Alvaro Yugosa sibuk dengan laptopnya di dalam pesawat, di usianya yang baru beranjak 26 tahun, ia sudah memiliki perusahaan konstruksi terbesar kedua di kota D. Perusahaan yang baru saja ia rintis bersama sahabatnya tersebut justru bisa cepat berkembang dan hampir menyaingi perusahaan sekelas perusahaan Cruise.
Kali ini ia harus terbang ke Jepang karena harus bertemu klien di negara tersebut. Ia tak pernah meninggalkan laptopnya walaupun sebentar saat sedang duduk seperti itu. Begitulah pria itu sangat serius dalam menangani perusahaannya hingga terkadang ia melupakan waktu makan dan istirahatnya.
Ilustrasi Alvaro 👇🏻👇🏻👇🏻
"Makanan anda belum disentuh bos." ujar Leo asistennya.
"Hm..." hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Alvaro.
Alvaro memang memiliki sikap yang dingin dan arogan. Ia sulit diajak berbicara selain masalah pekerjaan. Ucapannya terkadang sulit dibantah oleh siapapun. Keputusan yang ia ambil tidak bisa diganggu gugat lagi.
"Bukankah anda tadi sangat keterlaluan." celetuk Leo.
Alvaro mendongakkan kepalanya seraya menatap asistennya. Pria itu menaikkan satu alisnya karena ucapan Leo yang tiba-tiba.
"Soal wanita yang anda tabrak tadi." sambung Leo.
Alvaro menutup laptopnya, ia mengambil makanan yang disediakan oleh pramugari lalu memakannya suap demi suap. Ia tak menjawab ucapan Leo yang sedang menghardiknya tentang masalah yang terjadi sebelumnya.
"Pak Al... anda..."
"Aku sedang makan Le. Apakah kau tidak lihat?" potong Alvaro datar.
Leo menghela nafas panjang seraya diam. Cukup lama keduanya tak berbicara. Leo terus bersabar menunggu atasannya menikmati makanannya. Setelah Alvaro menyelesaikan makannya, ia kembali membuka laptopnya tanpa menanggapi ucapan Leo tadi.
"Setidaknya anda tadi membantunya walaupun tidak meminta maaf." ujar Leo masih penasaran.
"Apakah itu salahku? Mengapa bukan kau yang membantunya?" tanya Alvaro.
"Aku tidak membantunya karena anda terus berjalan dengan cepat. Wanita itu benar benar kasihan, ponselnya bahkan hancur." jawab Leo.
"Cari tahu siapa wanita itu lalu kau belikan ponsel yang baru untuknya. Bukankah pekerjaanmu memang untuk menyelesaikan masalahku." celetuk Alvaro.
Leo menggertakkan giginya. Bukan masalah mengganti ponsel yang sedang ia bicarakan, tapi ia ingin atasannya sedikit memiliki hati.
"Dan berhentilah memanggilku pak Al. Aku masih belum menikah dan aku seumuran denganmu." imbuh Alvaro.
"Apakah asisten diperkenankan memanggil atasannya dengan nama." keluh Leo.
"Kau cerewet sekali hari ini Le. Kau membuatku pusing saat mendengarmu terus mengeluh." ucap Alvaro.
Pria itu kembali menutup laptopnya, ia menyenderkan tubuhnya lalu memejamkan matanya.
"Jika kau masih cerewet, aku akan melemparmu keluar dari pesawat." ancamnya.
Leo kembali menghela nafas panjang. Atasannya memang selalu bersikap dingin dan arogan. Pria itu sama sekali tak pernah mau mendengarkan ucapannya kecuali masalah pekerjaan. Tentu saja orang seperti Alvaro Yugosa tidak akan pernah meminta maaf pada siapapun, karena apa yang ia lakukan selalu ia anggap benar.
Ilustrasi Leo👇🏻👇🏻👇🏻
Satu satunya orang yang bisa mengatasi pria yang ada di sampingnya adalah sahabatnya sendiri. Alvaro yang keras kepala selalu diam dan mendengarkan apa yang diucapkan sahabatnya. Namun sayang, perjalanan mereka ke Jepang kali ini tidak bersama pria itu karena ia sedang ke Paris.
Benny Chandra adalah sahabat Alvaro Yugosa sejak ia sekolah menengah pertama, persahabatan keduanya bertahan hingga mereka pun membangun perusahaan konstruksi bersama. Hanya pria itulah yang mampu mengatasi sikap Alvaro yang selalu berbuat seenaknya.
Ilustrasi Benny Chandra 👇🏻👇🏻👇🏻
*****
Alvaro membuka matanya, ia menatap asistennya lagi.
"Apa ada lagi yang ingin kau katakan?" tanya Alvaro.
Leo menggelengkan kepalanya.
"Apa kau mengenal wanita itu?" tanya Alvaro.
Leo kembali menggelengkan kepalanya.
Jari telunjuk Alvaro memutari depan wajah Leo membentuk lingkaran. "Tapi wajahmu terlihat sangat kesal." ucapnya sambil melakukan itu.
"Aku tidak berani pak." jawab Leo.
"Kau bahkan tidak mengikuti perintahku. Berhentilah memanggilku pak pak pak. Sejak kau menjadi asistenku, bukankah aku sudah mengatakannya seperti itu. Dan kau sudah lebih dari satu tahun bekerja denganku Le. Apakah kau mau berhenti bekerja denganku?"
"Ah... tentu tidak pak... ehm... maksudku bos Al."
"Cukup Al saja."
"Mana mungkin, itu terdengar..."
Alvaro menatapnya tajam, seketika Leo menghentikan ucapannya.
"Baiklah... Al..." ucap Leo dengan terpaksa.
Alvaro menyunggingkan senyumnya. "Kau boleh formal saat ada orang lain di antara kita. Ketika kita berdua saja, cukup panggil namaku. Aku tidak ingin menjadi tua sebelum waktunya. Dan yang aku katakan tadi soal wanita itu benar benar serius, cari tahu siapa wanita itu dan beri ia ganti rugi, jika kau bisa menemuinya langsung itu lebih baik karena aku ingin menitipkan sebuah ucapan untuknya."
"Baiklah, aku akan mencari tahu tentangnya dan menyampaikan ucapan permintaan maaf anda."
Alvaro menyipitkan matanya. "Kapan aku bilang ingin minta maaf padanya?"
"Bukankah barusan anda..."
"Kau salah paham Le. Aku hanya ingin kau menyampaikan ucapanku padanya, teriakannya memekakkan telinga orang lain jadi berhentilah berteriak seperti orang hutan yang sedang kelaparan." potong Alvaro.
Mulut Leo langsung menganga karena terkejut. Atasannya justru kembali mengatai wanita itu seperti orang hutan kelaparan.
"Ya Tuhan..." hanya ucapan itu yang keluar dari mulut Leo.
Alvaro menyunggingkan senyumnya, lalu kembali memejamkan matanya.
"Perjalanan kita masih 5 jam lagi, jadi berhentilah membicarakan hal yang tidak penting lagi. Jika kau berharap aku minta maaf pada wanita tadi, jangan harap Le. Dilihat dari sisi manapun, wanita itulah yang salah. Berjalan di tempat umum namun terus melihat ponselnya. Jadi ini bukan kesalahanku." ucap Alvaro.
"Baiklah, ia yang bersalah. Aku akan menutup mulutku sekarang." jawab Leo.
"Bangunkan aku setelah dua jam." pinta Alvaro.
"Baik bos."
"Ck... apa sesulit itu memanggil namaku?"
"Demi Tuhan, aku tidak nyaman pak."
Alvaro mulai menguap, ia tak ingin berdebat lagi dengan asistennya.
"Baiklah panggil aku apapun kecuali pak." ucap Alvaro.
Leo bernafas lega, setidaknya ia tidak harus memanggil atasannya dengan nama. Keduanya tidak berbicara lagi. Leo membiarkan Alvaro beristirahat sejenak. Sedangkan ia sendiri mulai mengambil tabletnya, memeriksa pekerjaan yang akan dipresentasikan pada klien nanti.
*****
Dua jam telah berlalu, Leo membangunkan atasannya. Tidak sulit membangunkan pria itu, hanya dengan sekali tepukan pelan di pundaknya saja, Alvaro langsung terbangun.
"Jam berapa ini?" tanya Alvaro tanpa membuka matanya.
"Jam 5 sore bos." jawab Leo.
Alvaro membuka matanya. Panggilan bos yang terus menerus dari mulut Leo membuatnya merasa aneh.
"Apa anda ingin makan atau minum sesuatu?" tanya Leo.
Alvaro menggelengkan kepalanya. "Bagaimana bahan presentasinya?"
Leo segera memberikan tabletnya pada atasannya. Alvaro langsung memeriksa pekerjaan asistennya, pria itu menganggukkan kepalanya berkali kali. Ia merasa puas dengan pekerjaan Leo seperti biasanya.
"Jika malam ini kita cepat selesai, kita langsung ke Paris." ujar Alvaro membuat Leo terkejut.
"Ke Paris?"
"Ben ingin aku kesana."
"Tapi perjalanan dari Jepang ke Paris sangatlah lama. Anda baru sampai ke Jepang, menangani pekerjaan lalu langsung kesana bukankah terlalu terburu-buru bos?"
"Ingin sekali aku memukulmu Le. Tentu saja kita beristirahat malam ini di Jepang. Maksudku kita bisa terbang ke Paris besok jika kita berhasil negosiasi dengan klien malam ini."
Leo menyeringai karena ia pikir harus berangkat malam ini juga.
"Baik bos, aku akan memesan tiket penerbangan ke Paris setelah melihat hasil pertemuan malam ini dengan klien." kata Leo.
Alvaro mengangguk seraya mengembalikan tablet milik Leo. "Berhentilah memanggilku bos terus menerus." pintanya. "Ya Tuhan... terserahlah kau panggil aku apa." imbuhnya.
Leo menahan tawanya seraya menganggukkan kepalanya. Alvaro kembali membuka laptopnya dan wajahnya mulai serius saat mulai bekerja lagi.
*****
Happy Reading All...
Ilustrasi Alvaro 👇🏻👇🏻👇🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
kan kan cogan lg bs" kebawa mimpi nih🤣
2023-07-12
1
Pendi
di dunia nyata maupun dunia halu,org2 kaya selalu sombong
2023-04-28
1
Becky D'lafonte
xu kai... ganteng bgt😍
2022-12-01
1