Setelah kejadian pembunuhan siluman dan para pria yang menyerang Hao Tian, ia langsung melanjutkan kembali perjalanannya. Ia yakin para penduduk desa yang ia bantu pasti akan segera tahu kalau ia sudah membunuh siluman yang menggangu mereka.
Hao Tian sengaja menggantung mayat siluman ular di atas pohon supaya para penduduk desa melihatnya. Dengan begitu tinggal menunggu waktu untuk para penduduk desa tahu kalau Hao Tian sudah menyelesaikan tugas yang mereka berikan.
Dalam perjalanan Hao Tian berlari seperti biasanya dan kadang akan berhenti untuk mencari makanan atau untuk sekedar mandi di sungai yang jumpai.
Setelah itu Hao Tian akan kembali melanjutkan perjalanan, kejadian itu terus berulang-ulang Hao Tian lakukan.
***
Sudah empat hari sejak kejadian siluman ular, Hao Tian kembali melanjutkan perjalanannya.
Setelah melakukan perjalanan tersebut ia akhirnya tiba di kota yang bernama Mouhan. Kota Mouhan merupakan kota yang cukup besar serta terdapat pelabuhan karena memiliki laut yang cukup luas.
Walaupun kota Mouhan bukan salah satu kota besar tapi masih termaksud kota yang ramai karena banyak pedagang, nelayan, dan pendekar yang berlalu lalang sekedar singgah atau menetap di kota Mouhan.
Hao Tian tiba di depan gerbang, dan mengikuti antrian untuk memasuki kota Mouhan.
" Sebelum kembali melanjutkan perjalanan, kurasa aku harus mencari penginapan untuk beristirahat."
Saat ia mulai berjalan mencari penginapan, Hao Tian melihat seorang anak yang terlihat berusia 10 tahun yang di kejar oleh seorang pria paruh baya.
Anak itu miliki tubuh yang kurus serta pakaian yang lusuh, dan membawa sepotong roti di tangannya.
" Berhenti!" Teriak pria paruh baya yang sedang mengejar anak itu.
Anak itu berlari secepat ia bisa namun tiba-tiba kakinya tersandung batu dan membuat ia terjatuh.
Saat terjatuh anak itu tidak sengaja melepaskan roti yang ia pegang. Namun ia langsung menyeret tubuhnya menggunakan tangannya menuju ke arah roti yang jatuh.
Saat ia meraih roti itu terdengar bunyi teriakan dari belakangnya. " Dasar pencuri!" Kata pria paruh baya yang mengejarnya.
Anak itu menoleh sebentar ke belakang sebelum memakan roti di tangannya dengan terburu-buru.
Kemudian pria paruh baya itu tiba di dekat anak itu. " Dasar anak nakal! berani sekali kamu mencuri di tokoku, aku akan memberimu pelajaran." Pria paruh baya itu langsung memukul dan menginjak tubuh anak itu.
Walaupun kesakitan tapi ia tetap tidak berhenti mengunyah roti, seakan rasa sakit tidak berarti apa-apa di bandingkan dengan roti itu.
Melihat itu Hao Tian mengerutkan dahinya dan langsung berlari ke arah pria paruh baya dan langsung menariknya untuk menyingkir dari anak itu.
" Apa yang kamu lakukan? Apa kamu ingin membunuh anak ini?" Teriak Hao Tian
" Apa? Jangan ikut campur, ini masalah kami!" Pria paruh baya itu berjalan ke arah Hao Tian dan memegang kerah bajunya.
" Dengar, dia masih kecil. Kalau kamu memukulnya seperti tadi, dia bisa mati. Coba jelaskan dulu apa yang terjadi?"
Dengan ekspresi marah, pria paruh baya kemudian menjelaskan bahwa anak itu sering mencuri dari tokonya. Walaupun ia sering tertangkap dan dipukuli namun tidak pernah jera, ia pasti akan kembali mencuri lagi.
" Begini saja, biar aku yang ganti kerugian kalian selama ini, tapi lepaskan anak ini." Hao Tian menjelaskan bahwa anak itu pasti sangat kelaparan dan tidak memiliki pilihan lain.
Mendengar itu kemarahan pria paruh baya itu menurun dan mengangguk pelan, dan ia meminta tiga koin perak sebagai ganti rugi.
Anak itu ingin mengatakan sesuatu tapi ia menutup mulutnya karena pria paruh baya menatapnya dengan tatapan yang tajam.
Dari hal itu Hao Tian tahu kalau jumlah kerugian pria paruh baya tidak sebanyak itu, namun ia tidak mempermasalahkan hal itu. Pria paruh baya kemudian pergi sedangkan Hao Tian membantu anak itu untuk berdiri.
" Tuan terima kasih telah menolongku.." Kata anak itu dengan sopan.
" Katakan padaku kenapa kamu mencuri?" Ucap Hao Tian
Anak itu kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Xu Kai seorang yatim piatu yang tinggal di panti asuhan. Xu Kai terpaksa mencuri karena kelaparan dan membawa sesuatu untuk anak yatim piatu yang lain.
" Apa pengurus panti asuhan tahu kamu mencuri?" Xu Kai hanya menggelengkan kepalanya.
Hao Tian menghela nafas yang melihat tindakan Xu Kai. Ia ingin mengatakan kalau tindakannya itu salah, tapi Hao Tian tetap tahu kalau tindakan Xu kai tidak sepenuhnya salah karena manusia bisa melakukan hal nekat dalam keadaan putus asa.
" Kalau begitu Xu Kai bawa aku ke panti asuhan, tapi sebelum itu kita harus membeli makanan terlebih dahulu untuk anak-anak yang lain." Setelah melihat kondisi Xu Kai Hao Tian langsung tahu kalau masih ada banyak anak seperti Xu Kai.
" Baik Tuan." Mendengar Hao Tian yang akan membeli makanan banyak bagi anak-anak di panti asuhan membuat ia sangat bermanfaat dan semakin menghormati Hao Tian.
Hao Tian dan Xu Kai kemudian berjalan bersama mencari makanan untuk di bawa ke Panti Asuhan.
Hao Tian dan Xu Kai berjalan sambil berbincang, dalam perbincangan itu Hao Tian tahu kalau Xu Kai berusia 13 tahun, ia terlihat lebih muda karena kekurangan gizi untuk dengan baik.
Xu Kai juga menjelaskan bahwa panti asuhan di urus oleh satu orang perempuan paruh baya bernama Yu Jingmi.
Jumlah anak di Panti Asuhan juga cukup mengejutkan bagi Hao Tian yaitu berjumlah 68 orang, jika di hitung dengan Xu Kai dan Yu Jingmi maka totalnya adalah 80 orang. Hal itu mengejutkan karena dari cerita Xu Kai bahwa Panti Asuhan mereka adalah Panti Asuhan kecil.
Jadi pasti cukup sulit untuk merawat semua anak-anak di tambah yang merawat hanya satu orang saja yaitu Yu Jingmi.
Semua anak-anak di panti asuhan paling muda berusia 4 tahun dan yang paling tua lima belas tahun.
Setelah membeli banyak makanan dan menyimpannya di dalam cincin ruang milik Hao Tian. Mereka kemudian akan berjalan kali ini tujuannya ke Panti Asuhan.
Setelah berjalan kaki sekitar 30 menit akhirnya mereka tiba di sebuah bangunan yang di katakan bahwa itu adalah Panti Asuhan yang mereka tuju.
" Ini.." Hao Tian terkejut dengan apa yang ada didepan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Harman LokeST
membantu seorang anak
2022-11-01
0
Nani 2017
🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝🔝
2022-09-18
1
Andri Taufi Juanda
y
2022-08-26
0