"Terimakasih atas perhatiannya, Yang Mulia. Anda benar, mungkin kalau anda yang menjadi saya- anda akan lebih memilih mengakhiri hidup dari pada harus menjadi bayangan dari saudari kembar anda sendiri- seumur hidup," Sheena menjeda sejenak, senyuman di bibirnya semakin melebar.
Kedua mata sebiru lautan itu menatap kosong ke arah luar jendela. Sheena terlihat menghirup napas pelan sebelum dia melanjutkan ucapannya.
"Tapi sayangnya saya bukan anda Yang Mulia Putri Mahkota. Saya tidak akan dengan mudah mengakhiri hidup, hanya karena tidak dianggap hidup. Saya bisa hidup sendiri, tanpa harus diakui keberadaannya," sambung Sheena.
Sang Putri enggan mengalihkan pandangannya dari jendela kaca. Percuma saja Sheena mengalihkan pandangannya- toh dia juga tidak akan bisa melihat raut wajah saudari kembarnya.
Sementara Erkan yang masih bersembunyi dibawah kolong tempat tidur- mematung seketika mendengar ucapan Gadisnya.
Spechlees!
"Pergilah Yang Mulia! tempat ini sama sekali tidak cocok untuk anda," ujar Sheena kembali.
Dia tidak membiarkan Sheera menyela ucapannya. Bahkan rasanya Sang Putri ingin sekali melihat raut wajah adik kembarnya saat ini.
"Ini istana ku! kau tidak berhak untuk meng-,"
"Pergi, atau anda akan merasakan bagaimana rasanya jatuh dari ketinggian puluhan meter," sela Sheena.
Kini kedua mata sebiru lautan itu mengarah pada Sheera. Insting Sheena tidak pernah salah, walaupun kedua matanya menatap kosong kearah Sheera- tapi arti tatapan itu begitu sarat akan peringatan.
Sementara Sheera- Sang Putri Mahkota tertanam ditempat. Dia tidak menyangka kalau Sheena akan berbicara seperti itu. Padahal dulu setiap dia merundung gadis itu- Sheena hanya bisa diam, tapi sama sekali tidak menangis.
Sheena akan memilih berlalu pergi, meninggalkan umpatan dan kata kata pedas Sheera serta anggota keluarga Alfuttain lainnya.
Dan sekarang, setelah sekian lama berlalu- Sang Putri Tersembunyi mulai berani melawannya. Berani membalas ucapannya, bahkan begitu berani mengancamnya. Sheera tersenyum sinis, Sang Putri Mahkota melangkah perlahan mendekat pada saudari kembarnya.
Dengan langkah anggun, gaun panjang nan indah berbahan sutra mahalnya bergoyang- seraya langkah kedua kaki jenjangnya.
Sheera membalas tatapan Sheena, jujur tadi dirinya sempat takut mendengar ucapan tenang namun dalam- yang Sheena lontarkan padanya. Tapi- sebisa mungkin Sheera menampilkan wajah tenang, dia tidak mau kalau sampai Jumma- sang pengasuh saudari kembarnya itu menyadari keterkejutannya.
Bahkan rasa takut yang sempat dia rasakan. Tidak! Sheera tidak akan membiarkan Jumma menyadari, lalu memberitahukannya pada Sheena- bisa besar kepala gadis itu nanti.
"Kau akan mendapatkan balasan dari sikap tidak sopan mu itu, cacat! lihat saja, aku akan membuat mu mendapatkan hukuman dari Ayah- karena sudah berani mengancam seorang Putri Mahkota!" ujar Sheera penuh cemo'oh.
Sheera kembali menjauhkan tubuhnya dari Sheena, kedua matanya menatap tajam pada Jumma- yang saat ini masih terdiam. Jumma terdiam, karena Sheena melarangnya untuk ikut berbicara.
Sang Putri tidak mau, kalau Pengasuhnya akan terkena imbas. Karena Sheena yakin, Sheera akan mengadukan hal ini pada Tuan Alfuttain. Bahkan mungkin, Sheera akan menambahkan sedikit bumbu bumbu kebohongan didalamnya.
Yang akan membuat dia atau Jumma terkena hukuman berat, terkurung selama berminggu minggu diatas menara, contohnya. Atau yang lebih parah, Jumma akan mendapatkan kurungan di ruang bawah tanah.
"Aku akan menunggu Ayah datang kemari, katakan padanya- aku sudah mengancam putri kesayangannya," sahut Sheena lantang, membuat Sheera mengepalkan kedua tangannya erat.
Sang Putri Mahkota menghentakkan kedua kakinya kasar, bahkan tanpa ampun Sheera membanting pintu kamar Sheena dengan keras.
Selepas kepergian Sheera, Sang Tuan Putri Tersembunyi menghela napas kasar. Kedua tangannya menangkub wajah, bahunya melorot lemas.
Sheena mendudukkan dirinya diatas tempat tidur, dia tidak mengerti kenapa dirinya harus emosi seperti tadi. Padahal biasanya dia akan bersikap masa bodoh.
"Apa aku sudah keterlaluan Bibi, karena mengancam Sheera dengan begitu kejam. Bahkan aku tidak berani untuk menyakiti hewan, lalu kenapa aku berkata seperti tadi. Aku-,"
"Tidak Tuan Putri tidak salah apa pun. Itu hanya bentuk pembelaan, ancaman itu begitu pantas di dapatkan oleh Putri Sheera, sangat pantas."
Bibi Jumma segera mendekap tubuh Sheena, memberikan ketenangan pada Sang Putri. Keduanya bahkan melupakan seseorang yang saat ini masih terdiam dibawah tempat tidur.
Lord Erkan yang terlupakan, terlihat menyunggingkan senyuman tipis- bahkan enggan untuk beranjak dari sana. Dia rela berlama lama di bawah tempat tidur, asalkan dirinya bisa menatap dan bertemu dengan gadisnya sepanjang waktu.
Anggap saja Lord Erkan sudah terkena racun cinta Oceana.
LASHEERA
SEE YOU NEXT TOMORROW
BABAYYY MUUUUAAACCCHH😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Disya♡💕
pasti bukan kembar aksinya,,
2024-06-01
2
Kusii Yaati
biasanya klu kembar identik itu punya ikatan batin yg kuat kak...tp ini kenapa jd jahat sama saudarinya sendiri...is is is tak patuttt🤨😤
2023-09-02
2
MFay
2 wanita dengan kepribadian dan nasib yang berbeda, semoga princess Sheena bahagia
2023-03-11
0