"kamu beneran hamil ?" Biandra masih tak percaya.
"Ini buktinya." Sambil menunjukkan testpack itu.
"Gak gak gak, kita harus kerumah sakit."
Mereka pun menuju ke rumah sakit.
Digenggamnya terus tangan Azalea. Berulang kali di letakkannya tangan Azalea di dadanya.
***
"Selamat, istri Anda hamil." Ucap sang dokter.
Tampak jelas raut bahagia di wajah Biandra.
Dia memeluk erat tubuh Azalea, seakan tak percaya dengan apa yang sedang terjadi. Dia sudah menanti momen ini 5 tahun lamanya, bersama Maya.
"Usia kandungannya sudah 4 Minggu." Tambah sang dokter.
Azalea dan Biandra saling tatapan.
"Berarti itu pas kejadian kamu dipukuli sama Abang kamu."
Azalea mengangguk.
"Tapi kok bisa Dok. Satu bulan yang lalu istri saya sempat dipukuli oleh Abang tirinya dan itu cukup parah. Tapi kenapa kandungannya baik-baik saja ?"
"Bisa jadi karena dia tidak menerima pukulan di bagian perutnya. Atau karena kuasa Allah yang menyelamatkan bayi itu." Ucap sang dokter sambil tersenyum ramah.
***
Azalea dan Biandra kembali ke apartemen.
Sesampainya disana, Biandra langsung menghubungi Maya.
"Sayang, kamu akan jadi ibu."
Deg !
Ada yang ngilu dilubuk hati Azalea. Namun dia tetap mencoba tersenyum. Ini tugas yang harus dia jalani. Tidak ada kata sakit hati atau menyerah. Dia sudah melangkah sejauh ini. Dan inilah awal keberhasilannya.
Dia hanya butuh waktu beberapa bulan lagi. Sampai akhirnya pergi meninggalkan Biandra, Maya dan bayi nya.
'Kamu harus kuat Lea.' Pintanya pada dirinya sendiri.
Biandra melangkah sedikit menjauh. Berbincang dengan Maya di telpon dengan begitu bahagia.
Azalea tersenyum melihat kebahagiaan mereka berdua.
Walaupun dia merasa, seperti akan ada badai dalam hidupnya.
***
Beberapa jam kemudian, Maya sampai ke apartemen.
Dia langsung heboh sendiri. Mereka duduk diruang tv.
"Pokoknya Lea apapun yang kamu butuhkan bilang ke Kakak. Kakak akan turuti semuuuaaa keinginan kamu." Ucapnya semangat.
"Ciee yang bakalan jadi Mama." Goda Biandra.
"Apaan sih." Maya jadi malu. Dia tampak begitu excited.
"Terimakasih Lea." Ucap Maya dengan tulus.
"Sama-sama Kak. Tapi yang paling penting sekarang. Kita harus berdoa untuk anak ini, agar dia sehat dan selamat sampai waktunya dia hadir kedunia ini."
"Iyaa benar-benar."
"Pokoknya kamu gak boleh capek. Gak boleh lakuin apapun. Tugas kamu cuma rebahan rebahan rebahan."
"Trus dia makannya gimana ? Trus mandinya gimana ? Masa cuma rebahan doang." Ujar Biandra sambil terkekeh.
"Sayang, nanti kita cariin ART deh untuk Lea. Biar dia gak ngerjain semuanya sendirian."
"Gak usah Kak. Aku gak nyaman tinggal sama orang asing. Aku lebih suka sendiri."
"Tapi Lea, kamu gak bisa ngerjain semuanya sendirian lagi. Ingat, aku gak mau kalau sampe anak ini kenapa-kenapa."
"Kamu juga harus ingat kenyamanan dia sayang." Sambil mengusap kepala Maya. "Gak apa-apa, nanti biar aku bantu ngerjain pekerjaan rumahnya.
"Tapi sayang..."
"Udah gak ada bantahan. Demi kenyamanan semua."
***
Dua hari kemudian.
Maya mendapatkan telpon dari Mamanya Biandra, agar membawa Azalea kerumah Kakek Biandra.
Tanpa memberitahunya pada Biandra. Maya bertindak seorang diri.
Dia datang bersama Azalea kerumah Kakeknya Biandra.
Ternyata, Kakek Biandra sedang sakit. Disana sudah berada keluarga dekat Biandra.
Ada juga Zico dan keluarganya.
Namun yang selanjutnya terjadi adalah diluar dugaan Azalea dan juga Maya.
Kakek Biandra meminta agar Zico dan Azalea bertunangan di hadapannya.
"Bagaimana, apa Azalea bersedia ?" Tanya seorang yang dituakan dan juga disegani dalam keluarga setelah Kakek Biandra.
"Saya bersedia." Ucap Azalea mantap.
Zico dan Maya kaget mendengar jawaban Azalea tersebut.
Dan ternyata, Azalea dan Zico sama-sama ingin saling memanfaatkan.
Zico ingin memanfaatkan Azalea untuk mengambil hati Kakeknya dengan menjadi cucu penurut.
Sedangkan Azalea, ingin memanfaatkan Zico agar tetap bisa berada didalam keluarga Biandra. Satu yang menjadi tujuan dia, agar dia bisa selalu dekat dengan anaknya kelak.
Dan...
Pertunanganan itu terjadi, dalam waktu yang sangat singkat.
Berita pun tersebar di seluruh media. Tentang cucuk konglomerat yang baru saja bertunangan dengan seorang gadis.
Tidak butuh waktu lama untuk berita itu sampai kepada Biandra.
Ada yang sakit didalam hatinya ketika melihat berita tersebut.
Dia merasa kecewa karena tidak beritahukan oleh orang-orang terdekatnya. Dia justru tau berita itu dari media.
Pertengkaran hebat pun terjadi antara Maya dan Biandra di apartemen.
Sedangkan Azalea hanya mengurung diri di dalam kamar.
Maya yang awalnya ingin menjelaskan tentang apa yang terjadi justru juga terbawa emosi dan memilih untuk meninggalkan apartemen.
Biandra terduduk, lalu membanting sebuah vas kaca yang berada di sampingnya.
Azalea yang kaget, keluar dan menemui Biandra.
"Maaf Mas." Sambil terisak.
Biandra menoleh. Lalu berjalan mendekati Azalea.
"Maksud kamu apa sebenarnya Lea ? APA !" Bentak Biandra. " Kamu sedang mengandung anakku. Darah daging ku. Dan sekarang, kamu justru bertunangan dengan sepupuku disaat kamu masih berstatus istri ku."
"Semua ini demi Kakek Mas Bian."
"Alasan ! Bilang saja kamu jatuh cinta dengan Zico. Dan rela melakukan apa saja demi dia."
"Aku sama sekali tidak punya perasaan padanya." Azalea menegaskan. 'Justru kamu orang yang aku cintai Mas.' Lirih hati Azalea.
"Aku menyesal, aku sangat menyesal anakku harus berada didalam kandunganmu." Ucapan itu terlontar begitu saja. Padahal sebenarnya, Biandra kecewa karena dia baru menyadari, kalau ternyata dia jatuh cinta pada Azalea. Semenjak Zico mulai mendekati Azalea perasaan yang dianggap Biandra biasa saja tiba-tiba menjadi rasa cemburu yang amat sangat. Namun dia tidak punya keberanian untuk mengakuinya.
Azalea menatap tajam kedalam netra Biandra. Hatinya sangat hancur mendengar ucapan itu.
"Mas ceraikan saja saya."
Biandra tersenyum tak percaya.
"Mudah sekali kamu ucapkan kata cerai."
"Toh nantinya kita juga akan bercerai. Yang penting sekarang aku sudah mengandung anakmu, walaupun kamu kecewa. Lagi pula nantinya aku juga akan pergi dari kehidupan mu setelah menyerahkan anak ini pada kalian. Kenapa tidak di akhiri sekarang saja. Lebih cepat lebih baik." Tantang Azalea.
Tanpa menjawabnya. Biandra memilih pergi dari apartemen.
Azalea menangis sejadi-jadinya sesaat setelah Biandra pergi meninggalkannya. Dia tidak menyangka, hatinya bisa sehancur ini.
Disaat yang bersamaan.
Maya menerima telpon, bahwa ibunya sedang sakit.
Tanpa menunggu lama, Maya langsung berangkat. Pergi keluar negeri tempat orang tuanya menetap.
Maya hanya meninggalkan pesan singkat untuk Biandra.
***
Biandra butuh waktu untuk menenangkan pikirannya.
Namun dia tidak bisa meninggalkan Azalea terlalu lama seorang diri.
Sudah satu minggu Biandra tidak menemui Azalea.
Tanpa kabar, tanpa komunikasi.
Akhirnya, Biandra memutuskan untuk ke apartemen dan berniat meminta maaf kepada Azalea.
***
Saat Biandra sampai ke apartemen, ternyata Azalea sedang tertidur. Matanya tampak sembab.
Dipandanginya wajah istrinya itu. Istri yang baru disadarinya bahwa ternyata dia adalah orang paling penting dalam hidup Biandra.
Dan dia mulai menyadari, perasaannya pada Azalea, melebihi rasa cintanya pada Maya.
Ingin sekali dikecupnya kening istrinya itu.
Ingin dipeluknya. Dan ingin sekali dia ucapkan beribu-ribu maaf karena sudah menyakiti hati Azalea.
.
.
.
.
Bersambung...!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
fatmah nolly
dasar bocah lagi hamil minta cerai
2022-11-15
2