Airin menatap Aaron dengan tatapan tak biasa, Airin bingung apa yang harus dilakukannnya.
Apa dia harus menumbuhkan lagi cinta yang telah mati?
jawabannya entahlah, Airin sendiri juga tidak tau, Arsen masih menjadi raja di hatinya meski kini Arsen telah memilih ratu lain untuk permaisuri hatinya.
"Tapi Aaron...." belum sempat melanjutkan kata-katanya Aaron sudah menyilangkan tangannya di bibir Airin.
"Aku akan menunggu kamu sampai kamu bisa melupakan Arsen, please beri aku kesempatan untuk menumbuhkan lagi cinta yang pernah ada untuk aku," kata Aaron.
"Sweet sweet, dah lah terima saja. Apa sih yang kurang. Sama-sama CEO, sama-sama blesteran Indo-jerman, mau apa lagi coba," celoteh Arthur dari ambang pintu.
Arcelo dan Arthur menyusul ke rumah Airin juga, mereka ikut cemas akan keadaan Airin.
"Arthur, Arcelo," ucap Airin dengan kaget.
Arthur dan Arcelo ikut bergabung bersama Aaron dan juga Airin.
"Gimana sek?" tanya Arthur.
"Apanya yang gimana?" tanya Airin balik.
"Ya ini bos aku," jawab Arthur.
"Entahlah, aku maunya sama kamu saja," goda Airin.
"Wao, ternyata kamu diam-diam suka aku ya sek. Ok lah kalo gitu kita jadian tapi habis itu aku bayar kontan ya, aku nggak mau kalau cuma dp-dp kecil saja," goda Arthur balik yang membuat Airin geli.
"Ih dibayar kontan ma jin," sahut Airin.
"Brengsek, tampan seperti Opa opa Korea gini dibandingkan sama jin," umpat Arthur.
"Lah emang iya," sahut Airin.
"Kalau aku jin bearti kamu kuntilanak," timpal Arthur tak terima.
"Bukan kuntilanak tapi mak lampir, puas!" kata Airin kesal.
"Pantes Arsen berpa...." Arthur menggantung kata-katanya yang seharunya tidak dia ucapkan.
Mendengar kata Arthur membuat Airin terdiam, Aaron dan arcelo memelototi Arthur yang ember.
"Airin maaf bukan begitu maksud aku," kata Arthur.
"Tidak apa-apa toh Arsen juga berpaling dari aku," sahut Airin.
Tak ingin suasana menjadi tak enak, Aaron meminta Arthur dan Arcelo membeli makanan.
"Beli makanan yang banyak, bila perlu belinya di Arab biar lama baliknya," kata Aaron.
Arcelo dan Arthur tertawa lalu pergi.
Banyak yang dibicarakan Aaron dan Airin termasuk pengunduran diri Airin dari kantor Arsen.
"Akhir bulan aku akan menemui om Sean," kata Airin.
"Kenapa menunggu akhir bulan Airin kenapa nggak besok saja," protes Aaron.
"Sekalian gajian Aaron," sahut Airin dengan berbohong.
Sebenarnya bukan masalah gaji tapi Airin masih berharap kalau Arsen pulih ingatannya. Sungguh rasa cinta Airin masih sama seperti dulu meski Arsen telah menyakitinya.
"Baiklah," kata Aaron.
Tak berselang lama, Arcelo dan Arthur datang dengan membawa aneka ragam makanan.
"Udah pacarannya, ayo makan dulu," kata Arcelo.
Seusai makan, A3 memutuskan untuk menginap di rumah Airin, mereka tidak tega untuk meninggalkan Airin tidur sendirian apalagi cuaca juga sedang mendung.
"Lebih baik kalian pulang saja," kata Airin.
"Bagiamana bisa kami meninggalkan kamu sendirian," sahut Aaron.
"Kalau digerebek warga bagaimana?" tanya Airin.
"Ya kami bertiga akan bertanggung jawab," jawab Arcelo dengan tertawa.
***********
Arsen yang telah jadian dengan Amanda mencoba mengenalkan Amanda kepada papa Mamanya meski umur jadian mereka baru beberapa hari.
"Ma pa, ini Amanda." Arsen memperkenalkan Amanda pada kedua orang tuanya.
Mama Arini dan papa Sean saling pandang, mereka tidak menyangka Arsen telah melabuhkan hatinya pada wanita lain.
"Arsen, ikut papa sebentar," titah papa Sean.
Arsen mengikuti papanya dan meninggalkan Amanda dengan mamanya.
"Kamu kenapa secepat ini jatuh cinta pada wanita lain Arsen?" tanya papa Sean.
"Memangnya kenapa pa? Arsen sangat mencintai Amanda," jawab Arsen.
"Lantas bagaimana dengan Airin?" tanya papa Sean lagi.
"Arsen tidak mencintainya pa," jawab Arsen.
"Tapi jika nanti ingatan kamu pulih gimana? kamu tak hanya menyakiti Airin tapi juga wanita tadi," ucap papa Sean mencoba mengingatkan anaknya.
"Arsen cintanya sama Amanda pa bukan Airin." Arsen tetap bersikukuh dengan pendiriannya sehingga Papa Sean tidak bisa berbuat apa-apa.
"Seharunya kamu berusaha mengingat Arsen, mintalah A3 dan Airin untuk menemani kamu pergi ke tempat-tempat bersejarah kalian supaya kamu perlahan bisa mengingat kembali," kata papa.
"Papa hanya takut kalau kamu nanti menyesal, dan saat itu Airin sudah bahagia dengan orang lain," imbuh papa lalu menepuk bahu Arsen.
Di depan mama Arini nampak canggung dengan Amanda meski Amanda mengajaknya mengobrol.
Amanda adalah wanita yang baik, dia juga sangat sopan pada mama Arini.
"Amanda, apa kamu tau kalau Arsen tengah hilang ingatan?" tanya mama Arini.
Amanda menggelengkan kepala, Arsen memang tidak bercerita terkait ingatannya yang hilang.
"Tapi Arsen terlihat sehat Tante tidak seperti orang yang mengalami amnesia," kata Amanda.
"Kamu seharusnya cari tau daripada nanti kamu menyesal," saran mama Arini yang membuat Amanda berfikir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Bian
Bingung aku disini diantara dua pilihan😤 Disatu sisi pingin ceburin Arsen ke Ember Disatu sisi pingin Ceburin Authornya ke Mangkok 😭
2022-07-14
1
Anonymous
betul tu manda
2022-06-13
0
Albiyansyah
Gemesss aku ampe bab ini,Bentar Ambil Naapas Duluu,,Di novel Atunya Arsen begitu Bucin Ama Arini,lha kok saat ilang ingatan kok blas gak inget,secerca Ingatan pun tak ada,bahkan getaran cinta pun tak ada,Trussss Kata2 cinta yg kau ubar & Janjiikan kemana Sen??
Sumpah pingin Aku tabok jambah Pukul bener nie Arsen Sunguuhhhhh Sadis & tega bin Jahatttt
2022-06-11
1