"Ayo Halwa, kini giliranmu yang memberi nasehat pada mereka." Ujar Ezra dengan wajah sok lugu.
Zahra menatap tajam Ezra. Kenapa dia disuruh memberikan wejangan. Ia saja masih bocah ingusan.
"Mak ." Ucap Zahra pelan Pada Anin yang duduk di sebelahnya. Ia perlu bantuan dari sang ibu.
"Bilang saja semoga samawa sayang." Bisik Anin.
Zahra pun kembali menatap ke arah pasangan pengantin baru.
"Eemmm.... Eehhhh... Assalamualaikum.."
Zahra benar -benar grogi. Dia kini berperan jadi seorang ibu. Mana anaknya, anak durhaka lagi.
Rara yang tertekan, tak pernah mengangkat wajahnya, dari tadi ia terus saja menunduk, dan sesekali sesenggukan.
"Walaikum salam.!" Jawab orang-orang yang ada ditempat itu.
"Eemmm... Apa ya? idem.. iya aku idem." Ujar Zahra dengan muka begoknya.
Ezra tersenyum tipis menatap Zahra.
Merasa aneh dengan ucapannya ia pun, mencoba membenarkan nya.
"Maksudku, idem. Ya sama saja dengan apa nasehat Hubby tadi. Ikut aja dengan nasehat orang yang pertama kali bicara. Yaitu nasehat Hubbby. Dan satu lagi, semoga Samawa ya ibot dan Rara!" saat menyebut nama Rara. Zahra merapat kan barisan giginya. Sungguh ia masih kesal dengan anak itu.
Hihihi ..
Zahra yang lucu jadi bahan tertawaan. Semua orang di ruangan itu pada tertawa. Kecuali kedua pengantin.
"Seperti nya Nantulang harus menambahi nasehat untuk pengantin baru ini " Ujar Ezra melirik Anin, yang terlihat masih canggung di tempat itu.
"Saya rasa nasehat untuk mereka sudah lebih dari cukup. Nasehat Nak Ezra sudah komplit sekali." Ujar Anin dengan tersenyum ramah menatap kedua mempelai.
Bimo terus saja menatap lekat Anin. Wanita itu menolak cintanya.
"Bos, aku boleh kasih nasehat?" Ujar Dika sok dewasa.
"Iya iya boleh, siapapun boleh kasih nasehat dan ucapan selamat untuk kedua mempelai kita." Ujar Ezra semangat. Ia senang Rara berjodoh dengan Bimo. Karena ia yakin, Bimo orang yang tepat untuk Rara. Secara Bimo, sudah tahu betul gimana karakter Rara. Karena, ia sudah bersama Rara, sejak Rara berumur dua bulan.
"Eemm... Semoga cepat dapat momongan untuk Bimo dan Rara."
Hihihi...
Suara cekikikan terdengar samar-samar dari belakang. Para ART sepertinya menertawakan pasangan pengantin itu. Kalau Bimo dan Rara cepat punya anak. Berarti Zahra dan Ezra akan punya cucu.
Kikikiikik...
Suara tertawa samar kembali terdengar. Bimo semakin emosi saja, karena ucapan Dika tadi. Mana tertawa meledek terdengar juga.
"Aminn..!" semua orang mengaminkan ucapan Dika.
"Baiklah saatnya kedua mempelai mencicipi upa-upa." Ujar Anin, memberi kode dengan tangan nya agar Rara dan Bimo memakan sedikit garam, serta hati ayam yang terhidang di hadapan mereka.
Bimo masih menatap Anin dengan ekspresi wajah tak terbaca. Tatapannya sangat dalam. Yang membuat Anin terdiam dan menundukkan kepalanya. Wanita itu telah mematahkan hatinya. Dan sekarang wanita itu menertawakannya.
"Ayo sayang, makan hati ayamnya dengan garam sedikit." Titah Ezra lembut.
Rara yang tertekan batin itu pun mengambil hati ayam dengan sedikit garam dengan tangan gemetar. Kemudian ia memasukkan hati ayam itu ke dalam mulutnya dengan menangis sesenggukan.
"Ibu... Hiks..Hiks...hiks...!"
Bagaimana pun jahatnya sang ibu. Ia tetap merindukan pelukan hangatnya Rani. Ia menikah dengan terpaksa. Tanpa didampingi sang ibu. Dan ia pun harus memilih menjauh dari sang ibu demi kebaikan hidupnya kedepan.
Kini ia menikah dengan pria yang tak mencintainya. Begitu juga dengan ia. Ia tak mencintai paman Bimo. Walau sewaktu kecil, ia sangat menyayangi pamannya itu. Ia benci paman Bimo. Karena paman Bimo menjauhinya tanpa alasan sejak ia berusia belum genap 12 tahun.
"Sudah jangan menangis. Ini yang terbaik, semuanya pasti akan indah. Iya kan Bimo?"
BImo tak menanggapi ucapan Ezra. Ia benci bos nya itu. Tujuan hidupnya berubah sudah.
"Ayo kita makan semuanya!" ujar Ezra pada semua orang di rumah itu. Ia tak mau ambil pusing dengan sikap Bimo yang dingin itu.
Semua orang pun makan dengan lahapnya. Bahkan Zahra makan malam untuk kedua kalinya. Hanya pengantin baru yang terlihat tak selera untuk makan.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
Kayla Hasifa Hasifa
sebenarnya aku gak mau penasaran takut mati nya cepat 😅😅
yang membuat aku penasaran flesbek kisah Rara yang di asuh sama ayah Erza. karena Rara bukan anak kandung nya.
dan mengenai Zahra masih bocil.
sedang kan Anin ibu nya Zahra.
hanya satu obat penasaran ku..
aku harus baca terus sampai habis asiap😁😁
2022-07-25
1
Manggan Ema Purnamasari
rara bimbbim
2022-07-22
1
Tian
awalnya benci lama2 jd cinta ingat benci &cinta beda tipis ...😄😄
2022-06-03
2