Selama meeting dengan kliennya, Arsen sesekali mencuri-curi pandang pada Miranda dan ini membuat Airin merasa sakit.
"Pandangan mata itu biasanya terpancar saat bersama aku tapi kenapa saat ini malah untuk wanita lain?" batin Airin dengan menahan sakit hatinya.
Setelah meeting, Arsen mengobrol asik dengan Amanda sehingga Airin yang tidak tahan ijin pamit ke kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Airin menangis sambil memegangi dadanya yang sesak.
"Arsen kenapa kamu siksa aku seperti ini," kata Airin.
Air mata Airin tak kunjung berhenti sehingga dia membutuhkan waktu lama di kamar mandi.
Amanda yang harus kembali ke kantornya memutuskan pamit terlebih dahulu.
"Senang bekerja sama dengan anda pak Arsen," kata Amanda.
"Saya juga," sahut Arsen.
"Ya sudah saya pamit," kata Amanda.
"Iya silahkan," ucap Arsen.
Selepas kepergian Amanda Arsen menunggu Airin namun lama dia menunggu Airin tak kunjung keluar dari kamar mandi.
"Jangan-jangan nyebur ke dalam septik tank," kata Arsen.
Arsen masih memiliki kesabaran untuk menunggu, sepuluh menit berlalu namun Airin tak kunjung keluar sehingga Arsen mulai kesal.
"Pasti kulkas empat pintu ini yang dikeluarkan sehingga lama sekali," gerutu Arsen sambil melihat jam tangannya.
Arsen yang sudah tidak sabar mengambil ponselnya dan menghubungi Airin.
"Apa sih yang kamu keluarkan, lama sekali," maki Arsen.
"Buruan," imbuhnya lalu memutuskan sambungan telponnya secara sepihak.
Airin segera menghapus air matanya kemudian membasuh mukanya dengan air.
Dia tidak ingin Arsen tau kalau dirinya habis menangis.
Setelah merapikan dandannya Airin keluar dan menghampiri Arsen yang terlihat kesal.
"Sudah," kata Arsen.
"Maaf pak, perut saya sakit sekali," ucap Airin berbohong.
Arsen lalu beranjak dari tempat duduknya dan keluar restoran.
Sepanjang perjalan kembali ke kantornya Arsen nampak senyum-senyum sendiri sedangkan Airin melihat luar jendela mobil Arsen.
"Eh Airin, kapan jadwal aku ketemu nona Amanda lagi?" tanya Arsen.
"Besok pak namun waktu dan tempatnya belum saya kroscekkan dengan asisten ibu Amanda," jawab Airin.
"Bagus," sahut Arsen dengan senang.
Airin melemparkan tatapannya keluar jendela mobil Arsen, dia tidak sanggup melihat mata Arsen yang memancarkan cinta untuk wanita lain.
**********
"Pak hari ini nona Amanda datang langsung ke kantor kita," kata Airin.
"Ya sudah sana kamu siapkan semua berkas dan juga minta OB untuk menyiapkan minuman," sahut Arsen.
"Baik pak," timpal Airin.
Dengan perasaan yang sakit Airin pergi ke pantry dia meminta OB untuk menyiapkan minum.
Tak selang lama datanglah Amanda, Arsen segera menyambutnya.
Arsen tersenyum manis dan sepertinya dia memang jatuh cinta pada pandangan pertama.
Pesona Amanda mempu membuat Arsen langsung jatuh cinta.
Arcelo yang diminta Arsen untuk menjelaskan keuntungan kerja sama mereka pun nampak heran dengan cara Arsen menatap Amanda begitu pula sebaliknya.
Kelihatannya baik Amanda maupun Arsen sama-sama mengirimkan sinyal ketertarikan.
Mata Arcelo kini menatap Airin yang sedari tadi menunduk, dia paham kalau Airin sakit hati.
Lama berbincang bincang kini sampailah di jam istirahat, Arsen mengajak Amanda untuk makan siang bersama.
"Karena kita sudah deal bagaimana kalau saya mentraktir anda makan?" tanya Arsen.
"Boleh, kebetulan sekali pak," jawab Amanda.
Arsen dan Amanda pergi keluar untuk makan siang sedangkan Airin meletakkan kepalanya di meja dan menangis.
Arcelo yang memberesi berkas mendengar suara isakkan Airin.
"Kamu kenapa Airin?" tanya Arcelo
"Aku tidak kuat Arcelo, aku menyerah dengan semua ini," jawab Airin.
"Sabar Airin," hibur Arcelo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
cocoms
keluar kerja rin
2022-06-17
0
Albiyansyah
Sakit Hati ini melihatmu dengan nya,Sakit hati ini kae berpaling dari ku,Sunguh sunguh sakit hati ini melihatmu Bercumbu dengan nyaaaaaaa
2022-06-11
0
Edy N
Bila Hati sudah Berpaling,Sakitttttttt nya ya Airin,Nikmati dulu ya,besok tak bantu Bales dendam ,,tenang Wae banyak sek dukung kamu & Akan banyak yg hajar tu Arsen
2022-06-10
0