Di sebuah Gua terdapat bocah laki-laki yang sedang terbaring tidak sadarkan diri, bocah itu tidak lain adalah Hao Tian.
Setelah terbaring selama berjam-jam Hao Tian mulai menunjukkan kalau ia mulai sadar.
" Uhuk uhuk uhuk."
Pas Hao Tian tersadar ia langsung batuk, dari batuk itu keluar air yang menunjukkan bahwa ia baru saja tenggelam.
" Dimana aku? Aku belum mati? Syukurlah aku sel..ah.. ah.. sakit, kepalaku sakit sekali.."
Tiba-tiba kepalanya mulai merasakan kesakitan.
' Sepertinya rasa sakit ini akibat terbentur batu saat aku terbawa arus ' kata batin Hao Tian.
Setelah itu Hao Tian mulai mencoba duduk dan melihat-lihat tempat ia tak sadarkan diri. Tidak jauh darinya terlihat air di dalam sebuah kolam, dan mulai mencoba meminum air itu untuk menghilangkan rasa hausnya.
" Ah ah ah sepertinya aku ada di dalam gua bawah laut, setelah tak sadarkan diri, mungkin mungkin secara tidak sengaja aku dibawa arus dan masuk kedalam Gua Bawah Laut ini."
Kemudian ia mulai melihat ke dalaman air sungai dengan melemparkan batu kecil ke dalam air.
" Sepertinya airnya cukup dalam,dengan kondisiku sekarang aku tidak bisa pergi dari sini."
Tiba-tiba terdengar bunyi suara dari perut Hao Tian. " Sepertinya aku mulai lapar,di dalam Gua seperti ini dari mana aku dapat makanan."
Hao Tian sambil memegang perutnya, ia kemudian ingat tentang cincin yang di berikan oleh ayahnya.
Cincin yang di berikan oleh Hao long merupakan cincin yang bernama cincin ruang, yang bisa menyimpan benda mati. " Mungkin cincin ini menyimpan makanan," Hao Tian sambil mengusap cincin yang ada di jarinya.
" Kata ayah untuk mengeluarkan apa yang ada di dalam cincin ini, aku harus terlebih dahulu meneteskan darahku, kemudian mengalihkan sedikit tenaga dalam."
Setelah melakukan itu ia berhasil mengeluarkan roti dari cincin ruang dan memakannya dengan lahap. Setelah ia makan, ia mulai berdiri dan melihat-lihat Gua lebih teliti.
Anehnya di dinding gua ada lukisan pahat berbentuk manusia. Di bagian leher lukisan itu ada garis-garis berbentuk kalung.
" Apa ini gua rahasia? Ada lukisan di dalam gua, berarti Gua ini pernah ada yang tinggal."
Hao Tian melihat lukisan lebih lama dan ia merasa ada yang aneh di bagian leher, karena simbol garis garis di bagian leher mirip dengan kalung ia pakai.
" Apa ini? Simbol garis ini, mirip dengan kalung yang aku pakai. Kata Ayah kalung ini adalah
pusaka sekte kami, tetapi kenapa gambar ini mirip dengan pusaka sekte kami?." Hao Tian mulai ingat bahwa pusaka ini belum diketahui apa kegunaannya.
Kalung pusaka adalah pemberian dari leluhur mereka, dan menyuruh pemimpin sekte untuk menyimpannya, leluhur memberitahukan bahwa kalung ini merupakan pusaka, tapi tidak memberitahukan apa kegunaan pusaka itu. Hingga saat ini pusaka ini di turunkan ke generasi-generasi pemimpin sekte selanjutnya dan akhirnya ada di tangan Hao Tian saat ini.
Hao Tian memeriksa kembali lukisan di dinding, ia sedikit memukul dinding batu itu tapi,suara dari batu itu berbeda dengan seharusnya.
" Apa ini semacam pintu rahasia? Kalau ini pintu rahasia, bagaimana cara membukanya?" Hao Tian mulai bingung tentang hal ini.
" Jika di ruang rahasia milik Kakek, kita harus menekan sesuatu untuk membuka pintu, tapi disini, aku tidak dapat menemukan apa-apa walau sudah memeriksa berkali-kali." Tiba-tiba matanya mulai tertuju pada garis di leher yang menyerupai kalung miliknya.
"Jangan bilang kalung ini adalah kunci untuk membuka pintu rahasia ini." Hao Tian mulai
melepaskan kalung di lehernya, dan pelan-pelan memasukan kalung ke dalam garis-garis di leher lukisan, dan benar saja, keduanya sangat cocok seakan garis-garis itu di buat untuk kalung itu.
Tiba-tiba lukisan itu terbuka layaknya sebuah pintu, Hao Tian mulai masuk secara
perlahan takut ada jebakan yang tersimpan di dalam pintu rahasia. Tapi bertapa terkejutnya ia melihat sesuatu yang ada di depan matanya.
" Apa apa ini? ini tidak mungkin.. "
****
Disisi lain, terdapat seorang ibu hamil yang sedang bersembunyi di rongga pohon dan ditutupi oleh ranting di pintu masuknya, dia adalah Zhou Mei Ibu dari Hao Tian. Setelah ia seharian bersembunyi, ia memutuskan untuk pergi.
" Apa Tian'er selamat? Awas saja, kalian yang telah menyentuh keluargaku, hutang ini akan
aku balas 10 kali lipat." Kata Zhou Mei yang sedang bersumpah untuk balas dendam.
Walaupun begitu di dalam hatinya ia sangat menghawatirkan Anak, Suami dan Mertuanya yang ia tidak tahu bagaimana keadaan mereka saat ini.
" Untuk saat ini, saya harus meminta bantuan Guru untuk menemukan keluarga saya. Hanya Guru yang bisa saya andalkan saat ini."
Zhou Mei mulai melakukan perjalanan untuk pergi meminta bantuan Gurunya Su Qing dari Sekte Bulan Perawan.
Zhou Mei dulunya adalah salah satu murid berbakat dari Sekte Bulan Perawan sebelum ia
menikah. Gurunya Su Qing adalah salah satu dari tetua dari Sekte Bulan Perawan.
Perjalanan Zhou Mei ke Sekte bulan perawan membutuhkan waktu 1 bulan dengan
Kecepatannya saat ini. Jika ia sedang dalam keadaan primanya dan tidak hamil, maka ia
hanya membutuhkan 2 Minggu untuk sampai ke Sekte Bulan Perawan.
Saat Zhou Mei melewati hutan, tiba-tiba ia dihadang olah sekelompok perampok berjumlah 30 pendekar tingkat tinggi. Saat ini kondisi Zhou Mei hanya pada tahan pendekar ahli, sehingga akan membuat ia kesulitan jika terjadi pertempuran.
Walaupun dalam kondisi prima ia adalah pendekar raja tapi saat in ia sedang hamil tua dan dalam kondisi kelelahan sehingga ia hanya bisa mengeluarkan sebagian kecil dari kemampuannya.
" Sepertinya kita dapat mangsa yang bagus." Kata salah satu perampok sambil tertawa kecil.
" Tapi sepertinya wanita ini sedang hamil, bagus sekali. mungkin ini yang dinamakan beli 1 gratis satu." Balas perampok yang lain.
Para perampok ini memilik berbagai senjata di tangan mereka, ada yang memegang pedang, panah, tombak, dan juga golok.
Melihat kedatangan sekelompok yang sepertinya perampok membuat Zhou Mei meningkatkan kewaspadaannya." Jangan ganggu aku, jika tidak, kalian tidak akan melihat matahari terbit lagi."
" Aduh nona ini galak sekali, jika saja nona memohon 'tolong lepaskan saya' mungkin kami akan melepaskanmu." kata seorang perampok dengan nada mengejek.
" Jangan meremehkan ku, bajingan." Sambil melepaskan hawa bertarungnya.
" Oh ternyata ia adalah pendekar ahli, walaupun begitu kamu masih belum bisa mengalahkan
kami dalam kondisimu Sekarang ini, menyerahlah sehingga kami tidak perlu menyakitimu." Perampok sambil tertawa pelan.
" Bajingan rasakan ini." Zhou Mei melepaskan tenaga dalam dan berniat menyerang para
perompak terlebih dahulu.para perampok tentu tidak tinggal diam dan melawan balik.
Sedikit demi sedikit Zhou Mei berhasil mendominasi pertempuran, tapi itu hanya sementara. Salah satu perompak melemparkan puluhan jarum kepada Zhou Mei. Sebagian besar jarum itu ia berhasil menghindarinya tetapi dua jarum berhasil mengancam di paha kanannya.
Lama kelamaan Zhou Mei kehilangan tenaga dalamnya dan fisiknya mulai melemah.' Sial
sepertinya jarum tadi memiliki racun ' kata batin Zhou Mei dan ia mulai kewalahan.
Tiba-tiba salah satu kepala perampok jatuh dari tubuhnya, dan membuat para perampok terkejut.
" Siapa itu! Keluar kau pengecut." Teriak salah satu perompak.
" Tidak perlu berteriak, aku pasti akan memperlihatkan diriku." Seorang wanita keluar dari arah hutan dengan pedang yang sudah di keluarkan dari sarungnya. kemudian wanita itu pergi kearah Zhou Mei yang mulai terduduk lemas.
Wanita itu mengalihkan tenaga dalamnya ke punggung Zhou Mei, dan membuat raut wajah Zhou Mei kembali lebih cerah.
" Kakak kamu datang." kata Zhou mei dengan nada pelan." tunggu disini, kakak akan mengurus mereka." Wanita yang Zhou Mei panggil Kakak itu langsung melepaskan tenaga dalam besar dan menebas satu persatu kepala para perampok.
Melihat mereka tidak bisa mengalahkan wanita itu, mereka langsung melarikan diri. Bagi mereka wanita yang baru saja datang itu terlihat seperti dewa kematian yang siap kapan saja mencabut nyawa mereka.
" Kita tidak bisa mengalahkannya, cepat lari..!" Ucap salah satu perampok sambil melarikan diri.
Perlahan tapi pasti wanita itu berhasil membunuh sebagian besar perampok dan sisanya hanya kurang dari 5 orang. Melihat perampok yang melarikan diri,ia tidak memutuskan mengejarnya, dan kembali ke tempat Zhou Mei.
" Adik apa kau baik-baik saja?" Wanita itu terlihat sangat khawatir dengan kondisi Zhou Mei.
" Kakak, aku baik-baik saja,untung ada Kakak, kali tidak aku tidak tau apa yang akan terjadi pada diriku." Jika Zhou Mei tertangkap besar kemungkinan ia akan di bawah keluar Kekaisaran Song dan dijadikan budak membuat ia akan lebih sulit untuk balas dendam.
" Tapi kakak, bagaiman kakak bisa ada disini?" Zhou Mei bertanya-tanya bagaimana bisa ia kesini padahal jarak dari sekte Bulan Perawan ke sini lumayan jauh.
" Aku sedang menjalankan misi, tapi setelah menjalankan misi, aku mendapatkan kabar
bahwa Sekte gunung Cahaya di serang oleh Sekte Bunga Iblis, Sekte Taring Serigala, dan Sekte Beruang Putih. Sebab itu aku buru-buru kesini, dan tanpa sengaja aku bertemu kamu di hutan ini."
"Tapi melihat keadaanmu sekarang sepertinya aku terlambat. Maaf, Kakak tidak bisa datang
tepat waktu. Jika saja kakak tepat waktu, mungkin..." Sebelum ia selesai berbicara Zhou Mei sudah memotong pembicaraannya.
" Kenapa Kakak harus minta maaf, ini bukan salah Kakak, lagipula walaupun Kakak datang
tepat waktu, belum tentu kita bisa menghentikan pertempuran." Melihat Kakaknya yang sedih Zhou Mei menyemangati kakaknya untuk tidak menyalahkan dirinya.
Kakak Zhou Mei bernama Zhou Wei, ia merupakan jenius di sekte gunung perawan. Zhou Wei terlihat berusia 28 tahun tapi sebenarnya usia sudah 40 tahun.
Ia baru berusia 40 tahun tapi ia sudah mencapai pendekar kaisar. hal ini membuat ia menjadi salah satu jenius di kekaisaran Song.
Zhou Wei dan Zhou Mei merupakan saudara kandung, sebelumnya mereka mempunyai
keluarga pada umumnya, tapi karena desanya di serang perampok sehingga mereka
kehilangan kedua orang tuanya, dan membuat mereka menjadi budak.
Akan tetapi markas para perampok di serang oleh seorang pendekar wanita, dan berhasil membunuh semua perampok.
Kemudian ia membebaskan para budak dan menyuruh para para tahanan untuk mengambil
uang yang ada di dalam ruang harta perampok sebagai bekal mereka melanjutkan hidup.
Pendekar wanita itu adalah salah satu tetua Sekte Gunung Perawan bernama Su Qing.
Su Qing melihat Zhou Wei dan Zhou Mei yang masih berusia 7 tahun, hampir saja menjadi
budak, membuat ia mengingat tentang masa lalunya yang hampir sama yang di alami oleh kedua saudara itu.
Su Qing memilih berbincang dengan kedua anak itu, dari perbincangan itu, Su Qing mengetahui bahwa kedua anak itu sudah tidak memiliki kedua orang tua.
Hal ini membuat Su Qing merasa sangat sedih karena kisah mereka yang sama, kemudian ia
memutuskan untuk menjadikan kedua anak itu menjadi muridnya dan membawanya ke sekte Gunung Perawan.
Kebetulan Su Qing belum mempunyai murid dan salah satu syarat menjadi murid Sekte
Gunung Perawan adalah anggota dari Sekte Gunung Perawan harus seorang wanita.
Kebetulan juga Zhou Wei dan Zhou Mei adalah wanita. Hal ini membuat Zhou wei dan Zhou Mei memenuhi syarat menjadi murid di Sekte gunung perawan.
Singkat cerita mereka berdua di terima menjadi murid di sekte Gunung Perawan, dan menjadi
murid Su Qing. Karena kecepatan mereka menguasai jurus-jurus, membuat mereka menjadi salah satu jenius di Sekte Gunung Perawan bahkan di Kekaisaran Song.
" Tenang saja kakak aku pasti akan membalas perbuatan mereka." Zhou Mei dengan penuh percaya diri mengenai balas dendamnya.
" Itu baru Adikku, tenang saja Kakak pasti akan membantu membalaskan dendam mu.
Untuk sekarang ini kita kembali dulu ke sekte dan menemui Guru. Guru juga pasti akan
membantu, serta kita harus mengumpulkan kekuatan untuk menghadapi mereka kelak."
" Baik Kakak." Jawab Zhou Mei dengan penuh antusias.
" Kalau begitu ayo kita pergi." Kedua saudara itu melanjutkan kembali perjalanan ke Sekte Gunung Perawan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
👍👍💪💪💪
2023-03-05
0
AL Star
jatuh nya ke sungai nyasar nya di gua bawah laut , seharusnya kan gua bawah sungai
2023-01-30
2
Harman LokeST
next author
2022-11-01
1