Brian menatap Intan yang saat ini tengah fokus pada alat alat masak. Bahkan itu merupakan pemandangan yang langkah dan hanya dapat ia lihat saat bersama Intan. Wanita yang rela jadi simpanannya selama tiga tahun ini.
Dimana Intan begitu telaten merawat dan mengurus hidupnya. Sedangkan Adel yang statusnya adalah istri Sahnya. Belum pernah merasakan apapun untuknya. Padahal usia pernikahan mereka sudah berjalan hampir 10 tahun.
" Sayang, apa kamu gak capek harus masak setiap hari begini?". Brian mulai bertanya pada Intan.
Intan menoleh karena ia baru saja menggoreng Udang yang telah di lumuri dengan tepung. Menciptakan sensasi gurih dan crispy serta renyah. Intan mengambil satu udang yang tusuk menggunakan garpu. Lalu memberikannya pada Brian.
Senyum gadis itu tak pernah pudar. Meskipun ia selelah apapun. ".Sayang ini kodrat seorang wanita itu adalah menyelesaikan pekerjaan rumah. Apalagi nanti ketika ia sudah jadi seorang istri. Kalau masalah masak sudah seharusnya di kerjakan. Karena aku juga tidak mau kalau suamiku nanti terus terusan makan makanan yang dibuat oleh orang lain".
Deg...
Brian malah tersindir padahal Intan sama sekali tidak bermaksud untuk melakukan hal itu. Ia hanya bicara sebenarnya. Sedangakan untuk urusan rumah tangga Brian dan Adel. Intan sama sekali tidak mau tahu.
" Bagaimana rasa udangnya??? ".
" Pas, sayang. Kau memang pandai dalam segala hal". Puji Brian tulus. Brian malah berandai andai. Jika saja Adel bisa masak seperti Intan dan Adel juga bisa lebih anteng dirumah. Mungkin hal ini tidak akan terjadi.
Namun, di sisi lain Brian juga sekarang sudah tidak mau kehilangan Intan. Dan Brian juga tidak mau kehilangan putrinya juga. Tapi, Brian juga masih bingung untuk membuat keputusan. Ia takut jika ia jujur sekarang dengan Adel. Istrinya tidak bisa terima dan malah menuntut cerai darinya.
Intan menyentuh punggung tangan Brian lembut. Membuat Brian langsung tergagap dan tersenyum tipis pada Intan. Wanita yang benar benar tulus mencintainya. Meskipun ia nantinya akan manjadi bahan gunjingan semua orang.
" Lagi mikirin apa??? ". Tanya Intan yang selalu bisa membaca pikiran Brian.
" Kita menikah saja sayang!!.Tapi, kamu harus berhenti dari pekerjaan kamu itu!!! ". Ucap Brian tiba tiba membuat Intan terkejut. Karena Selama ini Brian tidak pernah membahas tentang pernikahan dengannya.
" Apa kamu tidak mau menikah dengan ku sayang??? ". Tanya Brian lirih karena Intan tak menjawab ucapannya.
Helaan nafas panjang Intan membuat Brian sedikit sedih. " Siapa yang berani menolak lamaran kamu sayang?" . Senyum Intan terbit sangat tulus. " Tapi, aku juga tidak mau jika kita menikah nanti mba Adel malah tidak setuju. Apa kamu siap harus memilih satu di antara kami nantinya? ".
Deg...
Lagi lagi Brian bingung harus menjawab apa. Ia dilema sejak satu tahun terakhir ini. Dan inilah yang ia takutkan, Di antara kedua wanita yang sama sama ia cintai. Menyuruhnya untuk membuat pilihan yang sulit.
Di lain sisi ia takut kehilangan Intan. Wanita yang lemah lembut, sopan, tulus dan juga sangat perhatian padanya. Dan disisi yang lainnya ia tidak mau rumah tangga nya hancur. Apalagi harus kehilangan putrinya. Brian tidak mau jika sampai Rilli dewasa nanti ia harus di jemput saat putrinya akan menikah.
" Pikirkan lagi sayang!!. Aku tahu kamu masih ragu akan hal itu". Ucap Intan yang begitu paham akan pemikiran Brian.
" Ayo kita makan dulu!!". Intan melangkah ke meja makan dan mulai menata semua lauk dan juga piring serta sendok di sana.
Brian menyusul Intan dan malah memeluk pinggang Intan dari arah belakang. Mengecupi leher Intan membuat Intan menggeliat.
" Tapi, aku tidak mau harus berbuat dosa terus menerus dengan kamu sayang". Bisik Brian jujur. Ia bahkan sadar ia adalah laki laki pengecut dan berengsek.
" Baru sadar kamu sayang?. Selama ini kemana saja?? ".Intan malah meledeknya.
Brian semakin mengeratkan pelukannya di ojngga6 wanita nya. " Makanya sekarang lebih baik kita menikah!!. Mungkin untuk sementara waktu kita harus merahasiakan pernikahan kita dari Adel dan keluarga ku!! ".
Intan hanya diam ia pun sebenarnya rela meskipun harus selalu menjadi wanita simpanan Brian. Apalagi dengan ikatan yang Sah. Namun, Intan juga bingung harus bilang apa dengan Mama Rena nantinya.
" Aku tidak masalah meskipun harus membayar uang sisa kontrak kerja kamu sayang". Brian pun kembali meyakinkan Intan.
Intan pun meletakkan sendok di tangannya. Lalu ia kini membalikkan tubuh nya. Hingga mereka berdua saling berhadapan satu sama lainya. " Aku udah telat sayang, dan hasilnya positif ".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
hmmm kan bener, itu karena anak bukan cinta.
jadi selanjutnya jangan katakan karna bryan masih mencintai Adel.
gak ada yang namanya mencintai dua orang sekaligus meski itu hanya dinovel tetap gak masuk akal dan gak nyambung sama sekali.
tidak ingin kehilangan mereka bukan brrti karena dua"nya dicintai. semua punya alasan yang sangat berbeda. jika satunya karena cinta maka lainnya bukan cinta. entah apa itu
2024-05-26
0
Rahmawaty❣️
Knpa dr awal hubungan nya ga disah kn aja..kn bisa nikah siri lah dlu..dripda bgini kn udh 3 thn tp ga ada ikatan apa² . Dirimu yg rugi intan.. Apalg akhir² ini kalian brhubungan ga pke pngaman..yahh itu mah udh tinggal nggu kalian jadi mungkin lg otw😪
2023-01-26
0
manda_
hamil diluar nikah kasihan anaknya
2022-07-20
1