"Anda dari mana, Pangeran?"
Siulan kecil Erkan terhenti, saat ada seorang penjaga istana Alfuttain menghadang langkahnya. Pria bertato di lengan dan di bagian tubuh lainnya itu menaikan sebelah alisnya, terlihat hanya menatap santai pada si penjaga.
"Hanya berkeliling, aku cukup penasaran dengan istana besar Alfuttain. Apa itu mengganggu pekerjaan mu?"
Penjaga itu menunduk dalam, memberi isyarat kalau dia meminta maaf karena sudah berbuat tidak sopan pada tamu majikannya.
"Sama sekali tidak Pangeran. Maaf kalau saya membuat anda tidak nyaman, silahkan lanjutkan perjalanan anda,"
Penjaga itu pamit undur diri, sedangkan Lord Erkan masih tertanam di tempatnya. Tatapannya yang tenang, perlahan berubah datar dan dingin. Sangat jelas terlihat, terlebih lagi saat Erkan menatap ke arah menara bangunan tua- yang menjadi penjara Sang Princess.
Kedua tangan Erkan mengepal kuat, kenapa dari sekian banyak bangunan dan ruangan di istana ini- Alfuttain dengan kejam menempatkan Sheena di bangunan tua, yang jauh dari istana utama.
'Aku akan sering mengunjungi mu, My Queen,' gumamnya dalam hati, sebelum Lord Erkan kembali berbalik- melanjutkan langkahnya.
Sedangkan diatas menara, seorang gadis cantik tengah terlelap dalam tidurnya, dengan senyuman mengembang. Entah apa yang tengah dia mimpikan, yang pastinya senyuman itu membuat wanita yang saat ini sedang menatapnya ikut tersenyum.
"Semoga kebahagian abadi, akan segera menghampiri mu, Nak,"
Tangannya terulur untuk mengusap rambut kecoklatan sang gadis, membelainya lembut penuh kasih sayang.
"Aku sangat berharap banyak padamu, Yang Mulia Erkan," sambungnya lagi.
🌵🌵🌵
"Dari mana kamu?"
Yasmine segera menghampiri Erkan, saat dia melihat putranya kembali. Dahi Yasmine berkerut dalam saat melihat penampilan Erkan.
Dasi kupu kupu di lehernya sudah hilang entah kemana, jas mahalnya terlampir tak berharga di bahu kekarnya.
"Jalan jalan, Mom," sahutnya santai.
Erkan bahkan tidak peduli saat banyak mata mengarah padanya. Sang Putra Mahkota malah asik mencomot potongan buah yang di bawa Sang Mommy.
"Jalan jalan mata mu! ini apa? kamu habis ngapain? kenapa baju kamu berantakan begini Akara?!" geram Yasmine.
Ingin rasanya dia menjewer telinga anak bujangnya, dan menyeret pria muda itu pulang. Tapi itu tidak boleh dia lakukan, Yasmine tidak akan memperlakukan putra tampan sekolong langitnya seperti itu, bisa turun pesonanya nanti.
"Ikut Mommy!" finalnya.
Dengan patuh Erkan mengikuti langkah Mommy-nya. Yasmine yang tingginya hanya sebatas dada Erkan, membuat wanita itu terlihat mungil. Secara tidak sadar Erkan menipiskan bibirnya, saat melihat Yasmine menyeret lengannya.
Entah kenapa rasa hangat tangan Sheena, kembali bisa dia rasakan saat ini. Erkan menelan saliva susah payah, saat kedua kakinya memberontak- meminta dia berbalik untuk kembali menghampiri Sang Putri Tersembunyi.
Tapi tidak bisa! Erkan tidak bisa kembali lagi kesana saat ini. Dia harus mencari waktu dan rencana yang pas agar bisa kembali kedalam istana ini.
Haruskah dia menempatkan mata mata di kediaman Alfuttain? agar dia bisa keluar masuk dengan mudah? atau memanfaatkan sesuatu yang bisa di manfaatkan dengan baik olehnya.
Salah satu bibir Erkan terangkat, saat melihat gadis yang serupa dengan Sang Ratu, tengah menatap tak berkedip padanya.
Apa yang Erkan butuhkan sudah ada didepan mata. Dia akan memanfaatkannya sebaik mungkin, membalas perlakukan mereka dengan gaya. Bukankah itu terdengar sangat menarik? Erkan tersenyum kecil pada sang gadis, senyum yang mengandung banyak arti.
Demi bisa memudahkan urusannya, Erkan harus rela berdekatan dengan gadis yang memiliki wajah dan fisik sama seperti Sheena-nya.
'Let's game,' gumam Erkan dalam hati.
DUHHH BWWAAANGGG SINI PLOROTIN DIKIT 🏃🏃🏃🏃🏃🏃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Anny
woyyy Thor traveling pikiranku melihat lord Arkan 🤣
2025-01-28
0
🇦 🇷 🇾 🇦 🇳 🇦 🇲 🇦 🇾 🇦
anjaaay 🤣🤣🤣👍
2023-09-05
3
Kusii Yaati
kak def Napa sih suka banget ngasih visual yg bikin greget gituuuu...aku kan jadi gemessss 🤪
2023-09-02
0