Zaline terus saja membalikkan tubuhnya di atas ranjang, ia tidak bisa tidur karena ingin berbicara dengan kakaknya.
"Tidurlah Zaline, ini sudah jam 12 malam, mengapa kau terus saja gelisah?" ucap Stevani tanpa membuka matanya karena mengantuk.
Zaline memang meminta Stevani menemaninya tidur saat ini karena sangat merindukan kakaknya. Sedangkan Zionel dan Zeze tidur di kamar lain.
"Kak... ada sesuatu yang mengganjal di hatiku. Tapi aku takut untuk mengatakannya." jawab Zaline.
Seketika Stevani membuka matanya. Ia menatap adiknya. "Ada apa? Apa terjadi sesuatu padamu saat berada di Inggris? Kau baik baik saja kan?"
Zaline tersenyum. "Kakak terlalu mengkhawatirkanku, lihatlah... aku baik baik saja. Ini bukan tentangku."
"Lalu? Apa kau memikirkan tentang perusahaan yang akan kau ambil alih nanti?"
Zaline menggelengkan kepalanya, wanita itu bangun dari tidurnya seraya menyenderkan tubuhnya.
"Kakak jangan marah jika aku mengatakan soal ini, dan jangan sampai bang Zi tahu." pintanya.
Stevani ikut bangun lalu menganggukkan kepalanya. "Walaupun kau sudah tumbuh dewasa, kau tetaplah adikku Zaline. Jadi apapun keluh kesahmu, kau bisa mengatakannya padaku. Jika abangmu memang tak harus tahu, maka aku akan diam dan menjaga rahasiamu. Katakan ada apa sayang?"
"Ini soal Cecil kak."
"Cecil? Ada apa dengan wanita itu?"
"Saat baru satu tahun aku berada di Inggris, ia tiba-tiba datang dan menemuiku." jawab Zaline.
Stevani terbelalak. "Ia datang mengganggumu? Kau baik baik saja kan? Ia tidak menyakitimu kan?"
"Kakak... aku baik baik saja. Jika tidak baik, bagaimana aku bisa kembali sekarang." jawab Zaline.
Stevani bernafas lega. "Lalu mengapa ia menemuimu? Katakan Zaline, jangan menutupinya dariku. Wanita itu sama jahatnya dengan orang tuanya."
"Ia datang untuk minta maaf padaku, minta pengampunan atas perbuatannya juga orang tuanya. Ia menyesali semua yang pernah ia lakukan padaku dan pada keluarga Cruise."
"Bukankah itu terdengar seperti sebuah alasan saja. Kau yakin ia hanya melakukan itu?"
Zaline menganggukkan kepalanya. "Ia bilang selalu bermimpi buruk setiap malam, dan mimpi buruk itu membuatnya dijauhi oleh teman temannya karena dianggap gila. Ia selalu berteriak setiap malam karena mengalami depresi berat. Ia bahkan menemui psikolog untuk menyembuhkan penyakitnya. Ia menemuiku karena berharap tidak lagi mengalami mimpi buruk yang terus menghantuinya selama bertahun tahun."
"Ya Tuhan... apakah yang ia alami seburuk itu?"
"Ia hidup sendirian di negara asing, tanpa orang tua yang mendampingi dan menemaninya. Aku tahu bang Zio sangat tidak menyukainya, tapi saat itu aku sangat iba padanya. Jadi aku dengan tulus memaafkannya kak. Aku katakan padanya akan melupakan masalah yang telah berlalu itu. Maaf aku merahasiakannya dari kalian untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Aku tidak ingin kalian khawatir karena kedatangannya."
"Lalu setelah itu apa yang terjadi Zaline?"
"Ia bersyukur karena aku bisa memaafkannya, tapi ia justru menetap di Inggris. Dan kami..."
Zaline menghentikan ucapannya karena takut Stevani juga marah padanya.
"Kak... sebenarnya selama 6 tahun ini aku dan dia..."
"Kalian berhubungan lagi?" tanya Stevani.
Dengan ragu Zaline menganggukkan kepalanya. "Maaf kak Vani..."
"Ya Tuhan Zaline, jika abangmu tahu..."
"Untuk itu, jangan katakan pada abang kak. Cecil sangat baik sekarang, ia benar benar berubah, ia menjagaku selama di Inggris. Aku tidak kesepian saat berada disana. Cecil sekarang sudah menikah dan memiliki seorang putri cantik disana." potong Zaline.
"Menikah? Ya Tuhan... kakak harus mengatakannya pada abangmu soal ini Zaline. Pantas saja ia menghilang dari keluarga Cruise."
"Kakak tolong jangan..."
"Dengarkan kakak, ada sesuatu yang terjadi 7 tahun yang lalu saat kau baru berangkat ke Inggris. Keluarga Cruise kehilangan kontak Cecil di Amerika, ia memblokir semua telepon keluarga ini, ia juga memblokir rekeningnya hingga membuat abangmu tak bisa mentransfer uang untuk pendidikannya sesuai permintaan Nile dan Gilbran. Keluarga Cruise sudah mencari tahu di tempat kuliahnya, dan mendapatkan kabar jika Cecil sudah berhenti kuliah. Tapi tak ada satupun yang tahu kemana ia pergi. Sejak saat itu, abangmu tidak lagi mencari tahu dimana ia berada. Karena seperti yang kau katakan, jika abangmu sangat membencinya. Kami tidak berpikir jika ia justru pergi ke Inggris menemuimu satu tahun setelahnya. Kakak tak tahu kabar ini akan membuat keluarga Cruise senang atau semakin murka, tapi masalah ini harus diketahui abangmu. Karena kakak tak tahu, apakah keluarga kita masih memikirkannya. Zaline, seharusnya kau tidak merahasiakan semua ini dari kami."
"Maaf kak, aku takut... terutama pada bang Zi."
"Kau juga pandai merahasiakan semua ini dari mommy dan daddy, padahal mereka nyaris sebulan sekali menjengukmu di Inggris." ucap Stevani.
"Karena setiap kali mommy dan daddy datang, aku menyuruh Cecil bersembunyi. Kak... maaf... aku memang salah, tapi Cecil benar benar sudah berubah."
"Apa kau lupa ia hampir membunuh kami?"
"Aku tahu itu, tapi aku ingin memberinya kesempatan untuk berubah. Bukankah dulu kakak juga mengajarkan aku untuk memaafkan semua orang yang berbuat jahat pada kita. Ia sudah mendapatkan balasan dari Tuhan dengan kehilangan keluarganya dan diasingkan kak." jawab Zaline.
"Apa kau masih berhubungan dengannya sampai sekarang?" tanya Stevani.
Zaline menganggukkan kepalanya. "Aku bahkan memberinya kabar setelah sampai disini."
"Ya Tuhan Zaline..."
"Cecil ingin sekali kembali untuk melihat orang tuanya yang ada di penjara, tapi ia sangat takut pada bang Zi. Ia terus memendam kerinduannya selama bertahun-tahun. Ia hanya berharap keluarga kita bisa memaafkan orang tuanya juga." ujar Zaline seraya mengambil ponselnya.
"Lihatlah mereka kak." pinta Zaline sambil menunjukkan foto Cecil bersama suami dan anaknya.
Stevani melihat foto itu, tak terasa air matanya mengalir, akibat dari keserakahan dan dendam keluarga. Seorang gadis harus dibuang ke negara yang begitu jauh. Tapi melihat senyuman pada foto itu, membuat Stevani tak bisa menahan kesedihannya. Inilah akibat dari harta yang menyilaukan mata orang orang yang tamak.
"Kak... Jangan menangis. Zaline mengaku salah. Maaf kak..." ujarnya seraya menghapus air mata kakaknya dengan tangannya.
"Aku menangis bukan karena perbuatanmu Zaline. Sulit sekali mengatakannya, tapi hatiku sangat sakit saat melihatnya. Mengapa hati manusia selalu saja serakah? Tidak pernah bersyukur dan merasa puas dengan apa yang mereka miliki. Dan lihatlah akibat dari keserakahan itu."
"Kakak benar, keserakahan terkadang membuat orang lupa caranya mereka bersyukur. Dan inilah penyesalan yang selalu datang terlambat kak. Tapi tidak ada salahnya memberikan orang kesempatan untuk berubah menjadi lebih baik."
"Kau semakin dewasa Zaline. Apakah mereka hidup dengan bahagia?"
Zaline menganggukkan kepalanya. "Tanpa kekurangan apapun. Pria Inggris itu sangat menyayangi dan mencintai Cecil."
"Kakak akan mencari cara untuk mengatakan semua ini pada abangmu. Sekarang lebih baik kita tidur, kau juga pasti sudah lelah karena perjalananmu Zaline." ujar Stevani.
Zaline menganggukkan kepalanya lagi. Ia mulai merebahkan tubuhnya bersama Stevani. Seketika gadis itu memeluk kakaknya membuat Stevani tersenyum lebar.
"Kak... jangan pernah menangis lagi." pinta Zaline.
"Kakak berharap hanya akan menangis saat bahagia."
"Zaline merindukan kakak, Zaline sangat menyayangi kakak."
Stevani terkekeh geli. "Sudah berumur berapa kau masih manja seperti ini nona cantik?"
"Usiaku memang sudah dewasa, tapi aku tetap adik kak Vani satu satunya."
"Sayangnya itu memang benar. Kau satu satunya adikku yang sangat aku sayangi di dunia ini."
Keduanya terkekeh dan akhirnya mereka bisa memejamkan mata dan tertidur dengan nyenyak.
*****
Happy Reading All...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
klu udh curhat gitu rasa nya lega ya.. aku ikut merasakan ny🤭
cecil.. semoga hati mu tidak berubah ttp lah jd org baik
2023-07-16
2
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
aku like kak
2022-11-08
2
𝕸y💞🧸Pooj͢͢͢a!ℝma📢
awas aja kalau cecil masih jahat.....aq kutuk jd sendal
2022-07-06
3