"Maafkan saya Yang Mulia. Saya lupa kalau Yang Mulia masih ada di bawah tempat tidur, bahkan sampai Tuan Putri tertidur pun- saya belum menyadarinya. Sekali lagi saya mohon maaf," Bibi Jummi terus saja menundukkan kepalanya dalam.
Wanita itu terlihat begitu menyesal karena sudah melupakan Lord Erkan, yang bersembunyi di bawah tempat tidur Sheena.
"Tidak apa apa," sahut Erkan datar, membuat Bibi Jumma menelan salivanya susah payah.
Sang Pengasuh hanya bisa menatap sendu pada kedua anak manusia, yang tengah memandang satu sama lain. Tidak! lebih tepatnya Lord Erkan lah yang menatap Sheena dengan lekat. Bahkan tanpa ragu, Erkan mengulurkan tangannya untuk menyentuh wajah damai Sang Princess.
Disaat tertidur seperti ini saja, Sheena terlihat sangat cantik. Walaupun kedua mata sebiru lautan itu tidak dapat Erkan lihat- tapi semua itu tidak membuat pesona Sheena memudar.
"Aku akan kembali beberapa hari lagi," ujar Erkan tiba tiba.
Kedua mata tajamnya terus saja menatap Sheena tanpa jemu. Ada rasa tidak rela saat dirinya harus meninggalkan Sang Princess, rasanya Erkan ingin sekali membawa Sheena keluar dari tempat ini.
Membawa Sang Princess pergi dari penjara berkedok istana, yang di buat oleh Alfuttain. Menempatkan Sang Princess di istana yang sesungguhnya, menjadikan Sheena Ratu satu satunya.
Erkan memejamkan kedua mata erat, dia harus sabar- dan Erkan pun berharap kalau Sheena mau bertahan sebentar lagi- beberapa tahun saja. Saat Erkan berhasil membuat istana impian Sang Princess.
'Aku mohon bertahan lah, sebentar saja,' lirih Erkan dalam hati.
Secara sadar dan tidak, Erka membungkukkan tubuhnya- agar bisa menggapai dahi Sheena.
Cup!
Satu kecupan dalam dan cukup lama, Lord Erkan sematkan disana. Menyalurkan semua gejolak rasa yang ada di hatinya. Bahkan Bibi Jumma yang melihatnya, tidak dapat berbuat apa pun. Jumma terdiam, dia membiarkan Erkan mengungkapkan rasanya lewat kecupan sayang di dahi majikannya.
Jumma dapat melihat, banyak ketulusan di kedua sorot mata Sang Putra Mahkota. Wanita itu semakin berharap banyak pada Lord Erkan, semoga kehadiran pria bangsawan ini- bisa memberikan banyak kebahagian untuk Tuan Putri-nya.
"Aku pergi! tolong jaga dia untukku,"
Setelah mengatakan itu Lord Erkan bangkit, namun sebelum bangkit sempurna- dia menyempatkan diri untuk kembali mengecup ujung hidung Sheena- yang mana perbuatannya itu membuat Jumma melotot tak percaya.
'Dasar tidak tahu tempat,' gumam Jumma dalam hati.
Lord Erkan benar benar mengabaikan keberadaannya. Pria itu tidak peduli dengan sekitar- hati, otak dan kedua matanya hanya tertuju pada Sheena.
🌵🌵🌵
"Kan sudah aku bilang, jangan mengikuti terus! dengar tidak sih!" pekik kesal seorang gadis kecil, pada pria muda yang terus saja mengikuti langkahnya kemana pun.
"Maaf Tuan Putri, ini sudah tugas ku," sahutnya santai.
Bocah perempuan yang baru berusia 10 tahun itu mendengus kesal. Tidak cukupkah pria ini mengikutinya sejak pagi hingga dia tidur. Dari mulai sekolah hingga kembali lagi ke rumah, pria berwajah tampan namun datar itu terus saja menjadi bayang-bayangnya.
"Apa Kak Simba tidak ada kegiatan lain? kenapa terus saja mengikuti aku? bahkan ke toilet pun, Kak Simba menunggu di depan pintu. Astaga, aku sudah seperti tahanan internasional!" pekiknya lagi.
Gadis kecil itu menangisi nasibnya, Sang Daddy terlalu over protektif padanya. Usianya memang masih anak anak, tapi dia juga sudah tahu cara membedakan mana yang baik dan buruk.
"Itu sudah tugas saya Tuan Putri. Yang Mulia Tuan ku sudah mengatur tugas ku sedemikian rupa," ujar pemuda itu tenang, dan terkesan santai.
Sedangkan Dahliara, atau biasa di panggil Liara- bocah sepuluh tahun itu mendelik tidak suka pada pria muda yang berusia 9 tahun lebih tua darinya.
3 tahun yang lalu, Elvier membawa pria muda itu ke istana Albarack. Elvier menemukan Simba- panggilan kesal yang sering di berikan Liara pada Sang Pengawal- ketika Simba tergeletak di jalanan bergurun. Padahal nama Simba sebenarnya adalah Lionel Alkafi, tapi Liara lebih suka memanggil pria muda itu dengan panggilan Simba- si anak Singa.
Saat itu keadaan Simba begitu mengenaskan. Luka di sekujur tubuh, dan tidak memakai pakaian atas. Karena iba, Elvier membawa dia pulang ke istana Albarack, hingga akhirnya Simba di latih oleh Ezar untuk menjadi salah satu pengawal.
Dan kini Simba sudah menjadi pengawal pribadi milik Dahliara, Sang Putri Mahkota keluarga Bangsawan Albarack.
"Aku mau mandi! jangan berani bergerak dari sini!" Liara menunjuk tajam pada Simba. Namun sepertinya pria muda itu tidak peduli, dia lebih menurut pada Elvier dari pada gadis kecil ini.
PRINCESS OCEANA
**LORD ERKAN NGAJAK KUDA KUDAAN 😫😫😫
HOLLA MET PAGI EPRIBADEH
JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA YAAA
SEE YOU NEXT PART MUUUAACHH**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
mrsdohkyungsoo
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-05-07
1
🇦 🇷 🇾 🇦 🇳 🇦 🇲 🇦 🇾 🇦
Ada cerita nya x nih nnti🤭
2023-09-05
1
Kusii Yaati
🤣🤣🤣....OMG kak def!!!
2023-09-02
0