"Ya udah dengan kamu saja," sahut Airin dengan tertawa juga.
Airin sungguh bersyukur memiliki teman seperti Arcelo, setiap dia sakit karena Arsen, Arcelo selalu menghiburnya.
"Terima kasih Arcelo," kata Airin dengan memeluk Arcelo.
"Sama-sama," sahut Arcelo dengan tersenyum.
Arcelo dan Airin yang sudah menyelesaikan pekerjaannya mengobrol sejenak di sofa sambil menunggu jam makan siang.
"Jadi gimana keputusan kamu?" tanya Arcelo
"Entahlah, terkadang kalau melihat Arsen dengannya aku sangat sakit dan ingin sekali menyerah tapi setelah aku dalam keadaan baik, aku ingin memperjuangkan cintaku kembali," jawab Airin.
Arcelo menghela nafas
"Apapun keputusan kamu, aku akan dukung kamu seratus persen," kata Arcelo.
"Entah Arsen, entah Aaron, entah aku, entah Arthur aku akan selalu mendukung kamu," imbuh Arcelo dengan tertawa.
"Kamu tu bisa saja," sahut Airin.
***********
Keesokannya Amanda meminta Airin untuk makan siang bersamanya lewat pesan yang Amanda kirim.
Dia ingin tahu bagaimana Airin, karena selama ini dia dan Airin hanya bertegur sapa saja.
"Maaf nona Airin karena merepotkan anda," kata Amanda.
"Tidak kok nona Amanda," sahut Airin dengan tersenyum.
"Kurang enak ya kalau kita terlalu formal, bagaimana kalau kita saling panggil nama saja," saran Amanda.
"Ok, baiklah," timpal Airin.
"Airin tolong ceritakan masa lalu kamu dengan Arsen," pinta Amanda.
Airin yang terkejut hanya menatap Amanda dengan tatapan yang tak biasa.
Apa yang harus dia katakan?
"Airin," panggil Amanda.
"Eh iya," sahut Airin.
"Cerita lah Airin, please!" pinta Amanda.
Airin nampak bingung, sebenarnya dia takut kalau nanti dirinya disalahkan oleh Arsen, namun karena Amanda memaksa Airin pun menceritakannya.
"Memang aku dan Arsen saling mencintai, kami sudah menjalin hubungan selama kurang lebih tujuh tahun, tiga tahun kami menjalaninya saat masih menginjak bangku kuliah selebihnya kami LDR," jelas Airin.
"Lama juga, lalu?" tanya Amanda.
"Setelah Arsen lulus kuliah, aku masih menginjak semester tujuh. Dan waktu itu Arsen diminta papa Sean untuk mengemban ilmu di Jerman sekalian mengurusi perusahaan kakeknya," jawab Airin.
"Lalu bagaimana selanjutnya?" tanya Amanda yang antusias ingin tau kisah Airin dan Arsen.
"Selama setahun, Arsen bolak balik Indo-Jerman sehingga kesehatannya menurun karena mungkin dia lelah, kan Jerman-Indo tidak dekat apalagi perbedaan musim yang membuat tubuh Arsen harus adaptasi. Dari situ aku meminta Arsen untuk tidak bolak balik dan kami melaluinya dengan baik meski cemburu dan curiga selalu datang menghampiri," jawab Airin.
"Lalu bagaimana Arsen hilang ingatan?" tanya Amanda lagi.
Kali ini Airin mendongakkan kepalanya, dia mencoba menahan air matanya yang mulai menerobos pertahanannya.
"Saking rindunya dia padaku, dia ingin memberikan surprise dengan pulang lebih cepat, dia langsung pergi ke rumahku dan naas di tengah jalan dia mengalami kecelakaan," jawab Airin.
Amanda terpaku mendengar jawaban Airin, bisa dilihat kalau Arsen sangat menyayangi Airin begitu pula sebaliknya.
"Kira-kira begitulah Amanda,", kata Airin.
Amanda nampak terdiam, bagaimana nasib cintanya?
Airin yang melihat Amanda terdiam pun tersenyum. Dia memegang tangan Amanda.
"Ikuti kata hati kamu saja Amanda, dalam hal ini aku tidak bisa meminta kamu untuk meninggalkan Arsen atau bertahan dengan Arsen," kata Airin lalu pamit untuk kembali ke kantor.
Amanda menatap punggung Airin yang pergi menjauh dari pandangannya.
Amanda benar-benar galau, pergi meninggalkan Arsen dengan dirinya yang terluka atau bertahan dengan Airin yang terluka.
Sesampainya di kantor Airin segera ke mejanya. Dia sungguh pusing memikirkan nasib percintaannya yang sadis.
Airin paham betul dalam kasus ini tidak ada yang salah, inilah skenario untuk mereka.
Keesokannya tiba-tiba Amanda meminta Arsen untuk melupakannya..Tentu hal ini membuat Arsen marah, dia sungguh tidak mau kalau Amanda mengakhiri hubungan yang baru saja mereka bangun
"Aku mohon Amanda, jangan lakukan ini," pinta Arsen.
"Apa kamu tidak sadar Arsen, akan ada hati yang terluka jika kita bersama," ucap Amanda.
"Siapa? Airin?" tanya Arsen.
"Sudah berapa kali aku bilang, aku tidak mengingatnya. Aku tidak mencintainya kenapa kamu tidak mengerti?" jawab Arsen dengan raut wajah sedih.
"Apa kamu menemui Airin dan bertanya padanya? semua awalnya baik baik saja Lo Amanda tapi beberapa hari ini kamu selalu saja ingin mengakhiri hubungan ini," ucap Arsen.
"Tapi aku harus tau masa lalu kamu Arsen, aku tidak mau bernasib seperti Airin saat ini, setelah nanti kamu pulih kamu akan meninggalkan aku," sahut Amanda.
"Aku tidak akan melakukannya," timpal Arsen.
"Kita tidak akan tau Arsen," ucap Amanda.
Arsen yang kesal menarik tangan Amanda, dia ingin membawanya bertemu Airin.
"Kita harus ketemu Airin," kata Arsen.
"Tidak, aku tidak mau," sahut Amanda lalu melepaskan tangannya dan berlari meninggalkan Arsen.
Arsen memukulkan tangannya ke pintu, dia sungguh bingung akan nasib cintanya yang baru saja mekar.
"Airin please!" ucapnya lalu dia pergi.
Sesaat kemudian Arsen sampai kembali di kantornya, dia segera menemui Airin yang kini sedang mengobrol dengan Arcelo.
"Airin, aku mohon padamu, relakan aku,"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Bian
Semudah itu kau bilang relakan sen ???
2022-07-14
0
Hanum
Perjuangan Arsen begitu besar 😢
2022-06-13
0
Albiyansyah
Rela Aku Terima Keputusan darimu,Walau hati tak mampu asal jangan menyesal 😭😭😭
2022-06-11
0