Hari telah berlalu, Airin mulai mengikhlaskan Arsen dengan Amanda meski cinta untuk Arsen tidak berubah.
Hari ini adalah hari dimana Airin dan Arsen memulai menjalin kasih, bisa dibilang hari jadian mereka.
Airin tersenyum dengan memandangi foto Arsen yang ada di ponselnya.
"Cinta ini terlalu manis untuk dilupakan Arsen," gumam Airin.
Berkali kali Airin menghela nafas, sekuat tenaga mencoba untuk tidak menangis.
Dia sudah tidak memiliki alasan lagi untuk menangis toh Arsen sudah bahagia dengan Amanda.
Saat asik berkelana kembali ke masa-masa mereka dulu tiba-tiba sebuah tangan mendarat di bahu Airin.
Airin menoleh dan tersenyum.
"Aaron," katanya.
"Kamu ngapain di sini?" tanya Aaron.
"Cari wangsit," jawab Airin dengan tertawa.
"Gimana udah ketemu ma wangsitnya?" tanya Aaron lagi.
"Udah," jawab Airin.
"Kamu kok tau aku ada di sini Aaron?" tanya Airin.
"Hati kamu itu seperti GPS buat aku, jadi dimana pun kamu pergi aku selalu tau," jawab Aaron berbohong.
"Bisa aja gombalnya," sahut Airin.
Aaron dan Airin mengobrol panjang kali lebar hingga tak terasa waktu sudah sangat larut
"Oh ya Airin, sudah larut. Ayo kita pulang," ajak Aaron.
"Aku masih ingin di sini Aaron, kalau kamu mau pulang, pulanglah," sahut Airin.
"Mana mungkin aku meninggalkan kamu malam-malam begini," timpal Aaron.
Mereka kembali mengobrol entah sampai jam berapa.
************
"Guys, Minggu depan kita ke villa yuk kan ada tanggal merah tiga hari berturut-turut," ajak Arsen.
"Ide bagus," sahut Arthur.
"Bawa cewek boleh nggak?" tanya Arcelo.
"Boleh tapi masalahnya kalian bertiga kan jomblo," ejek Arsen.
"Belum tau dia kalau kita udah punya gebetan," sahut Arcelo tak terima.
"Siapa?" tanya Arsen.
"Ada deh," jawab Arthur.
"Aku ngakak Airin," kata aaron.
"Boleh," sahut Arsen.
Aaron berniat mengajak Airin, dia berharap Airin mau berlibur bersama A4 di villa Arsen.
Saat dihubungi Airin menolak untuk ikut tapi Aaron terus memaksa hingga mau nggak mau Airin setuju.
"Dasar Aaron, kenapa memaksakan kehendak padaku," gerutu Airin.
Di sisi lain Aaron nampak tersenyum puas.
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, Aaron pergi bersama Airin, Arsen bersama Amanda sedangkan Arcelo dengan pasangan sehidup sematinya yaitu Arthur.
Selama beberapa jam menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai juga di villa Arsen.
Di Villa ini beberapa tahun yang lalu dia dengan keluarga besar A4 merayakan ulang tahun Arsen.
Di sini juga dulu dia patah hati karena Aaron yang tidak tegas.
"Selamat datang Amanda," kata Arsen.
"Villa kamu bagus ya Arsen," puji Amanda.
"Bukan milik aku tapi milik papa aku," sahut Arsen.
Aaron dan lainnya baru menyusul masuk, Airin nampak tersenyum sambil melihat setiap sudut villa Arsen.
"Dulu tanganku yang kamu gandeng masuk ke dalam villa ini sambil menunjukkan setiap ruangan di villa ini," batin Airin yang sesekali melirik Arsen dan Amanda.
Asik dengan memorinya tiba-tiba tangan Aaron menyeret tangan Airin.
"Kamar aku masih sama kan?" tanya Aaron.
"Masih," jawab Arsen.
"Aku sekamar dengan Airin," kata Aaron.
Melihat Aaron menggandeng tangan Airin membuat kepala Arsen tiba-tiba pusing namun dengan segera Arsen mengabaikannya.
Dalam serpihan ingatan Arsen nampak Aaron juga menggandeng tangan wanita tapi wajah wanitanya tidak jelas.
Aaron dan Airin masuk ke dalam kamar, Airin sempat protes namun Aaron tidak menggubrisnya.
"Aaron, apa kita akan tidur sekamar?" tanya Airin.
"Memangnya kenapa?" tanya Aaron balik.
"Nggak kok," jawab Airin.
"Jangan khawatir, aku nggak akan macam-macam karena satu macam saja sudah cukup," goda Aaron.
Airin yang gemas mencubit perut Aaron hingga Aaron yang kesal membawa Airin ke tempat tidur dan menggelitik perutnya.
"Ampun nggak," kata Aaron dengan terus menggelitik Airin.
Airin menggeliat dengan memohon ampun pada Aaron namun tidak digubris.
"Iya iya Arsen, ampun," kata Airin yang membuat Aaron melepas tangannya.
"Aku Aaron bukan Arsen," kata Aaron dengan tersenyum.
"Iya maaf," ucap Airin.
Aaron tersenyum lalu mengusap rambut Airin.
"Ada syaratnya," kata Aaron.
"Apa?" tanya Airin.
"Jadilah istriku," jawab Aaron.
Airin menatap Aaron dengan lekat dia bingung harus bagaimana, hatinya masih dipenuhi oleh Arsen.
"Tak usah bingung akan aku tunggu hingga kamu mau," kata Aaron.
"Tapi boleh ya, aku DP dikit-dikit," imbuh Aaron dengan terkekeh.
"Boleh, boleh banget malah tapi dp mobil," ucap Airin dengan tertawa.
Airin yang takut kalau Aaron menggelitik perutnya lagi berlari keluar, Aaron dan Airin kejar-kejaran seperti film-film India.
"Awas kamu Airin," kata Aaron.
Setelah muter-muter taman akhirnya Aaron bisa menangkap Airin dan tanpa sengaja Airin jatuh di atas Aaron, kini pandangan mereka saling bertemu.
Di atas kamarnya Arsen dapat melihat adegan Aaron dan Airin lagi-lagi kepala Arsen terasa sakit.
"Aaaaa," teriaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Bian
pingin Gantung Arsen aku
2022-07-14
0
kholifah ifah
pengen DECH jedotin kepala arsen ketembok biar klo ingat ya ingat kolo ilang ya ilang ingatan sekalian 🤭
2022-06-29
0
Ida Za Ghen
ga ush balik lg aja ingatan nya arsen,biar sm amanda aja..aku lebih suka airin sm aroon🥰
2022-06-27
0