Esok Harinya Di Jakarta...
Brian langsung menjatuhkan dirinya di tempat tidurnya. Setelah ia sehari semalam berada di Bandung. Dan hari ini ia juga sedang ingin bekerja dari rumah. Brian juga memutuskan untuk pulang ke rumah nya. Lebih tepatnya rumah peninggalan kedua orang tuanya. Brian memang selalu pulang ke rumah saat Intan sedang bertugas.
Karena Apartemen nya akan hangat jika ada Intan di sisinya. Sebenarnya Brian juga sedang pusing akan masalah yang ia buat sendiri. Bagaimana tidak, ia tidak ingin kehilangan Intan apalagi sekarang Intan sudah mengandung janinnya. Namun, disisi lain juga Brian tidak tahu harus bicara mulai dari mana dengan Adel.
Brian tidak ingin Adel menuntut cerai darinya. Karena Brian sangat mengenal Adel, Istrinya itu adalah wanita keras kepala. Apapun yang ia katakan tidak akan mudah untuk berubah. Seperti halnya ketika Brian ingin meminta Adel untuk facum dari dunia hiburan.
" Arrggghhh... ".Brian menjambak rambutnya sendiri. Ia sungguh di lema saat ini, Kehilangan Intan dan Adel malah akan membuat nya prustasi saja nantinya. Kedua wanita yang sudah menyatu di dalam hatinya. Dan menempati ruang masing masing. Tak akan bisa membuat Brian harus memilih salah satu di antaranya.
Tok... Tok... Tokk...
" Saya ingin istirahat bik, tolong jangan ganggu saya dulu!!! ". Teriak Brian dari dalam kamarnya. Bahkan ia sama sekali tidak beranjak sedikitpun dari tempat tidurnya.
Tok... Tok...
Lagi lagi suara pintu kembali di ketuk dari arah luar. Membuat Brian sedikit kesal karena ia baru saja akan memejamkan matanya. Brian bangkit dari ranjangnya. Dengan sedikit emosi Brian melangkah menuju arah pintu kamarnya.
Ceklek...
Mata Brian langsung melotot dia begitu terkejut saat melihat sosok wanita cantik yang berstatus istrinya itu. Berdiri tepat di depan pintu kamarnya dengan senyum manisnya.
" Surprise ". Seru Adel dan langsung membuka kedua tangannya lebar lebar. Namun, Brian masih sedikit syok ia masih bengong di tempatnya berdiri. " Apa kau tidak merindukan ku sayang??? ". Rengek Adel dengan manjanya.
" Ah, bukan begitu sayang". Brian pun langsung membawa Adel kedalam pelukan nya. Mendekapnya erat karena ia juga begitu merindukan wanita cantik itu yang selama hampir sepuluh tahun ini menemaninya. " Kenapa kau datang tidak memberitahu ku dulu?. Bagaimana kalau aku sedang keluar kota? ".
Adel mendongakkan kepalanya menatap lekat wajah suaminya. Sedikit pun ia tidak menampilkan kekesalan nya pada Brian. Wanita itu tersenyum begitu menggoda bahkan saat ini jari jari tangannya sudah ia edarkan pada dada bidang Brian. Yang memang sudah terbuka beberapa kancing kemeja Brian.
" Adel, jangan mulai!!. Kau mungkin masih lelah karena habis perjalanan jauh". Brian berusaha menolak. Meskipun hasrtanya sudah naik akibat sentuhan lembut tangan Adel. Apalagi saat ini Adel juga sudah menurunkan tangannya kebawah lobak yang masih terbungkus rapi itu.
" Sepertinya dia juga merindukan ku sayang". Lirih Adel dengan nada sensualnya.
Brian pun langsung menarik tangan istrinya untuk segera masuk ke dalam kamar. Bahkan Brian menutup pintu kamar dengan kakinya dan sedikit kasar.
Kini sepasang suami istri itu tengah saling sesap menyesap satu sama lainnya. Bahkan Adel sudah melucuti satu persatu kain ditubuh suaminya. Kerinduan yang sudah lama Adel tahan. Bahkan baik Brian pun sudah satu bulan ini tidak melakukan kontak fisik dengan Adel istrinya.
" Akh... ".
Lenguhan Adel begitu membuat Brian semakin bergairah. Apalagi saat Adel terlihat berekspresi sangat menggoda. Hal itu semakin membuat Brian menggila.
Adel pun naik ke atas tubuh suaminya. Lalu mulai melakukan penyatuan nya. Setelah si Lobak masuk sepenuhnya Adel kembali bergerak. Tatapan Adel begitu dalam. Menatap wajah tampan suaminya dengan tatapan yang sulit di artikan.
" Apa rasanya sudah tidak enak lagi??? ". Tanya Adel sembari terus menaik turunkan pinggulnya.
" No, rasanya masih sama seperti dulu sayang. Kau tidak pernah berubah". Jawab Brian yang memang apa adanya.
" Benarkah??? ".Brian kembali menganggukkan kepalanya. Membuat Adel tersenyum miris. Adel bisa melihat tatapan suaminya yang tidak sedalam dulu. Bahkan ucapan Brian mungkin hanya untuk membuatnya bahagia.
Pria itu sungguh bisa menutupi keburukannya. Namun, Adel hanya bisa pasrah saat Brian membalikkan keadaan. Yang kini pria itu malah menguasai tubuhnya. Dari sini Adel bisa merasakan jika suaminya memang semakin berubah. Brian tampak begitu semangat sekali bermain dengannya.
" Ohhh... " . Brian dengan lantang nya mengerang nikmat. Bahkan ia sampai memejamkan matanya. Adel seperti tak mengenali suaminya sendiri. Seperti nya servisan selingkuh nya jauh lebih baik dari dirinya. Karena Brian saat ini sedikit kasar memperlakukannya.
Tak dapat Adel pungkiri suaminya semakin bersemangat. Dan itu justru membuatnya nikmat. Meskipun hati kecil Adel berpikir negatif jika suaminya malah sedang membayangkan perempuan lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
gerakan tambahan🤸🍋🌶️🥒🥕
tdk ingin menuntut karena masih cinta, anak atau keras kepala.
perasaan beda" mulu alasannya kalau menyangkut KEHILANGAN.
yang pasti" aja deh.
2024-05-26
0
Iis Siska
menghadapi pelakor itu emang hrs elegan
2022-09-21
0
@arieyy
mau pilih yang mana
adel atau intan
aduhh si abang pusing🤭🤭
2022-08-12
0