Lord Erkan menyusuri setiap lorong istana kebangsawanan Alfuttain. Pria berjas abu abu tua itu menjauh dari keramaian, mencari sesuatu yang bisa mencuri perhatiannya. Erkan tidak peduli, kalau nantinya dia dianggap lancang atau pun tidak sopan.
Erkan hanya bosan dan penasaran dengan suasana istana besar ini. Istana Alfuttain hampir sama besarnya dengan istana Kebangsawanan Albarack.
Erkan mulai melucuti dasi kupu kupu yang mencekik lehernya, menyimpan benda itu kedalam saku celana. Jangan sampai jatuh atau hilang, karena kalau sampai itu terjadi- kotbah Sang Mommy tidak bisa dia hindari lagi.
Erkan berjalan santai, bahkan jas yang dia pakai sudah terlampir di bahunya menyisakan kemeja hitam pas body yang membalut tubuhnya.
"Kenapa kalian membiarkan dia berkeliaran? bukankah Tuan Besar sudah mewanti wanti agar segera membawanya kembali!"
Langkah Erkan terhenti saat mendengar suara keributan tidak jauh darinya. Dahi pria muda itu berkerut saat melihat dua orang wanita tengah beradu urat leher.
"Apa salahnya kalau Tuan Putri berkeliaran di istananya sendiri. Lama lama kau seperti Putri Sheera, Ashuma! kau tidak sopan pada Putri Sulung keluarga Alfuttain!"
Erkan semakin mengikis jarak, namun hati hati dalam melangkah agar dia tidak ketahuan. Erkan bahkan rela bersembunyi di balik guci besar berisikan bunga yang tingginya hampir menyentuh pilar.
"Itu salah! kau tahu sendiri kan, kalau dia buta. Itu bisa membuat nama Keluarga Bangsawan Alfuttain tercoreng, kau ingatkan- tidak ada kecacatan untuk keluarga ini. Jadi Putri Shee-,"
"Tidak apa apa, aku akan kembali ke bungalow Bibi Jumma. Sudah kalian jangan bertengkar lagi, maaf kalau aku selalu membuat kalian repot,"
Wanita yang bernama Ashuma itu merapatkan bibirnya dalam. Dia cukup terkejut karena orang yang tadi dihinanya, ternyata sudah berada di dekatnya.
"Tapi Tuan Putri, anda-,"
"Tidak apa apa, itu memang kenyataannya. Aku memang buta, dan aku adalah noda di keluarga ini." sahutnya lembut.
"Tapi Tuan Putri- saya,"
Ucapan Jumma terhenti saat gadis yang dia panggil Tuan Putri itu melangkah pelan, menyusuri gelapnya malam bertemankan tongkat kecil- yang sudah menemani dia dari usia 5 tahun.
"Gara gara kau!" geram Jumma pada rekan kerjanya.
Wanita paruh baya itu segera menyusul Sang Tuan Putri, sementara Ashuma hanya berdecak tidak suka- lalu berlalu meninggalkan tempat kejadian. Menyisakan Erkan yang masih mematung di tempatnya, kedua matanya tidak dapat berkedip saat melihat semuanya.
'Gadis itu?' bisiknya dalam hati.
Tanpa menunggu lagi, Erkan segera keluar dari tempat persembunyiannya. Berlari kecil menyusul dua orang wanita yang berada didepannya.
"Tunggu!"
Langkah kedua wanita itu terhenti, Jumma menjadi orang pertama yang menoleh. Kedua mata wanita itu membulat saat melihat siapa orang yang berseru pada mereka berdua.
"Pu-,"
Ucapannya terhenti, saat Erkan mengisyaratkan Jumma untuk diam. Wanita paruh baya itu mengangguk segan, bahkan sedikit menunduk saat melihat Erkan semakin mengikis jarak padanya dan Sang Tuan Putri.
"Ada apa Bibi Jumma? siapa yang memanggil?" gadis bertongkat itu membalikan tubuhnya secara sempurna, menghadap Erkan yang sudah berada tepat dihadapannya.
Kedua mata biru safir nya menatap lurus tanpa berkedip, terlihat kosong- dan itulah kenyataannya. Kedua matanya tidak dapat melihat sejak dia balita, karena sesuatu terjadi padanya.
"Tuan Putri, ini- dia, dia adalah-,'
"Hai, aku Akara- pengawal keluarga Albarack. Senang bisa berkenalan dengan anda Tuan Putri-,"
"Sheena Oceana," potong cepat Jumma, membuat Erkan menoleh pada wanita paruh baya itu.
"Maaf Pa- Tuan," ucapnya tidak enak hati.
Apa lagi saat melihat wajah datar Sang Lord, Bibi Jumma reflek mundur kebelakang. Wanita itu membiarkan Erkan semakin mendekat pada Majikannya. Entah kenapa, Jumma merasa kalau Putra Mahkota Keluarga Albarack, tidak seperti pria lainnnya.
"Boleh aku tahu nama mu, maaf kalau aku lancang,"
Gadis bertongkat yang tadinya reflek mundur karena terkejut, saat mengetahui kalau ada orang lain yang mengetahui keberadaannya di istana ini, perlahan mulai tenang. Karena keberadaannya di istana ini begitu di sembunyikan, bahkan mungkin keluarga Alfuttain sudah mewafatkannya. Dia hanya noda di kebangsawanan Alfuttain yang begitu sempurna, walaupun dia sendiri tidak menginginkan kebutaan ini.
"Boleh-,'
"Oceana, panggil saja aku Anna, Tuan."
Erkan terpaku saat mendengar suara sang gadis. Gadis biola yang tadi dia lihat, gadis inilah yang dia cari- bukan gadis yang menjadi Putri Mahkota keluarga Alfuttain yang berkenalan dengannya tadi.
"Aku Akara, panggil aku sesuka mu saja. Aku pengawal keluarga Albarack, senang berkenalan dengan mu."
Erkan menatap dalam pada Sheena Oceana, si gadis biola yang membuat Erkan menjelajahi istana Alfuttain, seperti orang kurang kerjaan.
"Aku juga senang berkenalan dengan anda Tuan, boleh aku meminta satu permintaan pada anda, Tuan Kara." Sheena mengembangkan senyumannya, membuat Erkan semakin terpaku.
Gadis berambut panjang itu menatap kosong, dengan raut wajah khawatir. Ternyata saat di atas panggung tadi, Sheena memakai rambut palsu yang sama dengan Sheera, bahkan gaun mereka pun serupa.
Kenapa Tuan Alfuttain memperlakukan keduanya berbeda?
"Apa pun untuk mu, My Princess,"
Sheena menghela napas pelan, perlahan dia melangkah maju mendekat pada Erkan. Saat merasa kalau mereka sudah dekat, Sheena meraba udara untuk meraih tangan Sang Lord, yang dia kenal sebagai Pengawal keluarga Bangsawan Albarack.
"Tolong, jangan bilang pada siapa pun tentang aku. Simpan sendiri untuk mu, aku mohon," pintanya.
Tanpa sadar Sheena meremas tangan Erkan, membuat pria muda itu membalas remasan-nya pelan.
"Apa pun yang kau inginkan- aku akan menyimpannya sendiri, Putri Oceana," sahut Erkan, membuat senyuman di bibir Sheena semakin melebar.
**AAIIHHHHH BAAAANGGGGG 🤒🤒🤒
YUHUUUUU JANGAN LUPA DUKUNGAN LIKE VOTE KOMEN HADIAH DAN FAVORITNYA YAAAAAAAAAA
NIKMATIN ALUR DAN CERITANYA
SEE YOU NEXT TOMORROW
BABAYYY MUUUAACCHH**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Novie Achadini
cerita org aeab
2024-02-27
1
🇦 🇷 🇾 🇦 🇳 🇦 🇲 🇦 🇾 🇦
Karya author yg satu ini sllu ad visualnya.. senang hatiku 💃🤭
2023-09-05
2
Kusii Yaati
olalaaaaaa babyyy erkan...aq mampir di sini juga Lo kak def😘
2023-09-02
0