Azalea memandang setiap sudut dari apartemen itu.
Selera orang kaya memang beda. Semua terlihat mewah dan elegan.
Azalea melangkah menuju ke kulkas yang tingginya justru melebihi Azalea.
Untuk kesekian kalinya Azalea di buat melongo. Melihat isi kulkas yang bahkan cukup untuk dikonsumsi oleh Azalea selama satu bulan.
Pilihan nya akhirnya jatuh ke beberapa telur dan sayuran. Azalea memilih untuk memasak capcay kesukaannya.
Setelah selesai memasak. Dia menikmati masakan nya sambil memandang kerlap kerlip lampu di luar sana.
Hidup seperti orang kaya sungguh sangat menyenangkan.
Tidak harus memikirkan besok harus makan apa, karena uang di tangan pas-pasan.
Tidak harus kroncongan di tengah malam karena menahan lapar.
Azalea sudah bertekad menikmati hidup mewahnya untuk beberapa bulan kedepan.
Karena setelah itu, mungkin dia akan kembali ke kehidupan aslinya.
Sedangkan masa depan setelah dia melahirkan nanti tidak di perdulikannya.
Baginya, masa depan sudah lama dihapus dalam hidupnya. Yang ada hanya, masa depan adiknya. Bagaimana cara agar adiknya bisa menjadi laki-laki sukses dan memiliki kehidupan yang layak tidak seperti saat ini.
Menjadi seseorang yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi orang lain.
***
Ditempat yang berada, Biandra justru sedang disibukkan dengan pemikirannya sendiri. Tentang benar tidaknya keputusan yang sudah terlanjur dilakukannya. Keputusan yang sudah terlanjur dilakukannya.
Dipandangi istrinya yang sedang sibuk dengan ponselnya. Maya yang menyadari Biandra yang terus saja menatapnya lalu menghentikan aktivitasnya. Ia duduk mendekati Biantara.
"Kamu kenapa sih?"
"Enggak kenapa-kenapa."
"Bian... "
"May, apa kita batalin aja ya pernikahan ini. "
"Jangan ngaco deh, kamu itu baru aja ijab Kabul masa mau dibatalin. Please demi aku, yaaa. " Ucapnya sedikit merayu.
Kalimat itu tidak begitu saja terucap dari bibirnya Maya. Ada rasa sakit yang sedang ditahan di hatinya. Rasa sakit yang amat sangat.
Biandra sosok lelaki yang begitu sangat dicintainya. Sosok suami yang begitu sempurna baginya. Namun, kemandulan yang diidapnya membuat dia merasa sangat bersalah, dia tahu. Biandra sangat menginginkan seorang anak.
Namun, dia menepis semua itu demi menjaga perasaan Maya. Biandra tidak mau Maya merasa terbebani dengan keinginannya itu.
Sedangkan Maya yang sangat mengenal suaminya itu, tidak ingin membiarkan suaminya terus larut dalam rasa keinginan yang tidak mungkin dapat dimilikinya bersama Maya.
Maka dari itu, Maya rela menahan rasa sakit yang amat sangat di hatinya demi membahagiakan Biantara.
Keesokan harinya, Biandra pergi bekerja seperti biasanya. Dia memilih untuk menyibukkan dirinya dengan pekerjaan alih-alih harus memikirkan apa yang harus dilakukannya dengan Azalea.
Tidur dengan wanita lain selain istri nya, membuat Biandra harus menyiapkan mental sesiap-siapnya.
Dia sangat mencintai istrinya. Dan dia akan merasa sangat bersalah jika melakukan hal itu. Walaupun sudah mendapatkan persetujuan dari istrinya.
Apa lagi dia tahu, persetujuan itu diberikan dengan amat sangat terpaksa.
Grrtttt grrtttt...
Ponsel Biandra bergetar.
Ada panggilan masuk dari Maya.
"Kamu nginep di sana malam ini kan ?" Maya memastikan.
"Boleh nggak jangan malam ini, boleh nggak lain kali aja."
"Bian, lebih cepat lebih baik."
"Tapi May..."
"Kamu lupa, kita sudah sepakat untuk mengakhirinya dengan cepat. Kamu akan berusaha semampu kamu agar Azalea cepat Hamil. Selebihnya aku yang akan mengurusnya. Kamu hanya perlu membuat dia Hamil saja. Hanya itu, setelah itu kamu tidak perlu menemuinya lagi. Biar aku yang mengurus dia sampai dia melahirkan."
"Huufffttttt....." Biandra menghela nafas panjang.
Entah semua akan berjalan sesuai rencana mereka atau tidak, yang jelas tidak ada kata cancel untuk Biandra.
"Yaudah, nanti pulang kerja langsung kesana yaa. Love u beb muachh." Maya mematikan panggilan telponnya.
Biandra melihat jam di layar ponselnya yang menunjukan pukul lima sore.
Akhirnya, dia tidak punya pilihan lain.
Dia akan mengikuti keinginan istrinya.
_
Biandra masuk kedalam apartemen, dan tidak mendapati Azalea disana.
Biandra memilih untuk duduk di sofa sambil mengatur perasaannya.
Tak lama, Azalea keluar dari kamar.
"Mas Bian. Kok kamu disini ? Udah lama ?"
"Baru sampai." Ujar Biandra tanpa menoleh.
Azalea mendekat dan ikut duduk di sofa.
Saat melihat Azalea, Biandra langsung membuang muka ke arah lain.
"Kenapa kamu berpakaian seperti itu." Ujar Biandra karena kaget melihat Azalea menggunakan lingerie tembus pandang.
"Diajarin sama Kak Maya. Katanya kalau malam aku harus pakek baju kayak gini waktu mau tidur." Jawab Azalea dengan polosnya.
"Ganti ganti ganti. Cepat !"
"Kenapa sih ?" Heran. Lalu bangun, kembali masuk kekamar.
Hampir satu jam, Azalea tidak kunjung keluar.
Biandra yang penasaran, memilih untuk mengeceknya di dalam kamar. Dan ternyata, Azalea sudah tertidur masih dengan menggunakan lingerie.
Biandra masuk kedalam kamar, dan menyelimuti Azalea.
Setelah itu dia duduk di sofa yang berada tidak jauh dari tempat tidur.
Diremas kuat rambutnya sendiri. Dia kesal dengan dirinya sendiri.
Maya, kalau bukan demi kamu. Aku tidak akan pernah melakukan hal ini. Gerutu nya dalam hati.
Biandra masih belum siap untuk melakukan nya. Dia akhirnya memilih untuk tidur di sofa.
_
"Mas Bian bangun, ayo sholat subuh dulu."
Setelah berusaha beberapa kali untuk membangunkan Biandra.
"Kamu aja duluan." Ucap Biandra dalam keadaan setengah sadar.
"Aku udah Mas Bian. Ayo cepat, nanti gak keburu loh." Ujar Azalea lembut.
Akhirnya, Biandra bangun juga.
Untuk pertama kalinya setelah sekian lama. Akhirnya Biandra sholat lagi.
Selama ini dia begitu sibuk dengan dunia. Dan akhirnya lupa dengan hakikat yang sebenarnya.
Setelah salam, Azalea yang sedari tadi memperhatikan Biandra dari belakang mendekati Biandra.
Menuntun kedua tangan Biandra untuk berdoa.
"Jangan lupa berdoa. Agar Allah secepatnya mengabulkan keinginan Mas Bian dan Kak Maya."
Mendengar kalimat itu, hati Biandra terenyuh. Selama ini dia bahkan tidak pernah lagi memanjatkan Doa kepada sang Khalik. Matanya mulai berkaca-kaca.
Azalea yang menyadari itu, perlahan bergegas meninggalkan Biandra didalam kamar seorang diri. Dia memberikan Biandra ruang untuk mengadu kepada sang Khalik tentang keluh kesahnya.
Setelah selesai, Biandra keluarga dari kamar. Dan mendapati Azalea sedang sibuk di dapur menyiapkan sarapan.
Pemandangan yang tidak pernah di dapatkannya dari Maya.
Maya yang terlahir dari keluarga kaya dan sangat dimanjakan oleh Biandra justru tidak pernah masuk ke dapur.
Maya terbiasa dilayani oleh segala hal.
"Sebentar ya Mas. Ini udah hampir siap." Sambil terus mengaduk nasi goreng spesial yang sedang dimasaknya.
Biandra memilih duduk di meja makan sambil terus memperhatikan Azalea.
Dia berfikir ada yang berbeda dari Azalea. Ada sesuatu yang istimewa dalam dirinya.
"Makanan selesai." Azalea menyajikan nasi goreng spesial untuk Biandra.
Dan juga untuk dirinya pastinya.
"Mas Bian alergi seafood ?" Tanya Azalea memastikan.
"Tidak."
"Bagus." Sambil cengengesan sendiri.
Biandra mengaduk isi piring yang berada didepannya. "Ini nasi goreng apa seafood goreng ?" Tanya Biandra saat melihat isi piringnya lebih banyak seafood ketimbang nasinya.
"Hehe.. Maaf Mas Bian, aku jarang makan seafood dirumah, padahal paling suka seafood."
Biandra hanya menanggapinya dengan garuk-garuk kepala.
"Yaudah silahkan dimakan." Ujar Biandra mempersilahkan.
"Terimakasih." Kegirangan.
Azalea yang sedang berada dihadapan Biandra saat ini sangat berbeda dengan Azalea yang ditemui Biandra pertama kalinya.
Gadis ini tampak lebih ceria sekarang. Dia tampak lebih bersemangat dari sebelumnya. Dia seperti seseorang yang menemukan kehidupan yang selama ini di impikannya.
Seakan mimpi menjadi kenyataan.
Biandra menikmati nasi goreng spesial ala Azalea. Gadis itu memang pandai memasak. Dia sudah mulai memasak dari umur 10 tahun, karena terpaksa. Dan akhirnya, memasak kini menjadi hobinya.
"Mas Bian."
"Empp."
"Boleh aku keluar sebentar hari ini ?"
"Mau kemana ?"
"Aku mau mendaftarkan adikku sekolah asrama."
"Hubungi saja Siska, katakan apa yang kamu inginkan padanya. Dia akan melakukannya. Akan aku kirimkan kontaknya nanti."
"Tapi aku tidak ingin merepotkan orang lain Mas Bian."
"Dia digaji memang untuk direpotkan."
Azalea kehabisan kata-kata. Dia hanya bisa menurut.
.
.
.
.
.
NEXT>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Febriyantari Dwi
Lea.....mau ga tukeran sama aku...,😀😀😀
2022-10-18
8
Melda
Dia di gaji memang untuk di repotkan 🤣
2022-10-04
3
Kᵝ⃟ᴸωα⏤͟͟͞R∂αн🦐
astga Lea pura' ke ,,,jangan ke gitu pura' g terpesona ma isi kulkas nya
2022-10-04
5