Seminggu sudah berlalu, Aaron semakin gencar mendekati Airin begitu pula dengan Arsen yang semakin dekat dengan Amanda, cinta pada pandangan pertama membuat Arsen tergila-gila pada Amanda dan ini membuat Airin semakin sakit.
Meski Airin mencoba melupakan Arsen namun tidak bisa serta merta langsung lupa atau move on tetap butuh proses.
Pagi ini Amanda datang ke kantor untuk menemui Arsen yang kebetulan Arsen dan Arcelo tidak ada di kantor. Mereka berdua melakukan kunjungan bisnis ke kantor cabang perusahaan Bryan Grup.
"Maaf pak Arsennya tidak ada di kantor," kata Airin.
"Iya saya sudah diberitahu oleh resepsionis, maaf nona saya kemari hanya ingin membawakan makan siang untuk pak Arsen," sahut Amanda.
Melihat bekal makan siang yang dibawakan oleh Amanda membuat Airin lagi-lagi sakit hati.
Seusai Amanda pergi, Airin membuka bekal makan siang yang Amanda berikan, nampak nasi yang dibentuk dengan hati.
"Tidak adakah getar-getar cinta untuk aku Arsen sehingga begitu cepat kamu dan Amanda menjalin kasih," kata Airin dengan air mata yang meleleh.
Tak ingin larut dalam kesedihan, Airin meletakkan bekal makan siang di meja Arsen kemudian dia kembali bekerja.
Beberapa waktu kemudian Arsen datang, dia bertanya-tanya bekal makan siang dari siapa yang ada di mejanya.
"Dari siapa ini Airin?" tanya Arsen.
"Dari Amanda," jawab Airin agak ketus.
Dengan wajah sumringah Arsen membukanya dan dia begitu sangat senang.
Airin yang menatapnya dari jauh sungguh tak rela melihat ekspresi wajah Arsen yang begitu bahagia saat melihat makanan dari Amanda.
"Semua yang awalnya milik aku kini jadi milik Amanda," batin Airin.
Arsen mengambil ponselnya dan segera menghubungi Amanda, dia berbicara sangat mesra pada Amanda, Arsen seolah tak peduli dengan perasaan Airin yang bisa mendengar obrolannya dengan Amanda.
Memory Airin kembali ke masa dimana mereka bersama dulu saat Arsen segitu mesra terhadapnya.
"Aku rindu masa-masa itu Arsen," batin Airin dengan menangis.
Airin yang tidak kuat menahan sesak dadanya menangis di atas meja sambil menyembunyikan wajahnya dalam tangannya.
Arsen yang seusai menghubungi Amanda mendengar tangisan Airin dan dia mendekati Airin yang terisak.
"Hey Airin kamu kenapa?" tanya nya.
Airin mendongakkan kepala dengan menatap Arsen.
"Tidak adakah sedikit cintaku yang tertinggal di hati kamu Arsen.
Hingga dengan mudahnya kamu akan memberikan semua hati kamu untuk Amanda?" tanya Airin.
Arsen menghela nafas,
"Airin, maafkan aku. Aku tidak bisa mengingatmu sama sekali, saat melihatmu aku juga tidak merasakan apa-apa, mengertilah," kata Arsen dengan menatap Airin dengan lekat.
Airin tidak bisa berbuat apa-apa, dia tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Arsen yang hilang ingatan.
"Iya Arsen, maafkan aku," sahut Arsen.
Entah kenapa tiba-tiba Arsen menarik Airin dan memeluknya. Airin yang sangat merindukan pelukan Arsen tentu semakin terisak.
Dia memeluk Arsen dengan erat.
"Please Arsen ijinkan aku memeluk kamu lebih lama lagi," bisik Airin.
Arsen mengabulkan keinginan Airin dia memeluk Airin sampai dia puas.
Lama berpelukan, Arsen melerai pelukannya.
"Sudah hampir sepuluh menit kita berpelukan, aku lelah," kata Arsen dengan tertawa.
Airin ikut tertawa, dia sungguh bahagia karena sekian tahun akhirnya dia dapat memeluk Arsen.
"Arsen, aku tau kamu tidak mengingatku, apakah boleh kita berteman?" tanya Airin.
"Bukankah kita sudah berteman?" tanya Arsen balik.
"Teman dekat," jawab Airin.
"Ok," sahut Arsen.
Mendengar jawaban Arsen membuat Airin lega, dia berharap dengan menjadi teman baik Arsen akan membuat ingatan Arsen kembali.
*************
Airin melakoni peran sebagai teman Arsen dengan baik meski terkadang Arsen curhat akan Amanda padanya.
Meski sakit Airin mencoba menjadi pendengar setia. Terkadang dia juga memberikan saran pada Arsen.
Arsen kini dalam masa pengejaran cinta Amanda, baik Arsen dan Amanda saling cinta namun mereka belum saling mengungkapkan perasaannya masing-masing.
Siang itu Arsen menghampiri Airin yang sedang berkutat di meja kerjanya.
Arsen mengeluarkan kalung berinisial A dan tiba-tiba memakaikannya ke leher Airin.
"I love you," kata Arsen yang membuat Airin terpaku sambil memegangi kalung yang berinisial A tersebut.
Mata Airin berkaca-kaca mendengar kata cinta dari Arsen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Bian
Author kejammmm
2022-07-14
0
Anonymous
kejam sekali
2022-06-13
0
Albiyansyah
Sakit yo baca we gimana beneran😭😭😭😭😭
2022-06-11
1