Sikap Manja Zaline

Alvaro mengumpat habis habisan di kamarnya sendiri. Setiap kali ia bertindak, jika sudah sampai pada Benny, tindakannya pasti akan terhenti seketika. Dan ia sendiri tak tahu mengapa ucapan Benny selalu membuat hatinya luluh. Ia sangat marah namun tak bisa ia lampiaskan pada sahabatnya itu, ia justru akan melampiaskan kemarahannya pada orang lain. Dan Leo adalah pelampiasan utamanya.

Walaupun kekesalannya luar biasa, sambil mengumpat dan menggerutu sendiri, ia pun membereskan barang bawaannya. Setelah selesai, ia pun segera masuk ke kamar mandi.

Hanya dengan mandi air dingin, bisa menenangkan pikirannya.

Ia pun segera menyelesaikan mandinya, dan bersiap siap. Di depan pintu, Leo sudah menunggunya. Leo tak berani mengetuk pintu kamar atasannya, pria itu hanya bisa menunggu Alvaro keluar dari kamarnya. Saat Alvaro akhirnya keluar dari kamarnya, Leo pun segera mengambil alih koper yang ada di tangan Alvaro seraya memberikan jalan pada atasannya untuk berjalan terlebih dahulu.

Alvaro menatap Leo sebelum melangkahkan kakinya. "Apa yang kau tertawakan?"

Leo terkejut dengan pertanyaan itu. "Aku diam saja bos, aku sama sekali tidak tertawa." jawab Leo menahan kegeliannya sendiri.

"Tapi aku bisa melihat wajahmu yang sedang mengejekku dalam hati."

Leo segera menggelengkan kepalanya. Walaupun Alvaro tahu pikirannya saat ini seperti paranormal, tapi mana mungkin ia jujur pada atasannya. Bisa bisa surat pemecatan dirinya diberikan hari ini juga.

"Ciiiih... kau dan Benny sama sama menyebalkan." ucap Alvaro seraya melangkahkan kakinya melewati Leo.

Leo menahan tawanya seraya mengikuti Alvaro sambil menarik dua koper ditangannya. Mereka masuk ke dalam lift menuju lobi hotel. Alvaro duduk di sofa lobi, sedangkan Leo beranjak dari sana menuju meja resepsionis untuk melakukan check out. Hanya beberapa menit Leo meninggalkan Alvaro, pria itu akhirnya kembali lagi.

"Pak Al, apakah anda sudah memakan sarapannya?" tanya Leo.

"Menurutmu?"

Lagi lagi pertanyaan yang diajukan Alvaro membuat Leo kebingungan. Tentu saja ia tak tahu karena mereka tidak satu kamar. Ia juga bukanlah seorang paranormal atau malaikat yang tahu setiap gerak atasannya.

"Kau langsung mengadu pada Benny setelah mengantarkan sarapan ke kamarku, bukankah Benny langsung menghubungiku dan mengomel tiada henti. Lalu kapan aku sempat sarapan?"

"Ya Tuhan... hanya tinggal menjawab tidak sempat sarapan saja, mengapa harus mengomel sepanjang itu." pikir Leo sambil menelan saliva nya.

Leo melihat jam tangannya. "Masih ada waktu setengah jam untuk sarapan bos. Jika anda ingin sarapan sebelum ke bandara, lebih baik kita ke restoran terlebih dahulu."

Alvaro menatap jam tangannya juga seraya menggelengkan kepalanya.

"Satu jam perjalanan dan belum tentu selancar kemarin, bisa saja macet pagi ini dan membuat perjalanan kita menjadi lebih dari satu jam. Aku tidak ingin ketinggalan pesawat dan menunggu lebih lama. Aku sudah tidak tahan ingin memukul kepala Ben." gerutu Alvaro.

Leo terkekeh. "Baiklah, kita berangkat sekarang pak Al."

Alvaro beranjak dari tempat duduknya. "Tahan tawamu Le, kau juga akan dapat giliran pukulan dariku. Tunggu saja." ancamnya.

Seketika Leo menutup mulutnya walaupun ia ingin sekali melepaskan tawanya. Alvaro mulai melangkahkan kakinya keluar dari hotel, Leo kembali mengekor dan mengikutinya. Di depan hotel, mobil sewaan mereka sudah menunggu. Mereka pun segera masuk ke dalam mobil menuju bandara.

*****

Falera membuka tirai jendela kamar Zaline. Matahari mulai masuk menyinari kamar tersebut, bahkan cahaya pagi itu menerpa wajah cantik Zaline. Zaline mengerjapkan matanya berkali-kali.

"Ini masih pagi kak, aku masih ingin tidur." gumam Zaline malas, ia belum tersadar sepenuhnya.

"Ck... gadis tidak boleh malas. Ini sudah pagi sayang." ujar Falera.

Seketika Zaline membuka matanya. "Mommy..."

Falera mengulas senyumnya. "Kakakmu sudah pergi mengantarkan Zeze ke sekolah. Kau bahkan belum bangun."

Zaline melihat ke sebelahnya dan baru sadar jika kakaknya sudah tak ada disana. Wanita itu menguap lagi.

"Jam berapa kau tidur semalam? Mengapa masih saja mengantuk?" tanya Falera.

Zaline menyingkirkan selimutnya lalu turun dari ranjangnya, ia mendekati Falera seraya bergelayut manja di pundak ibunya.

"Lelah sekali..." ucap Zaline.

Falera menepuk pipi putrinya. "Cuci wajahmu lalu sarapan terlebih dahulu. Setelah itu kau bisa melanjutkan tidurmu jika masih lelah."

Zaline menggelengkan kepalanya dengan manja. "Rasanya ingin tidur saja mom."

"Selama kau ada didekat mommy, kau harus makan dengan teratur. Kesehatanmu lebih penting dari apapun sayang." jawab Falera.

"Setengah jam lagi..."

"Tidak ada tawar menawar Zaline, cepatlah..."

"Lin... aku datang." ujar Roxy menerobos masuk ke kamar Zaline mengejutkan keduanya. "O... o... ternyata ada tante." imbuhnya seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Roxy... Zaline bukan gadis kecil lagi. Kau harus mengetuk pintu kamarnya sebelum masuk ke dalam. Bagaimana jika Zaline sedang mengganti pakaiannya?" ujar Falera.

"Maaf tante." jawab Roxy.

"Roxy kan memang sudah tidak waras mom. Jadi seperti itulah tingkahnya." sahut Zaline seraya menjulurkan lidahnya.

"Kau..."

"Apa? Sini kalau berani." tantang Zaline.

"Kau berani karena ada mommy mu, ciiiih..."

Zaline kembali menjulurkan lidahnya untuk mengejek Roxy.

Falera menggelengkan kepalanya seraya tersenyum. "Kalian memang masih anak anak. Kau datang pagi pagi sekali Roxy, ada apa?"

"Tante... bolehkah aku mengajak Zaline jalan jalan hari ini? Bagaimanapun ia baru kembali setelah 7 tahun, ia harus melihat perubahan kota D."

"Kau pikir aku mau, aku hanya ingin tidur hari ini." jawab Zaline.

"Jangan jadi pemalas. Kau pasti akan bersemangat jika sudah keluar bersamaku."

"No bar atau klub. Jangan racuni Zaline dengan tempat tempat seperti itu Roxy." kata Falera.

"Tante tenang saja, aku tidak mungkin membawanya ke tempat seperti itu. Ayolah Lin... lusa kau sudah harus ke perusahaan. Tidak ada waktu bersantai lagi."

"Astaga Xy, kau menyebalkan sekali. Pagi pagi sudah mengingatkan aku soal pekerjaan." gerutu Zaline.

Falera dan Roxy terkekeh bersama.

"Cepatlah bersihkan dirimu sayang." ujar Falera sambil memukul bokong putrinya pelan.

Zaline menghentakkan kakinya seperti anak kecil sebelum melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Falera mengajak Roxy keluar dari kamar Zaline setelah putrinya sudah masuk ke dalam kamar mandinya.

*****

"Apa kau tidak kemana mana hari ini?" tanya Falera pada Roxy sambil menuruni anak tangga.

"Karena Zaline dan bang Zi memintaku untuk menjadi asisten Zaline nanti, maka aku mulai menyerahkan bisnisku pada teman." jawab Roxy.

"Apa bisnismu berjalan dengan lancar?"

"Hanya cafe kecil di dekat kampus tante. Beberapa hari ini sudah mulai berjalan dengan lancar. Tapi papi tetap tidak menyukainya. Ia langsung senang saat aku setuju bekerja di perusahaan Cruise."

"Papimu hanya ingin kau memiliki pekerjaan yang stabil. Tante ikut senang kau setuju menjadi asisten Zaline. Roxy, kedepannya... tante menyerahkan Zaline padamu. Jaga ia dengan baik, dan bantu pekerjaannya, jangan sampai Zaline kembali sakit seperti dulu lagi."

"Tante tenang saja. Aku setuju karena memang demi Zaline. Aku akan terus menjaganya dan membantunya sebisa mungkin."

"Bagaimana dengan pacar pacarmu?"

Roxy tertawa. "Pacar pacar, seolah-olah aku memacari beberapa wanita saja. Ini tidak seperti yang tante pikirkan. Mami dan papi selalu berlebihan jika bercerita. Dan sekarang aku tidak memiliki kekasih sama sekali."

Falera ikut tertawa. "Usiamu sudah matang Roxy. Kau carilah wanita yang baik untuk mendampingi hidupmu, jangan terus bermain-main."

"Jangan bahas itu dulu tante. Sekarang aku ingin membantu Zaline terlebih dahulu." jawab Roxy.

Falera menghentikan langkahnya seraya mengelus pipi Roxy. "Kau sangat tampan, tante harap wanita yang akan mendampingimu nanti tidak hanya cantik wajahnya, tapi juga cantik hatinya."

"Tentu saja aku akan mencari wanita seperti tante." goda Roxy.

"Ya ampun, pantas saja kau suka berganti-ganti pacar. Ucapanmu itu terlalu manis didengar."

Seketika Roxy melepaskan tawanya. Keduanya kembali melanjutkan langkah mereka sampai ke ruangan santai.

*****

Happy Reading All...

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽

sabar y leo.. boss punya kuasa segalanya🤭

2023-07-17

1

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ

roxy mentok cinta sama Zaline

2022-11-18

1

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ🦂⃟ᴘɪᷤᴘᷤɪᷫᴛR⃟️𝕸y💞hiat

roxi PDKT ama calon mamah mertua..
tapi kasian bukan pilihan zaline

2022-06-10

1

lihat semua
Episodes
1 Zaline Haena Cruise
2 Kembalinya Zaline
3 Alvaro Yugosa
4 Omelan Benny Chandra
5 Berbincang dan Bercanda
6 Kutukan Benny Untuk Alvaro
7 Kabar Tentang Cecil
8 Kegilaan Alvaro
9 Sikap Manja Zaline
10 Tertawa Terpaksa
11 Cafe Milik Roxy
12 Alasan Yang Sebenarnya
13 Welcome to Paris
14 Janji Alvaro
15 Mimpi Buruk Itu
16 Flash Back
17 Bar Paris
18 Kesedihan Masa Lalu
19 Bertemu Zilvia
20 Kasih Sayang
21 Saatnya Zaline Ke Perusahaan
22 Kegugupan Zaline di Perusahaan
23 Kekalahan Perusahaan Cruise
24 Perusahaan Alvaro
25 Segera Menjadi Presdir
26 Rumah Sakit
27 Rumah Sakit 2
28 Merasa Cemburu
29 Alvaro Terus Menggerutu
30 Memilih Gaun
31 Acara Peresmian Presdir
32 Debaran Jantung Zaline
33 Harus Mengubur Perasaan
34 Siapakah Pria Itu?
35 Sahabatku
36 Zero Bertemu Stevani
37 Kembali ke Pesta
38 Terganggu
39 Paket
40 Mengembalikan Paket
41 Benar Benar Keras Kepala
42 Kembalinya Cecil
43 Kembali Membaik
44 Cecil Bersedih
45 Hotel YGS (Yugosa)
46 Bantuan Tak Terduga
47 Zaline Jatuh Cinta
48 Tanpa Penolakan
49 Kemarahan Zionel
50 Cepat Tertangkap
51 Kekhawatiran Keluarga Cruise
52 Perubahan Alvaro
53 Sama sama Terganggu
54 Nasehat Falera Cruise
55 Keinginan Zaline
56 Kedatangan Zero
57 Sulit Mengendalikan Diri
58 Pertemuan Yang Buruk
59 Nasehat Benny
60 Kekecewaan Zaline
61 Tetap Keras Kepala
62 William Yugosa
63 Kemarahan Alvaro
64 Kedekatan Mereka
65 Saran Benny
66 Curahan Hati Zaline
67 Kemarahan Benny
68 Kejujuran
69 Tingkah Memalukan
70 Keadaan Juana Sebenarnya
71 Mendapatkan Nomor Ponsel Zaline
72 Cerita Benny
73 Saling Balas Pesan
74 Mister Chucky
75 Miss Disturb
76 Mengajak Bertemu
77 Salah Bicara
78 Tertawa Hingga Terjungkal
79 Roxy Yang Menakutkan
80 Menggelikan
81 Vial Waterboom
82 Menggoda Roxy
83 Zero Menghampiri Zaline
84 Perintah Alvaro
85 Dipertemukan Kembali
86 Merasa Cemburu
87 Mengakuinya
88 Kegalauan
89 Ponsel Zaline Rusak
90 Kejutan Penuh Haru
91 Pemikiran Benny
92 Bu Yoyoh Keluarga Baru Cruise
93 Seperti Karma
94 Nomor Sibuk
95 Semakin Membencinya
96 Dibalik Kegilaan Alvaro
97 Hanya Menggertak
98 Keegoisan Zionel
99 Ungkapan Hati Tanpa Sadar
100 Kenekatan Alvaro
101 Ciuman Pertama Mereka
102 Pria Bodoh Sedunia
103 Kesedihan Zaline
104 Meminta Bantuan
105 Ketakutan Zionel
106 Hukuman
107 Saling Mencintai
108 Kebahagiaan Zaline
109 Biarkan Kami Menyelidikinya
110 Cerita Alvaro
111 Video Call
112 Bagai Musuh Bebuyutan
113 Mommy Pengertian
114 Sarapan Cinta
115 Terima Kasih, Biksu
116 Zio Mendukung Zero
117 Akan Ke Perancis
118 Keceplosan
119 Kepercayaan Alvaro
120 Kegagalan Zero
121 Sebuah Kebetulan
122 Trauma Zaline
123 Bertukar Cerita
124 Informasi Baru
125 Menurunkan Roxy
126 Ngambek
127 Apa Aku Salah Bicara?
128 Ingin Ikut Ke Prancis
129 Akhirnya Alvaro Tahu
130 Pendapat Benny
131 Menjemput Zaline
132 Ajakan Alvaro
133 Restu Mommy
134 Aku Mau
135 Masalah Perusahaan
136 Hubungan Membaik
137 Sama-sama Sibuk
138 Terungkapnya Masa Lalu
139 Akhirnya Masalah Selesai
140 Menuju Bandara
141 Kejutan
142 Kau Pria Ketiga Al
143 Berhasil Menggoda Alvaro
144 Nyaris Ketahuan
145 Wajahmu Berubah
146 Berbaikan
147 Zilvia Terus Tertawa
148 Mengundang Alvaro Ke Hotel
149 Menjadi Ceroboh
150 Menguji Alvaro
151 Enggan Berpisah
152 Demam Panggung
153 Kembali Bersikap Dingin
154 Pesan Yang Datar
155 Bertemu Kembali I
156 Bertemu Kembali II
157 Meminta Bantuan Benny
158 Panggilan Xy Dari Mulut Via
159 Lawan Sepadan Zionel
160 Gosip Itu Tidak Benar
161 Kejujuran Zilvia
162 Tetap Harus Waspada
163 Hanya Al Yang Menenangkan Zaline
164 Hotel Pertemuan
165 Keusilan Alvaro
166 Tujuan Mr. Abelano Sebenarnya
167 Zaline Menemui Alvaro
168 Pria-pria Brengsek
169 Pasangan Yang Sempurna
170 Masa Lalu Alvaro
171 Kemarahan Roxy
172 Kegilaan
173 ZilXy
174 Roxy Patah Hati
175 Hampir Ketahuan
176 Rencana Lamaran
177 Bertingkah Kekanak-kanakan
178 Menuju Waktu Lamaran
179 Melihat Lokasi Lamaran
180 Memberanikan Diri
181 Menjemput Zaline
182 Menepati Janji MELAMAR Part 1
183 Menepati Janji MELAMAR Part 2
184 Menepati Janji MELAMAR Part 3
185 Bucin Akut
186 Perkenalan Resmi
187 Teman Kecil Roxy
188 Menanggapi Rahasia dan Penyesalan I
189 Menanggapi Rahasia dan Penyesalan II
190 Menanggapi Rahasia dan Penyesalan III
191 Panik
192 Menahan Diri/Tak Tertahankan
193 Berkemas
194 STI
195 Kembali Ke Kota D
196 Kemarahan Zionel Pada Roxy
197 Kegalauan Roxy
198 Kerasnya Zionel Cruise
199 Kegilaan Antonio
200 Tiba Tepat Waktu
201 Sisanya Serahkan Padaku
202 Rasa Nyaman
203 Percakapan Benny dan Zaline
204 Menceritakan Pada Zilvia
205 Menuju Bandara Prancis
206 Emosi/Ungkapan Hati Roxy
207 Terjadi Di Apartemen
208 Rencana Zionel Cruise
209 Ketakutan Zaline
210 Penyakit Keane
211 Memberitahu Orang Tua Roxy
212 Pengakuan Roxy
213 Takdir
214 Kekesalan Pak Alex
215 Senjata Pamungkas
216 Pulang Dengan Rasa Takut
217 Terjebak
218 Kesalahpahaman Jadi Persaudaraan
219 Pembicaraan AlZi
220 Obat Penenang
221 Ancaman Zio Untuk Zero
222 Cerita Al Pada Ben
223 Kekesalan Stevani
224 Rundingan Keluarga Cruise
225 Stevani Mengerjai Zionel
226 Bersenda-gurau
227 Tidak Ingin Terburu-buru
228 Makan Malam
229 Kedatangan William Yugosa
230 Terkejut
231 Chandra Market, Sang Pengumpat
232 Memastikan Perasaan
233 Terkilir Karena Rindu
234 Ke Rumah Sakit
235 Sahabat Rasa Ibu
236 Benny Tertawa, Zaline Menangis
237 Terpaksa Memberitahu Zaline
238 Takut Meminta Izin
239 Keadaan Alvaro
240 Tak Bisa Membantah
241 Tidur Berpelukan
242 Berbohong Demi Zaline
243 Kursi Roda Untuk Alvaro
244 Bubur Dan Bibir
245 KeanXy
246 Mengantar Zaline Keluar Apartemen
247 Deal...
248 Cemburu Pada Benny
249 Membohongi Zionel/Ide Mommy
250 Merasa Sangat Khawatir
251 Panggilan Mesra Dari Zaline
252 Luka Membawa Berkah
253 Akhirnya Ketahuan
254 Diantara Dua Kesayangan
255 Ucapan Zionel
256 Merahasiakan Restu dari Zaline
257 Banjir Air Mata
258 Ke Amerika
259 Menantang Zero
260 Menggoda Benny
261 Pernikahan Roxy/Ketegangan Al
262 Damai Itu Indah
263 Resepsi, Rindu, dan Jadian
264 Terharu
265 Ternyata Ingin Menjodohkan
266 Kejutan Untuk Zaline
267 Lamaran Lagi
268 Hari Pernikahan AlZa
269 Malam Pertama AlZa I
270 Malam Pertama AlZa II
271 Malam Pertama AlZa III
272 BONUS/THE END
Episodes

Updated 272 Episodes

1
Zaline Haena Cruise
2
Kembalinya Zaline
3
Alvaro Yugosa
4
Omelan Benny Chandra
5
Berbincang dan Bercanda
6
Kutukan Benny Untuk Alvaro
7
Kabar Tentang Cecil
8
Kegilaan Alvaro
9
Sikap Manja Zaline
10
Tertawa Terpaksa
11
Cafe Milik Roxy
12
Alasan Yang Sebenarnya
13
Welcome to Paris
14
Janji Alvaro
15
Mimpi Buruk Itu
16
Flash Back
17
Bar Paris
18
Kesedihan Masa Lalu
19
Bertemu Zilvia
20
Kasih Sayang
21
Saatnya Zaline Ke Perusahaan
22
Kegugupan Zaline di Perusahaan
23
Kekalahan Perusahaan Cruise
24
Perusahaan Alvaro
25
Segera Menjadi Presdir
26
Rumah Sakit
27
Rumah Sakit 2
28
Merasa Cemburu
29
Alvaro Terus Menggerutu
30
Memilih Gaun
31
Acara Peresmian Presdir
32
Debaran Jantung Zaline
33
Harus Mengubur Perasaan
34
Siapakah Pria Itu?
35
Sahabatku
36
Zero Bertemu Stevani
37
Kembali ke Pesta
38
Terganggu
39
Paket
40
Mengembalikan Paket
41
Benar Benar Keras Kepala
42
Kembalinya Cecil
43
Kembali Membaik
44
Cecil Bersedih
45
Hotel YGS (Yugosa)
46
Bantuan Tak Terduga
47
Zaline Jatuh Cinta
48
Tanpa Penolakan
49
Kemarahan Zionel
50
Cepat Tertangkap
51
Kekhawatiran Keluarga Cruise
52
Perubahan Alvaro
53
Sama sama Terganggu
54
Nasehat Falera Cruise
55
Keinginan Zaline
56
Kedatangan Zero
57
Sulit Mengendalikan Diri
58
Pertemuan Yang Buruk
59
Nasehat Benny
60
Kekecewaan Zaline
61
Tetap Keras Kepala
62
William Yugosa
63
Kemarahan Alvaro
64
Kedekatan Mereka
65
Saran Benny
66
Curahan Hati Zaline
67
Kemarahan Benny
68
Kejujuran
69
Tingkah Memalukan
70
Keadaan Juana Sebenarnya
71
Mendapatkan Nomor Ponsel Zaline
72
Cerita Benny
73
Saling Balas Pesan
74
Mister Chucky
75
Miss Disturb
76
Mengajak Bertemu
77
Salah Bicara
78
Tertawa Hingga Terjungkal
79
Roxy Yang Menakutkan
80
Menggelikan
81
Vial Waterboom
82
Menggoda Roxy
83
Zero Menghampiri Zaline
84
Perintah Alvaro
85
Dipertemukan Kembali
86
Merasa Cemburu
87
Mengakuinya
88
Kegalauan
89
Ponsel Zaline Rusak
90
Kejutan Penuh Haru
91
Pemikiran Benny
92
Bu Yoyoh Keluarga Baru Cruise
93
Seperti Karma
94
Nomor Sibuk
95
Semakin Membencinya
96
Dibalik Kegilaan Alvaro
97
Hanya Menggertak
98
Keegoisan Zionel
99
Ungkapan Hati Tanpa Sadar
100
Kenekatan Alvaro
101
Ciuman Pertama Mereka
102
Pria Bodoh Sedunia
103
Kesedihan Zaline
104
Meminta Bantuan
105
Ketakutan Zionel
106
Hukuman
107
Saling Mencintai
108
Kebahagiaan Zaline
109
Biarkan Kami Menyelidikinya
110
Cerita Alvaro
111
Video Call
112
Bagai Musuh Bebuyutan
113
Mommy Pengertian
114
Sarapan Cinta
115
Terima Kasih, Biksu
116
Zio Mendukung Zero
117
Akan Ke Perancis
118
Keceplosan
119
Kepercayaan Alvaro
120
Kegagalan Zero
121
Sebuah Kebetulan
122
Trauma Zaline
123
Bertukar Cerita
124
Informasi Baru
125
Menurunkan Roxy
126
Ngambek
127
Apa Aku Salah Bicara?
128
Ingin Ikut Ke Prancis
129
Akhirnya Alvaro Tahu
130
Pendapat Benny
131
Menjemput Zaline
132
Ajakan Alvaro
133
Restu Mommy
134
Aku Mau
135
Masalah Perusahaan
136
Hubungan Membaik
137
Sama-sama Sibuk
138
Terungkapnya Masa Lalu
139
Akhirnya Masalah Selesai
140
Menuju Bandara
141
Kejutan
142
Kau Pria Ketiga Al
143
Berhasil Menggoda Alvaro
144
Nyaris Ketahuan
145
Wajahmu Berubah
146
Berbaikan
147
Zilvia Terus Tertawa
148
Mengundang Alvaro Ke Hotel
149
Menjadi Ceroboh
150
Menguji Alvaro
151
Enggan Berpisah
152
Demam Panggung
153
Kembali Bersikap Dingin
154
Pesan Yang Datar
155
Bertemu Kembali I
156
Bertemu Kembali II
157
Meminta Bantuan Benny
158
Panggilan Xy Dari Mulut Via
159
Lawan Sepadan Zionel
160
Gosip Itu Tidak Benar
161
Kejujuran Zilvia
162
Tetap Harus Waspada
163
Hanya Al Yang Menenangkan Zaline
164
Hotel Pertemuan
165
Keusilan Alvaro
166
Tujuan Mr. Abelano Sebenarnya
167
Zaline Menemui Alvaro
168
Pria-pria Brengsek
169
Pasangan Yang Sempurna
170
Masa Lalu Alvaro
171
Kemarahan Roxy
172
Kegilaan
173
ZilXy
174
Roxy Patah Hati
175
Hampir Ketahuan
176
Rencana Lamaran
177
Bertingkah Kekanak-kanakan
178
Menuju Waktu Lamaran
179
Melihat Lokasi Lamaran
180
Memberanikan Diri
181
Menjemput Zaline
182
Menepati Janji MELAMAR Part 1
183
Menepati Janji MELAMAR Part 2
184
Menepati Janji MELAMAR Part 3
185
Bucin Akut
186
Perkenalan Resmi
187
Teman Kecil Roxy
188
Menanggapi Rahasia dan Penyesalan I
189
Menanggapi Rahasia dan Penyesalan II
190
Menanggapi Rahasia dan Penyesalan III
191
Panik
192
Menahan Diri/Tak Tertahankan
193
Berkemas
194
STI
195
Kembali Ke Kota D
196
Kemarahan Zionel Pada Roxy
197
Kegalauan Roxy
198
Kerasnya Zionel Cruise
199
Kegilaan Antonio
200
Tiba Tepat Waktu
201
Sisanya Serahkan Padaku
202
Rasa Nyaman
203
Percakapan Benny dan Zaline
204
Menceritakan Pada Zilvia
205
Menuju Bandara Prancis
206
Emosi/Ungkapan Hati Roxy
207
Terjadi Di Apartemen
208
Rencana Zionel Cruise
209
Ketakutan Zaline
210
Penyakit Keane
211
Memberitahu Orang Tua Roxy
212
Pengakuan Roxy
213
Takdir
214
Kekesalan Pak Alex
215
Senjata Pamungkas
216
Pulang Dengan Rasa Takut
217
Terjebak
218
Kesalahpahaman Jadi Persaudaraan
219
Pembicaraan AlZi
220
Obat Penenang
221
Ancaman Zio Untuk Zero
222
Cerita Al Pada Ben
223
Kekesalan Stevani
224
Rundingan Keluarga Cruise
225
Stevani Mengerjai Zionel
226
Bersenda-gurau
227
Tidak Ingin Terburu-buru
228
Makan Malam
229
Kedatangan William Yugosa
230
Terkejut
231
Chandra Market, Sang Pengumpat
232
Memastikan Perasaan
233
Terkilir Karena Rindu
234
Ke Rumah Sakit
235
Sahabat Rasa Ibu
236
Benny Tertawa, Zaline Menangis
237
Terpaksa Memberitahu Zaline
238
Takut Meminta Izin
239
Keadaan Alvaro
240
Tak Bisa Membantah
241
Tidur Berpelukan
242
Berbohong Demi Zaline
243
Kursi Roda Untuk Alvaro
244
Bubur Dan Bibir
245
KeanXy
246
Mengantar Zaline Keluar Apartemen
247
Deal...
248
Cemburu Pada Benny
249
Membohongi Zionel/Ide Mommy
250
Merasa Sangat Khawatir
251
Panggilan Mesra Dari Zaline
252
Luka Membawa Berkah
253
Akhirnya Ketahuan
254
Diantara Dua Kesayangan
255
Ucapan Zionel
256
Merahasiakan Restu dari Zaline
257
Banjir Air Mata
258
Ke Amerika
259
Menantang Zero
260
Menggoda Benny
261
Pernikahan Roxy/Ketegangan Al
262
Damai Itu Indah
263
Resepsi, Rindu, dan Jadian
264
Terharu
265
Ternyata Ingin Menjodohkan
266
Kejutan Untuk Zaline
267
Lamaran Lagi
268
Hari Pernikahan AlZa
269
Malam Pertama AlZa I
270
Malam Pertama AlZa II
271
Malam Pertama AlZa III
272
BONUS/THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!