Acara selanjutnya. 'RESEPSI'
Aku kembali dengan gaun pengantin yang di pilih Zico, rancangan Anya. Gaun itu benar-benar dibuat sesuai seperti permintaan Zico. Bagian bahunya sangat terbuka dan super sempit.
"Maaf, apa ini tidak terlalu kekecilan ya ?" Ujarku setelah memakai gaun tersebut. Rasanya untuk bernafas saja susah, apalagi di bawa duduk.
"Gak kok, ini ukuran yang paling pas. Kalau dibesarkan lagi jadi gak cantik." Ucap Anya meyakinkan.
***
Kini aku kembali disandingkan dengan Zico di atas pelaminan.
Duduk bersanding tampa saling tatap-tatapan. Kusadari, semua mata silih berganti menatap ke arah kami.
Aku harap tidak ada yang menyadari dengan tingkah kami yang bak Tom and Jerry saat ini.
Didalam hati, aku terus berdoa. Agar acar ini cepat berlalu. Aku sudah sangat kelelahan dan penat dengan ditambah baju yang super ketat.
***
>>>Pov Author<<<
Kakek datang menghampiri, Azalea kembali menegakkan tubuhnya menyambut kedatangan Kakek dan Mama nya Zico.
"Terimakasih Azalea." Ucap sang kakek dengan begitu tulus.
Azalea mengangguk. Dia tidak tahu, mengapa Kakek sangat berharap dan bersyukur dengan terselenggaranya acara pernikahan ini.
Dia seakan lega, dan telah mencapai keinginan nya.
***
Akhirnya, acara pun selesai. Semua tamu sudah meninggalkan aula pernikahan. Kini tinggallah Zico, Azalea, Biandra, Maya dan beberapa orang lainnya seperti Anya dan juga karyawannya yang akan membantu Azalea melepaskan gaunnya.
"Sekali lagi selamat ya. " Goda Anya pada Zico yang sedang menunggu Azalea di ruang ganti.
"Gak usah pura-pura deh. " Balas Zico jutek.
Keduanya kembali mengobrol, sampai Biandra dan Maya datang. Yang membuat Zico dan Anya berhenti dengan obrolan mereka.
"Apa Azalea sudah selesai? " Tanya Maya.
"Kalau kalian mau pulang, pulang saja. " Ucap Zico acuh.
"Kami akan mengantar Azalea terlebih dulu."
"Biar aku saja." Kekeh Zico.
Azalea keluar, dan menghampiri orang-orang yang sedang menunggunya.
"Kak Maya, masih disini? " Tanya Azalea, dia pikir Maya dan Biandra sudah pulang dari tadi.
Biandra hanya terdiam, dia memilih berdiri di ambang pintu. Saat ini moodnya sedang tidak baik.
Dan tiba-tiba, Azalea mimisan. Dengan cepat Azalea mendongakkan wajahnya saat menyadari sesuatu keluar dari hidungnya.
Semua panik, terlebih Biandra. Ini kali kedua Biandra menyaksikan Azalea mimisan. Dia langsung meraih beberapa tissue dan membantu Azalea menahan darah yang keluar dari hidungnya.
"****!" Lirih Biandra pelan dan langsung mendapatkan tatapan dari Azalea. Sedangkan yang lain hanya tercengang dengan kejadian itu.
"Apa kita harus kerumah sakit?" Tanya Maya panik.
"Tidak, aku sudah biasa seperti ini." Jawab Azalea selow.
"Kita pulang sekarang." Sambil memberikan beberapa tissue bersih ke tangan Azalea. Biandra mendahului keluar dari ruangan.
***
"Ayo Lea." Ajak Maya.
Namun langkah Azalea terhenti ketika sudah melangkah beberapa langkah mengikuti Maya.
"Aku yang antar." Sambil meraih tangan Azalea. "Kamu duluan saja." Lanjut Zico mempersilahkan Maya keluar terlebih dahulu.
Setelah berfikir sejenak, Maya setuju. Dia meninggalkan ruangan itu dan menemui Biandra yang sudah menunggu dimobil.
"Mana Lea? " Tanya Biandra yang tak mendapati Azalea bersama dengan Maya.
"Zico kekeh mau antar Lea."
Biandra meremas stir mobil dengan geram. Lalu langsung mengemudikan mobilnya dengan cepat.
***
"Aku pulang sendiri aja." Azalea mendahului langkah Zico dan langsung dicengat ketika sudah hampir sampai ke mobil.
"Jangan konyol. Cepat masuk ke mobil." Zico meraih tangan Azalea, membawanya ke mobil dan mempersilahkan Azalea masuk.
"Tidak perlu jika dengan terpaksa."
"Tidak perlu banyak tingkah. Ikuti saja jika tidak mau terluka. " Ancam Zico.
Azalea memilih untuk diam dan ikut. Bukan karena takut, tapi malas berdebat. Dia sedang tidak bertenaga beradu argumen dengan Zico saat ini.
Azalea merebahkan sandaran jok mobil. Lalu memilih tidur. Rasanya dia sangat kelelahan setelah menjalanakan setiap prosesi pernikahan.
"Bangunkan aku kalau sudah sampai." Dengan suara berat karena se perdetik lagi Azalea melayang ke alam tidurnya.
***
Azalea benar-benar terlelap, dia bahkan tidak sadar, bahkan saat Zico membopongnya dan membawa dia masuk kedalam rumah.
Saat terbangun ditengah malam. Dan melihat sekeliling, kamar itu terasa asing baginya. Azalea mengucek matanya, lalu kembali memastikan. Dan itu benar, dia sedang tidak berada didalam kamarnya. Itu bukan apartemenya.
Dengan cepat Azalea bangkit dari tempat tidur. Keluar dari kamar, memastikan keberadaannya saat ini.
Azalea mlihat sekeliling, rumah minimalis itu terasa begitu menyejukkan mata. Semua tertata rapi.
"Zico!" Azalea mempercepat langkahnya ketika dari kejauhan dia melihat Zico sedang berdiri di dekat kolam dengan sebotol minuman kaleng di tangannya.
"Kenapa kamu bawa aku kesini ?"
Zico mengalihkan pandangannya, berbalik melihat ke arah sumber suara.
"Ini sudah sangat larut, dan tempat ini yang paling dekat dari Resort." Zico kembali meneguk minuman kalengnya. Dia kembali berbalik ke arah semula. Menghadap ke arah kolam.
Azalea melangkah, berdiri disamping Zico sambil memandang ke arah kolam besar itu.
"Apa airnya dingin ?" Tanya Azalea yang seakan terhipnotis dengan air biru dan jernih itu.
"Pertanyaan konyol macam apa itu." Zico terkekeh sinis.
Azalea kembali berjalan, menyusuri pinggir kolam.
"Apa yang akan terjadi kalau aku masuk kekolam ini ?"
"Jangan gila, ini tengah malam." Dengan nada dinginnya.
Azalea menyeringai, lalu sesaat kemudia. Dia meloncat ke dalam kolam.
"Lea !" Pekik Zico yang tidak menyangka Azalea benar-benar melakukan hal konyol itu.
Azalea begitu menikmati aksi berenangnya ditengah malam dengan tempat terbuka. Rasa sejuk dan dingin terasa menusuk tulang, namun dia tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan kali ini. Jarang-jarang dia akan menemukan kolam renang seperti ini.
Apa lagi mengingat dia hanya terkurung di dalam apartemen.
Zico menghela nafas dalam, tidak habis fikir dengan apa yang dilakukan Azalea.
Grttt ...
Ponselnya bergetar, dia merogoh kantongnya dan mengambil ponselnya dengan tatapan tidak teralihkan dari Azalea.
Dilihatnya dilayar ponselnya, ada WhatsApp dari Biandra.
"Antar Lea pulang sekarang !" Nada itu lebih terasa seperti sebuah perintah.
Zico memotret Azalea yang sedang begitu menikmati aksi berenangnya. Lalu mengirimnya pada Biandra.
Saat menerima balasan dari pesannya itu, Biandra terbelalak dan teperanjat dari duduknya.
Tanpa berfikir panjang dia langsung menuju kediaman Zico.
***
"Sudah cukup, nanti kamu akan masuk angin." Zico menjulurkan tangannya ke arah Azalea.
"Sebentar lagi, please !" Dengan ekspresi memelas.
Tak ada jawaban, Zico hanya menatap tajam ke arahnya. Dan itu berhasil membuat Azalea mengalah. Dia berjalan perlahan di dalam air menuju arah Zico berada. Menggenggam tangan Zico.
Dengan pelan Zico menarik dan mengangkat Azalea keluar dari kolam.
Langsung dilingkari tubuh Azalea dengan handuk tebal.
"Cepat mandi air hangat, dan tidur !" Walaupun dengan nada cuek dan dingin, namun perhatiannya itu menimbulkan pertanyaan dalam benak Azalea.
"Emm.. " Azalea mengikuti perintah itu dengan patuh. Dia masuk kedalam dan mandi air hangat.
.
.
.
.
.
.
>>>BERSAMBUNG<<<
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments