Setelah melatih anak-anak Panti Asuhan selama satu bulan, Hao Tian akhirnya memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan ke Gunung Perawan.
Sebelum berangkat, Hao Tian memberikan Yu Jingmi satu buah cincin ruang. Di dalam cincin ruang tersebut tersimpan 10.000 koin emas untuk keperluan Panti Asuhan.
Dan ada juga pil-pil obat yang berguna bagi seorang pendekar untuk kemajuan anak-anak Panti Asuhan.
Hao Tian mendapatkan beberapa cincin ruang dari tumpukan emas di gua rahasia.Ia tidak mengira bahwa dari tumpukan emas, ada juga cincin ruang.
Hao Tian juga memberi saran pada Yu Jingmi untuk membuka usaha sehingga panti asuhan mendapat pemasukan dari situ.
Dalam satu bulan itu Yu Jingmi juga belajar ilmu pedang dan berhasil membuat dua lingkaran tenaga dalam.
Dengan dua lingkaran tenaga dalam ia sudah bisa mengeluarkan apa yang ada dalam cincin ruang. Tidak hanya itu ia juga memberikan satu buah cincin ruang pada Xu Kai yang berguna baginya.
" Jadi kakak akan pergi?" Tanya Xu Kai dengan wajah sedih.
" Aku harus pergi untuk melihat keadaan keluargaku, tapi tenang saja aku pasti akan kembali untuk melihat bagaimana perkembangan kalian."
Terlihat Hao Tian banyak di kelilingi oleh para anak-anak yang ia latih, anak tersebut sangat menghormati Hao Tian, bagi mereka Hao Tian adalah sosok guru dan dewa penyelamat.
Sebelum ia pergi, Hao Tian berpesan pada Yu Jingmi dan XU Kai untuk tidak memperlihatkan cincin ruang yang ia berikan pada orang asing.
" Kalau begitu aku pergi." Kata Hao Tian yang pamit pada semua orang. Walaupun ia hanya tinggal satu bulan di Panti Asuhan tapi ia sudah merasa memiliki ikatan seperti keluarga yang membuat ia cukup berat untuk pergi.
" Semoga anda selamat sampai tujuan Hao'er." Kata Yu Jingmi.
" Sampai jumpa lagi kakak Hao." Kata XU Kai dan anak-anak yang lain.
" Kalian juga semoga baik-baik saja." Kata Hao Tian sambil tersenyum.
Saat Hao Tian akan pergi, tiba-tiba ada puluhan prajurit bersenjata lengkap di depan Panti Asuhan.
" Oh tempat ini menjadi lebih baik dari sebelumnya." Kata seorang pria denganpakaian layaknya seorang bangsawan.
Yu Jingmi yang melihat pria itu menjadi kesal dan juga khawatir, pria yang di depan Panti Asuhan adalah Wali Kota Mouhan.
" Apa yang kamu lakukan disini Wali Kota." Yu Jingmi keluar dan bertanya pada Wali kota
" Aku disini untuk menagih utang mu." Kata Wali Kota Mouhan dengan tersenyum licik.
" Utang? Utang apa yang anda maksud?" Yu Jingmi merasa tidak pernah berutang pada Wali Kota.
" Dasar tak tahu malu, anda setiap bulan mengambil uang di pemerintahan bukankah Anda juga harus mengembalikan uang itu."
" Jangan bercanda Wali Kota, uang yang selama ini aku ambil adalah hak Panti Asuhan, bahkan pemerintah sendiri yang membuat aturan seperti itu. Bahkan proses ini sudah ada sejak anda belum menjadi Wali Kota." Kata Yu Jingmi sambil menahan amarahnya.
" Itu dulu sekarang tidak, sebagai Wali Kota sekarang ini aku berhak mengambil lagi uang itu. Lagi pula kamu sepertinya sudah memiliki banyak uang untuk bisa merenovasi gubuk ini. Aku tidak tahu lelaki mana yang kamu rayu untuk mendapatkan uang." Sontak prajurit di belakang Wali Kota tertawa mendengar perkataan Wali Kota yang kurang ajar membuat Yu Jingmi ingin sekali memukulnya. namun tiba-tiba Hao Tian maju dan berbicara pada Wali Kota.
" Kamu mengambil uang yang seharusnya di berikan pada Panti Asuhan, sekarang kamu datang untuk merampok Panti Asuhan. Aku sedikit bingung disini pekerjaanmu itu sebagai Wali Kota atau perampok."
" Berani sekali kamu anak kecil menghina Wali Kota, sepertinya kamu harus diberi pelajaran." kata salah satu prajurit.
" Anak-anak di sini semakin kurang ajar, Yu Jingmi apa saja yang kamu ajarkan pada anak-anak ini." Wali Kota tertawa melihat tingkah Hao Tian.
Wali Kota pikir bahwa Hao Tian adalah salah satu anak di Panti Asuhan yang tidak tahu situasi yang akan ia alami jika menghinanya.
" Menghina? Aku tidak perlu menghinanya, menurutku kamu memang sudah hina." Hao Tian menunjuk Wali Kota dengan tersenyum mengejek.
" Kurang ajar! Tunggu apalagi cepat patahkan tangan dan kaki anak itu." Wali Kota sangat marah mendengar ia dihina, apalagi yang menghinanya adalah seorang anak kecil.
Salah satu prajurit kemudian maju ke arah Hao Tian dengan tersenyum licik. " Jangan salahkan aku anak kecil, salahkan kenapa dirimu tidak beruntung sekarang ini."
Wali Kota tersenyum karena akan segera melihat anak kecil yang menghinanya akan dihajar sampai babak belur.
Namun ia merasa heran kenapa Yu Jingmi tidak khawatir sama sekali, seakan tidak peduli dengan nasib anak itu.
Prajurit mulai menyerang Hao Tian dengan menggunakan tinjunya, namun Hao Tian menghindar dan menyerang balik dengan memegang wajah prajurit itu lalu membantingnya ke tanah.
Bruk!
Suara bantingan itu sangat keras sampai membuat prajurit itu pingsan, semua yang melihat itu seakan tidak percaya apa yang baru saja mereka lihat kecuali Yu Jingmi dan anak-anak Panti Asuhan yang memang sudah tahu kehebatan Hao Tian.
Mulut Wali Kota saja langsung ternganga melihat itu, ia tidak tahu sama sekali kalau anak kecil yang ia pandang remeh bisa menjatuhkan parjurit bahkan membuat prajurit itu pingsan.
" A..apa lagi yang kalian tunggu, cepat serang dia." Wali Kota langsung menyuruh semua prajurit yang ia bawa untuk menyerang Hao Tian.
Mendengar teriakan Wali Kota mereka langsung bergerak serentak menyerang Hao Tian. Mereka menyerang dengan sungguh-sungguh tidak lagi meremehkan Hao Tian.
Melihat puluhan prajurit menyerangnya tidak sama sekali membuat Hao Tian khawatir. Seakan tidak menganggap prajurit itu ancaman baginya.
Satu persatu Hao Tian berhasil memukul dan menjatuhkan prajurit dengan hanya tangan kosong. Wali Kota yang melihat prajuritnya di kalahkan dengan begitu saja membuat ia sangat takut terhadap Hao Tian.
Tanpa berlama-lama ia langsung kabur, menurutnya Hao Tian adalah bencana baginya. Namun sebelum ia berlari, ada seorang yang memegang bahunya dari belakang.
" Kamu mau kemana? Kamu sudah di sini tidak perlu kembali lagi." Kata Hao Tian dengan nada mengejek.
Saat mendengar Suara Hao Tian, Wali Kota langsung berlutut ke arah Hao Tian meminta pengampunan.
" Ma.. maafkan aku Tuan, karena telah menyinggung mu, berikan aku kesempatan lagi aku akan merubah sikapku dan aku akan memberikan kompensasi yang besar untuk Tuan."
" Aku bisa saja memaafkan mu, tapi bisa saja kamu datang lagi kesini untuk balas dendam."
" Tenang saja Tuan aku tidak akan melakukan itu."
Hao Tian langsung mendekatkan wajahnya ke wajah Wali Kota." Apa kamu sungguh-sungguh tidak akan melakukannya." Hao Tian bertanya dengan nada dingin bercampur dengan aura membunuh yang ia lepaskan.
Melihat wajah seram Hao Tian dan aura membunuh miliknya membuat ia sangat ketakutan sampai ia tidak sadar kalau celananya sudah basah.
" I..tu benar Tuan." Wali Kota sampai terbata-bata karena takut pada Hao Tian.
" Baiklah.." Hao Tian kemudian menjauh pada walikota. " Namun jika kamu berbohong maka.." Hao Tian langsung mengeluarkan pedangnya dan menebas pohon di belakang Wali Kota.
" Maka kamu akan mati." Sekali lagi Hao Tian melepaskan aura membunuhnya.
Sebelum Wali Kota menjawab Hao Tian, ia terlebih dahulu menengok ke belakang. Namun yang ia lihat adalah puluhan pohon dibelakangnya tumbang, bahkan terlihat potongan di pohon terlihat sangat rapih.
" B..bbaik Tuan." Wali Kota memaksakan suaranya untuk keluar namun suara yang keluar itu kecil. seakan itu adalah tenaga terakhirnya.
" Kalau begitu kalian boleh pergi." Mendengar Hao Tian yang menyuruh mereka pergi, membuat ia langsung pergi dengan terbirit-birit, dan meninggalkan semua prajurit yang masih pingsan di sana.
Melihat Wali Kota yang sudah pergi ia langsung berjalan ke arah yu jingmi dan lainnya. " Untuk sekarang mereka tidak akan menggangu lagi."
" Terimakasih banyak Hao'er karena telah membantu kami lagi." Ucap Yu Jingmi dengan hormat.
" Itu sudah jadi kewajiban ku." Jawab Hao Tian singkat.
" Kalau begitu aku pamit pergi Sekarang."
" Hati- hati." Kata Yu Jingmi dan para anak-anak Panti Asuhan.
Mendengar itu Hao Tian hanya mengangguk dan langsung berlari meninggalkan Panti Asuhan, dan perlahan menghilang dari pandangan semua orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Harman LokeST
Hao Tian maunya buuuunuuj saja
2022-11-01
0
Andri Taufi Juanda
tidak dibantai semuanya
2022-08-26
0
Andri Taufi Juanda
naif
2022-08-26
0