...***...
Berbulan-bulan lamanya, Yasmin bergelut dengan hati serta pikiran, menghadapi robohnya rumah tangga yang telah ia bina. Dia tidak menyangka, nasibnya akan berakhir seperti ini—menjadi janda bukanlah pilihannya. Namun, apa yang terjadi memanglah sudah takdir yang sudah digariskan Sang Pencipta, sehingga dia tidak dapat menghindar walau ia sudah berusaha.
Pilihan untuk mempertahankan rumah tangga seperti sudah mustahil baginya, karena kesalahan suaminya kali ini memang sudah tidak bisa termaafkan. Belum lagi sikap keluarganya yang sama sekali tidak punya rasa kasihan dan iba terhadap sesama wanita. Sama halnya dengan Astrid yang sebaya dengan umurnya. Sama sekali tidak punya rasa peduli, di pikirannya hanya uang dan harta yang ingin dia nikmati, dan Yasmin baru menyadarinya.
Saat Yasmin sudah selesai dengan urusan perceraian juga perusahaan, serta rumah, ia memutuskan untuk melepas sesak di dada. Wisata, itulah yang ada dalam benaknya saat ini. Mungkin dengan menyegarkan pikiran melalui alam, dia bisa sejenak melupakan sakit hatinya. Santi sudah mengatur tempat wisata untuknya. Dan kebetulan sekali, Yasmin pernah berencana berlibur ke sana.
Malam hari, di rumah Santi, Yasmin tengah sibuk merapikan kopernya. Beberapa baju berserakan di atas ranjang, ia menimbang dan memilih pakaiannya untuk dibawa berwisata. Sebuah pulau di tanah air, nan keindahannya sudah mendunia.
Santi yang sejak tadi memperhatikan sahabatnya itu, kini dia mulai lega dan tersenyum. Setidaknya, Yasmin sudah berhasil melewati cobaan hidupnya. Wanita itu berusaha kuat, berusaha melupakan kenangan manis masa lalunya dengan suami. Kenangan yang bahkan sudah ingin sekali dihapus karena tertutup satu kesalahan besar.
“Yas, mau berapa banyak lagi baju yang akan kamu bawa? Memangnya berapa lama sih kamu mau berlibur ke Bali?” tanya Santi sembari berjalan masuk sesaat setelah dia berdiri mematung di ambang pintu. Santi memang hanya mengatur tiket berangkat. Untuk pulang, Santi membebaskan sahabatnya itu mau kapanpun.
“Ehm, aku belum tahu. Mungkin tiga, empat hari, atau seminggu.” Yasmin menjawab sambil berpikir, dia juga belum tahu betul apakah dia akan benar-benar bersenang-senang di sana, atau mungkin hanya sekadar melihat keindahan alam dengan waktu singkat.
Yasmin menghentikan kegiatannya sesaat, lalu menengok ke arah Santi yang tengah membantu melipat pakaiannya yang berantakan di tempat tidur.
“Kamu yakin nggak mau ikut?” tanya Yasmin memastikan, karena Santi telah berjanji akan menemaninya. Dia sangat berharap Santi bisa ikut, agar ia tak merasa kesepian sendirian di sana.
“Maaf, Yas, aku tidak bisa. Jatah cutiku ternyata udah kepakai, jadi nggak enak mau libur lagi. Sebenarnya kalau dibilang iri sih iri, siapa juga yang nggak mau liburan ke Bali. Kita berdua emang udah lama banget, ya, nggak liburan bareng,” tukas Santi, ia menghela napas kasar mengingat dirinya yang terus sibuk bekerja tanpa ada kesempatan berpikir untuk memanjakan dirinya dengan liburan.
“Ah, baiklah. Mungkin lain kali kita bisa berlibur bersama,” ucap Yasmin dengan nada putus asa.
Wanita itu telah selesai membereskan pakaiannya, juga pernak-pernik yang harus dibawa. Dia memutuskan untuk segera tidur, karena jadwal keberangkatannya esok pagi gelap.
“Ya, sudah. Kamu tidur gih! Aku masih mau lihat film,” tutur Santi, melihat Yasmin yang sudah menguap kantuk.
Yasmin pun merebahkan diri, Istirahat untuk memulai hari yang baru.
"Selamat malam dunia. Selamat tinggal masa lalu. Selamat tinggal kesedihan. Aku akan memulai hidup bebas. Tanpa ikatan, tanpa kekangan. Terima kasih Tuhan, engkau telah membuka jalan untukku melihat kebenaran."
Doa serta harapan Yasmin panjatkan sebelum memejamkan mata.
...***...
...Like dan komen karya ini jika kalian suka....
...Jangan lupa favorit dan baca bab-bab selanjutnya....
...❤️❤️❤️...
...Terima kasih ☺️...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Kaisahafizah
kenapa Santi ga kerja di perusahaan Yasmin aja
2022-11-28
0
El_Tien
hari baru mampir semangat baru suami baru eh.
2022-06-11
2