah di ajak Brian masuk kedalam toko perhiasan mewah. Yang harga nya malah jauh lebih wah dari store sebelum nya.

" Pilih yang mana yang paling kamu suka modelnya!!! ". Seru Brian dengan santainya. Bahkan manajer toko perhiasan itu menyambut kedatangan keduanya dengan sangat ramah. Sebab, Brian juga sangat mengenal pemilik store yang mereka masuki saat ini.

" Sayang tapi a...

" Pilihkan untuk Adele!!! ". Potong Brian dengan nada tegasnya. Intan langsung terkejut mendengar penuturan Brian. Tidak biasanya ia meminta dirinya untuk memilih barang yang akan ia berikan pada istrinya.

Intan tak munafik jika dirinya juga wanita waras pada umumnya. Hatinya tiba tiba merasakan sesak karena menahan rasa cemburunya. Tapi, Intan berusaha untuk tetap tenang. Ia bahkan masih sanggup untuk tersenyum.

"Baiklah". Jawab Intan berusaha untuk tetap santai. Ia pun mulai memperhatikan semua perhiasan yang bertahtakan berlian. Dan semua itu adalah rekomendasi dari sang manajer. Karena menurut mereka itu semua adalah pengeluaran baru.

Tapi, tatapan Intan malah teralihkan pada sebuah perhiasan yang ada di dalam lemari kaca. Sebuah kalung dengan liontin berlian mewah. Tampak begitu elegan nya.

"Itu hanya sampel saja Nyonya. Karena itu termasuk barang limited edition. Hanya ada dua kalung yang akan di rilis pada awal bulan mendatang". Ucap sang manajer menjelaskan.

" Pasti harganya sangat mahal??? ". Guman Intan lirih. Membuat Brian mendekati wanita nya.

" Bagaimana sayang?. Apa kalung itu cocok untuk Adele??? ". Tanya Brian lagi dengan tatapan datarnya.

Lagi lagi Intan merasa saat ini Brian terus mengingat istrinya. Padahal sudah jelas jika sekarang mereka sedang jalan berdua. Sebersit perasaan iri mulai menyeruak masuk kedalam pikiran Intan. Namun, langsung Intan tepis. Dia merasa ia tidak boleh egois hanya ingin memiliki Brian seorang diri. Sedangkan dirinya adalah orang ketiga yang masuk dalam kehidupan mereka.

"Kalungnya sangat bagus. Aku yakin Mba Adele akan menyukainya". Jawab Intan berusaha untuk tetap tersenyum.

Brian pun hanya menganggukkan kepalanya. Lalu Brian mulai berbicara pada sang manajer. Sedangkan Intan memilih untuk melihat lihat perhiasan yang lain. Ia tidak mau mendengar lebih pembicaraan Brian untuk membahas kalung yang akan Brian pesan untuk sang istrinya.

" Apa ada perhiasan yang ingin kau beli juga sayang??? ". Brian menghampiri Intan yang masih saja melihat beberapa perhiasan lewat etalase kaca besar itu.

" Tidak ada. Lebih baik kita cari makan saja sayang!!. Bukankah ini sudah waktunya makan siang?? ". Brian hanya menurut dan mereka berdua bergegas meninggalkan toko perhiasan itu. Jika Brian melangkah dengan perasaan senangnya. Sedangkan Intan dengan perasaan yang tak menentu.

Terpopuler

Comments

Juan Sastra

Juan Sastra

cinta boleh ntan tapi bodoh jgn

2024-08-22

0

manda_

manda_

lanjut

2022-07-20

3

Fitrizar Dalimunthe

Fitrizar Dalimunthe

😢😢😢😢😢😢😢

2022-07-04

2

lihat semua
Episodes
1 Pemanasan
2 Kekasih Gelap
3 Dengan Sadar
4 Timbul Perasaan Iri
5 Gagal Masak
6 Rasa Penasaran
7 Hanya Bisa Mengaminkan
8 Apakah Ini Takdir???
9 Mama Rena
10 Pikiran Negatif
11 Pulang Ke Jakarta
12 Tak Ingin Membanding kan
13 POV Brian
14 Obrolan
15 Rencana
16 Tidak Sudi
17 Sangat Berbeda
18 Memulai Rencana
19 Berbohong
20 Membuat Keputusan Sendiri
21 POV
22 Menolak Halus
23 Feeling Brian
24 Kepergok
25 Harus
26 Sah
27 Senyum Miris
28 Bertekad Untuk Jujur
29 Tidak Akan Rela
30 Tanpa Di Duga
31 Ruwet Plus Mumet
32 Saran Sang Mama
33 Berusaha Tegar
34 Merasa Beda
35 Mama Rena
36 Sahabat Lama
37 Masa Lalu
38 Bertemu
39 Permintaan
40 Kecurigaan Adel
41 Mulai Berubah
42 Sisa Dosa Dimasa Lalu Kah?
43 Kalab
44 Tanpa Di Sengaja
45 Maaf
46 Berusaha Menerima Kenyataan
47 Pikiran Brian
48 Maafkan Mama!
49 Perihal Kado
50 Ibu ibu Julid
51 Tak Ada Niat Pamer Kemesraan
52 Nasehat Mama Rena
53 Mulai Menaruh Curiga
54 Mengenang Masa Lalu
55 Rencana Pindah Ke Jakarta
56 Baby Boy
57 Kenyataan Pahit
58 Berawal Dari Kebohongan Dan Kecurangan
59 Perubahan Sikap Adel
60 Tak Di Sangka
61 Bertemu Masa Lalu
62 Belum Begitu Siap
63 Masa Lalu
64 Kedatangan Grandpa
65 Tegang
66 Demam
67 Mengkhianati Diri Sendiri
68 Kalah Dengan Hasrat
69 Kegelisahan Adel
70 Pertemuan
71 Hampi Saja
72 Kebohongan Dan Kelicikan
73 Teman Lama
74 Saling menguatkan
75 Kebingungan Brian
76 Ledekan Sahabatnya
77 Obat Paling Mujarab
78 Dasar Mesum
79 Masa Lalu 2
80 Masih Flashback
81 Runyam Again
82 Kepergian
83 Tidak Bisa Memilih
84 Wajah Lugu Brilliant
85 Keraguan
86 Terharu
87 Ketegasan Adel
88 Menghargai Privasi Suami
89 Keputusan Adel
90 Gara Gara Mabuk
91 Rasa Iri
92 Aku Ingin!
93 Absen Malam
94 Terjebak Sendiri
95 Dengan Terpaksa
96 Bertemu Oma
97 Rasa Haru
98 Salah Anggapan
99 Tangis Pilu
100 Tiga Bulan Kemudian
101 Pengorbanan Demi Kebahagiaan
102 Sama Sama Bahagia
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Pemanasan
2
Kekasih Gelap
3
Dengan Sadar
4
Timbul Perasaan Iri
5
Gagal Masak
6
Rasa Penasaran
7
Hanya Bisa Mengaminkan
8
Apakah Ini Takdir???
9
Mama Rena
10
Pikiran Negatif
11
Pulang Ke Jakarta
12
Tak Ingin Membanding kan
13
POV Brian
14
Obrolan
15
Rencana
16
Tidak Sudi
17
Sangat Berbeda
18
Memulai Rencana
19
Berbohong
20
Membuat Keputusan Sendiri
21
POV
22
Menolak Halus
23
Feeling Brian
24
Kepergok
25
Harus
26
Sah
27
Senyum Miris
28
Bertekad Untuk Jujur
29
Tidak Akan Rela
30
Tanpa Di Duga
31
Ruwet Plus Mumet
32
Saran Sang Mama
33
Berusaha Tegar
34
Merasa Beda
35
Mama Rena
36
Sahabat Lama
37
Masa Lalu
38
Bertemu
39
Permintaan
40
Kecurigaan Adel
41
Mulai Berubah
42
Sisa Dosa Dimasa Lalu Kah?
43
Kalab
44
Tanpa Di Sengaja
45
Maaf
46
Berusaha Menerima Kenyataan
47
Pikiran Brian
48
Maafkan Mama!
49
Perihal Kado
50
Ibu ibu Julid
51
Tak Ada Niat Pamer Kemesraan
52
Nasehat Mama Rena
53
Mulai Menaruh Curiga
54
Mengenang Masa Lalu
55
Rencana Pindah Ke Jakarta
56
Baby Boy
57
Kenyataan Pahit
58
Berawal Dari Kebohongan Dan Kecurangan
59
Perubahan Sikap Adel
60
Tak Di Sangka
61
Bertemu Masa Lalu
62
Belum Begitu Siap
63
Masa Lalu
64
Kedatangan Grandpa
65
Tegang
66
Demam
67
Mengkhianati Diri Sendiri
68
Kalah Dengan Hasrat
69
Kegelisahan Adel
70
Pertemuan
71
Hampi Saja
72
Kebohongan Dan Kelicikan
73
Teman Lama
74
Saling menguatkan
75
Kebingungan Brian
76
Ledekan Sahabatnya
77
Obat Paling Mujarab
78
Dasar Mesum
79
Masa Lalu 2
80
Masih Flashback
81
Runyam Again
82
Kepergian
83
Tidak Bisa Memilih
84
Wajah Lugu Brilliant
85
Keraguan
86
Terharu
87
Ketegasan Adel
88
Menghargai Privasi Suami
89
Keputusan Adel
90
Gara Gara Mabuk
91
Rasa Iri
92
Aku Ingin!
93
Absen Malam
94
Terjebak Sendiri
95
Dengan Terpaksa
96
Bertemu Oma
97
Rasa Haru
98
Salah Anggapan
99
Tangis Pilu
100
Tiga Bulan Kemudian
101
Pengorbanan Demi Kebahagiaan
102
Sama Sama Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!