Presdir Cantik Jatuh Cinta

Presdir Cantik Jatuh Cinta

Zaline Haena Cruise

Zaline Haena Cruise harus melanjutkan pendidikannya setelah lulus SMA. Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, ia harus berangkat ke Inggris untuk mengambil kuliah jurusan bisnis. Zaline memang tidak menolaknya walaupun harus jauh dari keluarga yang paling ia cintai. Itu ia lakukan karena tanggung jawabnya kelak yang akan menjadi seorang Presdir pengganti ayahnya di perusahaan PT. Cruise Kontruksi.

Disaat ia kuliah di Inggris, gadis cantik itu memutuskan untuk tidak pulang ke negara asalnya. Sudah 7 tahun ia berada di Inggris dan selama itu hanya orang tuanya yang justru menjenguknya. Kini saatnya ia kembali setelah berhasil menyelesaikan kuliahnya.

Ilustrasi Zaline 👇🏻👇🏻👇🏻

*****

Pesawat dari Inggris akhirnya mendarat dengan selamat di kota D. Seorang gadis cantik turun dari pesawat, ia menatap matahari yang menyinari siang itu dengan kacamata hitamnya.

"Akhirnya aku pulang..." ucap gadis itu sambil tersenyum lebar.

Suara ketukan high heels nya terdengar nyaring saat berjalan di lantai bandara. Wanita itu menatap kesana kemari mencari keluarganya.

"Ciiiih... sepertinya tak ada yang menyambut kepulanganku." gumamnya kesal.

Ia mengambil ponselnya sambil mendorong troli kopernya, ia terus mengeluh dalam hati sambil melihat layar ponselnya.

"Kalian tidak merindukan aku, bahkan tak ada satu pesan pun..."

Belum selesai ia bergumam, ia ditabrak oleh seseorang dengan keras hingga ponselnya jatuh ke lantai bandara. Wanita itu geram, ia melihat ponselnya yang berantakan di lantai. Dengan kesal ia mengambil ponselnya itu sambil mengumpat.

"Apa kau tidak punya mata?" bentaknya sambil mendongakkan kepalanya.

Seorang pria tampan menatapnya dengan tajam. "Kaulah yang tidak punya mata." jawab pria itu sambil meninggalkannya begitu saja.

Wanita itu terbelalak, alih-alih minta maaf justru pria itu mengejeknya dan pergi begitu saja.

"Yeaaahhh...!!!" teriaknya.

Namun pria tersebut sama sekali tidak menoleh ke belakang, ia terus saja berjalan meninggalkannya. Dengan geram wanita itu melepaskan salah satu high heels nya. Ia sudah mengambil ancang ancang untuk melemparkannya pada pria itu.

"Kau rasakan ini...!!!" teriaknya lagi.

Namun seketika tangannya ditahan oleh seseorang. Wanita itu menolehkan kepalanya, emosinya seketika mereda saat melihat sosok itu.

"Baru saja kembali, apakah kau berniat membunuh orang nona cantik?"

"Bang Zi..." teriaknya sambil memeluk Zionel dengan erat.

"Oh ya Tuhan, gadis nakal... Abang merindukanmu." ucap Zionel.

"Aku bukan gadis nakal lagi bang, aku sudah besar. Aku pikir tidak ada yang menyambutku pulang." kata Zaline cemberut.

"Siapa bilang? Kami semua menjemputmu." sahut Stevani dari belakang Zionel.

"Kakak...!!!" teriak Zaline sambil melepaskan pelukannya dari Zionel lalu memeluk Stevani.

"Kau tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik sayang." ujar Stevani.

"Tentu saja, aku akan membuat pria manapun bertekuk lutut di kakiku." jawab Zaline seraya terkekeh.

"Tapi hanya pria tadi yang mengabaikan aku, pria brengsek." pikirnya kesal.

Pundak Zaline di tepuk berkali-kali, wanita itu seketika melepaskan pelukannya lalu menoleh ke belakang. Ia terbelalak saat melihat sosok anak laki laki berusia 12 tahun sedang menatapnya. Anak tampan yang sangat mirip dengan Zionel.

"Yoooo.... siapa pria tampan ini? Aku seperti pernah melihatnya." ejek Zaline.

"Ante... Ini Zeze..." jawabnya kesal.

Zaline seketika tertawa lalu memeluk keponakannya yang hampir tiap hari melakukan video call dengannya.

"Tentu saja aku tahu siapa kau Ze. Bagaimana aku bisa melupakan anak tampan ini?" ujar Zaline sambil mencubit pipi Zeze dengan gemas.

Siapa sangka Zeze langsung melepaskan tangan Zaline dari pipinya. "Aku sudah besar, jadi panggil aku Zeze saja bukan anak tampan. Dan jangan mencubit pipiku seperti melakukannya pada anak bayi." pinta Zeze.

Zaline terbelalak seraya melepaskan tawanya. "Oke baiklah... sesuai permintaanmu. Astaga, aku sungguh terkejut dengan putramu kak."

Stevani terkekeh geli.

"Hem... setelah menjadi wanita dewasa, apakah keusilanmu tidak berubah?" tanya Falera.

"Mommy..." teriak Zaline setelah mendengar suara ibunya.

Zaline memeluk ibunya dengan erat, walaupun ibu dan ayahnya nyaris sebulan sekali mengunjunginya, tapi rasa rindu itu terus ia rasakan. Zaline melepaskan pelukannya lalu mencari keberadaan ayahnya.

"Dimana daddy?" tanya Zaline.

"Daddy tidak bisa ikut, kau sudah tahu bagaimana kesehatannya. Daddy menunggumu di rumah bersama yang lain. Ya Tuhan... mommy sangat merindukanmu." kata Falera.

"Bukankah mommy baru bertemu dengannya sebulan yang lalu." ujar Zionel.

"Tetap saja mommy merindukannya." jawab Falera.

Zionel menggelengkan kepalanya. "Kita bisa melanjutkan pertemuan ini di rumah. Ayo kita pulang sekarang sebelum semakin sore." ajak Zionel.

Zaline dan semuanya menganggukkan kepalanya. Mereka meninggalkan bandara, namun sebelum itu, Zaline kembali menoleh ke arah pria yang menabraknya tadi tapi sosok itu sudah tidak ada disana. Ia mengumpat dalam hati seraya menghela nafas panjang lalu merangkul pundak Zeze. Mereka mulai melangkahkan kakinya menuju parkiran bandara.

*****

Zionel mulai mengendarai mobilnya menuju rumah besar Cruise. Zeze tak henti hentinya berbicara dan bertanya pada Zaline membuat mereka berkali-kali tertawa.

"Jadi kau sudah menyukai seorang gadis?" tanya Zaline.

"Tidak... ia hanya teman saja." jawab Zeze.

"Tapi mendengar ceritamu, sepertinya kau menyukainya." goda Zaline.

"Jangan racuni keponakanmu Zaline. Ia masih kecil." ujar Zionel.

"Aku bukan anak kecil lagi pa. Aku sudah besar." jawab Zeze.

"Dengarkan itu bang."

"Tidak... kau masih anak anak. Kau tak boleh berpacaran sekarang. Kau lihat antemu, ia masih saja lajang kan?" ejek Zionel.

"Kenapa jadi aku?"

"Karena ante memang tidak laku." ejek Zeze sambil tertawa.

"Yeah... enak saja. Aku sedang memilih bukan tidak laku." jawab Zaline membuat semuanya tertawa.

"Dan pria itu harus melangkahiku dulu sebelum menjadi pacarmu." ucap Zionel.

"Dengarlah itu kak Vani, bagaimana aku bisa punya pacar jika belum apa apa sudah ditakuti seperti itu."

"Tapi abangmu benar, siapapun yang mendekatimu harus melewati kami terlebih dahulu." jawab Stevani.

"Ciiiih... aku bukan anak kecil lagi."

"Bagi kami kau tetaplah gadis kecil." celetuk Zionel. "Lalu apa yang terjadi tadi di bandara? Kau ingin melemparkan sepatumu pada siapa?" imbuhnya.

"Pria gila." jawab Zaline kesal setelah diingatkan.

"Pria gila???" tanya mereka bersamaan.

"Tentu saja pria gila. Jika ia waras, tak mungkin pergi begitu saja setelah menabrakku. Dan lihatlah hasil dari ulahnya, ia menghancurkan ponselku. Menyebalkan sekali, bahkan ia mengataiku tak punya mata." jawab Zaline semakin kesal.

"Mungkin karena kau yang salah nona." ujar Zionel.

"Walaupun Zaline yang salah, pria macam apa yang seperti itu." sahut Stevani.

"Jangan membela adikmu sayang. Zaline sejak dulu memang ceroboh."

"Ck... abang selalu membuatku kesal."

"Ante bilang akan membuat pria manapun bertekuk lutut, sepertinya tidak dengan pria itu. Ia sama sekali tidak tertarik dengan ante." ejek Zeze.

Zaline mengumpat kesal. "Ia buta, bukankah pria itu menabrakku artinya ia tidak punya mata."

Mereka kembali tertawa mendengar kekesalan Zaline.

"Kau baru saja kembali nak, lupakan kekesalanmu itu." ujar Falera.

"Jika aku bertemu dengannya lagi, aku akan membuatnya menyesal karena memperlakukan aku seperti itu." jawab Zaline.

"Kalau aku jadi ante sih, aku tidak mau bertemu dengan orang seperti itu lagi." kata Zeze.

"Dengarlah ponakanmu, ia lebih cerdas. Kau sudah dibuat malu tapi masih saja ingin bertemu dengannya." ejek Zionel.

"Aku hanya ingin memberinya pelajaran saja."

"Sudah... sudah... Zio, kau suka sekali mengejek adikmu." kata Falera.

"Abang memang suka membuatku kesal. Lihat saja, aku akan membuat abang menyesal."

"Jika kau ingin memisahkan aku dengan kakakmu, jangan harap lagi Zaline. Aku tidak akan pernah mengalah lagi."

Seketika Stevani tertawa saat ingat bagaimana Zionel pernah menerima hukuman seperti itu. Sedangkan Falera hanya bisa menggelengkan kepalanya. Begitu juga dengan Zeze yang menatap mereka satu persatu karena bingung.

"Aku akan menceritakan sesuatu yang lucu Ze. Ini tentang papa dan mamamu saat kau masih dalam kandungan." ujar Zaline.

"Itu tidak lucu Zaline." kata Zionel.

Mendengar kekesalan Zionel seketika mereka kembali tertawa. Kali ini pria itulah yang merasa mulai diejek.

*****

Happy Reading All...

Hai para Reader Miss You, ini adalah kisah lanjutan novel "Aku Bukan Wanita Murahan". Namun kisah ini khusus menceritakan Zaline Haena Cruise yang harus jatuh cinta pada pemilik perusahaan pesaing perusahaannya sendiri.

Tetap dukung karyaku ya, jangan lupa like, komen, rate 5 bintang dan gift seikhlasnya. Terima kasih.

Ilustrasi Zaline 👇🏻👇🏻👇🏻

Terpopuler

Comments

Afika Dury

Afika Dury

mulai ada rasa ini/Casual//Casual//Casual//Casual//Casual/

2023-11-11

1

Arin

Arin

sprtny menarik...dan ngliat visualny sy suka bngt😍

2023-09-13

1

༄༅⃟𝐐 🥑⃟🇩ᵉʷᶦ🌹 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🌀🖌

༄༅⃟𝐐 🥑⃟🇩ᵉʷᶦ🌹 🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ🌀🖌

visual nya cantik

2023-09-05

1

lihat semua
Episodes
1 Zaline Haena Cruise
2 Kembalinya Zaline
3 Alvaro Yugosa
4 Omelan Benny Chandra
5 Berbincang dan Bercanda
6 Kutukan Benny Untuk Alvaro
7 Kabar Tentang Cecil
8 Kegilaan Alvaro
9 Sikap Manja Zaline
10 Tertawa Terpaksa
11 Cafe Milik Roxy
12 Alasan Yang Sebenarnya
13 Welcome to Paris
14 Janji Alvaro
15 Mimpi Buruk Itu
16 Flash Back
17 Bar Paris
18 Kesedihan Masa Lalu
19 Bertemu Zilvia
20 Kasih Sayang
21 Saatnya Zaline Ke Perusahaan
22 Kegugupan Zaline di Perusahaan
23 Kekalahan Perusahaan Cruise
24 Perusahaan Alvaro
25 Segera Menjadi Presdir
26 Rumah Sakit
27 Rumah Sakit 2
28 Merasa Cemburu
29 Alvaro Terus Menggerutu
30 Memilih Gaun
31 Acara Peresmian Presdir
32 Debaran Jantung Zaline
33 Harus Mengubur Perasaan
34 Siapakah Pria Itu?
35 Sahabatku
36 Zero Bertemu Stevani
37 Kembali ke Pesta
38 Terganggu
39 Paket
40 Mengembalikan Paket
41 Benar Benar Keras Kepala
42 Kembalinya Cecil
43 Kembali Membaik
44 Cecil Bersedih
45 Hotel YGS (Yugosa)
46 Bantuan Tak Terduga
47 Zaline Jatuh Cinta
48 Tanpa Penolakan
49 Kemarahan Zionel
50 Cepat Tertangkap
51 Kekhawatiran Keluarga Cruise
52 Perubahan Alvaro
53 Sama sama Terganggu
54 Nasehat Falera Cruise
55 Keinginan Zaline
56 Kedatangan Zero
57 Sulit Mengendalikan Diri
58 Pertemuan Yang Buruk
59 Nasehat Benny
60 Kekecewaan Zaline
61 Tetap Keras Kepala
62 William Yugosa
63 Kemarahan Alvaro
64 Kedekatan Mereka
65 Saran Benny
66 Curahan Hati Zaline
67 Kemarahan Benny
68 Kejujuran
69 Tingkah Memalukan
70 Keadaan Juana Sebenarnya
71 Mendapatkan Nomor Ponsel Zaline
72 Cerita Benny
73 Saling Balas Pesan
74 Mister Chucky
75 Miss Disturb
76 Mengajak Bertemu
77 Salah Bicara
78 Tertawa Hingga Terjungkal
79 Roxy Yang Menakutkan
80 Menggelikan
81 Vial Waterboom
82 Menggoda Roxy
83 Zero Menghampiri Zaline
84 Perintah Alvaro
85 Dipertemukan Kembali
86 Merasa Cemburu
87 Mengakuinya
88 Kegalauan
89 Ponsel Zaline Rusak
90 Kejutan Penuh Haru
91 Pemikiran Benny
92 Bu Yoyoh Keluarga Baru Cruise
93 Seperti Karma
94 Nomor Sibuk
95 Semakin Membencinya
96 Dibalik Kegilaan Alvaro
97 Hanya Menggertak
98 Keegoisan Zionel
99 Ungkapan Hati Tanpa Sadar
100 Kenekatan Alvaro
101 Ciuman Pertama Mereka
102 Pria Bodoh Sedunia
103 Kesedihan Zaline
104 Meminta Bantuan
105 Ketakutan Zionel
106 Hukuman
107 Saling Mencintai
108 Kebahagiaan Zaline
109 Biarkan Kami Menyelidikinya
110 Cerita Alvaro
111 Video Call
112 Bagai Musuh Bebuyutan
113 Mommy Pengertian
114 Sarapan Cinta
115 Terima Kasih, Biksu
116 Zio Mendukung Zero
117 Akan Ke Perancis
118 Keceplosan
119 Kepercayaan Alvaro
120 Kegagalan Zero
121 Sebuah Kebetulan
122 Trauma Zaline
123 Bertukar Cerita
124 Informasi Baru
125 Menurunkan Roxy
126 Ngambek
127 Apa Aku Salah Bicara?
128 Ingin Ikut Ke Prancis
129 Akhirnya Alvaro Tahu
130 Pendapat Benny
131 Menjemput Zaline
132 Ajakan Alvaro
133 Restu Mommy
134 Aku Mau
135 Masalah Perusahaan
136 Hubungan Membaik
137 Sama-sama Sibuk
138 Terungkapnya Masa Lalu
139 Akhirnya Masalah Selesai
140 Menuju Bandara
141 Kejutan
142 Kau Pria Ketiga Al
143 Berhasil Menggoda Alvaro
144 Nyaris Ketahuan
145 Wajahmu Berubah
146 Berbaikan
147 Zilvia Terus Tertawa
148 Mengundang Alvaro Ke Hotel
149 Menjadi Ceroboh
150 Menguji Alvaro
151 Enggan Berpisah
152 Demam Panggung
153 Kembali Bersikap Dingin
154 Pesan Yang Datar
155 Bertemu Kembali I
156 Bertemu Kembali II
157 Meminta Bantuan Benny
158 Panggilan Xy Dari Mulut Via
159 Lawan Sepadan Zionel
160 Gosip Itu Tidak Benar
161 Kejujuran Zilvia
162 Tetap Harus Waspada
163 Hanya Al Yang Menenangkan Zaline
164 Hotel Pertemuan
165 Keusilan Alvaro
166 Tujuan Mr. Abelano Sebenarnya
167 Zaline Menemui Alvaro
168 Pria-pria Brengsek
169 Pasangan Yang Sempurna
170 Masa Lalu Alvaro
171 Kemarahan Roxy
172 Kegilaan
173 ZilXy
174 Roxy Patah Hati
175 Hampir Ketahuan
176 Rencana Lamaran
177 Bertingkah Kekanak-kanakan
178 Menuju Waktu Lamaran
179 Melihat Lokasi Lamaran
180 Memberanikan Diri
181 Menjemput Zaline
182 Menepati Janji MELAMAR Part 1
183 Menepati Janji MELAMAR Part 2
184 Menepati Janji MELAMAR Part 3
185 Bucin Akut
186 Perkenalan Resmi
187 Teman Kecil Roxy
188 Menanggapi Rahasia dan Penyesalan I
189 Menanggapi Rahasia dan Penyesalan II
190 Menanggapi Rahasia dan Penyesalan III
191 Panik
192 Menahan Diri/Tak Tertahankan
193 Berkemas
194 STI
195 Kembali Ke Kota D
196 Kemarahan Zionel Pada Roxy
197 Kegalauan Roxy
198 Kerasnya Zionel Cruise
199 Kegilaan Antonio
200 Tiba Tepat Waktu
201 Sisanya Serahkan Padaku
202 Rasa Nyaman
203 Percakapan Benny dan Zaline
204 Menceritakan Pada Zilvia
205 Menuju Bandara Prancis
206 Emosi/Ungkapan Hati Roxy
207 Terjadi Di Apartemen
208 Rencana Zionel Cruise
209 Ketakutan Zaline
210 Penyakit Keane
211 Memberitahu Orang Tua Roxy
212 Pengakuan Roxy
213 Takdir
214 Kekesalan Pak Alex
215 Senjata Pamungkas
216 Pulang Dengan Rasa Takut
217 Terjebak
218 Kesalahpahaman Jadi Persaudaraan
219 Pembicaraan AlZi
220 Obat Penenang
221 Ancaman Zio Untuk Zero
222 Cerita Al Pada Ben
223 Kekesalan Stevani
224 Rundingan Keluarga Cruise
225 Stevani Mengerjai Zionel
226 Bersenda-gurau
227 Tidak Ingin Terburu-buru
228 Makan Malam
229 Kedatangan William Yugosa
230 Terkejut
231 Chandra Market, Sang Pengumpat
232 Memastikan Perasaan
233 Terkilir Karena Rindu
234 Ke Rumah Sakit
235 Sahabat Rasa Ibu
236 Benny Tertawa, Zaline Menangis
237 Terpaksa Memberitahu Zaline
238 Takut Meminta Izin
239 Keadaan Alvaro
240 Tak Bisa Membantah
241 Tidur Berpelukan
242 Berbohong Demi Zaline
243 Kursi Roda Untuk Alvaro
244 Bubur Dan Bibir
245 KeanXy
246 Mengantar Zaline Keluar Apartemen
247 Deal...
248 Cemburu Pada Benny
249 Membohongi Zionel/Ide Mommy
250 Merasa Sangat Khawatir
251 Panggilan Mesra Dari Zaline
252 Luka Membawa Berkah
253 Akhirnya Ketahuan
254 Diantara Dua Kesayangan
255 Ucapan Zionel
256 Merahasiakan Restu dari Zaline
257 Banjir Air Mata
258 Ke Amerika
259 Menantang Zero
260 Menggoda Benny
261 Pernikahan Roxy/Ketegangan Al
262 Damai Itu Indah
263 Resepsi, Rindu, dan Jadian
264 Terharu
265 Ternyata Ingin Menjodohkan
266 Kejutan Untuk Zaline
267 Lamaran Lagi
268 Hari Pernikahan AlZa
269 Malam Pertama AlZa I
270 Malam Pertama AlZa II
271 Malam Pertama AlZa III
272 BONUS/THE END
Episodes

Updated 272 Episodes

1
Zaline Haena Cruise
2
Kembalinya Zaline
3
Alvaro Yugosa
4
Omelan Benny Chandra
5
Berbincang dan Bercanda
6
Kutukan Benny Untuk Alvaro
7
Kabar Tentang Cecil
8
Kegilaan Alvaro
9
Sikap Manja Zaline
10
Tertawa Terpaksa
11
Cafe Milik Roxy
12
Alasan Yang Sebenarnya
13
Welcome to Paris
14
Janji Alvaro
15
Mimpi Buruk Itu
16
Flash Back
17
Bar Paris
18
Kesedihan Masa Lalu
19
Bertemu Zilvia
20
Kasih Sayang
21
Saatnya Zaline Ke Perusahaan
22
Kegugupan Zaline di Perusahaan
23
Kekalahan Perusahaan Cruise
24
Perusahaan Alvaro
25
Segera Menjadi Presdir
26
Rumah Sakit
27
Rumah Sakit 2
28
Merasa Cemburu
29
Alvaro Terus Menggerutu
30
Memilih Gaun
31
Acara Peresmian Presdir
32
Debaran Jantung Zaline
33
Harus Mengubur Perasaan
34
Siapakah Pria Itu?
35
Sahabatku
36
Zero Bertemu Stevani
37
Kembali ke Pesta
38
Terganggu
39
Paket
40
Mengembalikan Paket
41
Benar Benar Keras Kepala
42
Kembalinya Cecil
43
Kembali Membaik
44
Cecil Bersedih
45
Hotel YGS (Yugosa)
46
Bantuan Tak Terduga
47
Zaline Jatuh Cinta
48
Tanpa Penolakan
49
Kemarahan Zionel
50
Cepat Tertangkap
51
Kekhawatiran Keluarga Cruise
52
Perubahan Alvaro
53
Sama sama Terganggu
54
Nasehat Falera Cruise
55
Keinginan Zaline
56
Kedatangan Zero
57
Sulit Mengendalikan Diri
58
Pertemuan Yang Buruk
59
Nasehat Benny
60
Kekecewaan Zaline
61
Tetap Keras Kepala
62
William Yugosa
63
Kemarahan Alvaro
64
Kedekatan Mereka
65
Saran Benny
66
Curahan Hati Zaline
67
Kemarahan Benny
68
Kejujuran
69
Tingkah Memalukan
70
Keadaan Juana Sebenarnya
71
Mendapatkan Nomor Ponsel Zaline
72
Cerita Benny
73
Saling Balas Pesan
74
Mister Chucky
75
Miss Disturb
76
Mengajak Bertemu
77
Salah Bicara
78
Tertawa Hingga Terjungkal
79
Roxy Yang Menakutkan
80
Menggelikan
81
Vial Waterboom
82
Menggoda Roxy
83
Zero Menghampiri Zaline
84
Perintah Alvaro
85
Dipertemukan Kembali
86
Merasa Cemburu
87
Mengakuinya
88
Kegalauan
89
Ponsel Zaline Rusak
90
Kejutan Penuh Haru
91
Pemikiran Benny
92
Bu Yoyoh Keluarga Baru Cruise
93
Seperti Karma
94
Nomor Sibuk
95
Semakin Membencinya
96
Dibalik Kegilaan Alvaro
97
Hanya Menggertak
98
Keegoisan Zionel
99
Ungkapan Hati Tanpa Sadar
100
Kenekatan Alvaro
101
Ciuman Pertama Mereka
102
Pria Bodoh Sedunia
103
Kesedihan Zaline
104
Meminta Bantuan
105
Ketakutan Zionel
106
Hukuman
107
Saling Mencintai
108
Kebahagiaan Zaline
109
Biarkan Kami Menyelidikinya
110
Cerita Alvaro
111
Video Call
112
Bagai Musuh Bebuyutan
113
Mommy Pengertian
114
Sarapan Cinta
115
Terima Kasih, Biksu
116
Zio Mendukung Zero
117
Akan Ke Perancis
118
Keceplosan
119
Kepercayaan Alvaro
120
Kegagalan Zero
121
Sebuah Kebetulan
122
Trauma Zaline
123
Bertukar Cerita
124
Informasi Baru
125
Menurunkan Roxy
126
Ngambek
127
Apa Aku Salah Bicara?
128
Ingin Ikut Ke Prancis
129
Akhirnya Alvaro Tahu
130
Pendapat Benny
131
Menjemput Zaline
132
Ajakan Alvaro
133
Restu Mommy
134
Aku Mau
135
Masalah Perusahaan
136
Hubungan Membaik
137
Sama-sama Sibuk
138
Terungkapnya Masa Lalu
139
Akhirnya Masalah Selesai
140
Menuju Bandara
141
Kejutan
142
Kau Pria Ketiga Al
143
Berhasil Menggoda Alvaro
144
Nyaris Ketahuan
145
Wajahmu Berubah
146
Berbaikan
147
Zilvia Terus Tertawa
148
Mengundang Alvaro Ke Hotel
149
Menjadi Ceroboh
150
Menguji Alvaro
151
Enggan Berpisah
152
Demam Panggung
153
Kembali Bersikap Dingin
154
Pesan Yang Datar
155
Bertemu Kembali I
156
Bertemu Kembali II
157
Meminta Bantuan Benny
158
Panggilan Xy Dari Mulut Via
159
Lawan Sepadan Zionel
160
Gosip Itu Tidak Benar
161
Kejujuran Zilvia
162
Tetap Harus Waspada
163
Hanya Al Yang Menenangkan Zaline
164
Hotel Pertemuan
165
Keusilan Alvaro
166
Tujuan Mr. Abelano Sebenarnya
167
Zaline Menemui Alvaro
168
Pria-pria Brengsek
169
Pasangan Yang Sempurna
170
Masa Lalu Alvaro
171
Kemarahan Roxy
172
Kegilaan
173
ZilXy
174
Roxy Patah Hati
175
Hampir Ketahuan
176
Rencana Lamaran
177
Bertingkah Kekanak-kanakan
178
Menuju Waktu Lamaran
179
Melihat Lokasi Lamaran
180
Memberanikan Diri
181
Menjemput Zaline
182
Menepati Janji MELAMAR Part 1
183
Menepati Janji MELAMAR Part 2
184
Menepati Janji MELAMAR Part 3
185
Bucin Akut
186
Perkenalan Resmi
187
Teman Kecil Roxy
188
Menanggapi Rahasia dan Penyesalan I
189
Menanggapi Rahasia dan Penyesalan II
190
Menanggapi Rahasia dan Penyesalan III
191
Panik
192
Menahan Diri/Tak Tertahankan
193
Berkemas
194
STI
195
Kembali Ke Kota D
196
Kemarahan Zionel Pada Roxy
197
Kegalauan Roxy
198
Kerasnya Zionel Cruise
199
Kegilaan Antonio
200
Tiba Tepat Waktu
201
Sisanya Serahkan Padaku
202
Rasa Nyaman
203
Percakapan Benny dan Zaline
204
Menceritakan Pada Zilvia
205
Menuju Bandara Prancis
206
Emosi/Ungkapan Hati Roxy
207
Terjadi Di Apartemen
208
Rencana Zionel Cruise
209
Ketakutan Zaline
210
Penyakit Keane
211
Memberitahu Orang Tua Roxy
212
Pengakuan Roxy
213
Takdir
214
Kekesalan Pak Alex
215
Senjata Pamungkas
216
Pulang Dengan Rasa Takut
217
Terjebak
218
Kesalahpahaman Jadi Persaudaraan
219
Pembicaraan AlZi
220
Obat Penenang
221
Ancaman Zio Untuk Zero
222
Cerita Al Pada Ben
223
Kekesalan Stevani
224
Rundingan Keluarga Cruise
225
Stevani Mengerjai Zionel
226
Bersenda-gurau
227
Tidak Ingin Terburu-buru
228
Makan Malam
229
Kedatangan William Yugosa
230
Terkejut
231
Chandra Market, Sang Pengumpat
232
Memastikan Perasaan
233
Terkilir Karena Rindu
234
Ke Rumah Sakit
235
Sahabat Rasa Ibu
236
Benny Tertawa, Zaline Menangis
237
Terpaksa Memberitahu Zaline
238
Takut Meminta Izin
239
Keadaan Alvaro
240
Tak Bisa Membantah
241
Tidur Berpelukan
242
Berbohong Demi Zaline
243
Kursi Roda Untuk Alvaro
244
Bubur Dan Bibir
245
KeanXy
246
Mengantar Zaline Keluar Apartemen
247
Deal...
248
Cemburu Pada Benny
249
Membohongi Zionel/Ide Mommy
250
Merasa Sangat Khawatir
251
Panggilan Mesra Dari Zaline
252
Luka Membawa Berkah
253
Akhirnya Ketahuan
254
Diantara Dua Kesayangan
255
Ucapan Zionel
256
Merahasiakan Restu dari Zaline
257
Banjir Air Mata
258
Ke Amerika
259
Menantang Zero
260
Menggoda Benny
261
Pernikahan Roxy/Ketegangan Al
262
Damai Itu Indah
263
Resepsi, Rindu, dan Jadian
264
Terharu
265
Ternyata Ingin Menjodohkan
266
Kejutan Untuk Zaline
267
Lamaran Lagi
268
Hari Pernikahan AlZa
269
Malam Pertama AlZa I
270
Malam Pertama AlZa II
271
Malam Pertama AlZa III
272
BONUS/THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!