Keputusan yang tepat

Sesampainya Ezra di pekarangan rumah kepala lingkungan. Bimo berjalan cepat menghampiri Ezra yang baru saja turun dari mobil. Ternyata ada dua mobil yang datang ke tempat itu. Satu mobil yang dikendarai Ezra dan satu mobil lagi yang dikendarai Dika.

"Bos, bos tolong saya. Para warga salah paham. Aku dan Rara tidak melakukan seperti apa yang mereka tuduhkan." Ujar Bimo dengan paniknya. Menyeret Ezra ke tempat sepi, agar bisa bicara lebih leluasa kepada bosnya yang terlihat santai itu.

"Kamu tenang dulu. Lebih baik kita masuk ke dalam, agar masalah cepat diselesaikan." Ujar Ezra, kini ia yang menarik lengan pria itu, agar masuk lagi ke rumah pak kepala lingkungan. Karena terlihat Bimo tak sudih lagi masuk ke dalam rumah kepala lingkungan.

Saat Ezra memasuki rumah yang sederhana tapi indah itu, semua mata tentu saja tertuju padanya. Apalagi penyebabnya kalau bukan karena pembawaan Ezra yang berkarisma.

Ezra dengan ramahnya menyalami semua orang yang ada di ruangan itu. Dan saat tentu saja ia memeluk sang putri yang masih menangis sesenggukan.

"Sudah jangan menangis lagi " Ujar Ezra pelan pada Rara, ia mengusap lembut punggung putri nya itu.

"Ayah, aku gak mau menikah. Kami gak melakukan seperti yang dituduhkan para warga." Rara masih sempat-sempatnya membela diri. Dia memang tak ingin menikah dengan Bimo. Pria itu sudah dianggapnya sebagai pamannya.

"Iya, sudah, jangan menangis lagi." Ezra mengurai pelukannya, melap air mata Rara dengan jemarinya. Ia pun menatap lembut Rara, memberi isyarat agar Rara bisa tenang.

Melihat sang putri sudah tenang. Ezra mendaratkan bokongnya di tempat yang sudah disediakan.

"Assalamualaikum.... " Ezra memulai percakapan, sehingga warga yang terhipnotis melihat penampilan Ezra tersadar juga.

"Walaikum salam..!" Jawab semua orang yang ada di tempat itu dengan semangat dan khidmat.

"Saya selaku orang tua dari anak-anak ini, meminta maaf, jika kelakuan anak-anak saya membuat kampung ini tercemar. Saya sangat kagum dengan visi misi yang ada di kampung ini. Karena, aparat desa, toko masyarakat, toko alim ulama, sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, menjauhi maksiat dan hidup rukun." Ujar Ezra dengan penuh kewibawaan yang membuat semuanya terkagum-kagum.

Bijak sekali bapak ini

Suara sumbang pun terdengar sudah.

"Kalau memang sudah seperti itu ketentuannya. Maka ketentuan itu saya dukung. Anak-anak saya yang melanggar aturan itu, siap untuk dinikahkan malam ini."

"Tidak....! Ayah....!" Protes Rara dengan histeris.

Sedangkan Bimo hanya bisa menepuk jidatnya dan mengelus-elus dadanya yang bergemuruh karena kesal pada Ezra.

Kenapa jadi begini?

Bimo menggerutu dalam hati, menatap tajam Ezra yang masih bicara dengan senyum mengembangnya.

Sialan si bos. Umpat Bimo lagi dalam hati.

"Alhamdulillah.... Ternyata orang tua calon mempelai setuju. Baiklah kita mulai saja. Mengingat pak penghulu sudah datang." Ujar pak kepala lingkungan dengan semangat nya. Kedatangan Ezra di tempat itu, benar-benar membuat suasana ruangan yang tadi tegang, karena Bimo marah-marah terus. Kini jadi adem ayem.

"Iya pak, tapi di sini saya bukan wali nikahnya Putri saya Rara. Jadi, dia nikahnya pakai wali hakim saja." Tegas Ezra dengan sopan.

Huahuahua.., Tangis Rara pecah.

"Ayah ...!" Rara kembali terguncang mentalnya. Dia sedih fakta tentang dirinya diungkap lagi. Gadis itu berlari ke hadapan Ezra.

"Ayah... Aku ini tetap putrimu." Rara kini bersimpuh di hadapan Ezra. Ia tak mau Ezra mencampakkannya. Ia butuh kasih sayang seorang ayah.

"Iya sayang, sampai kapan pun kami akan tetap jadi anak ayah." Ujar Ezra dengan mata berkaca-kaca. Bagaimana pun dia sedih mengetahui fakta bahwa Rara bukanlah darah dagingnya. Ia sudah bersama Rara sejak kecil.

Tontonan yang disuguhkan Rara dan Ezra sangat dramatis sekali. Para warga banyak yang menangis melihat ekspresi sedihnya Rara. Terutama kaum ibu-ibu yang masih ada di rumah itu.

"Mahar apa yang akan kamu berikan pada calon istrimu?" tanya Pak penghulu pada Bimo, yang masih tercenung. Tentu saja Bimo tak mendengar pertanyaan pak penghulu. Saat ini konsentrasi nya buyar sudah.

"Nak Bimo, apa mahar yang akan kamu berikan pada calon mempelai wanita." Pak Penghulu kembali bertanya pada Bimo yang duduk mematung dengan mata tak berkedip itu. Pria Itu melamun. Memikirkan nasibnya yang sial, karena akan memperistri kan Rara gadis arogan dan sudah rusak. Mana sudah menggunakan narkoba.

Puk...

"Bos!" aduh Bimo, tepukan Ezra di pahanya sangat kuat. Bahkan kini ia merasakan pahanya kepanasan.

"Tolong bersikap lah seperti pria yang bertanggung jawab." Ujar Ezra dengan tatapan tajam, yang dibalas Bimo dengan tatapan kesal dan malas.

"Nak Bimo, apa mahar yang akan kamu berikan pada calon mempelai wanita mu?" pak penghulu kembali mengulang pertanyaan itu.

Bimo tampak berfikir. Mana tahu dia mau memberikan Rara mahar apa. Pernikahan nya juga mendadak. Saat sedang berfikir, ia teringat cincin pemberian sang ibu yang selalu disimpannya di dalam dompetnya. Ia merogoh saku celananya. Dan mengambil dompetnya. Dengan mata berkabut, menatap lekat cincin emas London di tangannya.

"Aku hanya bisa memberinya mahar dengan ini." Ucapnya tak bersemangat. Meletakkan cincin emas 2,5 gram di hadapan pak penghulu.

"Baiklah, semua rukun nikah sudah ada. Maka kita akan laksanakan ijab kabul." Ujar Pak penghulu semangat.

Ezra membenarkan posisi Bimo yang terlihat tegang karena menahan emosi.

"Bim, ikhlaslah. Ini sudah ketetapan-NYA Ini sudah jalannya." Bisik Ezra, seketika Bimo memutar lehernya kepada Ezra dengan tatapan tajam.

"Bismillahirrahmanirrahim

Saudara Bimo Agung Ramadhan Siregar bin Abu Tholib Siregar, Saya nikahkan dan saya kawinkan Anda dengan  Rara Putri Assegaf yang walinya telah mewakilkan kepada saya untuk menikahkannya dengan Anda  dengan mas kawin cincin emas 2,5 gram dibayar tunai.”

"Saya terima nikah dan kawinnya Rara Putri Assegaf dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

walau ia tak ingin menikah. Satu kali ucap, langsung....

"SAH...!"

Hanya satu kali ucapan, Rara sudah sah jadi istrinya Bimo.

Mendengar kata SAH. Kupingnya Bimo terasa panas dan mau meledak saja. Begitu juga dengan dadanya yang masih bergemuruh. Neraka telah menanti di hadapannya. Menikah dengan wanita yang tak dicintainya. Begitu juga dengan Rara tak mencintainya.

Bimo menghela napas kasar, sembari menutup kedua matanya. Saat ini dia hanya bisa berdoa, agar Allah cepat merubah hatinya agar bisa ikhlas dengan pernikahan terpaksa ini.

Pak penghulu pun membacakan doa, masih dengan mata tertutup Bimo menengadahkan kedua tangannya. Ia masih terus berdoa dalam hati. Agar pernikahan ini bisa dipertanggung jawabkannya.

Usai berdoa pak penghulu lanjut memberikan tausiyah.

"Pernikahan bukanlah suatu hal yang menjanjikan setiap pasangan untuk hidup selalu senang. Pun, pernikahan juga bukan perkara menjalani hidup dengan kesulitan terus-menerus. Dalam rumah tangga kerap terjadi gejolak yang kerap menyentuh setiap pasangan.

"Namun demikian, setiap pasangan diingatkan untuk selalu menyandarkan dirinya kepada Allah SWT. Memupuk keimanan, ketakwaan, serta kepatuhan dalam beribadah merupakan modal utama dalam membangun rumah tangga. Dengan modal tersebut, keberkahan akan melingkupi siapa pun yang berada di dalam rumah tangga tersebut.

“Malam ini, usai menikah, perbaiki lagi shalatnya. Dirikan shalat, penuhi rumah tangga kalian dengan keberkahan. Sekarang kalian sudah bebas melakukan ibadah itu menjemput surga dunia. Tak perlu lagi dilakukan di mobil ya?"

Sebagian orang di rumah itu senyam senyum mendengar ceramah pak penghulu. Sedangkan Kedua pasangan pengantin terlihat sedang meratapi nasibnya.

TBC.

Like coment vote say

Terpopuler

Comments

Isti Qomah

Isti Qomah

awal neraka lama lama jd surga g bakalan nyesel kan cm nama panggilan paman nnti pasti canduku atau sayang gitu

2022-08-06

0

Noer Hasanah

Noer Hasanah

Kisahx mirip Bang Rival & Meli ya?

2022-08-04

0

Herlina Riansyah

Herlina Riansyah

neraka tengh menqnti ddpan mata ..walah paman bimo salah itu konsepny surga dunia 🤭🤭

2022-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 Ditinggal
2 Kedinginan
3 Kesenggol
4 Mobil bergoyang
5 Digrebek
6 Mengabari ortu
7 Keputusan yang tepat
8 Disyukuri
9 9 Nasehat
10 Tujuan hidup berubah
11 Sia sia sudah
12 Takdir
13 Teman lama
14 Jual mahal
15 kasihan Rara
16 Pertimbangkan
17 Sindir menyindir
18 KENANGAN MANIS
19 Hancur
20 Curhat
21 POV Rara
22 POV BIMO
23 POv Bimo Menantang
24 Pov Bimo Bergetar
25 Panas
26 Tarik tambang
27 Online shop
28 Paket..
29 Terong vs kelelawar
30 Bimbang
31 Ketakutan
32 Main nyelenong
33 Pria idaman
34 Kita harus bicara
35 Kabur, balik, kabur, balik
36 Aku hancur
37 Pikirkan
38 Pemimpin
39 Gagal fokus
40 Goda an nyata
41 Mulai
42 Bongkar
43 Berdebat
44 Butuh bantuan
45 Cinta manis
46 Gak penting
47 Lebih baik diam
48 SEPELEKAN
49 Tak mau disalahkan
50 Pria itu
51 Istirahat di rumah
52 Kabur
53 Ganti rugi
54 Tawaran
55 Jadi artis
56 Jangan panggil paman
57 Maaf
58 Jangan ikut campur
59 Ayo kita ulang lagi
60 Di siang bolong
61 Lawak lawak
62 Penjelasan
63 Lupa daratan
64 Hati hati
65 Ngaca dong!
66 Tak mau direndahkan
67 Tak percaya diri
68 Diboyong
69 Ke kantor polisi
70 Dilema
71 Syarat
72 Kekeluargaan
73 Terpengaruh
74 Minta maaf
75 Tamu
76 Gatal
77 Nakal
78 Patung
79 Menyembah
80 Berdoa
81 Perjuangan panas
82 Masukk
83 Mengulang cerita
84 Nagih
85 Bi Sakinah
86 Bertepuk sebelah tangan
87 Salah sebut
88 Gangguan dalam negeri
89 Tamu lagi
90 Sok berkuasa
91 Mimpi
92 Sholat idul adha
93 Jadi khatib
94 Memilih ran jang
95 Usaha
96 Gagal
97 Dicuekin
98 Sama saja
99 Cobaan
100 Sabar
101 Dikhianati
102 Dikhianati 2
103 Malu maluin
104 Emosi
105 Gila
106 Dilaporkan
107 Takut
108 Harus bersyukur
109 Ikut campur
110 Tercengang
111 Ayahku siapa?
112 Laporan
113 Pengakuan
114 Mengejutkan
115 Berkumpul
116 Tamu itu
117 Masa lalu
118 Kita Menikah
119 Penderitaan
120 Harapan baru
121 Bukan anakmu
122 Mabuk
123 Kecarian
124 Suka
125 KDR..T
126 Seperti kenal
127 Taubat
128 Cantik bahaya
129 Ibunya masing-masing
130 kesepakatan
131 Berdamai dengan diri sendiri
132 Merepet pet pet
133 Dan terjadi lagi
134 Merayu
135 Viral
136 Proposal
137 Gengsi dong
138 Menyusun rencana
139 Takabur
140 Norak
141 Gak tahan lagi
142 Dipaksa
143 Kena tabok
144 Angin malam
145 Promo Novel baru
146 Hasrat Liar Istri Simpanan
147 Kembar tiga
148 Hasrat Duda Impoten
149 kupu-kupu malam
150 promo novel seru
151 Gairah Ibu Tiri
Episodes

Updated 151 Episodes

1
Ditinggal
2
Kedinginan
3
Kesenggol
4
Mobil bergoyang
5
Digrebek
6
Mengabari ortu
7
Keputusan yang tepat
8
Disyukuri
9
9 Nasehat
10
Tujuan hidup berubah
11
Sia sia sudah
12
Takdir
13
Teman lama
14
Jual mahal
15
kasihan Rara
16
Pertimbangkan
17
Sindir menyindir
18
KENANGAN MANIS
19
Hancur
20
Curhat
21
POV Rara
22
POV BIMO
23
POv Bimo Menantang
24
Pov Bimo Bergetar
25
Panas
26
Tarik tambang
27
Online shop
28
Paket..
29
Terong vs kelelawar
30
Bimbang
31
Ketakutan
32
Main nyelenong
33
Pria idaman
34
Kita harus bicara
35
Kabur, balik, kabur, balik
36
Aku hancur
37
Pikirkan
38
Pemimpin
39
Gagal fokus
40
Goda an nyata
41
Mulai
42
Bongkar
43
Berdebat
44
Butuh bantuan
45
Cinta manis
46
Gak penting
47
Lebih baik diam
48
SEPELEKAN
49
Tak mau disalahkan
50
Pria itu
51
Istirahat di rumah
52
Kabur
53
Ganti rugi
54
Tawaran
55
Jadi artis
56
Jangan panggil paman
57
Maaf
58
Jangan ikut campur
59
Ayo kita ulang lagi
60
Di siang bolong
61
Lawak lawak
62
Penjelasan
63
Lupa daratan
64
Hati hati
65
Ngaca dong!
66
Tak mau direndahkan
67
Tak percaya diri
68
Diboyong
69
Ke kantor polisi
70
Dilema
71
Syarat
72
Kekeluargaan
73
Terpengaruh
74
Minta maaf
75
Tamu
76
Gatal
77
Nakal
78
Patung
79
Menyembah
80
Berdoa
81
Perjuangan panas
82
Masukk
83
Mengulang cerita
84
Nagih
85
Bi Sakinah
86
Bertepuk sebelah tangan
87
Salah sebut
88
Gangguan dalam negeri
89
Tamu lagi
90
Sok berkuasa
91
Mimpi
92
Sholat idul adha
93
Jadi khatib
94
Memilih ran jang
95
Usaha
96
Gagal
97
Dicuekin
98
Sama saja
99
Cobaan
100
Sabar
101
Dikhianati
102
Dikhianati 2
103
Malu maluin
104
Emosi
105
Gila
106
Dilaporkan
107
Takut
108
Harus bersyukur
109
Ikut campur
110
Tercengang
111
Ayahku siapa?
112
Laporan
113
Pengakuan
114
Mengejutkan
115
Berkumpul
116
Tamu itu
117
Masa lalu
118
Kita Menikah
119
Penderitaan
120
Harapan baru
121
Bukan anakmu
122
Mabuk
123
Kecarian
124
Suka
125
KDR..T
126
Seperti kenal
127
Taubat
128
Cantik bahaya
129
Ibunya masing-masing
130
kesepakatan
131
Berdamai dengan diri sendiri
132
Merepet pet pet
133
Dan terjadi lagi
134
Merayu
135
Viral
136
Proposal
137
Gengsi dong
138
Menyusun rencana
139
Takabur
140
Norak
141
Gak tahan lagi
142
Dipaksa
143
Kena tabok
144
Angin malam
145
Promo Novel baru
146
Hasrat Liar Istri Simpanan
147
Kembar tiga
148
Hasrat Duda Impoten
149
kupu-kupu malam
150
promo novel seru
151
Gairah Ibu Tiri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!