Alvaro terus tidak tenang, ia tidak ingin tahu tapi berbeda dengan hatinya yang sangat penasaran. Pria itu kembali membuka matanya lalu menatap sahabatnya yang fokus pada jalan raya. Benny melihat Alvaro sekilas lalu tersenyum.
"Apa kau penasaran?" ejek Benny.
Alvaro mengumpat dalam hati, tapi jawabannya memang iya.
"Pemilik perusahaan Cruise sebelumnya adalah ayah dari Presdir saat ini. Sebelum pria itu meninggal, ia justru memberikan saham terbesar untuk cucu perempuannya yang tak lain adalah putri dari Presdir saat ini. Aku dengar beberapa belas tahun yang lalu, keluarga Cruise sempat berada di ambang kehancuran karena salah satu keluarga dari Cruise memperebutkan perusahaan itu."
"Intinya saja Ben." potong Alvaro.
"Kau harus mendengar cerita dari awal Al."
"Aku tidak ingin tahu urusan keluarga itu. Jadi karena pemegang saham terbesar itu adalah adik dari CEO sekarang, jadi otomatis yang menjadi Presdir adalah wanita itu. Begitu maksudmu Ben?"
Benny menganggukkan kepalanya.
"Dan aku dengar wanita itu baru berusia sekitar 25 atau 26 tahun. Ia juga belum berpengalaman dalam mengelola bisnis karena baru saja menyelesaikan kuliahnya di Inggris." sahut Leo.
"Apa mereka sudah kehabisan akal? Tidak masalah siapa pemegang saham terbesar, seharusnya perusahaan diserahkan pada orang yang lebih berpengalaman." gerutu Alvaro.
"Walaupun demikian, kita tidak bisa menganggap remeh seorang wanita Al. Mungkin saja ia memang belum berpengalaman, tapi bisa jadi kecerdasannya melampaui wanita biasa sehingga keluarga itu berani menyerahkan perusahaan padanya. Dan lagi kerja sama antara kakak beradik itu, bisa jadi akan menjadikan perusahaan itu lebih kuat." ujar Benny.
"Ck... sangat menarik, tapi justru aku merasa berada di atas angin. Akan sangat mudah mendapatkan proyek proyek besar nanti."
"Terlalu sombong dan percaya diri itu memang tidak terlalu baik, tapi aku suka semangatmu."
Leo menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Oh ya Le, apa kau sudah tahu seperti apa calon Presdir itu? Maksudku wajahnya, tubuhnya..."
"Menjijikkan sekali mendengar ucapan seorang playboy." potong Alvaro.
Benny melepaskan tawanya. "Aku sangat normal Al. Jika wanita itu cantik dan seksi, ia adalah tipeku. Ya... siapa tahu aku bisa mendapatkannya."
"Mimpi saja, wanita terpelajar seperti itu tidak akan mau bersanding denganmu." ejek Alvaro.
"Jadi maksudmu, ia lebih cocok denganmu?"
"Jangan sembarangan bicara Ben, aku tidak akan pernah terlibat perasaan dengan seorang wanita. Sangat merepotkan dan akan memecah konsentrasiku dalam bekerja."
"Ya Tuhan... kau lihatlah aku Al. Aku selalu bisa memisahkan antara pekerjaan dan wanita. Suatu saat kau akan menemukan cinta itu."
"Ciiiih... Cinta? Makanan apa itu?"
Sontak mereka tertawa mendengar ucapan Alvaro.
"Jadi seperti apa wanita itu Le?" tanya Benny lagi.
"Sayangnya belum dipublikasikan pak Ben. Jadi tidak ada yang tahu seperti apa calon Presdir baru perusahaan Cruise itu." jawab Leo.
"Aku rasa wanita itu jelek dan sangat gemuk." ejek Alvaro.
"Jangan berkata seperti itu Al. Bukankah kau pernah bertemu CEO perusahaan itu, ia sangat tampan."
"Kakak yang tampan bukan berarti adiknya bisa cantik. Jangan berimajinasi yang berlebihan Ben."
"Haisssss... jika kau jatuh cinta baru tahu rasa."
"Jangan berusaha mengutukku lagi Ben. Jika aku sampai jatuh cinta, maka aku berjanji akan berlutut di menara Eiffel selama 2 jam dan berkata "aku gila karena jatuh cinta" selama itu." ucap Alvaro.
Benny terbelalak. "Jangan menarik kata katamu Al. Leo... kau bisa menjadi saksiku."
Leo terkekeh geli.
"Karena aku tidak akan pernah jatuh cinta." celetuk Alvaro.
"Ckckck... kau akan menyesali ucapanmu hari ini Al, percayalah..."
"Tidak akan pernah terjadi."
"Arogan sekali kau. Aku benar benar menantikan hari dimana kau berlutut itu. Pasti sangat menyenangkan." ucap Benny sambil tertawa.
Alvaro mengumpat kembali. "Berapa lama lagi hotel yang kita tuju Ben. Demi Tuhan aku lelah sekali."
"Sudah dekat, kau harus sarapan terlebih dahulu sebelum beristirahat."
"Sepertinya tidur prioritas utamaku saat ini." jawab Alvaro.
"Bagaimana denganmu Le?" tanya Benny.
"Pak Al memang tidak tidur selama berada di dalam pesawat. Jadi ia memang harus beristirahat sekarang. Jika aku, aku kelaparan saat ini." jawab Leo.
"Baiklah... biarkan bosmu tidur sampai waktu makan siang. Sedangkan kau, temani aku sarapan di restoran hotel. Aku juga sudah sangat lapar." ujar Benny.
"Baik pak." jawab Leo.
Mereka memasuki gedung hotel. Benny memarkirkan mobilnya dengan cantik disana. Mereka keluar dari mobil tersebut. Hotel yang dipilih Benny adalah hotel mewah di Paris. Alvaro menguap, ia benar benar butuh waktu untuk tidur saat ini. Benny menyerahkan kartu pintu hotelnya pada Alvaro.
"Lantai 12 nomor 1203." ucap Benny. "Beristirahatlah, nanti aku akan menyuruh room service untuk mengantarkan makan siangmu Al." imbuhnya.
"Kamarmu?" tanya Alvaro.
"Kamarku nomor 1204 dan kamar Leo 1206. Ayo Le, kita ke restoran dulu." ajak Benny.
"Pak Ben biar aku antarkan pak Al terlebih dahulu." jawab Leo.
"Ck... ada bell boy yang mengantarkannya."
"Pergilah Le, aku bukan anak kecil yang harus kau antarkan." ujar Alvaro seraya meninggalkan mereka.
Leo menghela nafas panjang seraya mengikuti Benny menuju restoran hotel.
*****
Alvaro menghempaskan tubuhnya ke atas ranjangnya setelah ia sampai di kamarnya. Ia tak punya tenaga lagi untuk membersihkan diri. Yang ia inginkan saat ini adalah memejamkan matanya karena begitu lelah. Pria itu pun perlahan lahan memejamkan matanya hingga tertidur pulas.
#####
"Apa kau sudah gila? Mengapa kau membawa wanita itu ke hotel keluarga? Apa maksudmu Yugos? Kau ingin mempermalukanku?" teriak Aliza.
"Aku tidak ingin meninggalkannya di jalanan. Bagaimanapun ia melahirkan putriku." jawab Yugosa.
Wanita itu melemparkan gelasnya dengan keras ke arah Yugosa.
"Putrimu? Berani sekali kau berkata seperti itu dengan bangganya. Wanita itu adalah selingkuhanmu. Wanita jal*ng yang menggoda suamiku hingga melahirkan seorang anak."
Seketika tamparan keras melayang ke pipi Aliza hingga wanita itu jatuh ke lantai.
"Mama..." teriak Alvaro sambil berlari keluar dari kamarnya.
Aliza menangis dengan keras sambil memeluk putranya. "Kau berani memukulku demi wanita jal*ng itu."
"Cukup Aliza... kau sudah keterlaluan." bentak Yugosa. "Aku yang membuat kesalahan hingga menghamilinya, kau tidak berhak menghakiminya. Ia tidak ingin masuk ke dalam keluarga ini, ia hanya ingin aku bertanggung jawab atas anak yang ia lahirkan. Tidak cukupkah kau merawat anak itu saja tanpa menghina ibunya?" imbuhnya.
Aliza melepaskan tawanya di sela isakannya. "Merawat anak dari selingkuhan suamiku. Apa kau pikir hatiku sebaik itu? Apa kau pikir aku sesabar itu?"
"Aku sudah mengakui kesalahanku, aku memang bersalah atas apa yang aku lakukan. Aku melakukan itu tanpa sadar karena saat itu mabuk. Aku sudah minta maaf padamu Liz, lalu apalagi yang kau inginkan agar aku bisa menebus kesalahanku?"
"Ceraikan aku..." teriak Aliza. "Biarkan aku pergi dari sini dan melupakan segalanya." imbuhnya.
Yugosa menggertakkan giginya. "Kita hanya merawat seorang anak yang lain. Apakah begitu berat untukmu hingga meminta cerai dariku? Sampai kapanpun aku tidak akan pernah menceraikanmu Liz."
Aliza meraung keras, ia bangun dari lantai lalu berlari masuk ke kamarnya. Tak lama, wanita itu keluar dengan koper besar miliknya.
"Ayo Al, kita pergi dari sini." ujar Aliza.
Seketika Yugosa menarik tangan Alvaro. "Jika kau berniat pergi dari sini, maka jangan harap kau bisa membawa putraku."
Aliza terbelalak. "Ia putraku..."
"Ia akan hidup lebih baik bersamaku." teriak Yugosa.
Terjadi tarik menarik tangan Alvaro antara Aliza dan Yugosa hingga membuat Alvaro menangis dengan keras. Mereka terus berteriak dan saling memaki tanpa memperdulikan keberadaan putra mereka yang bru berusia 12 tahun.
"Lepaskan...!!!" teriak Alvaro.
Saat kedua orang tuanya tersadar dan melepaskan tangannya, saat itulah Alvaro lari dari rumahnya.
"Al...!!!" teriak Aliza dan Yugosa bersamaan sambil mengejarnya.
#####
"Al... Al... Kau baik baik saja kan?" teriak Benny sambil mengetuk pintu kamarnya. "Al... buka pintunya." teriaknya lagi.
Alvaro akhirnya tersadar dari mimpi buruknya, dengan wajah dan tubuh yang penuh keringat ia turun dari ranjangnya dan segera membuka pintu kamarnya.
*****
Happy Reading All...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 272 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
selagi masih bisa komen aku komen dan like
2022-11-18
1
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
nggak sabar. nunggu Al berlutut di depan menara .
mungkin karena kisah kedua orang tua ny. Al takut jatuh cinta😌
2022-07-18
2
Anisnikmah
kenangan buruk yang bisa disembuhkan oleh cinta
2022-06-22
2