Lord Erkan mengembangkan senyum, setelah dia berbalik meninggalkan Putri Sheera. Entah apa yang sudah dibicarakan Lord Erkan dengan Sang Putri, kini wajah gadis remaja itu terlihat begitu berbinar. Sementara Erkan, pria jangkung itu sekilas menampilkan senyuman liciknya. Namun beberapa detik kemudian, Erkan menghilangkannya-berganti dengan senyuman ramah dan manis.
"Ayo kita pulang Mom! aku sudah lelah," pintanya pada Yasmine, saat Erkan sudah berada didekat Sang Mommy.
Bahkan tanpa canggung, Erkan memeluk tubuh Yasmine dari samping. Terkesan manja dan sangat menyayangi wanita yang sudah melahirkannya, membuat Elvier- Sang Daddy melotot tidak suka pada Sang Pangeran.
"Lepaskan istriku! dan kembali lah ke mobil!" titahnya tegas tidak ingin di bantah.
Bahkan dengan tega Elvier meraih kerah kemeja Erkan seperti membawa anak kucing. Menjauhkan pria muda itu dari sang istri, tidak cukupkah dulu saat Erkan masih berbentuk zigot hingga anak anak, terus saja menempel seperti lintah pada Yasmine.
Seharusnya bayi tua itu mencari gadis untuk bermanja, bukan terus saja menempel pada istrinya.
Siapa bayi tua? Elvier atau Erkan? dasar pak tua tidak tahu diri. Erkan berdecak kecil saat mendapatkan perlakuan tidak senonoh Daddy-nya. Pria muda itu memilih mengalah, dari pada di asingkan karena selalu menempel pada Sang Mommy. Padahal dia kan anaknya, apa salahnya kalau menempel dan bermanja.
Dasar bayi alot!
"Kamu tega banget sih El, sama Erkan."
Lord Erkan tersenyum mengejek pada Elvier, saat mendengar Sang Mommy mengomel pada Daddy nya.
"You'r Mine," sahutnya santai namun mengandung banyak arti.
Yasmine mengusap wajahnya kasar, suami tampan dan mapan serta sangat menggairahkan ini memang selalu membuatnya gemas dan salah tingkah.
🌵🌵🌵
Erkan menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur nyaman dan mewahnya. Sang Putra Mahkota menghela napas kasar, saat dia kembali teringat dengan Sheena. Terlebih tempat yang di tinggali oleh Sang Putri saat ini.
Apakah Sheena nyaman tinggal di bangunan tua itu? apakah Sheena bisa tidur dengan nyenyak? apa tidak ada nyamuk yang mengigit kulit sebening kristal milik Sheena-nya? apa Sang Putri baik baik saja setelah dia pergi?
Banyak pertanyaan yang menyerang kepala Lord Erkan saat ini. Pria itu bangkit, lalu bersandar di kepala ranjang. Satu tangannya terulur untuk meraih ponsel yang tidak jauh darinya.
Kedua sudut bibir Erkan tertarik ke atas, saat melihat benda pipih itu. Entah apa yang tengah Erkan rencanakan saat ini, yang jelas dia tidak akan bersusah payah saat masuk kedalam istana Alfuttain.
"Good night, My Sheena," gumamnya pelan.
DISISI LAIN...
Seorang gadis berambut pendek sebahu, terus saja mengembangkan senyumannya. Dia terlihat begitu mengagumi semua yang ada didalam dirinya.
Sangat sempurna!
Wajah cantik, tubuh ideal, kehidupan yang sangat mewah, di kagumi dan di cintai banyak orang, dan sekarang- hatinya semakin jumawa saat ada seorang Putra Mahkota tampan dan gagah, memintanya untuk menjadi teman,
Dekat, itu harapannya.
"Kau memang selalu memukau Lasheera, dimana pun dan kapan pun," gumamnya di depan cermin.
Kedua sudut bibirnya terus saja terangkat ke atas, membentuk senyuman jumawa. Gadis bergaun tidur tipis itu begitu mengaggumi kecantikannya sendiri. Dia bangga karena dari sekian banyak putri bangsawan- dia lah yang paling cantik dan menonjol.
"Bahkan Putra Mahkota Albarack terpesona padaku, benarkan? karena aku lah yang tercantik diantara mereka," ujarnya begitu jumawa.
Paling cantik?
Senyuman bahagia Sang Putri tiba tiba saja memudar, saat dia menyadari sesuatu. Kedua tangannya meremas erat sebuah botol toner berbahan kristal di meja riasnya.
Wajahnya tadinya terlihat cantik karena terus saja tersenyum, kini berubah ngeri karena menahan sesuatu yang akan meledak dari dalam dirinya.
PRANGG!
Putri Sheera melemparkan botol toner yang harganya fantastis ke arah pintu.
"Aku benci kau! aku benci karena kau juga memiliki wajah yang sama sepertiku, Sheena. Bahkan nama mu hampir sama dengan ku, dasar sialan!" raungnya.
Untung saja kamar Sang Putri Mahkota kedap suara, jadi para penjaga dan pelayan yang lalu lalang serta berjaga sama sekali tidak mendengarnya.
"Aku! hanya aku yang harus memiliki wajah cantik dan sempurna. Kau hanya gadis buta dan cacat! kau tidak pantas memiliki wajah sempurna seperti ku! tidak pantas!" gumamnya pelan.
Kedua tangannya mencengkram erat ujung meja rias, meluapkan semua emosi yang tengah menyerang hati serta otaknya. Bahkan perlahan Sheera tersenyum kecil, saat dia bisa mengontrol amarahnya- memandang penuh kagum pada wajahnya.
"Hanya aku," ujarnya lagi.
**PUTRI SHEERA
YUHUUUU JANGAN LUPA DUKUNGAN KALIAN SEMUAAAAAAA
KOMEN DAN LIKE SETELAH MEMBACA YA, JANGAN LIKE SEBELUM MEMBACA, KARENA ITU BISA MEMBUAT PERFORMA KARYA CERITA INI TURUN 😭😭
THANK' S ATAS SEMUA DUKUNGAN KALIAN
MUUUUAAAACCHHH
SEE YOU TOMORROW**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Helen Nirawan
eh sarap yg ada lu yg ngikutin muka ny sheena , dodol lu kan adik lahir ny belakangan , sono cuci otak lu tuh yg byk bakteri pake sabun cuci
2024-10-17
0
RossyNara
orang gila yang gila hormat si seera
2024-05-31
1
murniati cls
Napa tak disembuhkan matanya,Krn BKN buta dari lahir
2024-02-06
0