Perdebatan dan pertengkaran terus terjadi antara Alvaro dan ayahnya. Alvaro sangat membenci kehadiran Zilvia di dalam rumahnya. Rumah yang pernah menjadi kebahagiaan untuknya hancur seketika karena perbuatan ayahnya sendiri. Hampir setiap hari Alvaro terus bertengkar dengan ayahnya, ia bahkan tak pernah mau makan satu meja dengan adiknya yang saat itu masih berusia 5 tahun.
Pertengkaran keduanya selalu membuat Zilvia menangis dengan keras karena takut. Tapi seperti itulah yang terjadi, Alvaro bahkan sering meninggalkan rumahnya dan lebih memilih tinggal dengan keluarga Benny Chandra. Benny yang lebih tua beberapa bulan darinya, sudah ia anggap sebagai kakaknya sendiri. Hanya Benny dan keluarganya yang bisa menenangkan hati dan pikirannya saat itu.
Saat Alvaro baru lulus SMA, Zilvia baru berumur 11 tahun. Ia baru saja lulus sekolah dasar, tapi gadis kecil itu terus merengek untuk pergi sejauh mungkin dari rumahnya karena tak tahan dengan pertengkaran yang terjadi antara ayah dan kakaknya yang terus menerus. Gadis itu meminta Yugosa untuk menyekolahkannya di Paris. Setelah perdebatan panjang, akhirnya Yugosa mengizinkannya pergi.
Namun siapa sangka, sejak kepergiannya selama 8 tahun. Ia justru lebih memilih menetap di Paris, ia sama sekali tak mau kembali ke negaranya sendiri dan masuk ke dalam rumah besar Yugosa. Dan menurut informasi yang didapatkan dari Benny, Zilvia melakukan itu karena tak ingin membuat Alvaro merasa tidak nyaman atas kehadirannya.
Seperti itulah kehidupan Alvaro yang sebenarnya. Pria berwajah sedingin es, arogan dan tak bisa disentuh itu memiliki masa lalu yang sangat kelam hingga membuatnya berpikir bahwa tidak ada cinta yang akan membuatnya bahagia. Ia bahkan melakukan hal yang sama seperti saat masih kecil dengan lari dari rumahnya, menolak bisnis hotel ayahnya dan lebih memilih membangun perusahaannya sendiri di bidang konstruksi. Hubungannya dengan Yugosa sampai saat ini masih belum membaik.
Alvaro menghapus air matanya, ia menghela nafas panjang seraya beranjak dari tempat duduknya, keluar dari kamarnya menuju kamar Benny. Pria itu sungguh menyesal karena hampir memukul sahabatnya sendiri. Emosinya nyaris hilang kendali saat Benny terus menyebut nama adiknya.
Tok... tok... tok...
"Ben... ini aku... apa kau sungguh marah?" ujar Alvaro sambil mengetuk pintu kamar Benny.
Tidak ada jawaban membuat Alvaro semakin frustasi.
"Ayolah Ben... aku sudah minta maaf padamu, apalagi yang harus aku lakukan?" kata Alvaro lagi.
Pintu kamar itupun akhirnya terbuka. Penampilan Benny berubah, ia mengenakan pakaian kasual dan sangat keren. Melihat penampilan Benny yang santai seperti itu, justru membuat Alvaro menyesal mengetuk pintu kamarnya.
"Ah... sial..." umpat Alvaro seraya membalikkan tubuhnya.
Tentu saja Benny langsung menahan pundaknya. "Jangan lari tuan... sudah saatnya kita bersenang-senang."
"Lebih baik kau marah saja Ben, aku tidak mau ikut." celetuk Alvaro.
Benny melepaskan tawanya seraya memeluk pundak sahabatnya. "Sudah terlambat mundur Al. Ayo...!"
"Ben... penampilanku tidak cocok."
"Siapa bilang? Kau sudah keren."
"Haisssss... aku lelah."
"Tidak ada alasan yang aku terima lagi."
Alvaro mengumpat sambil terus mengikuti langkah sahabatnya menuju pintu lift.
"Kau sudah gila Ben, aku baru saja sampai disini. Dan ini baru saja jam tiga sore, kali ini tempat apalagi yang ingin kau kunjungi."
"Kau cerewet sekali Al, kau akan tahu setelah sampai disana. Perjalanan kita cukup memakan waktu, jadi sekarang sangat tepat waktu untuk kita berangkat." jawab Benny.
Tentu saja Alvaro sudah tahu tempat apa yang dituju oleh Benny. Klub malam, hanya tempat itu yang dikatakan Benny adalah tempat untuk bersenang-senang. Tempat yang sangat berisik dan dipenuhi oleh wanita wanita yang tak tahu darimana asal usulnya.
Lift tersebut berhenti tepat di basement hotel, dimana tempat mobil Benny terparkir dengan cantik disana. Mereka keluar dari lift menuju parkiran, namun Alvaro menghentikan langkahnya.
"Tunggu Ben... kau tidak mengajak Leo?" tanya Alvaro.
Benny menyeringai tanpa menjawab pertanyaan Alvaro.
"Sialan... aku tahu apa maksud dari ekspresi wajahmu itu." ucap Alvaro.
"Untuk itu kau tidak bisa mundur lagi Al." kata Benny sambil melepaskan tawanya.
Dan benar saja, Leo sudah standby di dalam mobil sewaan Benny. Pria itu tepat duduk di kursi pengemudi. Leo menyeringai lebar saat melihat Alvaro dan Benny mendekati mobilnya.
"Bagaimana istirahat anda pak Al? tanya Leo.
"Aku belum puas beristirahat, bagaimana jika aku lanj..."
Seketika Benny mendorong tubuh Alvaro agar masuk ke dalam mobil. Alvaro terus mengumpat membuat Benny dan Leo terus tertawa. Mereka pun mulai meninggalkan hotel menuju tempat yang dikatakan Benny.
*****
Nama The Moulin Rouge Bar terpampang jelas di atas gedung itu. Alvaro seketika menepuk dahinya sendiri dengan telapak tangannya saat melihat nama itu tepat berada di depan mobil mereka.
"Tak adakah tempat lain yang lebih tenang." keluh Alvaro.
"Tentu saja ada, kuburan Al." ejek Benny membuat Leo tertawa.
"Ayolah Ben, aku tak suka tempat seperti ini."
"Ya Tuhan... berhentilah mengeluh Al. Le... paksa bosmu masuk, bila perlu kau geret sekalian."
"Brengsek... aku bisa jalan sendiri." jawab Alvaro seraya keluar dari mobilnya.
Mereka pun tertawa lalu mengikuti Alvaro keluar dari mobil. Baru saja satu langkah masuk ke dalam klub tersebut, suara bising musik disco terdengar. Alvaro menghentikan langkahnya karena tak yakin bisa masuk ke dalam tempat seperti itu.
Benny segera mendorong punggung Alvaro agar melanjutkan langkahnya.
"Terlambat untuk kabur Al. Ini pertama kalinya aku bisa memaksamu ke tempat seperti ini." ucap Benny.
"Tunggu Ben, apakah ada ruangan khusus yang tidak terlalu berisik?" tanya Alvaro.
"Ckckck... kita mau bersenang-senang Al bukan mau semedi."
"Ck... mengapa harus tempat seperti ini sih?"
"Berhentilah terus berdebat denganku Al. Go...!!!" ucap Benny kembali mendorong punggung Alvaro.
Dengan terpaksa Alvaro melanjutkan langkahnya diikuti oleh Benny dan Leo. Suara bising itu semakin keras terdengar, bahkan suara teriakan pengunjung semakin meramaikan suasana klub tersebut. Alvaro terus mengumpat di dalam hati, ia benar benar tidak menyukai tempat seperti ini. Ingin sekali ia lari dan bersembunyi di kamarnya.
Benny mengajak mereka menuju meja bar seraya memesan minuman.
"Ini tidak terlalu berat." ucap Benny seraya memberikan minumannya pada Alvaro.
"Aku tidak mau minum." jawab Alvaro.
"Kau tidak asyik, cobalah sedikit Al."
"Ayolah Ben, aku hanya menemanimu saja kemari. Anggap saja sebagai permintaan maafku karena nyaris kehilangan kendali."
"Jika kau tulus, maka minumlah." pinta Benny.
Leo melihat keduanya secara bergantian. "Apa ada yang terjadi dengan kalian?" tanyanya.
Alvaro dan Benny menatap Leo, namun keduanya dengan kompak menggelengkan kepala mereka.
"Kau juga minum saja Le, kita bisa memanggil supir pengganti nanti. Bersenang-senanglah sebelum kita kembali ke kota D." ujar Benny.
"Terima kasih pak Ben."
"Berhentilah memanggil kami pak. Kita tidak sedang bekerja Le." sahut Alvaro.
"Nah itu memang ide bagus, bagaimanapun usia kita sama. Jadi saat kita ingin bersenang-senang, bukankah sebaiknya kita tidak terlihat formal. Panggil nama kami saja, oke..." pinta Alvaro.
Leo sontak menggelengkan kepalanya, ia tidak nyaman memanggil nama atasannya.
"Keras kepala." gerutu Alvaro.
"Kau yang mengajarinya." ejek Benny.
Alvaro kembali mengumpat. Mereka pun mulai mencicipi minuman beralkohol tersebut. Alvaro bergidik dan nyaris menyemburkan minumannya saat tiba tiba pahanya di raba seseorang. Pria itu menoleh ke samping dan terbelalak saat melihat seorang wanita yang nyaris tak berbusana mendekatinya.
"Pergi...! Jangan sentuh aku...!" bentak Alvaro.
Wanita itu seketika mengumpat lalu meninggalkannya. Gelak tawa dari Benny dan Leo pun terdengar keras, mereka sejak tadi ternyata memperhatikan Alvaro. Tentu saja Alvaro semakin geram dan justru menenggak minumannya hingga habis.
*****
Happy Reading All...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
siap2 bucin loh Mas Al
2022-11-26
2
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
selagi blm ada peringatan komen terlalu cepat
2022-11-18
2
Ami iyink
👍👍👍👍👍
2022-07-20
2