" Aku ingin menjadikan semua anak-anak disini menjadi seorang pendekar." Kata Hao Tian dengan nada serius.
Yu Jingmi yang mendengar hanya menatap bingung tidak mengerti apa maksud dari Hao Tian. Melihat Yu Jingmi yang terlihat bingung Hao Tian mengatakannya sekali lagi." Aku bilang ingin menjadikan anak-anak disini menjadi seorang pendekar."
" Apa..? apakah Tuan serius?" Yu jingmi terkejut dengan perkataan Hao Tian sehingga ia bertanya lagi untuk memperjelas.
" Aku serius, di dunia ini kelemahan adalah dosa, jika mereka ingin tidak di remehkan atau ingin melindungi sesuatu yang menurut mereka berharga, mereka harus menjadi kuat.
Dengan menjadi pendekar adalah cara menjadi kuat. Lagi pula jika mereka menjadi orang biasa kemungkinan mereka akan susah bertahan di dunia yang kejam ini.
Dengan menjadi pendekar mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang baik seperti menjadi pengawal atau kerja di pemerintahan.
Walaupun jalan menjadi pendekar sangat sulit, melelahkan, dan berbahaya tapi itu sebanding dengan apa yang bisa mereka capai ke depannya. Jalan kesuksesan juga akan lebih besar di bandingkan menjadi orang biasa."
Mendengar perkataan Hao Tian membuat ia termenung, kagum, dan juga heran. Bagaimana bisa pemikiran seperti itu terpikirkan dan di ucapkan oleh seorang anak yang terlihat baru 16 tahun.
" Yang di katakan Tuan Hao benar, tapi untuk menjadi seorang pendekar setahu saya harus di butuhkan banyak tenaga dan uang yang tentu saja itu tidak sedikit."
" Tenang saja, semua itu sudah aku pertimbangan dan aku sudah menyelesaikan semua persyaratan untuk menjadikan anak-anak itu seorang pendekar."
Hao Tian berkata dengan percaya diri, Yu Jingmi yang juga melihat Hao Tian yang percaya diri juga bernafas lega.
Yu Jingmi sangat senang jika anak-anak menjadi seorang pendekar, dimana masa depan mereka juga akan cerah, walaupun akan di penuhi bahaya namun semua itu diperlukan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa semua perkataan Hao Tian tentang menjadi seorang pendekar itu benar, sehingga jika anak-anak Panti Asuhan bisa menjadi pendekar maka itu juga akan bermanfaat bagi mereka sendiri.
Menjadi seorang pendekar memiliki resiko, namun jika ingin jadi orang yang sukses dalam bidang apapun harus berani mengambil resiko tersebut.
" Sepertinya bibi Yu juga setuju dengan rencana ku, kalau begitu mulai besok aku akan melatih
mereka." Hao Tian terlihat semangat dan Yu Jingmi juga ikut tersenyum.
" Dan jika bibi mau, bibi bisa memanggilku langsung nama atau Hao'er kurasa itu lebih terdengar akrab."
" Baik Tuan eeh.. maksud saya baiklah Hao'er "
Keesokan harinya, Hao Tian mengumpulkan semua anak-anak panti asuhan dan mengajari mereka dasar-dasar ilmu pedang.
Kemudian memberi mereka pil-pil yang bisa menambah tenaga dalam, mengajari mereka cara mereka menyerap sebuah pil obat.
Dan juga memberi mereka buah atau tumbuhan yang bisa mempercepat pertumbuhan fisik atau pertumbuhan tenaga dalam.
" Lakukan dengan benar." Teriak Hao Tian pada salah satu anak. " Bukan begini tapi begini." Ia juga kadang mempraktekkan cara memegang pedang yang benar atau atau mempraktekkan suatu ilmu pedang.
Hao Tian juga menyewa pekerja untuk membuat beberapa bangunan baru untuk panti asuhan dan yang bisa di pakai untuk ruang latihan, perpustakaan dan keperluan lainnya.
Selama di sela-sela waktu luang Hao Tian menyempatkan membuat suatu ruang bawah tanah di bawah salah satu bangunan yang baru di buat.
Setiap malam ia menyempatkan waktunya untuk membuat ruang rahasia. Tujuan ia membuat ruang rahasia adalah sebagai tempat bersembunyi jika ada orang menyerang Panti Asuhan.
Dan bisa juga untuk menyimpan barang berharga seperti koin emas pil obat, dan lain sebagainya. Setiap harinya Hao Tian membangunkan anak-anak Panti Asuhan pada pagi-pagi buta di mana matahari belum menampakkan diri.
Selain melatih ilmu pedang mereka Hao Tian juga sering menyuruh mereka untuk latihan fisik setiap harinya.
Ia menyuruh mereka berlari mengelilingi kota pada pagi hari, setelah itu sarapan pagi mereka kembali mengayunkan pedang.
Kemudian siang harinya mereka makan siang dan dilanjutkan dengan latihan pedang lagi. Sorenya istirahat, saat matahari belum terbenam mereka lanjut latihan fisik.
Malam harinya mereka di beri pil obat untuk memulihkan tenaga dalam dan menambah tenaga dalam.
Makanan mereka yang setiap harinya di siapkan juga selalu memiliki protein dan gizi yang seimbang sehingga kebutuhan untuk fisik mereka terpenuhi.
Perlahan tapi pasti pertumbuhan anak-anak panti asuhan mulai terlihat dari segi fisik dan ilmu pedang serta tenaga dalam yang mulai ada dan bertambah.
Yang paling berbakat dari semua anak-anak panti asuhan adalah XU Kai, hanya dalam satu bulan ia telah memiliki enam lingkaran tenaga dalam.
Ditambah ia sangat cepat menguasai ilmu pedang di bandingkan dengan anak-anak yang lain. Hal ini membuat Hao Tian ingin memberikan salah satu ilmu pedang dari sekte nya yaitu gunung cahaya. Dimana ia mendapatkannya dari cincin ruang yang Ayahnya berikan.
Hao Tian tidak ingin memberikan ilmu pedang ini kepada sembarang orang, tapi melihat potensi XU Kai, dan yang paling penting adalah sifatnya yang baik membuat ia yakin kalau ia bisa mempercayakan ilmu pedang itu padanya.
" Xu Kai kemarilah, ada yang ingin aku bicarakan." Kata Hao Tian
" Baik Tuan."
" kamu tidak perlu memanggilku Tuan panggil saja namaku."
" Tidak bisa Tuan, anda adalah penyelamat kami bahkan memberi kami makanan, rumah, dan bahkan mengajari kami ilmu pedang. Bagi kami anda adalah sosok seperti dewa bagi kami."
Jawab XU Kai dengan sopan dan memberikan pujian setinggi langit untuk Hao Tian. mendengar itu Hao Tian agak kurang nyaman, namun ia tidak mempermasalahkan itu.
" Baik kalau begitu kamu harus memanggilku dengan sebutan kakak, itu adalah perintah."
" Baik kak Hao." Jawab XU Kai dengan tegas.
" Aku sangat senang perkembanganmu saat ini sangat baik, dibandingkan dengan anak-anak yang lain menurutku kamu yang paling berbakat."
" Terimakasih kakak Hao atas pujiannya." Jawab XU Kai dengan singkat.
" Untuk itu aku akan memberikan salah satu ilmu pedang yang aku miliki. Apakah kamu siap untuk mempelajari ilmu ini?"
Mendengar Hao Tian yang ingin memberikan ilmu pedang itu, membuat ia terharu dan sangat senang karena sudah mempercayainya.
" Terimakasih kasih kakak Hao aku tidak akan pernah lupa kebaikan kakak selama ini." Xu Kai langsung membungkuk kepada Hao Tian.
Melihat XU Kai yang membungkuk membuat Hao Tian buru-buru menyuruhnya berdiri." Itu tidak perlu xu kai, jika kamu ingin berterimakasih maka jangan kecewakan aku."
" Baik kak Hao saya tidak akan pernah mengecewakan kakak Hao."
" Bagus, aku akan menantikan perkembanganmu ke depannya." Kata Hao Tian
" Baik kak." jawab XU Kai dengan semangat.
Hao Tian juga berpesan untuk tidak mengajarkan ilmu pedang itu pada siapapun tanpa izin darinya. Xu Kai juga menyanggupi itu, menurutnya memang sudah seharusnya ia tidak memberikan ilmu pedang pada siapapun tanpa seizin Hao Tian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Harman LokeST
mengajari untuk menjadi seorang kultivator
2022-11-01
0
Nani 2017
🎩
😁
👕👍Great!
👖
2022-09-18
0
Bugis Dhealova
chapter ini gk penting..seharusnya pantinya di bantu keuangan trs di bikin bagus atau apa, jgn sok jadi guru beladiri tiba" kayak ghitu... chapter ini merusak chapter yg sudah sudah😡
2022-09-16
1