Harus bercerai

...***...

“Aku memang harus ikut campur. Yasmin adalah sahabat baikku. Kamu menghianatinya dengan cara seperti ini, aku jelas tidak akan terima!” Santi mulai kehilangan kesabarannya.

“Tapi ini urusan rumah tanggaku!”

Yasmin terlihat sangat tertekan dengan semua ini. “Cukup! Cukup, Mas!" Teriaknya menghentikan pertengkaran itu dengan tangannya. "Di sini kamu yang bersalah. Entah apa yang membuat kamu berubah, atau sifat kamu memang seperti ini? Aku tetap nggak akan terima perlakuan kamu, Mas!"

"Terserah! Tapi jangan harap kamu bisa dengan mudah lepas dariku." Kata-kata Hilman penuh ancaman.

Yasmin tak peduli lagi. Ini terlalu menyakitkan baginya. Tangan Santi di gandeng dan mereka keluar dari kamar itu.

"Dasar! Wanita mandul!" teriak Hilman terdengar dari ambang pintu.

Yasmin semakin sakit dibuatnya. Tanpa mereka sadari, ternyata ada beberapa orang yang berdiri di depan kamar. Mendengar pertengkaran mereka.

Langkah kaki Yasmin terhenti saat berhadapan dengan seorang pria. Dia mengenal pria itu, begitupun sebaliknya. Yasmin menoleh kebelakang, melihat apakah Hilman mengikutinya. Ternyata tidak, lalu pandangannya kembali bertemu dengan pria tadi.

"Yasmin," sapa pria itu.

Wanita itu tertunduk malu. "Pak Gito … ma–maaf, saya permisi, Pak."

"Iya, silakan."

Kedua wanita itu pergi. Pak Jun mengikuti mereka dari belakang. Yasmin tak menyangka akan bertemu dengan orang yang ia kenal.

"Sejauh mana beliau mendengar keributan tadi?" Yasmin bertanya dalam hatinya.

Sepuluh menit yang lalu. Pak Gito yang hendak pergi meninggalkan hotel tersebut. Dia baru saja selesai melakukan pertemuan bisnis di lantai yang sama. Pria yang tanpa sengaja mendengar pertengkaran mereka dari luar, adalah teman lama ayahnya. Pak Gito sudah lama menjadi rekan bisnis di perusahan Ayah Yasmin.

Kimia Hesa– perusahaan yang bergerak di bidang farmasi. Membuat berbagai macam jenis obat. Yasmin dan keluarganya adalah turunan dokter. Di mulai dari kakek buyutnya, hingga ayahnya juga berprofesi sebagai dokter. Tapi ayah Yasmin memilih merambah di bidang lain, yaitu obat-obatan. Hingga akhirnya beliau membangun perusahaan ini.

Dulunya Hilman adalah dokter spesialis jantung yang bekerja di rumah sakit swasta. Latar pendidikan Yasmin juga adalah dokter spesialis jantung. Namun, setelah setahun bekerja sebagai dokter, Yasmin lebih memilih menjadi guru ketimbang mengabdi pada pasien. Yasmin tak ingin pekerjaan mengganggu kehidupan rumah tangganya. Jika keduanya bekerja di rumah sakit, otomatis waktu untuk mereka bertemu akan jarang, karena padatnya jadwal masing-masing.

Hilman tiga tahun lebih tua darinya. Setelah lima tahun pernikahannya. Hilman mengalami kecelakaan di meja operasi. Pasien yang ia bedah meninggal dunia di tangannya. Setelah kejadian itu Hilman trauma dan berhenti menjadi dokter. Akhirnya Hilman di beri pekerjaan oleh ayah Yasmin. Dua tahun kemudian Ayah Yasmin meninggal. Kini Hilman yang mengantikan posisi ayahnya Yasmin di perusahaan.

___

Tangisan wanita malang itu kembali pecah. Yasmin kini berada di rumah kontrakan Santi. Dia tak ingin pulang kerumah setelah kejadian tadi. Yasmin memerlukan bahu sahabatnya. Menumpahkan segala kesedihan yang mendera dirinya.

"Sudahlah, Yas. Nggak ada gunanya kamu terus menangis." Santi mengusap air mata sahabatnya.

"Aku sama sekali nggak menyangka. mas Hilman tega berbuat seperti itu?" Suara Yasmin bergetar.

Santi menghela napasnya berat. "Kamu yang tiap hari ketemu aja heran. Apalagi aku, Yas." Lalu menjeda ucapannya sejenak. "Aku memang tidak mengenalnya dengan baik. Tapi selama kalian menikah, dia tampaknya sangat baik. Heh, ternyata dibelakang busuk juga!"

Wanita yang kini telah berhenti menangis, hanya tertunduk. Dia pun binggung. Rumah tangga yang dipikirnya baik-baik saja. Ternyata masih akan mengalami kegoyahan.

"Apakah aku benar-benar harus menjanda, San?"

"Jangan bodoh kamu. Memangnya apa masalahnya jika menjadi janda? Lihat aku sekarang, aku bebas, ikatan pernikahan yang salah tidak seharusnya dipertahankan, Yas! Kamu harus bercerai, jika tidak, akan ada yang kedua dan ketiga lagi nantinya."